Serat Gatholoco

 

Gatholoco bukannya anti Islam, melainkan menggugat ketaktuntasan pemahaman terhadap Islam. Salah satu karya sastra jawa yang mengundang kontroversi yang seakan tak berujung adalah Serat Gatholoco, Saking kontroversialnya sehingga pernah dilarang peredarannya.

Tidak mengetahui syari’at dan larangannya, najis makruh batal apalagi haram, hanya menuruti kesenangan sendiri, walaupun daging anjing, daging celeng maupun babi, kalau suka pasti dimakannya, tak memiliki rasa jijik, tak takut akan durhaka.

Sudah disebutkan didalam kitab, apabila menghindari hal-hal yang haram jika meninggal kelak pasti akan naik ke surga, yang tidak menghindari hal-hal yang haram pasti kelak masuk neraka.

Gatholoco mencibir memperolok-olok, lantas tertawa memperhatikan ketiga Guru, sembari berkata demikian, Pemahamanmu atas syari’at salah! Siapa saja yang mampu mengerti rahasia (proses penciptaan melalui sexualitas), dialah manusia utama, hal inilah kelemahan, seluruh manusia walaupun berpangkat Dêmang, berpangkat Panêwu berpangkat Wadana berpangkat Kliwon maupun Bupati sekalipun, semuanya tidak ada yang memahami.

Manusia Gatholoco akan membuat logika spiritual orang awam terjungkir-balikkan, bahkan mereka yang mengaku agamawan sekalipun akan dibuat kalang-kabut olehnya.

Jikalau aku harus mandi menggunakan air, tubuhku sudah penuh dengan unsur air, jikalau harus mandi menggunakan api, didalam badan penuh unsur api, jikalau harus membersihkan diri dengan menggunakan tanah, sudah jelas daging ini berasal dari tanah, aku mandi menggunakan angin leysus, badanku sumber dari angin, beritahu kepadaku apa yang harus aku pakai untuk mandi? 

Ketiga Guru menjawab, tubuhmu berasal dari cairan (sperma) sudah layak jika mandi menggunakan air, agar suci dirimu itu, Gatholoco lantang menjawab, Kalian santri bodoh! Jikalau bisa suci karena mandi dengan air, aku akan berendam selama sembilan bulan saja, tidak perlu mencari ilmu (Ke-Tuhan-an). Kasan Besari (Hassan Bashori) bertanya, Kamu menjalankan shalat? Gatholoco pelan menjawab, Shalatku langgeng tiada terputus. Sujud-ku Sujud Ingat (Maksudnya Kesadaran terus menerus), Kiblat-ku Pusat Semesta. Sujud-ku diiringi dengan Nafas. 

Nafas-ku keluar dari ubun-ubun (Nafas yang dikendalikan seolah bukan keluar masuk dari hidung lagi, tapi seolah-olah keluar masuk dari ubun-ubun, menyatu dengan Kesadaran). Shalatku menghadap kepada Tuhan, keluar dari otakku, shalatku menghadap kepada Hyang Suksma. Jangan ragu jangan bimbang, bahkan pujianmu itu Dzatullah, rasakan benar-benar saat kamu tengah kelaparan (tak makan ~ ditengah penderitaan), juga rasakan benar-benar saat kamu meminum air (saat gembira), ditengah Sholatnya-pun rasakanlah, rasakanlah bahwa semua ini Perwujudan Dzatullah!

Yang sudah mampu melihat semua ini adalah Allah, itu yang dinamakan Sholat Da’im (Da’iman ~ Abadi/Tak terputus/Tak terbatas oleh waktu).

Bila tesbeh (billa tasbih : tak ada yang dipuji lagi), sesunguhnya tak ada dua, hanya Allah saja, yang diam dan bergerak ini.



Suluk Wujil Sunan Bonang

Anasapati

Awal dikenalkannya Shalat Daim ini oleh Sunan Bonang ketika dia mendidik Raden Mas Syahid yang lebih dikenal dengan nama Sunan Kalijaga. Sunan Bonang menyuruh Raden Mas Syahid untuk duduk, diam, dan berusaha untuk mengalahkan hawa nafsunya sendiri. Menurut ajaran dari Sunan Bonang, shalat Daim itu hanya duduk, diam, hening, dan pasrah pada kehendak Allah.

Kitab Suluk Wujil sendiri merupakan kitab yang berisikan ajaran Sunan Bonang kepada seorang bajang, bekas budak raja Majapahit bernama si Wujil. Ajarannya tentang mistisisme (tasawuf). Dalam kitab Suluk Wujil memuat tembang yang bermacam-macam dengan jumlah 104 pupuh. Selain di dalam kitab Suluk Wujil, ajaran shalat daim juga terdapat di dalam kitab Salat Daim Mulat Salira karya Bratakesawa dan juga di dalam kitab Wirid Ma`lumat Jati karya R Ngabehi Ronggowarsito.

Lewat kitab Suluk Wujil, Sunan Bonang sudah menjelaskan perihal Shalat Daim yaitu: "Keutamaan diri ini adalah mengetahui hakikat shalat, sembah dan pujian. Shalat yang sesungguhnya bukanlah mengerjakan salat Isya atau Maghrib (shalat 5 waktu). Itu namanya sembahyang. Apabila disebut shalat, itu hanya hiasan dari shalat daim, hanya tata krama. Shalat sejati tidak hanya mengerjakan sembah raga atau tataran syariat mengerjakan shalat lima waktu. 

Shalat Sejati adalah Shalat Daim, yaitu bersatunya semua indra dan tubuh kita untuk selalu memuji-Nya dengan kalimat Penyaksian bahwa yang suci di dunia ini hanya Tuhan : Hu Allah, dia Allah. 

Hu saat menarik napas dan Allah saat mengeluarkan napas.

Lebih lanjut Sunan Bonang juga menjelaskan tentang cara melakukan Shalat Daim lewat kitab Suluk Wujil, yaitu :"Berbakti yang utama tidak mengenal waktu. Semua tingkah lakunya itulah menyembah. Diam, bicara, dan semua gerakan tubuh merupakan kegiatan menyembah.

Wudhu, buang air besar, dan kencing pun kegiatan menyembah. Itulah Niat Sejati. Pujian yang tidak pernah berakhir."

Sholat Daim


Kita telah mendengar, bahwa barangsiapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakikatاصلة الدائمSolahuddaim

Telah diterangkan jelas tentang sholat di mana pengertian sholat adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian kita terhadap diri zhahir dan diri bathin kita yang menjadi rahasia Allah s.w.t.

Di sini kita akan membicarakan pengertian dan cara-cara untuk mencapai martabat atau maqam Solahuddaim.

Pengertian Solahuddaim adalah Sholat yang berkekalan tanpa putus-putus walaupun sesaat di dalam masa hidup seorang manusia yaitu penyaksian diri sendiri (diri bathin dan diri zahir)

Seperti firman Allah di dalam Al-Quran

-الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَاتِهِمْ دَابِرُونَ

Surat Al-Maarij ayat 23 Artinya Yang mereka itu tetap mengerjakan sholat 

Jikalau di dalam sholat tugas kita adalah menemukan sepenuhnya perhatian dengan mata batin kita 'melihat' diri bathin kita dan telinga bathin menemukan sepenuh perhatian kepada setiap bacaan oleh anggota zahir dan batin kita di sepanjang cara sholat kita tersebut, tanpa menolehkan perhatian kita ke arah lain. Maka Solahuddaim adalah penyaksian seseorang terhadap diri bathinnya sepanjang masa.

Sholat adalah merupakan satu latihan di peringkat awal untuk kita melatihkan diri kita supaya menyaksikan diri bathin kita yang menjadi rahsia Allah swt tetapi setelah berhasil membuat penyaksian diri diwaktu kita menunaikan sholat maka kita haruslah pula melatihkan diri kita supaya menyaksikan diri batin kita pada setiap saat di dalam masa hidup kita dalam masa 24 jam disepanjang hayat sebab itulah kita mengucap 2 Kalimah Syahadat

احمد ان لا اله الا اللهُ وَاشْهَدُ أَنَّ محمدا رَسُولُ اللهِ                Maka berarti bahwa kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk Penyaksian.

Untuk mempraktekkan penyaksian tersebut, maka kita haruslah mengasah Solahuddaim di dalam hidup kita sehari-hari seperti mana yang pernah dibuat dan dikerjakan oleh Rasulullah, Nabi-nabi, Aulia-aulia dan para wali Allah yang agung

Syarat untuk mendapat maqom Solahuddaim sebagai berikut :

1. Memahami dan berpegang teguh dengan hakikat Zikir nafas

2. Haruslah terlebih dahulu mendapat Nur kalbun/hati nurani.. 

3. Seseorang itu hendaklah mengetahui cara mengamalkan sholat Rasululah

4. Telah mengalami jalan proses pemecahan

5. Memahami dan berpegang dengan penyaksian (اشهود الحق) Untuk mengamalkan dan mendapatkan Maqom tersebut.

Caranya berlatihlah dan amalkanlah Zikir nafas itu sungguh-sungguh supaya mendapat pancaran Nur didalam jantung kita untuk makrifat diri kita dengan Allah Swt.

Sesungguhnya dengan zikir nafas darah hitam (istana iblis) di jantung akan kita hancurkan maka terpancarlah Nur kalbun dan setelah terpancar maka terpancarlah pula cahaya makrifat. Setelah itu diri batin kita membuat perhubungan dengan Diri-Tuhan semesta alam. Latihan untuk menyaksikan diri ini hendaklah dibuat di peringkat awal-awal melalui sholat.

Didalam masa proses penyaksian diri ini, seseorang akan mengalami suatu proses membebaskan diri batin kita dari jasad. Maka seseorang itu akan dapat melihat wajah ke satu wajah yang lain, sampailah ke wajah ke 9 yaitu martabat yang tertinggi didalam ilmu ghaib

Dengan mendapat pecahan wajah maka manusia itu akan dapatlah membuat suatu penyaksian yang sebenarnya pada setiap saat di masa hidupnya, sama halnya semasa beribadah ataupun di dalam keadaan biasa di dalam masa hidupnya

Pada peringkat ini dinamakan juga martabat  بنا بالله  yaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran, penglihatan, cita rasa dan sebagaimana dengan ditahap ini adalah seperti orang awam dan payah sekali untuk mengetahui derajat dirinya dengan Allah. 

Biasanya orang-orang yang mencapai maqom صلہ الدائم kembali ke Hadirat Allah Taala dengan diri batin dan diri zahir tanpa berpisah di antara satu dengan lain. Mereka dapat memilih saat hendak wafat.

Hal ini  pernah berlaku kepada wali-wali Allah yang agung apabila saat kematian mereka telah sampai. 

Maka Kematian dan ghaibnya mereka akan disambungkan oleh para rasul, nabi, aulia dan wali-wali Allah di atas kejayaan mereka.

Adapun langkah-langkah yang harus diambil oleh seseorang yang hendak mencapai ketahap صله الدائم maka seseorang itu hendaklah sering membuat penyaksian terhadap diri batinnya pada setiap masa di dalam hidupnya di mana mata batinnya senantiasa mengamati diri batinnya dan telinga batinnya senantiasa mendengar setiap perkataan yang dikeluarkan oleh mulutnya semasa perbuatan harian disamping itu setiap percakapa beliau itu haruslah pula diikuti oleh anggota lain seperti di dalam sholat.

Latihan ini haruslah dibuat selalu tanpa dilengah-lengahkan walaupun sesaat صله الدائم Sesungguhnya barang siapa yang berhasil ke maqom ini mereka akan mulia di dunia dan akhirat, berkah di dunia dan akhirat dan di ridhoi di dunia dan akhirat. Tanpa mencapai ke peringkat ini, seseorang itu tidak mungkin berjaya sampai ke peringkat martabat yang tinggi di dalam ilmu ghaib

Oleh karena itu wahai anak cucuku, kejarlah Ilmu agar kamu mencapai tahap مله الدائم
















Kemampuan Ruh di Uluhati


Salah satu kunci yang benar-benar tersembunyi (sampai sekarang!) Menuju kesuksesan adalah Solar Plexus. Anda ingin membuat perubahan yang benar dan abadi? Anda ingin mengakses dan memprogram ulang pikiran bawah sadar Anda?

Kami telah diajarkan bahwa untuk membuat perubahan yang positif dan langgeng, kita perlu mengakses pikiran bawah sadar kita, untuk memprogram ulang mereka agar berhasil. Kekuatan Anda tidak ada di otak Anda. Kekuatan Anda ada di solar plexus. Anda mengakses pusat energi itu melalui pikiran yang tenang dan damai Anda mengesankan pikiran bawah sadar Anda melalui ruang ini Fokus pada keadaan yang Anda inginkan Kirim getaran-getaran itu ke dalam solar plexus Anda. Meskipun pikiran berasal dari otak - antusiasme, kemauan, cinta, daya tahan ... ini semua adalah kemampuan Ruh, yang kita rasakan di wilayah ulu hati. Kekuatan Anda tidak ada di otak Anda, itu adalah pusat di mana banyak pikiran berkeliaran. Ketika Anda meyakini suatu pikiran untuk menjadi benar, itu dikirim ke Solar Plexus, Otak Perut - Will Power Pikiran yang sadar adalah menjadi tuan pusat matahari, dari mana mengalir kehidupan tubuh Anda dan kualitas tubuh Anda, termasuk otak, sangat menentukan kualitas lingkungan Anda. Anda bisa menjadi Tuan Anda sendiri, wasit dari nasib Anda sendiri 

JIKA ANDA DENGAN SADAR MEMBUKA DAN MENGGUNAKAN PLEXUS SOLAR ANDA.

Inilah sebabnya, sebelum melakukan tugas intelektual besar, sebelum bermeditasi atau berkonsentrasi, Anda harus mempersiapkan solar plexus Anda. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan memijatnya dengan gerakan memutar, berlawanan arah jarum jam. Gunakan imajinasi Anda untuk melihat daerah Hati / solar plexus Anda. Diamlah....Diamlah dan ketahuilah AKU bertemu Tuhan. 

Sadarilah bahwa Anda tidak bernapas. Nafas Tuhan bernapas melalui kita masing-masing. Kami tumbuh menjadi kesadaran yang meningkat dari "Saudara Batin" ini Dengan setiap nafas yang kita ambil. Beri makan Fyre, fokuskan padanya, mandikan dalam sinar dalamnya. Rasakan hangatnya kehangatan di Hati Anda. Rasakan itu dalam-dalam. Ini adalah Tabernakel dari Hati Anda 

The Holy of Holies. 

Di situlah Anda adalah imam besar Anda sendiri dan Anda bertemu dengan Tuhan Tatap muka. Tidak ada lagi keraguan. Hanya istirahat yang mendalam dalam Cahaya dan Kebenaran Tuhan yang abadi. Inilah Diri sejati Anda. Itu adalah Tuhan di dalam Engkau, Ini adalah AKU ITU AKU ( I am that I am ). Beristirahatlah di sini sebentar dalam Cahaya Terang. Rasakan keindahan Cinta yang mutlak mengalir Seperti Emas cair melalui setiap arteri Menciptakan kebahagiaan ilahi, yang kata-kata tidak ada untuk menggambarkan. Ketika Anda mencapai keadaan ini, Anda akan benar-benar memahami persis mengapa Solar Plexus disebut demikian.

Tanda Hasil Lelaku Semedi

1. Laku semedi yang setiap kali melihat satu bintang berkerlip atau bercahaya, sebentar-sebentar hilang, sebentar-sebentar datang untuk menggoda badanmu, tandanya kamu belum betul dari semedimu.

2. Laku semedi yang setiap kali bisa melihat sebagian api merah atau bintang merah ini juga ada yang kurang baik dalam jasadmu, tandanya ada yang kotor dalam cipta-mu. Sebab hal itu berasal dari hawa nafsu kekotoranmu sendiri.

3. Laku semedi yang setiap kali kelihatan asap bergulung-gulung, bertimbun-timbun, itu pertanda ciptamu tidak bagus. Sebab itu berasal dari hawa kejahatanmu sendiri.

4. Laku semedi yang satu tempo badan jasad ini bisa bergerak-gerak seperti ada lindu/gempa. Tandanya cipta-mu payah dan mengandung keinginan yang susah diturutinya dan uap darah sendiri yang menimbulkan barang paksaan.

5. Laku semedi waktu tafakur di dalam hati penglihatan dan perasaan kita bisa berlipat hingga tiga (3) sampai lima (5) besarnya orang, ini tandanya kamu punya dasar yang kurang bagus. Itu berasal dari keinginan yang sudah terlalu melekat di dalam cipta dan susah dibuang. Walau dalam hal ini, kamu bisa melihat berwarna-warni bintang (biru, hijau, merah, putih). Ini berasal dari godaan dirimu sendiri.

6. Laku semedi yang bisa melihat potret dirinya sendiri, laksana melihat rupa di dalam kaca, ini yang paling bagus. 

Hati, usus, jantung, paru-paru, limpa ini bisa kelihatan wujud di depan mata dan bergerak-gerak, itu perkakas sama bernafas, dan sebentar-sebentar kelihatan rupanya sendiri seperti di waktu terang bulan, ini yang dibilang semedi betul.

Misteri Tentang Mukjizat

Mukjizat didasarkan pada prinsip konsentrasi pikiran. Pikiran memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia memperoleh kekuatannya dari Atman atau Jiwa Tertinggi.

Pikiran adalah kumpulan pikiran. Energi pikiran dihamburkan oleh kekhawatiran, pikiran jahat, kepedulian, kegelisahan dan kurangnya Brahmacharya.

Jika Anda dapat mengendalikan jumlah kekuatan luar biasa yang dimiliki pikiran, melalui konsentrasi dan pikiran luhur, Anda akan memperoleh Siddhis atau kekuatan untuk melakukan tindakan supernatural.

Delapan Siddhis utama adalah mukjizat terbesar yang dilakukan oleh Raja Yogins. Ada berbagai Siddhis minor juga.

Siddhis datang selama latihan konsentrasi. Mereka adalah produk sampingan dari konsentrasi. Anda harus menghindari mereka dengan kejam. Jika Anda menjadi korban Siddhis ini, Anda tidak dapat mencapai tujuannya.

Siddhis yang dilakukan oleh Raja Yogins adalah benar. Mereka tidak dapat mengubah molekul suatu benda. Mereka dapat menarik pasokan mereka dari sumber kosmik, eter, dan membuat segala jenis benda melalui kekuatan Yogic mereka.

Seorang Jnani melakukan keajaiban melalui kekuatan Satsankalpa (kesediaan murni). Seorang Raja Yogi melakukan keajaiban melalui Samyama (Dharana, Dhyana dan Samadhi digabungkan).

Dengan melakukan Samyama di bawah sinar matahari, Yogi mendapatkan pengetahuan dari empat belas dunia.

Dengan melakukan Samyama di bulan, ia mendapatkan pengetahuan tentang daerah bintang.

Dengan melakukan Samyama di Pole Star, muncul pengetahuan tentang pergerakan bintang-bintang.

Dengan melakukan Samyama pada kekuatan gajah dan yang lainnya, ia mendapatkan kekuatan yang setara dengan makhluk-makhluk itu.

Dengan melakukan Samyama pada bentuk tubuh dan memeriksa kekuatan pemahaman, ia mampu membuat tubuh menghilang atau tidak berwujud.

Dengan melakukan Samyama pada hubungan telinga dan eter, Yogi mendapatkan kekuatan clairaudience.

Dengan mempraktikkan Samyama pada hubungan antara eter dan tubuh, Yogi mencapai cahaya tubuh yang ekstrem dan kemampuan untuk melakukan perjalanan melalui ruang.

Oleh Samyama pada tiga modifikasi pikiran, muncul pengetahuan tentang masa lalu dan masa depan.

Dengan mempraktikkan Samyama tentang hubungan khas antara Sattva dan Purusha, ia mendapatkan kekuatan kemahakuasaan dan kemahatahuan.

Samyama pada cahaya batin memberinya pengetahuan tentang yang halus, yang tersembunyi dan yang jauh. Samyama pada Diri sendiri memberikan Yogi clairaudience, sentuhan yang lebih tinggi, clairvoyance, rasa yang lebih tinggi dan bau yang lebih tinggi melalui intuisi. Dengan intuisi ia mendapatkan semua pengetahuan.

Beberapa menunjukkan mukjizat kecil dengan bantuan roh tak berwujud. Ini bukan apa-apa. Ini tidak ada hubungannya dengan spiritualitas. Meminum asam nitrat, menelan kuku, mengunyah ular dan potongan-potongan kaca, berjalan di atas api bukanlah Siddhi asli dari para yogi spiritual. Mereka tidak ada hubungannya dengan Yoga. Mereka dilakukan oleh penipu untuk mengumpulkan uang. Bahkan orang-orang terpelajar pun tertipu dengan melihat pertunjukan ini. Waspadai penjual mukjizat murah. Jangan tertipu.

Mukjizat disebabkan oleh doa.Tuhan selalu mengabulkan doa-doa para penyembah yang setia. Mukjizat terbesar adalah iman.

Mantra memiliki kekuatan besar. Suara dapat dikonversi menjadi cahaya dan bentuk. Rumus mistik tertentu memiliki kekuatan yang luar biasa.

Mengubah air menjadi anggur tidaklah sulit. Tetapi sulit untuk mengubah orang-orang yang berpikiran duniawi menjadi makhluk ilahi dan menempatkan mereka di jalur Yoga. Ini adalah mukjizat terbesar.

Mukjizat sudah ada sejak lama dan akan terus berlanjut hingga akhir dunia.

Mukjizat hanya mengejutkan bagi orang awam. Bagi para yogi, ini adalah hal-hal sederhana. Mereka tidak luar biasa. Bagi mereka yang mengetahui prinsip-prinsip dan hukum-hukum Yoga, yang telah mengendalikan alam, itu adalah kejadian umum.