Jejak Tetes Hujan

Dia tidak sempurna, tetapi dia bisa  membuatmu tertawa, membuatmu berpikir dua kali, dan mengakui sebagai manusia yang bisa membuat kesalahan, pegang dia dan berikan semampu mu. Dia juga tidak sempurna, dan kalian berdua mungkin tidak akan pernah sempurna bersama. 

Dia mungkin tidak memikirkan engkau setiap detik sepanjang hari, tetapi dia akan memberi engkau bagian dari dirinya yang dia tahu hanya engkau yang dapat menghancurkan hatinya. Jadi jangan saling menyakiti, jangan saling mengubah, jangan menganalisa, jangan berharap lebih dan semua hanya bisa saling memberi.

Tersenyumlah saat kekasih membuat engkau bahagia, beritahukan saat ia membuat engkau marah, dan rindu saat ia tidak ada. Karena orang yang sempurna tidak ada, tetapi selalu ada satu orang yang sempurna untukmu.

Pernikahan adalah janji persahabatan, yang dimiliki seseorang untuk berbagi semua pengalaman hidup.

Pernikahan tidak menjanjikan bahwa tidak akan ada masa sulit, hanya jaminan  bahwa akan selalu ada pasangan yang peduli dan yang akan selalu membantumu melewati masa-masa yang lebih baik.

Pernikahan tidak menjanjikan romantisme abadi, yang ada hanya cinta dan komitmen abadi. Pernikahan tidak dapat mencegah kekecewaan, atau kesedihan, tetapi dapat menawarkan harapan, penerimaan, dan penghiburan.

Pernikahan tidak dapat melindungi engkau dari membuat pilihan individu atau melindungi engkau dari dunia, tetapi akan membantu meyakinkan engkau bahwa ada seseorang di sisi engkau yang benar-benar peduli, yang ketika dunia menyakiti mu dan membuat mu merasa rentan. 

Pernikahan menawarkan janji bahwa akan selalu ada seseorang yang menunggu untuk mendengarkan, menghibur, dan menginspirasi.

Pernikahan adalah bergabungnya dua orang yang berbagi janji untuk berbagi sinar matahari dan bayang-bayang, tempat dimana ada sinar bercahaya, sinar yang kalian nyalakan bersama-sama, pada malam pertemuan dahulu kala.

Minggu Kliwon, 14 Januari 2024

Selamat Menempuh Hidup Baru..Nak

Jalan Cinta Ibnu Arabi

Ibn 'Arabi mengidentifikasi tiga mode akses kepada Tuhan. Syariat yang terdiri dari menerapkan aturan-aturan yang dilaporkan oleh Al-Qur'an, sunnah dan Hadits pada huruf : itu adalah cara yang paling luas, paling tidak sulit, tetapi, juga, paling tidak memuaskan karena seseorang hanya datang ke pengetahuan tidak langsung tentang Tuhan, pengetahuan langsung harus menunggu kematian. 

Jalan Hakikat, kebenaran metafisik, adalah jalan para filosof yang mencoba memahami sebab dan akibat. Akhirnya, jalan tarekat (jalan) adalah jalan spiritual dan eksoteris yang satu-satunya dapat membawa kepada “ realisasi Kebenaran di dalam hati orang-orang beriman”. 

Jalan mistik ini tidak sepenuhnya irasional bagi Ibn 'Arabi, karena justru memungkinkan pikiran untuk melepaskan diri dari dirinya sendiri, untuk melampaui akal (nafs) dan batas-batasnya, untuk mencapai Tuhan. 

Para filosof medis besar (Ibn Rusyd/Averroès, Ibn Sina/Avicenna dan Maimonides) menjadikan studi fenomena sebagai cara untuk mengenal Tuhan, sehingga menggabungkan sains dan iman. 

Ibn 'Arabi sebagian mengambil warisan ini, tetapi mengubah taruhannya: Tuhan menciptakan dunia, dan memanifestasikan dirinya dalam semua makhluk. 

“ Dunia adalah cermin bagi Tuhan ” tulisnya. Oleh karena itu, Ibn 'Arabi tidak menentang pendekatan ilmiah Averroès (tidak seperti Al-Ghazal), tetapi menganggapnya tidak lengkap, termasuk dalam Hakikat. 

Sehingga orang mukmin yang sempurna bukan lagi orang yang berusaha menjelaskan fenomena untuk mengenal Tuhan lebih baik, tetapi orang yang memahami bahwa dunia hanyalah cermin, dan oleh karena itu fenomena itu hanyalah refleksi dari Tuhan. 

Sementara filsuf mempelajari karya-karya Tuhan, mistik "melihat Tuhan bekerja ” tulis Ibn 'Arabi.

Ibn Arabi :  Antara Ada dan Tidak Ada

Ibn Arabi membawa kita dalam perjalanan untuk mengeksplorasi hubungan misterius antara keberadaan, non-eksistensi, Tuhan, dan ciptaan dalam teori realitasnya yang menarik dan kontroversial, 'Kesatuan Wujud'.

Ibnu Arabi mungkin adalah tokoh paling kontroversial dalam sejarah pemikiran Islam. Di satu sisi, ia dihormati sebagai 'Guru Terbesar' ( Al-Syekh Al-akbar ) dan dianggap sebagai juru bicara utama Islam esoteris. Di sisi lain, ia dikecam keras oleh banyak orang dengan tuduhan bid'ah, tidak percaya, menghujat, panteisme, dan bahkan ateisme. Namanya masih sangat kontroversial hingga hari ini. 

Bagaimana bisa satu orang memicu tanggapan yang bertentangan pada tingkat yang ekstrim? Jawabannya terletak pada teori Kesatuan Wujudnya ( Wehdet al-Wujud). Ibn Arabi tidak menganggap Tuhan sebagai entitas atau sesuatu yang ada, tetapi sebagai keberadaan itu sendiri.

Zikir Hati 

Ucapkan dengan lantang “Allah” sambil menggerakkan kepala ke bawah dan ke kiri, mengarahkan energi ke jantung fisik. Diam-diam tarik napas saat Anda menggerakkan kepala ke atas.

Gerakkan kepala sebagai berikut. Meskipun ini digambarkan sebagai gerakan diskrit, itu semua harus dilakukan dalam satu gerakan halus. Kepala mulai tegak, menghadap ke depan. Saat Anda mengucapkan “Allah”, putar kepala sedikit ke kiri, miringkan dagu sedikit ke kiri, dan gerakkan kepala ke bawah dalam garis lurus ke arah jantung. Saat Anda menggerakkan kepala kembali ke atas, gerakkan kembali sepanjang garis lurus yang sama, tetap berputar dan miring. Jangan menghadap ke depan sampai kepala terangkat sepenuhnya. Saat kepala tegak lurus ke atas, luruskan dan hadap ke depan. Ini melembutkan dan memperkuat jantung fisik dan membantu Anda mengingat makhluk fisik dan mental. 

Rilekskan otot-otot kecil di dada Anda. Ini bukan berarti terpuruk. Perhatikan otot-ototnya, dan mereka akan rileks. Seorang swami memberi tahu Shahabuddin, sehubungan dengan yoga, bahwa jika disana Anda bukan doa, itu hanya senam. Demikian pula, jadikan setiap meditasi sebagai doa. Jatuh cinta, jika tidak, latihan Anda hanyalah latihan.


Semuanya Engkau


Tubuh manusia yang paling dalam adalah keberadaan Tuhan yang sesungguhnya ... Semua meditasi dan kontemplasi diajarkan dengan tujuan untuk menyelaraskan keberadaan terdalam seseorang dengan Tuhan sehingga Dia melihat, mendengar, berpikir melalui kita, dan keberadaan kita adalah sinar dari cahaya-Nya.  Karena pikiran itu bebas. Mendengarkan hujan menetes dari atap, Tetesan menjadi Satu dengan aku. Apa yang harus aku sebut diri aku ? 

Apapun yang aku lihat semua itu adalah Engkau, tubuh, pikiran dan jiwa, semuanya Engkau. Iya Engkau, aku tidak. Dalam semua aspek kehidupan, peraturan ini harus diingat, bahwa bahkan dalam masalah orang tidak boleh memikirkan masalah dan dalam penyakit orang harus melupakan penyakit. Manusia sering melanjutkan kesengsaraan hidup dengan memikirkannya. Penyembuh harus dari awal sampai akhir memegang pemikiran menyembuhkan dan tidak ada yang lain. 

“Pelajaran terbesar dari mistisisme adalah untuk mengetahui semua, mendapatkan semua, mencapai semua hal dan diam. Semakin banyak murid yang bertambah, semakin rendah dia menjadi, dan ketika seseorang membuat ini mendapatkan sarana untuk membuktikan dirinya dengan cara apa pun yang lebih unggul dari yang lain, itu adalah bukti bahwa dia tidak benar-benar memilikinya. Dia mungkin memiliki percikan di dalam dirinya, tetapi obornya belum menyala. Ada pepatah mengatakan bahwa pohon yang menyandang banyak buah berbuah rendah. ”

“Cinta bermanifestasi ke arah orang-orang yang kita sukai sebagai cinta, terhadap mereka yang tidak kita sukai sebagai pemaafan ”

Menunggu Hujan Usai


Di kedai itu aku melihat pasi wajahmu Saat hujan di luar begitu rapat. Pada meja nomor sembilan, kau duduk menikmati dua cangkir kopi di depanmu Sesekali, gemetar bibirmu menyesap hangat kopi. Sekadar mengusir letih, atau kah mengenyahkan gundah yang bergelayut di parasmu. Ada gumam pelan yang kau hembuskan dari pucat bibirmu.

Hujan masih merinai. Langit begitu gempita mengurai basah yang dijatuhkan pada pepohonan, pada setangkai bougenville yang berayun -ayun di seberang jendela. Kau memandang keluar Dan kita bertatapan. Masuklah!, panggilmu pelan.

Aku selalu menunggu hujan usai di sini, pada bangku nomor sembilan—di kedai ini. Adakah yang kau tunggu selain hujan yang belum selesai, kataku.  Seseorang!, ujarmu lirih. 

Pada bening matamu aku menemukan larik luka piluh. Kita pernah sepakat untuk saling meninggalkan!, bisikmu. Dan bila rindu kita tidak akan saling mencari hanya saja ketika rindu membuncah maka aku akan di sini, menikmati rinai hujan, menghadirkan kembali bayang seseorang di ingatan dan mengendapkan segala perih di dasar cangkir kopi ini.

Di luar hujan telah usai. Namun hatiku masih berdetak untukmu...

Hadirnya Kebahagiaan






Kebahagiaan itu gak datang dengan sendirinya.Tapi diciptakan, diwujudkan, dan ditunjukan. Maka hadirlah kebahagiaan itu walaupun dengan cara yang sangat sederhana. Dan mesti tetap sesekali Healing menghilangkan penat..ngaso dulu daaaah😄

HIDUP TENANG

HATI SENANG

BEBAN HILANG

BAHAGIA DATANG  

Masya Allah tabarakallah 💖. Semoga Allah slalu menjaga Tali Silaturahmi kita. Aamiin yaa Rabbala'lamiin 🤲🏻








Hiduplah Dimasa Sekarang Dan Berbahagialah

"Hal-hal yang harus terjadi akan selalu terjadi. Bahkan jika Anda bersembunyi di hutan pun, Anda tidak dapat menyelamatkan diri dari penyakit, kematian dan usia tua. Anda terikat untuk pergi ketika saatnya tiba, meninggalkan segalanya. Hanya Anugerah Tuhan yang permanen "  Perbuatan baik kita pasti diperhatikan oleh Tuhan. Dia dengan lembut membimbing kita dengan kata-katanya, "Ingatlah bahwa dengan setiap langkah, Anda mendekati Tuhan. Ketika Anda mengambil satu langkah menuju-Nya, Tuhan pun mengambil sepuluh langkah menuju Anda. Aku jauh Engkau jauh, Aku dekat Engkau pun mendekat.

Tidak ada tempat pemberhentian dalam spiritual. Itu adalah satu perjalanan terus menerus, melalui siang dan malam, melalui lembah dan gurun, melalui air mata dan senyuman, melalui kematian dan kelahiran, melalui makam dan rahim. 

Ketika jalan berakhir, dan Tujuan tercapai, peziarah menemukan bahwa dia telah melakukan perjalanan hanya dari dirinya sendiri ke sendiri, bahwa jalannya panjang dan sepi, tetapi Tuhan yang menuntunnya ke sana, selalu ada di dalam dirinya, di sekelilingnya, bersamanya dan di sampingnya."

"Jika Anda mendapatkan Rahmat Tuhan, bahkan keputusan takdir dapat diatasi. Ada obat-obatan tertentu yang datang dengan tanggal kadaluarsa, obat kehilangan khasiatnya. Obat tersebut mungkin masih disegel di dalam botol. tetapi tidak berlaku lagi setelah tanggal tersebut. Sama seperti Anda tidak merasakan sakit yang parah di tubuh Anda ketika dokter memberikan suntikan morfin, Rahmat Tuhan memungkinkan Anda untuk menanggung kesulitan tanpa harus mengalami penderitaan." Jika Anda mendapatkan Rahmat Tuhan, bahkan keputusan takdir dapat diatasi. Inilah inti dari semua masalah yang dialami seseorang adalah batu loncatan menuju kebahagiaan.

Tulisan suci menyatakan: "Perlakukan suka dan duka, untung dan rugi adalah sama." Tuhan Maha Kuasa. Namun, pada saat yang sama usaha manusia juga diperlukan. Tanpanya, manusia tidak dapat menikmati manfaat dari anugrah Tuhan. Hanya ketika Anda memiliki Rahmat Ilahiah dan usaha manusia maka Anda dapat mengalami kebahagiaan, sama seperti Anda dapat menikmati angin sepoi-sepoi hanya ketika Anda memiliki kipas angin dan energi listrik untuk mengoperasikannya. Karena tidak menyadari kebenaran ini, orang-orang yang terlibat dalam cara-cara duniawi mengajukan pertanyaan mengapa dalam situasi tertentu Allah tidak menggunakan kuasa-Nya yang tak terbatas untuk mencegah kejadian-kejadian tertentu yang tidak diinginkan. Ini muncul dari konsepsi yang sempit tentang berbagai hal, tanpa memahami cara kerja Sang Ilahi.

Apa pun keinginan orang, mereka akan dipenuhi oleh Tuhan hanya sesuai dengan kadar kebutuhan mereka. Seseorang tidak dapat pergi ke Mekah, mendapat Air zam-zam dengan gelas kecil dan berharap mendapatkan lebih dari segelas air zam-zam. Tetapi ketika seseorang bertindak sesuai dengan perintah Tuhan, kapasitas wadah dapat diperbesar.

Kegembiraan itu akan terwujud dengan sendirinya ketika Anda mengalami kesatuan Anda dengan Sang Ilahi di dalam diri Anda. Jika Anda tidak bahagia, itu karena Anda belum mengalami bersama Ilahi. Jangan khawatir tentang apa yang telah terjadi, apa yang terjadi atau apa yang akan datang. Biarkan hal-hal terjadi pada waktunya. Sadarilah kebenaran bahwa apapun yang terjadi adalah untuk kebaikan Anda. Sadarilah bahwa apa yang tampak buruk adalah untuk kebaikan Anda.

Para Salik telah beralih membaca kitab suci, puasa, doa, dan praktik serupa lainnya sebagai penebusan atas apa yang mereka anggap sebagai penyimpangan mereka. Mereka adalah mangsa dari semua jenis ketakutan dan khayalan masa lalu, dan masa depan. Mereka seharusnya tidak peduli tentang apa yang telah lalu atau apa yang mungkin terjadi di masa depan. Mereka harus berkonsentrasi pada saat ini, yang merupakan produk dari masa lalu dan induk dari masa depan. 

Hiduplah di masa sekarang dan berbahagialah.

Bahagia Itu Pilihan




Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Pahami itu dulu sampai nanti pun hidup selalu berkompromi dengan yang namanya IDEAL.
Hidup itu nikmati saja mengalir bersama angin. Bersyukur untuk kehidupan yang indah. Letakkan semua bebanmu kepada Allah dan pergilah nikmati Hidupmu dengan bahagia. Pahamilah. Bahagia itu di Dalam bukan di luar, juga bukan karena sebab atau faktor apapun dari luar dirimu. Seandainya kamu masih mengandalkan bahagiamu dari faktor - faktor luar dirimu, dijamin hidupmu tidak akan pernah bahagia

Bahagia adanya di dalam dirimu maka ia mutlak sepenuhnya domain didalam pikiranmu sendiri, wilayah kekuasaanmu sepenuhnya. 

Maka PILIHLAH BAHAGIA maka engkau akan bahagia .... Walau apapun yang terjadi.

Dimana Letak Kebahagiaan


Rahasia dari semua kebahagiaan kita ada di dalam diri kita sendiri yang disebut pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar kita adalah pembangun tubuh Anda dan dapat menyembuhkan Anda dari segala penyakit. Pikiran bawah sadar Anda adalah prajurit kepercayaan Anda dan Anda adalah kapten hidup Anda, jadi urutan yang benar sebagai kapten penting dalam mengarahkan kapal. Sebagai seorang kapten, arahan Anda harus dalam hal yang positif, jangan pernah menggunakan “saya tidak bisa melakukannya” atau “saya tidak mampu”. 

Ketika Anda menggunakan istilah itu, pikiran bawah sadar Anda akan mewujudkannya dalam kenyataan. Ingatlah bahwa pikiran bawah sadar Anda selalu bekerja dalam setiap langkah hidup Anda, jadi ketika Anda mulai mengeluhkan sesuatu misalnya, pikiran bawah sadar Anda akan mewujudkannya dan Anda akan mendapatkan hasil buruk dalam kenyataan.

Hukum kehidupan adalah tentang percaya. Jangan percaya pada sesuatu yang dapat menyakiti Anda, percaya saja bahwa pikiran bawah sadar Anda tidak hanya akan menyelesaikan semua masalah Anda, tetapi juga dapat menginspirasi, memperkuat, dan mensejahterakan Anda. Banyak orang mengatakan bahwa kita tidak dapat mengubah takdir kita.Tapi itu salah.

Takdir berasal dari pemikiran kita jadi jika Anda ingin mengubah takdir Anda, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengubah pemikiran Anda ke arah yang positif. 

Ketakutan adalah musuh terbesar manusia. Itu ada di balik kegagalan, penyakit, dan hubungan manusia yang buruk. Cinta mengusir rasa takut. Cinta adalah keterikatan emosional dengan hal-hal baik dalam hidup. Jatuh cinta pada kejujuran, integritas, keadilan, niat baik, dan kesuksesan. 

Hiduplah dalam pengharapan yang menggembirakan akan yang terbaik, dan selalu yang terbaik akan datang kepadamu. Saat Anda takut, Anda bukan siapa-siapa. Ketakutanlah yang menjadi penyebab utama kesengsaraan di dunia. Ketakutanlah yang terbesar dari semua tahayul. Ketakutanlah yang menjadi penyebab penderitaan kita, dan keberanianlah yang membawa surga bahkan dalam sekejap.

Oleh karena itu 'Bangunlah, bangunlah, dan jangan berhenti sampai tujuan tercapai.' Apa pun yang dianggap dan diyakini oleh pikiran sadar Anda sebagai kebenaran, pikiran bawah sadar Anda akan menerima dan mewujudkannya. 

Percayalah pada nasib baik, bimbingan ilahi, perbuatan benar, dan semua berkah kehidupan.

Keinginanmu Sedang Menuju Kesini


Banyak orang masih terpaku dengan keharusan untuk melakukan sesuatu, untuk tercapainya sesuatu. “Kalau cuma berdoa, tidak melakukan tindakan kerja keras mencari rezeki, mimpi kali ya?”  “Kan tetap harus ikhtiar, bekerja keras mencari rezeki?

Sebagian besar orang masih memiliki pemikiran, kalau pingin uang banyak, maka harus bekerja keras. Padahal bukan sekedar pencarian uang yg kita butuhkan untuk bisa memiliki banyak uang. Kemiskinan itu, bukan karena kurangnya kerja keras. Kalau persyaratan utama kerja keras, semestinya orang yang pekerja keraslah yang seharusnya berlimpah uang. Tetapi faktanya tidak begitu, malah lebih sering orang yang sedikit bekerja yang sering berlibur malah yang banyak uang. Pikiran dan perasaan Anda akan menciptakan hidup Anda. Pasti akan selalu begitu. 

Sebagian besar dari waktu kita, ketika kita belum melihat hal-hal yang telah kita minta, kita menjadi frustasi atau kita kecewa. Dan kita mulai meragu. Keraguan akan mendatangkan perasaan kecewa. Oleh karenanya singkirkan keraguan itu. Kenali perasaan itu dan gantikan dengan perasaan Iman dan Keyakinan yang tak tergoyahkan. Saya tahu bahwa keinginan saya sedang menuju ke sini. Dalam perjalanan!!

"Hidup itu sederhana, kitalah yang membuatnya rumit...”





Memberkahi Bumi dan Semua Makhluk

Tuhan, Jadikanlah aku pembawa damai Mu, 

Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,

Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,

Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,

Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,

Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,

Bila terjadi kecemasan, jadikanlah aku pembawa harapan,

Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,

Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,

Tuhan, Semoga aku dapat menghibur daripada ingin dihibur, memahami daripada ingin dipahami, mencintai daripada ingin dicintai, sebab dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni, dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.

Tuhan, Berikan aku kekuatan untuk dapat merubah hal-hal yang bisa aku ubah, Berikan aku kemampuan untuk dapat menerima hal-hal yang tak dapat ku ubah dan kebijaksanaan untuk dapat mengetahui perbedaannya.

Bulan Purnama Di Gunung Padang Jawa Barat


Malam Bulan Purnama, Jumat 29 September 2023, Jam 23.00 WIB diadakan Ritual dan Meditasi di Gunung Padang, bersama Bpk Bambang Diponegoro serta saksikan juga video wawancara Exclusive dengan beliau.

Tahap Meditasi Energi Bulan Purnama :

1. Kita doakan seluruh makhluk hidup baik yg kelihatan maupun yg tidak kelihatan di setiap ruang dan waktu di semua tingkatan semoga mereka berbahagia 

2. Kita doakan penguasa bumi gunung Padang dan doakan Guru Bambang Diponegoro

3. Siapkan diri dengan membakar dupa.

4. Kemudian dilanjutkan dgn Meditasi Materialisasi, apa yg menjadi keinginan dan cita-cita terwujud dengan cepat.

5. Yakinlah dengan MEMBERI engkau MENERIMA dan dengan MEMBERKATI  engkau DIBERKAHI.

“Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan. Jatuh dan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu, lalu berpikir telah memiliki seluruh kebenaran.”  ~Maulana Jalaluddin Rumi~

Energi Bulan Purnama yaitu “Apa yang Anda pikirkan, Anda menjadi. Apa yang Anda rasakan, Anda tarik. Apa yang Anda bayangkan, Anda ciptakan.”          ~Buddha~

SELAMA BULAN PURNAMA, ANDA DAPAT TERHUBUNG DENGAN ENERGI ILAHI YANG TERSEDIA BERLIMPAH UNTUK SECARA AJAIB MEMPEROLEH KESADARAN KEKAYAAN. PURNAMA MENYEDIAKAN KESEMPATAN SUCI UNTUK MEMBALIKKAN KEBERUNTUNGAN.

MENGAPA ENERGI BULAN PURNAMA BISA MENINGKATKAN EFEK MATERIALISASI ? MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA KEINGINAN KITA?

KARENA ENERGI BULAN PURNAMA MERANGSANG EMOSI DAN MENINGKATKAN EMOSI SERTA LUAPAN EMOSI ITU YG MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA MATERIALISASI.

Jalan Sunyi di Laut Hati

 

Aku adalah cakrawala biru dan awan hitam, Aku adalah air terjun dan suaranya, Aku adalah gambar pahatan dan batu di pinggir jalan, Aku adalah mawar dan kelopaknya yang jatuh, aku adalah bunga di padang dan bunganya. teratai suci, akulah air yang disucikan dan kolam yang tenang, akulah pohon yang menjulang tinggi di antara gunung-gunung dan helai rumput di jalan yang damai, akulah daun musim semi yang lembut dan dedaunan yang selalu hijau. Saya bukan Ini atau Itu, saya tidak terlepas atau melekat, saya bukan surga atau neraka -- sedikit yang mengenal saya -- saya bukan filosofi atau kepercayaan, saya bukan Guru atau murid.

Wahai teman, aku berisi semua. Aku sejernih aliran gunung, Sesederhana daun musim semi yang baru. Cinta yang melahirkan kesedihan, Cinta yang mematikan senyum di wajah terbuka, Cinta yang berubah dari waktu ke waktu, Cinta yang sepi dalam kesendiriannya, Cinta yang angkuh dan menindas, Cinta yang menghancurkan cinta untuk orang lain, Cinta yang mengikat dan menempatkan batasan, Cinta yang dikonsumsi oleh api diri, Ini tidak akan kamu rasakan Jika kamu berjalan bersamaku.

Kukatakan padamu bahwa dimanapun engkau berada, Apapun kesedihanmu, Apapun kegembiraanmu, jalan menuju hati Sang Kekasih Adalah jalan cinta. Karena itu menuntunmu pada kesederhanaan, dan pada iman yang menang. Pemahaman datang melalui jalan Cinta, Dan pengetahuan darinya. Ya, Cintai semua dan di dalamnya hilangkan dirimu.

Sebuah lagu merdu, Lembut dan sedih, Muncul dari bayang-bayang yang dalam. Menindas menumbuhkan udara malam yang tenang. Seperti cahaya jauh yang berkedip Di menara tempat suci yang gelap, Di atas para pemuja dan doa-doa mereka yang merintih, Tinggi di atas para Dewa yang diam di tengah tempat tinggal mereka yang suram, Demikianlah aku, Bebas dari tangan yang menempaku.

Wahai teman, Menjauhlah dari kerumitan keyakinan, Hancurkan tahayul monumental Dari kepercayaan yang memperbudakmu. Tapi tumbuhlah dalam kesederhanaan hatimu, Dalam bayang-bayang penderitaanmu. Wahai Kekasih, Hatiku berat dengan cintamu.

Wahai teman, kukatakan padamu, Sebagaimana perilaku berdiam dalam kebenaran, Demikian pula kebahagiaan abadi berdiam di dalam hatimu sendiri. 

Pencarian sia-sia ini Setelah keinginan hatimu di antara bunga-bunga pembusukan menahanmu dalam bayang-bayangnya. Anda tidak dapat melarikan diri dari amukan kesedihan ini disaat-saat kelupaan. Tidak ada Tuhan yang akan memberi Anda kebahagiaan yang Anda cari. Tidak ada gumaman kata-kata suci yang akan melepaskanmu dari tali penderitaan. Tidak ada jalan Menuju kebahagiaan abadi itu kecuali dengan penyatuan diri dengan Sang Kekasih. Seperti percikan yang akan memberikan kehangatan tersembunyi diantara abu, abu - abu Cahaya yang akan membimbingmu tersembunyi dibawah debu pengalamanmu.

Wahai sahabat, Sang Kekasih adalah dirimu sendiri. Tetapi untuk menyadari Dia dan untuk menggenggam Dia dengan kuat di dalam hatimu, Teguh di dalam pikiranmu, tidak boleh ada titik gelap yang tersembunyi di dalam dirimu. Tidak ada penghibur palsu, tidak ada Dewa yang menyenangkan yang memberimu nasihat kemudahan, tidak ada keserakahan yang mengikatmu, tidak ada keyakinan yang melindungimu dalam bayang-bayang gelap mereka, tidak ada pikiran, tidak ada kasih sayang yang menahanmu.

Wahai teman, kejarlah diri dari tempat berlindung ke tempat berlindung yang lebih besar, dari tempat suci ke tempat suci yang lebih besar, Dari keinginan ke keinginan yang lebih besar, Dari kesombongan ke kesombongan yang lebih besar. Kejar dia tanpa ampun menyusuri jalan kesenangannya, tanpa henti menanyainya tentang kepastian kematiannya. 

Hingga pada akhirnya, wahai teman, Engkau mendorongnya Ke cahaya terbuka dimana dia tidak akan membuat bayangan, Di mana dia akan bersatu dengan Sang Kekasih. Kemudian engkau akan menyadari Sang Kekasih adalah kamu. Seperti tetesan embun memasuki laut, begitu pula aku menjadi satu dengan Kekasihku. Sang Kekasih ada dalam segala hal. Semua hal ada di Sang Kekasih. Bilah rumput yang diinjak-injak manusia, Pohon besar menyebar yang memberikan perlindungan, Reptil hijau yang ditakuti manusia, Lalat yang mengganggu penjual daging manis, Burung berkicau yang menyenangkan telinga, Singa ganas yang memberi ketakutan Ke jantung hutan, Orang biadab sederhana yang direndahkan manusia, Orang berilmu besar yang memberikan kepuasan bagi banyak orang, Pemuja banyak dewa yang mengembara dari tempat suci ke tempat suci. 

Hidup adalah satu seperti Kekasihku dan aku adalah satu. Hanya ada satu jalan ke hati Sang Kekasih. Jalan itu terbentang melalui dirimu sendiri, melalui hatimu sendiri. Tentang itu aku beritahukan kepadamu. Ada banyak bentuk manifestasi-Nya, Tapi hanya ada satu cara, wahai sahabat, yang menuntunku ke hati Kekasihku. Pada saat aku mematuhi hukum para dewa, dunia, aku berjalan di jalan yang mengarah ke tempat suci mereka, dan di sana aku ditahan dalam kekuasaan otoritas kecil mereka, tapi amarah ketidakpuasan mendorongku, tidak pernah tinggal Dinaungan candi. Seperti seseorang mengembara dari satu tempat ke tempat mencari kenyamanan abadi, Begitu mengembara, Mengesampingkan kenyamanan yang membuatku tertidur, Hingga akhirnya aku membuka hatiku; Disana aku menemukan Kekasihku.

Banyak yang akan memberitahumu, hai teman, Bahwa ada berbagai pekerjaan, Banyak cara untuk mendekati Sang Kekasih. Ya, Ada, Tapi semuanya mengarah ke satu jalan, Karena hanya ada satu jalan menuju hati Sang Kekasih. 

Tentang itu aku beritahukan kepadamu. Jika kamu ingin menemukan Kekasihku yang bersemayam di dalam diriku, hai teman, Maka kamu harus mengesampingkan semua Tuhanmu, Kenyamananmu, otoritas kecilmu. Engkau harus membersihkan dirimu dari kesombonganmu karena sedikit pengetahuan. Anda harus memurnikan diri dari hati dan pikiran Anda. Anda harus meninggalkan semua teman anda, teman-teman Anda, keluarga Anda, ayah Anda, ibu Anda, saudara perempuan Anda dan saudara laki-laki Anda. Ya, Engkau harus meninggalkan semuanya. Anda harus menghancurkan diri Anda sepenuhnya, untuk menemukan Sang Kekasih.

Aku adalah cakrawala biru dan awan hitam, Aku adalah air terjun dan suaranya, Aku adalah gambar pahatan dan batu di pinggir jalan, Aku adalah mawar dan kelopaknya yang jatuh, Aku adalah bunga di padang dan bunganya  teratai suci, akulah air yang disucikan dan kolam yang tenang, akulah pohon yang menjulang tinggi di antara gunung-gunung Dan helai rumput di jalan yang damai, akulah daun musim semi yang lembut dan dedaunan yang selalu hijau. Aku orang barbar dan orang bijak, aku orang saleh dan orang fasik, aku pelacur dan perawan, aku orang bebas dan manusia waktu, aku pelepasan dan pemilik yang sombong, aku yang bisa dirusak dan tidak bisa dihancurkan. Aku bukan Ini atau Itu, aku tidak terlepas atau melekat, aku bukan surga atau neraka, aku bukan filosofi atau keyakinan,

Wahai teman, aku berisi semua. Aku sejernih aliran gunung, Sesederhana daun musim semi yang baru. Aku tidak bisa mengajarimu berdoa, wahai teman, aku juga tidak bisa mengajarimu menangis. Aku bukanlah Tuhan dari doa-doamu yang panjang, Aku juga bukan penyebab dari banyak kesedihanmu. Mereka dibuat oleh tangan manusia. 

Ikutlah denganku, wahai teman, aku akan membawamu ke mata air Kebahagiaan. Tertawa adalah seperti madu di jantung wangi bunga. Anda akan meminumnya di Taman Mawar dimana semua keinginan berhenti simpan keinginan untuk menjadi seperti Sang Kekasih. Kolam Kebijaksanaan ini bukan dibuat oleh tangan manusia, bukan pula anak tangga yang menuju ke airnya yang jernih. Di sana Anda akan bertemu dengan setiap manusia, yang coklat, yang putih, yang hitam, yang kuning. Di airnya yang murni, Anda akan melihat wajah Kekasihku.

Ayo, teman! Tinggalkan semua kegembiraanmu yang berlalu, kecemasanmu yang membara, kesedihanmu yang menyakitkan, cintamu yang memudar, keinginanmu yang terus tumbuh. Untuk semua ini hanya mengarah pada doa, Untuk penyebab banyak air mata. Kebenaran bukanlah kejahatan maupun kebaikan, Kebenaran bukanlah cinta ataupun kebencian, Kebenaran bukanlah murni maupun najis, Kebenaran bukanlah sederhana maupun kompleks, Kebenaran bukanlah surga maupun neraka, Kebenaran bukanlah moral maupun tidak bermoral, Kebenaran bukan dari Tuhan atau setan, Kebenaran bukanlah kebajikan atau keburukan, Kebenaran bukanlah kelahiran atau kematian, Kebenaran bukan dalam agama maupun tanpa agama. Kebenaran adalah seperti air - - ia mengembara, Ia tidak memiliki tempat peristirahatan. Karena Kebenaran adalah Hidup. Saya melihat gunung turun ke lembah.

Wahai sahabat, Indahnya hidup bukanlah anak ketakutan Tapi ia terletak di dalam rahim pengertian. Ikutlah denganku, Berjalanlah di jalan Kehidupan - - Cinta yang tidak membawa kematian.

Untuk musik seruling yang jauh mengalir sungai kuno yang lebar, Segar dengan air muda. Banyak nyanyian dinyanyikan untuk memuji kebahagiaan, Banyak dewa yang dimohon sebagai penuntun menuju kebahagiaan, Banyak surga dimuliakan sebagai bujukan menuju kebahagiaan, Banyak altar dibangun untuk kebahagiaan, Banyak situs dilakukan sebagai persembahan untuk kebahagiaan, Banyak berkah diminta sebagai perlindungan bagi kebahagiaan, Banyak kebenaran dipuji dalam kesedihan demi kebahagiaan, Banyak kebajikan dicari dalam ketakutan akan kebahagiaan, Banyak harta dikumpulkan dengan harapan akan kebahagiaan, Banyak keinginan dipuaskan dengan mengharapkan kebahagiaan, Banyak pengorbanan dilakukan untuk mencari kebahagiaan, Banyak pertapaan dilakukan dipaksakan dalam kerinduan akan kebahagiaan. Jauh di dalam kubangan, benih teratai menderita, Keharuman lembut bersembunyi di jantung bunga.

Hidup adalah satu. Tidak ada awal, tidak ada akhir, Sumber dan tujuan tinggal di hatimu. Anda terjebak dalam kegelapan jurangnya yang lebar. Hidup tidak memiliki kredo, tidak ada kepercayaan, Tidak ada bangsa, tidak ada tempat suci, Tidak terikat oleh kelahiran atau kematian, Bukan laki-laki atau perempuan. Bisakah Anda mengikat "air dalam pakaian" Atau "mengumpulkan angin di kepalan tangan Anda"?

Biarkan Hidup melukis keindahannya Di atas kanvas keberadaanmu. Jadilah engkau latar belakang untuk kepenuhannya. Dan menahannya bukan alirannya yang rata. Ia yang berjalan tegak di tengah-tengah kebingungan Sedang jatuh cinta pada Kehidupan.

Ah, duduklah disampingku ditepi laut, terbuka dan bebas. Aku akan memberitahumu tentang ketenangan batin seperti yang masih dalam, dari kebebasan batin seperti di langit, tentang kebahagiaan batin seperti air yang menari. Dan seperti bulan membuat jalan sunyi di laut yang gelap.

Ah, duduklah di sampingku,Terbuka dan bebas. Seperti aliran sinar matahari yang jernih, Demikian pula pemahamanmu akan datang kepadamu.

Wahai sahabat, Kesedihan adalah bunga pengertian dan menghasilkan buah kegembiraan. Dari kepenuhan hatimu undang kesedihan Dan kegembiraannya akan melimpah. Kesedihan akan melahirkan cinta yang abadi, Kesedihan akan membuka jalinan Kehidupan, Kesedihan akan memberikan kekuatan kesepian, Kesedihan akan membuka pintu hatimu yang tertutup, Kesedihan akan menaklukkan ruang keabadian. Dari kepenuhan hatimu undang kesedihan. Saat sungai meluap Setelah hujan lebat dan kerikil bergembira sekali lagi Dalam gemuruh air yang mengalir, Begitu pula pertemuan di pinggir jalan mengisi kekosongan yang menciptakan ketakutan. Aromanya datang dengan angin sepoi-sepoi. Jangan berlindung di kediaman otoritas. Dimana berkembang biak kenyamanan dan pembusukan. 

Ayo pergi, ayo pergi. Untuk pergi jauh, Engkau harus mulai dari dekat. Untuk mendaki tinggi, Engkau harus mulai rendah. Suara kesedihan adalah lagu pemenuhan Dan kegembiraan di dalamnya Kepenuhan Hidup. Sebagaimana daun adalah mainan angin, demikian pula aku mainan kesedihan. Seperti awan yang dikejar Oleh angin yang kejam, Begitu pula aku diusir Dari tempat berlindung ke tempat berlindung Dengan gumaman penderitaan. 

Tapi sekarang, oh teman, aku berada di luar Surga para Dewa. Keterbatasan para pengkhotbah, dari buku-buku, tidak lagi mengikatku. Seperti angin sepoi-sepoi yang bermain di sekitar makam, Begitu juga aku. Tidak ada yang akan menahanku, karena kesedihan adalah pendamping Para Pencari Perlindungan. 

Ya, aku telah menemukan tempat tinggal kebahagiaan yang abadi, aku telah membuka Sumber kebahagiaan abadi. Aku melampaui kesedihan.

Jalan Yang Kita Tempuh Dahulu


Aku mencintaimu dalam bentuk yang tak terhitung banyaknya, tak terhitung banyaknya dalam kehidupan setelah kehidupan, dalam usia demi usia, selamanya. Hatiku yang terpesona telah membuat dan membuat ulang kalung lagu, yang kau ambil sebagai hadiah, kenakan di lehermu dalam berbagai bentuk, dalam kehidupan setelah kehidupan, dari zaman ke zaman, selamanya. Setiap kali aku mendengar kisah cinta yang lama, itu adalah rasa sakit pada usia tua,

Ini kisah kuno tentang berpisah atau bersama. Saat aku menatap terus dan terus ke masa lalu, pada akhirnya kamu muncul, dibalut cahaya bintang kutub, menembus kegelapan waktu. Engkau menjadi gambaran dari apa yang dikenang selamanya.

Kau dan aku telah mengapung di sini di arus yang mengalir dari mata air. Di jantung waktu, cinta satu sama lain. Kita telah bermain bersama jutaan kekasih, berbagi dalam manisnya pertemuan yang pemalu, air mata perpisahan yang menyedihkan, cinta lama tetapi dalam bentuk yang memperbarui dan memperbarui selamanya. 

Hari ini aku menaruh di hatimu, aku telah menemukan akhirnya di dalam dirimu. Cinta semua orang di masa lalu dan selamanya. Sukacita universal, kesedihan universal, kehidupan universal. Kenangan semua cinta menyatu dengan cinta kita yang satu ini dan lagu-lagu setiap penyair masa lalu dan selamanya. Cahaya pagi telah membanjiri mataku - ini adalah pesanmu untuk hatiku. Wajahmu membungkuk dari atas, matamu menatap mataku, dan hatiku telah menyentuh kakimu. Sungai, yang bernyanyi dengan semua gelombang dan arusnya dan berdarah dengan sukarela dan gembira. 

Jika kau harus membuat pilihan, semoga kau membuatnya sekarang. Lalu aku tetap akan menunggunya atau melupakannya. Akhirnya suatu ketika kau bertanya padaku mengenai mana yang lebih penting, hidupku atau milikmu? Aku mengatakan milikku dan kau pun pergi tanpa mengetahui bahwa engkau adalah hidupku.



Cinta Akan Berakhir Bahagia


Dulu saya tidak mengerti…sekarang saya mengerti… Cinta akan berakhir bahagia…Cinta akan Selalu berakhir bahagia…dulu saya pikir, Cinta adalah kondisi-kondisi yang menyertainya…Pasang surutnya…Kegembiraan Kesedihannya…Suka Dukanya…ternyata bukan…bahkan juga bukan bersatu ataupun Berpisah…Cinta bukan itu semua….Cinta sesungguhnya akan Berakhir Bahagia…apapun kondisinya…apapun situasinya… Cinta akan Selalu Berakhir Bahagia…(Master Ivan Prapanza)

Jika kita tidak bersabar ketika berada dalam musim dingin, maka kita akan kehilangan keindahan musim semi yang cantik, kehangatan musim panas yang menjanjikan harapan. Dan kita tidak akan memanen hasil pada musim gugur. Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan ada fajar yang mengusir kegelapan. Ada harapan ada kegembiraan, dan tersenyumlah..

Imam Al-Ghazali mengatakan, “Jika kita ingin mengenal diri, maka ketahuilah dua hal dengan sebenar-benarnya, pertama, hati, dan kedua, jiwa (ruh). Al-Ghazali juga menekankan, bahwa:“Kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh kesiapannya mengenal Allah, tetapi dalam kesiapannya mengenali hatinya. Jika manusia telah mengenali hatinya, maka ia telah mengenali diri sendiri. Jika ia telah mengenali diri sendiri, maka ia telah mengenal Tuhannya.”

Rumi meninggal dan dikubur dalam Kubah Hijau [Qubat-ul-Azra’] yang bertuliskan, “Saat kami meninggal, jangan cari kuburan kami di tanah, tapi carilah di hati manusia.”

Seorang penyair Hindustan berkata, “Hasrat untuk melihat kekasih membawaku ke dunia, dan hasrat yang sama untuk melihat kekasih membawaku ke surga.”

Cinta adalah api di dalam jiwa, ia adalah nyala api bila hati dinyalakan, dan ia adalah asap bila ia menjelma melalui tubuh.

Bila cinta dipusatkan pada satu obyek, ia adalah cinta. Bila diarahkan ke beberapa obyek, ia disebut kasih. Bila seperti kabut, ia disebut nafsu. Bila cenderung kepada moral, ia adalah kebaktian. Bila diperuntukkan bagi Allah, Yang Mahaberada dan Mahaperkasa, yang merupakan Keberadaan Total, ia disebut cinta ilahi, pecinta itu disebut suci.

Tiada daya yang lebih besar daripada cinta. Semua kekuatan muncul ketika cinta bangkit di dalam Hati. Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah.

Untuk membaca pikiran, untuk mengirimkan dan menerima pesan telepati, orang mencoba proses-proses fisik dengan sia-sia. Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di dalam cinta!

Konsentrasi, yang merupakan rahasia setiap pencapaian dalam hidup, dan faktor terpenting dalam semua aspek hidup, terutama dalam jalur agama dan mistisisme, namun semua itu merupakan hal yang alami dalam cinta. Orang tanpa cinta akan menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jalur ini, dan akan selalu gagal untuk memusatkan pikiran mereka pada satu obyek. Tetapi cinta memaksa pecinta, menahan visi tentang kekasihnya di depan pandangannya. Maka pecinta tak perlu berkonsentrasi dalam pikirannya. Cintanya sendiri adalah konsentrasi yang memberinya penguasaan atas semua hal di dunia.

“Daya manusia adalah kekuatan tubuhnya, tetapi daya cinta adalah keperkasaan Allah.”

“Kebahagiaan seorang pecinta terletak di dalam kebahagiaan kekasihnya.”

Orang yang kolot berkata, “Ini baik, itu buruk. Ini benar, itu salah,” tetapi bagi seorang Sufi sumber semua perbuatan baik adalah cinta. Orang mungkin berkata bahwa cinta pun merupakan sumber perbuatan buruk, tetapi tidak demikian; sumbernya adalah tiadanya cinta.

Amal baik kita terbuat dari cinta, dan dosa-dosa kita disebabkan oleh tiadanya cinta. Cinta mengubah dosa menjadi kebaikan. Semua orang berkata, “Aku cinta,” atau “Aku telah mencintai,” tetapi sangat jarang cinta yang senantiasa meningkat sejak dimulai. Bagi pecinta sejati, sungguh aneh mendengar orang berkata, “Aku telah mencintainya, tetapi kini aku tak mencintainya lagi.”

Cinta harus secara mutlak bebas dari kepentingan diri sendiri, karena bila tidak, ia tak akan menghasilkan cahaya yang benar. Bila api tak menyala, ia tak memberi cahaya, hanya asap yang keluar darinya, asap yang menyebalkan. Demikianlah cinta yang mementingkan diri sendiri; baik cinta kepada manusia maupun kepada Allah, ia tak berbuah karena meskipun tampak seperti cinta kepada orang lain maupun kepada Allah, ia sesungguhnya adalah cinta kepada diri sendiri.

Hafiz berkata tentang menyerah kepada kehendak kekasih: “Aku telah memecahkan gelas kehendakku ketika berbenturan dengan kehendak kekasihku.

Meskipun cinta adalah cahaya, ia menjadi kegelapan bila hukumnya tidak dipahami. Seperti air yang dapat membersihkan semua benda, air itu menjadi lumpur bila bercampur tanah. Demikian pula cinta, bila tidak dipahami dengan benar dan bila salah arah, ia menjadi kutukan, bukan berkah.

Ada lima dosa utama terhadap cinta, yang mengubah madu menjadi racun. 

Pertama, bila demi cintanya pecinta merampas kebebasan dan kebahagiaan kekasihnya. 

Kedua, bila pecinta membiarkan kecemburuan atau kepahitan dalam cinta. 

Ketiga, bila pecinta ragu, tak percaya, dan curiga kepada orang yang dicintainya. 

Keempat, bila cinta menyusut akibat membiarkan kesedihan, masalah, kesulitan, dan penderitaan yang datang dalam jalur cinta. 

Kelima, bila pecinta memaksakan kehendaknya sendiri, bukan menyerah kepada kehendak kekasih. Itu semua adalah penyebab alami dari petaka dalam hati yang mencinta, seperti penyakit bagi tubuh fisik. Lenyapnya kesehatan membuat hidup menyedihkan, demikian pula lenyapnya cinta membuat hati tertekan. Hanya pecinta yang menghindari kesalahan di atas akan memperoleh manfaat dari cinta, dan tiba dengan selamat di tempat tujuannya.

Kesabaran, pengorbanan, penyerahan, kekuatan, dan pengabdian dibutuhkan dalam cinta, dan tiada sesuatu kecuali harapan, hingga ia bersatu dengan kekasihnya. Pengorbanan dibutuhkan dalam cinta untuk memberi semuanya: kekayaan, harta milik, tubuh, hati, dan jiwa. Tiada lagi “Aku” yang tersisa, yang ada hanya “engkau”, sampai “engkau” itu berubah menjadi “aku”.

Orang-orang yang menghindari cinta dalam hidup karena takut akan deritanya, mengalami kerugian yang lebih besar dari pecinta, yang dengan kehilangan diri memperoleh semuanya.

Derita cinta pada saatnya akan menjadi kehidupan dari pecinta. Sakit dari luka hatinya memberinya kegembiraan yang tak dapat diberikan oleh apapun juga. Hati yang terbakar menjadi lampu penerang di jalan yang ditempuh pecinta, meringankan jalannya sampai ke tujuan.

Kenikmatan hidup itu membutakan, hanya cinta saja yang membersihkan karat dari hati, cermin dari jiwa.

Pecinta membiarkan hatinya yang liar untuk dikasihani di depan kekasih, menempatkannya di telapak tangannya.

Ia meletakkan hatinya di kaki sang kekasih yang memperlakukannya dengan dingin, sementara ia berseru, “Lebih lembut, kekasihku, yang lembut! Itu adalah hatiku, itu adalah hatiku.”

Hati si pecinta mengeluarkan air mata darah. Pecinta menekan hatinya, mencegahnya agar tidak berlari kepada kekasihnya.

Pecinta itu mengeluh bahwa hatinya tak setia karena meninggalkannya dan pergi ke kekasihnya.

Cinta mengemis agar kekasih mengembalikan hatinya bila hati itu sudah tak digunakannya lagi.

Tempat tinggal hati adalah di dalam pelukan kekasihnya.

Luka dalam hati adalah mawar bagi pecinta, rasa sakit adalah keindahannya.

Ia menangis agar dapat meneteskan air asin kepadanya untuk membuatnya cerdas, agar ia dapat sepenuhnya menikmati derita yang manis.

Pecinta cemburu kepada perhatian yang dicurahkan pesaing terhadap kekasihnya.

Bila pecinta menceritakan kisah cintanya kepada kawan-kawannya, mereka akan menangis bersamanya.

Pecinta mencium tanah yang diinjak kekasihnya ketika berjalan. Ia iri kepada kesempatan yang dimiliki sepatu kekasihnya. Pecinta menggelar permadani di pintu bagi sang kekasih.

Alis sang kekasih adalah Mihrab, pintu lengkung pada masjid. Tahi lalat di pipi kekasih adalah noda ajaib yang mengungkapkan rahasia langit dan bumi kepadanya.

Debu di bawah kaki kekasih baginya merupakan tanah sakral dari Ka’bah.

Wajah kekasih adalah Al Qur’an yang terbuka, dan ia mambaca Alif, huruf dan huruf simbolik dari nama Allah, dalam sifat sang kekasih.

Pecinta minum anggur Kautsar, yang keluar dari mata kekasih. Pandangan kekasih membuatnya mabuk.

Suara gelang kekasih membuatnya hidup.

Pecinta puas dengan melihat kekasih meskipun dalam mimpi, bukan dalam keadaan terjaga.

Kegembiraan dalam arti yang nyata hanya diketahui oleh seorang pecinta.

Orang tanpa cinta hanya mengetahui namanya, ia tidak mengetahui kenyataannya. Perbedaannya seperti manusia dan batu. Dengan semua perjuangan dan kesulitan hidup, manusia lebih suka menjadi manusia daripada menjadi batu yang tak tersentuh oleh perjuangan atau kesulitan, karena dengan perjuangan dan kesulitan, kegembiraan hidup menjadi sangat besar. Dengan semua derita dan kesedihan yang harus ditemui pecinta di dalam cinta, kegembiraannya dalam cinta tak dapat dibayangkan, karena cinta adalah hidup, dan tanpa cinta berarti mati.

“Para malaikat akan meninggalkan kebebasan mereka di surga, andai mereka tahu kegembiraan ketika cinta bersemi pada orang muda.”

Kisah Surdas

Hal ini dijelaskan dalam kehidupan Surdas, seorang pemusik dan penyair India. Dengan sangat mendalam ia mencintai seorang penyanyi dan senang melihatnya. Kecintaannya meningkat hingga ia tak dapat hidup tanpa dia dalam sehari saja. Suatu ketika terjadi hujan lebat yang berlangsung berminggu-minggu dan seluruh negeri banjir. Tak ada cara untuk bepergian, jalan-jalan tak dapat dilalui, tetapi tak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi Surdas untuk menemui kekasihnya seperti yang dijanjikan. Ia berangkat dalam hujan lebat, tetapi di tengah jalan ia terhalang sungai yang banjir dan tak dapat diseberangi. Tak ada perahu yang tampak; maka Surdas meloncat ke dalam sungai dan mencoba berenang. Ombak sungai yang kasar mempermainkannya, mengangkatnya dan menceburkannya seolah-olah ia jatuh dari gunung ke dalam jurang. Untung, ia menjatuhi sebuah mayat, yang diperlakukannya seperti sebatang kayu, ia meraihnya dan berpegang kepadanya. Pada akhirnya, setelah perjuangan yang keras, ia sampai ke rumah kekasihnya. Ia menemukan pintu rumah itu terkunci. Waktu itu telah larut malam dan setiap suara akan mengganggu tetangga. Maka ia mencoba memanjat rumah dan masuk melalui jendela atas. Ia berpegang pada ular kobra yang tampak seperti tali yang tergantung, berpikir bahwa ‘tali’ itu segaja dipasang di sana untuknya oleh kekasihnya.

Kekasihnya terkejut ketika melihatnya. Ia tak dapat mengerti mengapa pecintanya berhasil datang, dan kesan cintanya tampak semakin besar dari sebelumnya. Gadis itu seolah-olah diberi inspirasi oleh cinta lelaki itu. Di matanya, lelaki itu bukan lagi manusia, tetapi telah meningkat menjadi malaikat, terutama setelah ia tahu bahwa pecintanya telah menganggap mayat sebagai kayu dan ular kobra sebagai tali. Ia melihat bagaimana kematian dikalahkan oleh lelaki pecintanya. Ia berkata kepadanya, “Hai pemuda, cintamu lebih besar dari cinta rata-rata manusia, dan andai cintamu diperuntukkan bagi Allah, betapa besarnya kegembiraan yang akan engkau peroleh!

Karena itu, bangkitlah, angkatlah cintamu terhadap bentuk dan materi, dan arahkan cintamu kepada ruh Allah.” Lelaki itu mematuhi saran itu seperti anak kecil, meninggalkan gadis itu dengan berat hati dan sejak itu ia berkelana di dalam hutan-hutan di India.

Bertahun-tahun ia berkelana di hutan-hutan, menyebut-nyebut nama Kekasih ilahinya dan mencari perlindungan di dalam tangan-Nya. Ia mengunjungi tempat-tempat sakral, tempat-tempat ziarah, dan secara kebetulan ia tiba di tepi sebuah sungai sakral, di tempat itu wanita-wanita dari kota datang setiap pagi ketika matahari terbit untuk mengisi tempayan mereka dengan air suci. Surdas, yang duduk di sana sambil memikirkan Allah, terpesona oleh keindahan salah satu wanita yang datang.

Karena hatinya adalah lentera, ia tak perlu lama untuk menyala. Ia mengikuti wanita itu. Ketika memasuki rumahnya, wanita itu berkata kepada suaminya,”Seorang suci melihatku di sungai dan mengikutiku sampai ke rumah, dan ia masih berdiri di luar.” Si suami segera keluar dan melihat lelaki itu. Ia berkata, “Hai Maharaja, apa yang membuatmu berdiri di situ? Adakah sesuatu yang dapat kulakukan untukmu?” Surdas berkata, “Siapakah wanita yang tadi memasuki rumah ini?” Ia menjawab, “Dia isteriku; aku dan dia siap melayani orang suci seperti anda.” Surdas berkata, “Suruhlah dia datang, hai orang yang diberkahi, agar aku dapat melihatnya sekali lagi.”

Ketika wanita itu keluar, Surdas melihatnya sekali dan berkata, “Hai Ibu, bawakan aku dua buah [paku] pines.” Dan ketika benda yang diminta itu diberikan kepadanya, ia membungkuk kepada pesona dan kecantikan wanita itu sekali lagi, kemudian menusukkan pines itu ke kedua matanya sambil berkata, “Hai mataku, engkau tak akan lagi melihat dan tergoda oleh keindahan duniawi dan membawaku turun dari surga ke bumi.”

Maka ia menjadi buta sejak itu; lagu-lagunya mengenai kesempurnaan ilahi masih terus hidup dan dinyanyikan oleh orang-orang India yang mencintai Allah; dan bila seorang Hindu buta, orang memanggilnya Surdas sebagai penghormatan.

“Meskipun aku hanya mencintai satu, tetapi ia abadi,” kata Mohi. Cinta hanya dapat ada bila hanya ada satu obyek di depan kita, bukan banyak obyek. Bila obyeknya banyak, tidak akan ada kesetiaan. “Bila di tempat bagi satu terdapat dua, keistimewaan yang satu itu hilang. Karena alasan itu, aku tak ingin potret kekasihku dibuat.” Yang satu itu ialah Allah, yang tak berbentuk dan tak bernama, yang abadi, yang bersama kita selamanya.

Cinta bagi satu orang, betapa pun dalamnya, tentu berbatas. Kesempurnaan cinta terletak pada ukuran besarnya. “Kecenderungan cinta adalah untuk mengembang, dari satu atom hingga ke seluruh alam semesta, dari satu kekasih duniawi hingga Allah.”

Cinta kepada manusia adalah primitif dan tidak lengkap, tetapi diperlukan untuk memulai. Orang tak akan dapat berkata, “Aku mencintai Allah,” bila ia tak memiliki cinta kepada sesama manusia. Namun ketika cinta mencapai kulminasi pada Allah, ia telah mencapai kesempurnaannya.

Cinta menciptakan cinta di dalam manusia dan lebih banyak lagi dengan Allah. Itu merupakan sifat cinta. Bila anda mencintai Allah, Allah mengirimkan cinta-Nya lebih banyak kepada anda. Bila anda mencarinya di malam hari, Dia akan mengikuti anda pada siang harinya. Di mana pun anda, dalam kegiatan anda, dalam transaksi bisnis, pertolongan, perlindungan dan kehadiran ilahi akan mengikuti anda.

Ungkapan cinta terletak di dalam kekaguman tanpa kata, kontemplasi, pelayanan, perhatian untuk menyenangkan kekasih, dan kehati-hatian untuk menghindari ketidaksukaan kekasih. Ungkapan cinta demikian oleh seorang pecinta akan menyenangkan kekasih, yang kebanggaannya tak dapat dipuaskan dengan cara lain. Keridhaan kekasih merupakan satu-satunya tujuan pecinta, tak ada harga yang terlalu mahal untuk memperolehnya.

Kebanggaan akan keindahan langit dipuaskan dengan mengagungkan-Nya, keindahan sejati satu satunya yang berhak atas segala pujian. Tiadanya kesadaran dari pihak manusia yang membuatnya melupakan keindahan-Nya dalam segala hal dan mengakui tiap keindahan secara terpisah, menyukai yang satu dan tak menyukai yang lain. Dalam pandangan orang yang tahu, mulai dari bagian keindahan terkecil hingga keindahan mutlak alam semesta, semua menjadi satu keberadaan tunggal Kekasih ilahi.

“Semua yang lain menghilang ketika gagasan mengenai kekasih menguasai pikiran pecinta”

“Dunia mengumandangkan keinginan pecinta.”

“Ka’bah seorang pecinta adalah tempat tinggal kekasihnya.”

“Sesungguhnya cinta adalah penyembuh dari lukanya sendiri”

“Apapun yang dilakukan pecinta bagi kekasihnya, itu tak pernah terlalu besar.”

“Cinta berarti penderitaan, tetapi pecinta sendiri berada di atas semua penderitaan.”

“Sang kekasih adalah semua dalam semua, pecinta hanya menutupinya. Kekasih adalah semua yang hidup, dan pecinta adalah benda mati.”

Cinta diarahkan oleh kecerdasan. Karena itu tiap orang memilih obyek cintanya sesuai dengan tingkat evolusinya. Obyek itu tampak baginya paling berhak atas cinta menurut tingkatan evolusinya. Di Timur ada pepatah, “Sebagaimana jiwa, demikianlah malaikatnya.” Keledai lebih menyukai rumput berduri daripada mawar.

Seorang perawan desa sedang pergi untuk menemui kekasihnya. Ia melewati seorang Mullah yang sedang melakukan shalat. Karena tidak tahu, ia berjalan di depan Mullah itu, suatu hal yang dilarang oleh agama.

Mullah itu sangat marah, hingga ketika gadis itu kembali lewat di dekatnya, ia memarahinya. Ia berkata. “Alangkah berdosanya, hai gadis muda, berjalan di depanku ketika aku sedang shalat.” Gadis itu berkata, “Apa artinya shalat?” Dijawab, “Aku sedang memikirkan Allah, Tuhan langit dan bumi.”

Gadis itu berkata, “Maafkan aku, aku belum tahu Allah dan shalat bagi-Nya, tetapi tadi aku sedang berjalan menuju kekasihku dan memikirkan kekasihku, hingga aku tak melihatmu sedang shalat. Aku heran bagaimana anda yang sedang memikirkan Allah dapat melihatku?”

Perkataan gadis itu sangat berkesan pada Mullah hingga ia berkata, “Sejak saat ini, hai gadis, engkau adalah guruku. Akulah yang harus belajar darimu.”

Tumbuhnya cinta adalah kematian ego. Cinta yang sempurna sepenuhnya membebaskan pecinta dari pementingan diri sendiri, karena cinta dapat disebut juga dengan peniadaan [annihilation]. “Sesiapa yang memasuki sekolah cinta, pelajaran pertama yang diterima adalah menjadi bukan apa-apa.”

Ada kisah mengenai Rabiah, seorang Sufi besar, bahwa ia pernah melihat Muhammad dalam visinya dan ia ditanya oleh Nabi, “Hai Rabiah, siapa yang kau cintai?” Ia menjawab, “Allah.” Nabi berkatka, “Bukan Rasul-Nya?” ia menjawab, “Hai Guru yang diberkahi, siapa di dunia ini yang mengetahuimu tetapi tak mencintaimu? Tetapi kini hatiku begitu tenggelam dalam Allah hingga aku tak dapat melihat sesuatu kecuali Dia.”

Bagi mereka yang melihat Allah, Rasul dan Mursyid lenyap dari pandangan. Mereka hanya melihat Allah di dalam Mursyid dan Rasul. Mereka melihat segala sesuatu sebagai Allah dan tak melihat yang lain.

Dengan kebaktian kepada mursyid, murid belajar mencintai, berdiri dengan kerendahan anak kecil, pada wajah setiap makhluk di bumi ia melihat bayangan wajah mursyidnya. Bila Rasul yang diidealkan, ia melihat semua yang indah terefleksi di dalam kesempurnaan Rasul yang tidak tampak.Kemudian ia menjadi independen bahkan dari keutamaan, yang juga memiliki kutub yang berseberangan, dan pada kenyataannya tidak ada, karena itu hanya perbandingan yang membuat sesuatu lebih baik daripada yang lain. Ia hanya mencintai Allah, kesempurnaan yang ideal, yang tak dapat dibandingkan.

Kemudian ia sendiri berubah menjadi cinta, dan karya cinta telah diselesaikan. Kemudian pecinta sendiri berubah menjadi sumber cinta, asal cinta, dan ia hidup dalam kehidupan Allah, yang disebut Baqa bi-Allah. Kepribadiannya menjadi kepribadian ilahi. Kemudian pikirannya menjadi pikiran Allah, perkataannya menjadi perkataan Allah, perbuatannya menjadi perbuatan Allah, dan ia sendiri menjadi cinta, pecinta, dan kekasih sekaligus.

“Dengan reasoning, kamu memang tergoda untuk mengetahui jawabannya. Tapi jika jawabannya tidak kunjung datang, itu merupakan sebuah isyarat agar kita berhenti dan mulai menggunakan cara berikutnya. Yaitu … letting go.”

“Letting go itu bukannya tidak peduli,  Letting go itu membiarkan sebuah mekanisme lain bekerja, dan yang jelas itu bukan mekanisme reasoning. Sebab reasoning yang selalu mengumpulkan itu ada batasnya …”


 



 


Jauh Melampaui Tindakan

Jauh melampaui tindakan yang salah dan tindakan yang benar terdapat sebuah tempat. Aku akan menemuimu disana. Tatkala jiwa berbaring diatas rerumputan, maka dunia terlalu penuh untuk dibicarakan.

Sepasang kekasih tidak pada akhirnya bertemu di suatu tempat. Mereka sebenarnya telah ada dalam diri satu sama lain selama ini. Jangan berduka, Apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.

Sang Pecinta

Oh Tuhan, Telah ku temukan Cinta!!!. Betapa menakjubkan, betapa hebat, betapa indahnya…Kuhaturkan puja-puji bagi gairah yang bangkit dan menghiasi alam semesta ini maupun segala yang ada di dalamnya!. (Rumi). 

Rumi lebih dikenal sebagai penyair sufi, sering menjadi sumber inspirasi bagi penyair sufi lainnya. Puisi-puisinya sering diciptakan secara spontan dikala ia menari, memutar-mutar tongkatnya dan kemudian para murid-murid mencatatnya.

Wahai para pencari mukjizat, kalian selalu menginginkan tanda-tanda. Lantas dimanakah tanda-tanda itu?. Engkau tidur menangis dan bangun pun tetap menangis. Engkau mengharap yang tak mungkin tiba. Sampai ia menggelapkan hari-harimu. Engkau berikan segalanya, bahkan pikiranmu. Engkau duduk di muka api, ingin jadi abu. Dan ketika kau jumpai sebilah pedang. Kau lemparkan dirimu ke arahnya. Terjebak ke dalam hal-hal gila tanpa harapan semacam ini…Engkau akan menemukan tanda. (Bagaimana Aku Bisa Tahu?, Rumi). 

Walaupun mereka telah “hanyut” oleh tarian dan nyanyian para Darwis, para penduduk desa dan murid-murid yang terpesona mengelilingi Rumi masih merasa ragu untuk melemparkan dirinya ke dalam keadaan yang sedemikian gila. Biarlah para kekasih gila, hina dan ganas. Mereka yang meributkan hal-hal semacam itu tidak sedang kasmaran. (Memberi Ruang Bagi Cinta, Rumi). 

Tetapi bagi pecinta yang tergila-gila, ia tidak merasa takut. Sekalipun Tuhan Yang Terkasih tidak tampak, jauh dan tidak tersentuh fisik, keadaan mabuk cinta kepada Tuhan membuat ia rela menyerahkan seluruh jiwanya pada bara api yang menyala atau pada sebilah pedang yang terhunus. Lewat malam hadir sebuah lagu lembut mendayu. Pada saat aku tak bisa mendengarnya. Aku akan tiada. (Suara-Suara Malam, Rumi)

Para penari Sema berputar-putar. Rok lebar yang dikenakan para penari berkibar indah, berputar-putar semakin cepat, semakin panjang seirama alunan musik pengiring. Bahwa semua proses kehidupan manusia adalah sebuah perputaran, begitulah makna dari Tarian Sema. Dari ada, lalu tiada. Dari duka, lalu bahagia. Butir-butir debu dalam cahaya. Itu tarian kita juga. Kita tidak menyimak yang ada di dalam untuk mendengar musik. Tak apa …Tarian ini terus berlanjut, dan dalam kebahagiaan sang surya. Tersembunyilah Tuhan Yang mengajarkan kepada kita bagaimana caranya menari. (Tarian, Rumi). 

Di tengah-tengah Tari Sema meluncur dari mulut Rumi bait-bait puisi bagai nyanyian suci memuji Tuhan. Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, Kusimpan kasih-Mu dalam dada. Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, Segera saja bagai duri bakarlah aku. Meskipun aku diam tenang bagai ikan,  Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan. Kau yang telah menutup rapat bibirku, Tariklah misaiku ke dekat-Mu. Apakah maksud-Mu? Mana kutahu? Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu. Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu, Bagai unta memamah biak makanannya, Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa. Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata. Aku bagai benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi. Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi, Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi. (Pernyataan Cinta, Rumi)

Melalui puisi-puisinya Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik atau otak semata. Cinta adalah lautan tak bertepi. langit hanyalah serpihan buih belaka. Ketahuilah langit berputar karena gelombang Cinta. Andai tak ada Cinta, Dunia akan membeku. Cinta yang dimaksud adalah cinta Yang Terkasih kepada hambanya. Jika engkau bukan seorang pencinta, maka jangan pandang hidupmu adalah hidup. Sebab tanpa cinta, segala perbuatan tidak akan dihitung pada Hari Perhitungan nanti. Setiap waktu yang berlalu tanpa Cinta, akan menjelma menjadi wajah yang memalukan dihadapan-Nya. Burung-burung Kesadaran telah turun dari langit dan terikat pada bumi sepanjang dua atau tiga hari. Mereka merupakan bintang-bintang di langit, agama yang dikirim dari langit ke bumi. Demikian pentingnya "Penyatuan" dengan Allah dan betapa menderitanya  m "Keterpisahan" dengan-Nya. (Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai, Rumi)

Dalam puisinya Rumi juga mengajarkan bahwa hendaklah Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan hidup, tidak ada tujuan lainnya yang menyamai. Wahai angin, buatlah tarian ranting-ranting dalam zikir hari yang kau gerakkan dari Persatuan Lihatlah pepohonan ini!.  Semuanya gembira bagaikan sekumpulan kebahagiaan. Tetapi wahai bunga ungu, mengapakah engkau larut dalam kepedihan ? Sang lili berbisik pada kuncup, “Matamu yang menguncup akan segera mekar. Sebab engkau telah merasakan bagaimana Nikmatnya Kebaikan.” Di manapun, jalan untuk mencapai Kesucian Hati adalah melalui Kerendahan Hati. Hingga dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan, "Bukankah Aku ini Rabbmu ?” (Tanpa Cinta, Segalanya Tak Bernilai, Rumi)

Sang Kekasih


Ungkapan "Mata Hati" muncul juga dalam tradisi Sufi. Di sini melambangkan pembukaan menuju Sang Ilahi, Mata yang melaluinya kedalaman Hati dapat dilihat 
dan melalui mana Hati dapat mengetahui Realitas Ilahi Tertinggi. Tempat ini, jauh di dalam hati, adalah simbol dari titik kontak dengan Tuhan.
Rumi menegaskan :
"Ada lilin di Hatimu, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa mu, siap diisi. Engkau merasakannya, bukan? Engkau merasakan pemisahan dari Sang Kekasih. Undanglah Dia untuk mengisi mu, merangkul api. Ingatkan mereka yang memberi tahu mu sebaliknya, Cinta itu datang kepadamu atas kemauannya  sendiri, dan kerinduan untuk itu tidak bisa dipelajari di sekolah mana pun.”




Cinta Sang Sufi

Sufi Sejati 

Bagian yang sangat mendasar dari tasawuf adalah Cinta. Mereka menganggapnya lebih tinggi dari apapun di dunia, bahkan agama.

Anda dapat mempelajari Tuhan melalui segala sesuatu dan setiap orang di alam semesta, karena Tuhan tidak terkurung di masjid, kuil, sinagoga, atau gereja. Namun jika Anda masih perlu mengetahui di mana sebenarnya tempat tinggal-Nya, hanya ada satu tempat untuk mencarinya, di hati seorang kekasih sejati.

Sufi sejati adalah seorang yang bahkan ketika ia dituduh secara tidak adil, diserang dan dikutuk dari semua sisi, ia dengan sabar bertahan, tidak mengucapkan sepatah kata pun yang buruk tentang para pengkritiknya. 

Seorang Sufi tidak pernah menyalahkan orang lain. Bagaimana bisa ada lawan atau saingan atau bahkan “orang lain” jika tidak ada “diri”? Bagaimana bisa ada orang yang patut disalahkan padahal hanya ada Satu? Guru Sufi Bawa Muhaiyaddeen mengatakan: “Hanya Allah yang dapat menyembah Allah”.

Zikir Latifah Untuk Mengatur Ulang Hidup

 

LATIFAH : Zikir Sufi Yang Ampuh Untuk Mengatur Ulang Hidup Anda

Latifah adalah zikir Sufi kuno yang dimaksudkan untuk menghubungkan kita dengan esensi keberadaan kita. Ini adalah zikir yang sederhana, tetapi zikir yang menggabungkan gerakan tangan yang menakjubkan di seluruh tubuh. Setiap zikir terhubung dengan bagian tubuh tertentu. Pada dasarnya, zikir adalah meditasi terbimbing yang terkait dengan cabang mistik Islam. Lata'if adalah 7 pusat halus yang mirip dengan chakra dalam spiritualitas India. Membangkitkan pusat-pusat ini adalah bagian terpenting dari menjadi seorang Sufi. Zikir Latifah dulunya adalah zikir rahasia hanya untuk murid-murid yang diinisiasi. karena dianggap sebagai zikir yang sangat sakral dan kuat. tetapi zikir itu sekarang ada di luar sana. Saya tidak yakin ini menyenangkan para Ahli Tharekat Sufi atau apakah mereka senang melihat praktek zikir ini dipahami lebih luas.

Zikir adalah suksesi dari tujuh tema :

saya ada

saya ingin

Saya harap

aku percaya

Aku cinta

aku melepaskan

saya sudah siap

1. Semua, ada gerakannya.... Ketika Anda mengatakan, "Saya ada," Anda meletakkan tangan kanan Anda didada kiri bawah. Dengan bantuan tangan kiri Anda sambil memikirkan mengapa Anda ada.

2. Dengan tangan kiri Anda, letakkan tangan kanan Anda didada kanan bawah dan katakan pada diri sendiri: "Saya menginginkannya." Hal-hal apa yang Anda inginkan dan bagaimana hal itu mempngaruhi hidup Anda. 

3. "Saya harap" terhubung ke tangan kanan Anda di paru-paru dada kiri atas Anda dengan tangan kiri atas Anda. Pikirkan tentang apa yang Anda harapkan dan bagaimana rasanya.

4. Tangan kanan ke paru-paru kanan atas Anda dan "Saya percaya dan percaya." Kepercayaan muncul dari harapan dan kepercayaan membuatmu lebih kuat.

5. Gerakkan tangan kanan itu ke tengah dada Anda dan katakan pada diri sendiri "Aku cinta." Pikirkan cinta yang kuat dan murni. Apakah itu di dalam kamu? Apakah itu datang dari luar? Dapatkah Anda merasakan cinta memancar dari keberadaan Anda atau dari orang lain?

6. Sekarang, tangan kanan Anda mengarah ke leher naik ke antara dua alis, saat Anda mengatakan "Saya lepaskan." Pikirkan tentang apa yang perlu Anda lepaskan - mungkin kesedihan atau kemarahan.

7. Lalu tangan kanan Anda naik ke atas kepala Ubun2an Anda, dan zikir seluruh badan (Orbit mikrokosmik) Sekarang, katakan "Saya siap." Anda harus merasa lebih siap untuk menghadapi dunia dan mengetahui suara Anda sendiri di dalam.

Setelah mengisi zikir di seluruh badan maka kembali ke no1. Anda meletakkan tangan kanan Anda di bawah dada kiri Anda maka tetaplah zikir untuk seterusnya yang berarti  tenggelam dalam keheningan. Dan isilah zikir sebanyak- banyaknya sebagai tanggung jawab diri sendiri.

Dapat dikatakan bahwa zikir Latifah adalah untuk kedamaian bathin dan penegasan diri. Dan ini adalah pengalaman bagi spiritual Anda sendiri. Zikir ini adalah tentang menemukan lebih banyak hal dalam diri Anda, bukan di luar.

*Zkkir ini membutuhkan alat Tasbih*

Praktek Nafas Elemen Sufi

Latihan

1. Napas Pemurnian Elemen, memperdalam kesadaran akan sifat Api dan hubungannya dengan Solar Plexus.

2. Bernapaslah ke dalam Pleksus Surya. Rasakan, dengarkan, lihat, rasakan kualitas energi dan kehidupan di Solar Plexus Anda. Apa kontribusi kehidupan dan energinya bagi tubuh Anda, pikiran Anda, hati Anda, jiwa Anda? Apa yang 'dikatakan' kepada Anda? Apakah itu pusaran energi, pikiran, perasaan yang mengganggu? Atau apakah itu berkontribusi pada keharmonisan dalam tubuh Anda? Duduklah dengan napas ini selama beberapa waktu, biarkan kesadaran Anda beristirahat di napas dan pusatnya, sadar dan tidak terikat, biarkan terbuka apa pun. Ulangi ini setelah pengalaman yang berbeda, dan pada waktu yang berbeda dalam sehari.

3. Hembuskan warna kuning ke dalam Solar Plexus Anda, rasakan apa yang berkontribusi pada keadaan pusat ini dan semua pusat Anda. Biarkan warna kuning mengisi aura Anda. Bersantailah dalam pengalaman ini dan rasakan efeknya.

4. Alami Solar Plexus Anda sebagai matahari keberadaan Anda. Visualisasikan ego Anda berkembang sehingga bersinar seperti matahari di alam semesta: seimbang, dengan menghormati diri sendiri dan orang lain.

5. 'Meditasi di chakra Solar Plexus dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan semua masalah usus. Kehangatannya membuat darah bersirkulasi lebih baik.' Anda dapat memilih untuk merasakan manfaat yang dapat diberikan meditasi seperti itu pada tubuh fisik Anda.

Zikr dan Wazaif

YA MU'IZZ : Dzat Yang Memberi Kehormatan dan Penghormatan

ISHQ : Kerinduan Ilahi

YA GHANIYY– YA MUGHNI : Yang Maha Pembuka Jalan, Yang Cukup – Yang Pemenuh Kebutuhan, Pemberi Harta

Gerakan Zikir Kedua :

Dalam posisi berlutut (atau duduk di kursi jika tidak memungkinkan)

– menundukkan kepala ke tanah menyerahkan kepada Yang Esa sikap, kebiasaan dan pola yang mungkin membuat Anda bersaing dengan orang lain, manipulatif, tidak aman, dll.

– naik ke posisi tegak (masih berlutut), merasa diangkat, disucikan dari sikap, kebiasaan atau pola

Suara

Dalam urutan suara Yoga untuk chakra: ucapkan 'Ram' (diucapkan 'Ramng') di pusat Solar Plexus.

Mursyid memberi: 'eh' (Chakra dasar: 'O'; Hati: 'ah'; Tenggorokan: 'oo'; Mata Ketiga: 'ee'; Mahkota: 'mm')

Meditasi Sufi Jalur Plexus

Praktek

1. Unsur Pemurnian Napas, memperdalam kesadaran akan sifat Api dan hubungannya dengan Solar Plexus.

2. Tarik napas ke dalam Solar Plexus. 

Rasakan, dengarkan, lihat, rasakan kualitas energi dan kehidupan di Solar Plexus Anda. Apa kehidupan dan energinya yang berkontribusi pada tubuh Anda, pikiran Anda, hati Anda, Jiwa Anda? 

Apa yang 'dikatakan' kepadamu? Apakah pusaran energi, pikiran, perasaan yang mengganggu? Atau apakah itu berkontribusi pada keharmonisan di tubuh Anda? 

Duduklah dengan nafas ini selama beberapa waktu, biarkan kesadaran Anda beristirahat di dalam nafas dan pusat, sadar dan tidak terikat, biarkan saja yang terjadi. Ulangi ini setelah pengalaman yang berbeda, dan pada waktu yang berbeda dalam sehari.

3. Hirup warna kuning ke dalam Solar Plexus Anda, rasakan apa yang berkontribusi pada keadaan pusat ini dan semua pusat Anda. Biarkan warna kuning memenuhi aura Anda. Bersantailah dalam pengalaman ini dan rasakan efeknya.

4. Pengalaman Solar Plexus Anda sebagai matahari keberadaan Anda. Visualisasikan ego Anda sebagai berevolusi sehingga bersinar seperti matahari di kosmos: seimbang, dengan menghormati diri sendiri dan orang lain.

5. Meditasi dalam chakra Solar Plexus dapat menyembuhkan gangguan pencernaan dan semua masalah usus. Kehangatannya membuat sirkulasi darah lebih baik. Anda dapat memilih untuk merasakan manfaat meditasi yang dapat membawa tubuh fisik Anda.

Zikir dan Wazaif

YA MU'IZZ : Makhluk Ilahi yang memberi Kehormatan dan Rasa Hormat

ISHQ: Kerinduan Ilahi

YA GHANIYY– YA MUGHNI: Yang membersihkan jalan,  Pemenuhan Kebutuhan, Pemberi Kekayaan Terbaik.

Sembilan Gerbang Kesejatian

1. Chakra dasar (Muladhara). 

Cakra Muladhara berkaitan dengan struktur atom murni fisik dari tubuh. Karena itu energinya berhubungan dengan penyembuhan, perbaikan, dan pemberdayaan sel dan organ tubuh. Energi positif chakra ini bermanifestasi sebagai wawasan terhadap semua fenomena material dan kemandirian mereka; energi negatif bermanifestasi sebagai persepsi material sepenuhnya dan impuls terhadap keterikatan yang kuat terhadap hal-hal materi dan ketidakpercayaan pada sesuatu yang lebih tinggi dari materi.

2. Chakra Swadhishthana/Sex

Cakra Swadhishthana berhubungan dengan energi, emosi, dan keinginan neurologis, termasuk seks / nafsu. Ini melibatkan semua yang egois dan egois dalam diri seseorang. Melalui pemurniannya dikoreksi bidang-bidang kehidupan fisik dan emosional kita. Ini juga berhubungan dengan cairan dalam tubuh termasuk getah bening dan darah ketika ada kelainan di sana. Energi positif chakra ini bermanifestasi sebagai kelembutan, kepekaan terhadap perasaan orang lain, bantuan, dan bahkan pengorbanan diri; energi negatif bermanifestasi sebagai emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, kebencian, kecemburuan, iri hati, dan — yang paling utama — nafsu.

3. Chakra pusar (Manipura).

Chakra Manipura berkaitan dengan metabolisme dan kekuatan asimilatif tubuh. Ini juga berhubungan dengan keinginan, terutama keinginan untuk memperoleh, mengendalikan, dan menjaring. Ini berhubungan dengan sistem pencernaan juga. Jadi itulah aspek-aspek seseorang yang bisa mempengaruhi koreksi chakra ini. Energi positif chakra ini bermanifestasi sebagai kekuatan kemauan dan tujuan dan rasa keteraturan dan perilaku yang benar; energi negatif bermanifestasi sebagai keserakahan, posesif, ambisi negatif dan keterlibatan materialistis.

4. Chakra jantung (Anahata). 

Chakra Anahata berhubungan dengan metabolisme dan mengendalikan sistem kardio-paru. Ini juga berhubungan dengan perasaan, tetapi perasaan kasih sayang dan altruisme yang lebih tinggi. (Ini masih di tingkat yang lebih rendah, jadi jangan salah mengira gerakannya untuk cinta sejati atau spiritual atau pengabdian kepada Tuhan.) Ini juga berhubungan dengan kemampuan penglihatan dan karenanya persepsi dasar serta intuisi yang lebih rendah. Ini banyak berhubungan dengan sistem kekebalan dan sirkulasi dan mengontrol kelenjar timus di bagian tengah dada. Energi positif dari chakra ini bermanifestasi sebagai cinta kasih, kemurahan hati, dan tindakan tidak mementingkan diri sendiri untuk kepentingan orang lain; energi negatif bermanifestasi sebagai keinginan untuk mendominasi orang lain dan menggunakannya untuk keuntungan egois.

5. Chakra tenggorokan (Vishuddha). 

Chakra Vishuddha berkaitan dengan perkembangan intelektual dan kekuatan bicara. Tiroid dikontrol olehnya juga. Kehendak juga terlibat sampai batas tertentu. Intuisi yang lebih tinggi ikut bermain di sini sampai batas tertentu, juga. Energi positif chakra ini bermanifestasi sebagai ucapan yang bijak, meneguhkan, dan menyembuhkan, kata-kata yang memiliki kekuatan untuk mewujudkan apa yang sedang diucapkan; energi negatif bermanifestasi sebagai kata-kata bodoh, tidak berarti, kebohongan, manipulatif dan negatif, ucapan berbahaya.

6. Chakra Talu. 

Chakra Talu adalah sejenis stasiun switching seperti pada kereta api. Energi transmutasi yang halus dan Kundalini bergerak naik dari tulang belakang dari Muladhara ke chakra Vishuddha. Kemudian mereka perlu bergerak maju dan mencapai chakra Ajna. Pada abad-abad sejak pengetahuan tentang chakra Talu hampir hilang, sadhaka di seluruh India telah menyatakan frustrasi dengan fakta bahwa energi naik ke Vishuddha dan tidak akan pindah ke Ajna. Ini karena cara tubuh halus terbentuk, chakra Talu harus disiapkan dan diaktifkan sebelum energinya dapat bergerak maju ke depan kepala. Tapi itu biasanya belum diketahui. Saya pribadi telah mendengar beberapa orang mengajukan keluhan ini dan mengenal seorang pria yang meminta nasihat dari banyak yogi terkenal selama bertahun-tahun tetapi tidak menerima bantuan.

7. Chakra mata ketiga (Ajna). 

Cakra Ajna mengontrol, mengoordinasi, dan mengambil bagian dari semua fungsi yang ada di bawahnya. Ini terutama berhubungan dengan intuisi spiritual dan kehendak spiritual. Energi positif chakra ini bermanifestasi sebagai intuisi yang jelas, persepsi spiritual, dan kekuatan keinginan spiritual; energi negatif bermanifestasi sebagai pengalaman psikis yang kacau atau negatif serta aplikasi kehendak aneh, berubah-ubah dan negatif.

8. Chakra Nirvana. 

Cakra Nirvana adalah pusat di mana pembebasan (moksha) dicapai dan dialami. Tanpa mengetahui chakra ini, ada masalah dalam energi pembebasan yang bergerak dari depan kepala ke belakang dan ke atas ke chakra Brahmarandhra yang melaluinya roh yogi naik untuk bergabung dengan Absolute. Seperti halnya chakra Talu, chakra Nirvana harus dipersiapkan dan diaktifkan sebelum energinya dapat bergerak. Cakra Nirvana juga disebut cakra Jalandhara. Jalandhara berarti "Pemegang Jaring" dalam arti penguasaan yang sempurna dari jaringan energi halus nadi dan chakra serta samsara itu sendiri, "jala" di mana semua makhluk hidup ditangkap sampai Chakra Nirvana tercapai dengan kesadaran penuh. Jalandhara juga berarti: "pemegang agregasi," karena ia juga mengendalikan tujuh chakra di bawahnya.

9. Chakra mahkota. 

Energi chakra mahkota Sushumna murni spiritual dan tidak terkondisikan oleh pengaruh apa pun selain roh terbatas kita dan Roh Tak Terbatas tempat kita memperoleh keberadaan kita. Jadi tidak pernah ada masalah di sana. Itu hanya perlu dicapai dan diberdayakan oleh Kundalini untuk menetapkan prioritas kekuatan-kekuatan suci ini pada tingkat yang lebih rendah dari keberadaan kita.

Sembilan chakra ini adalah sembilan gerbang tubuh yang sebenarnya dibicarakan dalam kitab suci kuno, bukan sembilan bukaan yang ditemukan dalam tubuh.

Dalam Tarekat Sufi juga dibicarakan tentang 9 Gerbang yg disebut Gerbang Ismuzat Batu Sembilan (lihat Seloka panalekan)

Chakra Diluar Tubuh

Chakra Langit/Portal Kosmos

Chakra transpersonal adalah garis dari beberapa chakra (berbagai penulis menggambarkan tiga, lima, atau enam) yang menurut banyak yogi dan praktisi meditasi terletak secara berurutan di atas chakra mahkota (terletak di atas kepala) hingga jarak di atas kepala sejauh sekitar 18 inci (sekitar 0,5 meter).Dalam hal ini mereka benar tetapi juga terbatas

Kami mengatakan bahwa ada tak terhingga cakra di atas kepala sampai ke Pusat Alam Semesta dan di atasnya, jauh di atas kepala, berakhir pada Tuhan, sama seperti ada tak terhingga cakra di bawah alas - “Seperti di atas, Begitu di Bawah” - Hermes Trismegistus dari Emerald Tablet.

Kami mengatakan bahwa setiap chakra adalah prosesor komputer dengan frekuensi, kecepatan, dan kapasitas yang semakin tinggi saat Anda semakin tinggi. 

Jadi, seperti superkomputer pemrosesan paralel, semakin banyak chakra yang dapat Anda kerjakan, semakin banyak chakra yang dapat Anda akses, semakin banyak chakra yang dapat Anda lepaskan, semakin banyak chakra yang dapat Anda tambahkan, semakin cerdas Anda.

Peningkatan Energi mengatakan bahwa hanya dengan menyatu dengan chakra jiwa seseorang dapat melihat semua kehidupan masa lalu Anda dan menghilangkan semua penyumbatan dari semua kehidupan masa lalu Anda dalam satu sapuan, cepat!Peningkatan Energi mengatakan bahwa itu juga berisi Rahasia Inisiasi Lebih Tinggi dari Iluminasi, “Pencerahan Tidak Cukup !!” 

Chakra transpersonal dalam filsafat Asia

Cakra transpersonal terlihat dalam agama Hindu, Buddha Vajrayana, dalam Taoisme dan qigong, dan dalam Zaman Baru dianggap sebagai beberapa cakra di atas kepala, seperti disebutkan di atas. 

Cakra transpersonal dalam Hinduisme memiliki nama Sansekerta, dalam Buddhisme Varjayana memiliki nama Sanskerta dan Tibet, dan dalam Taoisme dan dalam qigong memiliki nama Tiongkok.

Ada lima Chakra transpersonal di atas kepala di luar tujuh cakra biasa yang disebutkan dan dinamai dalam teks esoterik Buddha Vajrayana. 

~ Chakra transpersonal terendah (Chakra Bintang Jiwa) terletak sekitar 8 cm di atas kepala

~ Chakra transpersonal tengah (Chakra Portal Tuhan) terletak sekitar 12 cm di atas kepala. 

~ Chakra transpersonal tertinggi (Chakra Portal Besar) terkadang disebut Chakra Portal Bintang terletak sekitar 18 cm di atas kepala.

Chakra Bintang Jiwa, Chakra ini dikaitkan dengan hubungan spiritual antar individu, serta hubungan dengan Diri Yang Lebih Tinggi. 

Cakra Transpersonal Tertinggi disebut "Portal Besar" karena diyakini oleh beberapa mistikus, dan yogi untuk memberikan akses bagi perjalanan jiwa ke bagian lain alam semesta ini, ke alam semesta alternatif, ke alam eksistensi yang lebih tinggi, ke masa lalu atau masa depan. 

Sejarah garis waktu kita sendiri atau garis waktu alternatif melalui perjalanan waktu maju atau mundur dalam waktu, atau ke kosmos lain.