Jadilah Maka Terjadilah

Pikiranmulah yang menjadi sumber penyebab kegelisahanmu, seperti pikiran dan kekhawatiran, serta keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatu sendiri. Ketika engkau sedang dalam penderitaan, engkau berdoa meminta bantuan-Ku, tetapi yang engkau minta adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginanmu sendiri; engkau tidak mempercayakan dirimu pada-Ku, melainkan engkau ingin membuat Aku menyesuaikan diri-Ku dengan keinginanmu. Engkau seperti pasien yang memberitahu dokter tentang obat apa yang engkau perlukan dan bukannya bertanya kepada dokter tentang obat yang seharusnya diperlukan!                                          Jangan bersikap seperti itu. Bila engkau berkata dengan tulus : ”Jadilah KehendakMu”, yg juga berarti ”Biarlah Engkau mengambil alih semua ini”.          Maka Aku akan terlibat dengan segenap kekuatan ke-Mahakuasaan-Ku dan memecahkan masalah pelik, bahkan yang sepertinya mustahil.

Jangan merasa risau, pejamkan matamu dan dengan penuh keyakinan ucapkan kata-kata ini :”Engkaulah yang mengambil alih. Jadilah kehendakMu”.  Maka Aku akan mengatasinya, dan bila diperlukan, Aku juga akan membuat sebuah keajaiban. Aku senantiasa memikirkanmu – Aku hanya bisa membantumu bila engkau mempercayakan dirimu sepenuhnya kepadaKu.

Mengingat Diri

Betapapun buruknya orang lain, seseorang tidak boleh membenci mereka. Semua yang diberikan seseorang kepada orang lain, akan diberikan pula kepada dirinya sendiri. Jika kebenaran ini dipahami siapa yang tidak akan memberi kepada orang lain? Ketika diri seseorang muncul, semua muncul; ketika diri sendiri menjadi tenang semua menjadi tenang. Sejauh kita berperilaku dengan kerendahan hati, sejauh itulah kebaikan akan dihasilkan. Jika pikiran menjadi tenang, seseorang dapat tinggal dimana saja.

Apa yang ada sebenarnya hanyalah Diri Sendiri. Dunia, jiwa individu, dan Tuhan adalah penampakan di dalamnya seperti perak di dalam mutiara. Ketiganya muncul secara bersamaan, dan menghilang pada saat yang bersamaan. Diri adalah tempat di mana sama sekali tidak ada pikiran “aku”. Itu disebut “Diam”. Diri itu sendiri adalah dunia; Diri itu sendiri adalah “aku”; Diri itu sendiri adalah Tuhan; semuanya adalah Sang Diri. Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Diri yaitu Tuhan adalah penyembah yang paling mulia. Menyerahkan diri kepada Tuhan berarti senantiasa mengingat Diri. 

Apapun beban yang ditimpakan kepada Tuhan, Dia menanggung semuanya.    Karena kemahakuasaan Tuhan membuat segala sesuatu bergerak, mengapa kita, tanpa tunduk padanya, terus-menerus mengkhawatirkan diri kita sendiri dengan pemikiran tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana, dan apa yang tidak boleh dilakukan dan bagaimana tidak? 

Kita tahu bahwa kereta membawa semua muatan, jadi setelah menaikinya mengapa kita harus membawa barang bawaan kecil di kepala kita hingga merasa tidak nyaman, daripada meletakkannya di dalam kereta dan merasa nyaman?

Doa yang benar adalah mengucapkan, “Terima kasih, aku baik-baik saja di kakimu. Apapun yang kamu inginkan, atau apapun yang kamu inginkan untukku adalah hal yang benar untukku.”


Dia Tahu Apa Yang Terbaik


Aku minta Tuhan untuk mengambil deritaku. Tuhan berkata, Tidak Itu bukan untuk Kuambil, tapi untuk kau serahkan. 

Aku minta Tuhan untuk menyempurnakan anakku yang cacat. Tuhan berkata, Tidak - Jiwanya sempurna, tubuhnya hanya sementara. 

Aku minta Tuhan untuk memberikan kesabaran. Tuhan berkata, Tidak Kesabaran adalah hasil dari kesengsaraan; itu tidak diberikan tetapi dihasilkan.

Aku meminta Tuhan untuk memberiku kebahagiaan. Tuhan berkata, Tidak Aku memberimu berkah-Ku, kebahagiaan terserah padamu. 

Aku meminta Tuhan jangan memberiku derita. Tuhan berkata, Tidak Penderitaan menarikmu dari perhatian duniawi dan membawamu lebih dekat pada-Ku. 

Aku meminta Tuhan untuk membuat semangatku berkembang. Tuhan berkata, Tidak Kamu harus mengembangkannya sendiri, tapi Aku akan mematangkanmu untuk membuatmu berbuah. 

Aku meminta Tuhan memberi semua hal hingga mungkin aku dapat menikmati kehidupan.Tuhan berkata, Tidak Aku akan memberimu kehidupan supaya kau dapat menikmati semua hal. 

Aku meminta Tuhan untuk membantuku MENCINTAI yang lain seperti IA mencintai AKU. Tuhan berkata….. akhirnya! Kamu memahaminya.

Menyerah kepada-Nya dan mematuhi kehendak-Nya. Apakah dia muncul atau menghilang. Menunggu kesenangan-Nya. Jika engkau meminta Dia untuk melakukan sesukamu, Itu bukan penyerahan tetapi perintah kepada-Nya. Anda belum bisa membuat Dia mematuhi Anda.

Dia tahu apa yang terbaik dan kapan dan kapan Bagaimana cara melakukannya. Serahkan segalanya kepada-Nya. Ini adalah beban-Nya, Anda tidak lagi peduli. Semua kepedulian Anda adalah milik-Nya. Itulah menyerah. Ini bhakti. Hanya ada satu cara untuk belajar. Dengan tindakan, bukan melalui buku-buku tebal yang ditulis orang lain itu.

Apa Yang Harus Kuminta dariKu ?

Apa Yang Harus Kuminta dariKu ?

Penyembah terkasih, tanganmu sangat kecil, tetapi dengan tangan kecil ini kamu mencoba untuk melayaniKu. Matamu sangat kecil, tapi ciptaanku sangat besar. Dengan kedua mata kecil kamu, kamu mencoba melihat seluruh alam semesta yang luas. Telingamu sangat kecil, tapi dengan dua telinga kecil ini kamu berusaha mengikuti perkataanku. Dengan kedua kaki kecilmu kamu mencoba untuk datang ke arahku. Hanya melayaniKu dengan kedua tangan kecilmu tidak akan menghasilkan banyak hal. Hanya melihat duniaKu yang luas dengan kedua mata kecilmu juga tidak akan banyak gunanya. Hanya mendengarkan firman ilahi-Ku melalui kedua telinga kecilmu tidak akan membawamu jauh-jauh, dan hanya datang ke hadirat-Ku dengan kedua kaki kecilmu juga tidak akan sepenuhnya memenuhi tujuanmu. Namun ada satu hal yang dapat kamu lakukan, yang akan berdampak besar, yang akan menghasilkan dampak yang sangat signifikan yaitu dengan memasangKu secara permanen di hatimu. 

Begitu Anda memasukkan saya ke dalam hati Anda, aktivitas-aktivitas lain itu tampaknya tidak terlalu penting. Apapun bentuk ibadah yang Anda lakukan, menggunakan mata, telinga, tangan dan kaki Anda hanya berfungsi untuk mengendalikan pikiran, namun ketika Anda mengundang Tuhan untuk masuk ke dalam hati Anda, maka kendali atas pikiran dan indra menjadi sangat mudah. Pikiran dan indera akan menjadi tenang dengan sendirinya. Tidak perlu ada upaya khusus untuk mengorbankan hasil tindakan Anda.      "Begitu kamu mulai berpikir dan hanya memikirkan aku, maka sisanya akan diurus olehku secara otomatis." Untuk mencapai keadaan ini, Anda harus mengembangkan tekad dan keyakinan yang tak tergoyahkan terhadap Tuhan yang selalu hadir yang bersemayam di hati Anda.

Astrologi 

"Jangan Lihat Bagan Kelahiranmu, Lihatlah Bagan Karmamu." Jadi, Berhentilah mencari jawaban di Langit, Mulailah mencari ke dalam Diri Sendiri.

Feng Shui

Ingin Menyelaraskan keseimbangan Energi Yin & Yang di Rumah Anda? Tidak perlu Menggantung Lonceng Angin, Cermin, dll. Gantung EGO Anda untuk menangkal Energi Negatif. Tidak perlu menempatkan Bambu atau Kristal dll, Tempatkan Getaran Cinta di Setiap Sudut Rumah Anda untuk mendatangkan Energi Positif. Disebelah kanan jantung jasmani terdapat hati rohani. (Bhagawan menunjuk ke tengah dadaNya). Ukurannya sangat kecil. Ini adalah satu-satunya titik energi positif dalam tubuh. Darah, otak, kulit, otot, organ, tulang, dll negatif, negatif, negatif. Semuanya adalah energi negatif; mereka tidak akan bertahan lama. (Sambil menyentuh bagian tengah dada Beliau berulang kali, Bhagawan berkata) : Kesadaran adalah Tuhan. Temukan Saya Disini. Saya tinggal di Hati rohani Anda. Aku di depanmu, di belakangmu, di sampingmu, Aku ada di sekitarmu. 

Aku selalu bersamamu. Apa yang harus kuminta dari-Ku?

Jalan Cinta Ilahiah

Sahabat !

Jika Anda melihat apa yang dilihat orang Kristen di dalam Yesus, Anda juga akan menjadi orang Kristen!

Dan jika Anda melihat apa yang dilihat orang Yahudi di Musa, kamu juga akan menjadi seorang Yahudi!

Terlebih lagi, jika Anda melihat apa yang dilihat penyembah berhala dalam penyembahan berhala, Anda juga akan menjadi penyembah berhala!

Tujuh puluh tiga golongan ( madzhab ) adalah semua tahapan di jalan menuju Tuhan. Ayn al-Qozat memiliki bagian yang luar biasa dalam Tamhidatnya yang menyatakan : Apakah Anda tahu apa yang saya katakan? Saya mengatakan bahwa pencari spiritual harus mencari Tuhan tidak di Firdaus, tidak di dunia, dan tidak di akhirat. Ia harus berhenti mencari Tuhan dalam segala hal yang telah dilihatnya dan segala yang ia ketahui : Jalan sang pencari berada di dalam dirinya sendiri. Dia harus menemukan Jalan dalam dirinya, seperti yang dikatakan Al Qur'an: "[Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kami ...] dan di dalam diri mereka sendiri, apakah mereka tidak merenungkan [tentang ini]?" ....Tidak ada jalan menuju Tuhan lebih baik dari Jalan Hati. Ini adalah arti dari “Hati adalah rumah Allah.” 

Saya melihat ke dalam Hati saya sendiri. Di sana aku melihatnya : Dia tidak ada di tempat lain.

Cinta Tak Tergoyahkan

Cinta kita mungkin tak seindah jalinan cinta mereka. Dipenuhi keindahan dalam kesatuan hati. Namun itulah uniknya. Cinta tak harus berjalan mulus. Kadang melalui kerikil tajam. Melukai kaki. Berdarah bahkan sempat tak bisa melangkah karena perihnya luka.

Cinta tidak harus berjalan dijalan rata saja. Diterjalnya jalan apapun akan bisa di lalui. Iman dan keyakinan kuat cinta teruji. Hingga waktu berjalan panjang. Kau dan aku semakin bijak di kisah ini.  Bukti bahwa cinta kita kuat tak kan tergoyahkan.

Yang Penting Kau Bahagia, Nak

Dihapusnya air mata yang menetes, seorang pria muda mapan tampak murung dengan pandangan kosong.

"Ayahku tak pernah bangga padaku, apapun pencapaian yang sudah aku lakukan, dimatanya selalu kurang, dan tak berhenti- berhentinya beliau membandingkan diriku dengan anak temannya, aku tak tahu lagi harus bagaimana, apakah aku menjadi anak berdosa karena tidak membahagiakan orang tua ?, oh angin haruskah impian membahagiakan ayahku harus aku kubur ? Aku lelah mengejar menjadi apa yang beliau inginkan , dan hingga kini beliau tak pernah puas dengan usahaku..." ujar pria itu dengan berbisik, tak kuasa ia menahan kekecewaan hatinya.

"Hai anak baik, cita-cita mu begitu luhur, kau pasti sangat mencintai ayahmu, hingga kau pun mendedikasikan hidupmu untuk menjadi seperti yang ayahmu inginkan," bisik angin memeluk tubuh pria itu dengan lembut.

" Angin, bukankah sebagai orang yang sudah berusia lanjut dan taat beribadah, harusnya ayah selalu bersyukur dengan apa yang sudah diberikan, tapi kenapa beliau selalu merasa kurang dan sering mengeluh ?" ujar pria itu separuh berteriak.

" Apa yang dilakukan dan dirasakan ayahmu itu urusan beliau, bukanlah urusanmu, kau mencintainya itu baik sekali, tapi kau juga berharap ayahmu bersikap seperti yang kau inginkan, yang mana ini tidak beliau lakukan, jadilah engkau menelan kekecewaan itu. 

Cinta murni tak menuntut balasan, karena apa yang dilakukan hanyalah untuk membuat bahagia orang yang dicintainya. Tapi ingatlah, sebelum kau memberikan cintamu pada siapapun, pastikan kau mencintai dirimu dulu, sehingga kau merasakan kebahagiaan hakiki. 

Bagaimana mungkin kau sendiri tidak punya kebahagiaan namun kau ingin memberi orang lain kebahagiaan, pikirkan itu anakku." jawab angin sambil berlalu.


Anakmu Bukanlah Milikmu


Anak adalah kehidupan, Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal Darimu.Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,

Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan Pikiranmu, karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri

Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, Karena jiwanya milik masa mendatang. Yang tak bisa kau datangi Bahkan dalam mimpi sekalipun

Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah, Menuntut mereka menjadi sepertimu.

Sebab kehidupan itu menuju kedepan, dan Tidak tenggelam di masa lampau.

* Cinta itu sederhana, Bahagianya melihat mereka tumbuh dewasa

Kosong Tapi Isi



Setengah air di gelas. bisa di katakan airnya kosong setengah atau sebaliknya justru terisi air setengah, tergantung sudut pandang pemaknaannya. Begitu juga hidup ini

Apa itu nasib buruk. apa itu nasib baik? Apakah hitam adalah penderitaan, Apakah putih adalah kesucian? Apakah siang kita sebut terang karena matahari bersinar atau siang Sesungguhnya penderitaan karena ia lahir dari rahim malam?...

Pantai seberang mungkin adalah Pantai ini. Apakah Nibbana bisa di capai dengan keinginan untuk Nibbana? ah, Nibbana pun aku tidak tertarik untuk mencapainya...Hidup itu bagaikan sebuah impian sehingga bunga yang paling indahpun hanya di dalam mimpi. Yang tidaklah layak untuk digenggam  erat, namun menolaknya. Bukankah berada dikutub ekstrem yg sama?


Tanpa Engkau Tahu




MENCINTAI Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya. 
MENCINTAI Adalah ketika dia tidak mempedulikan mu dan kamu masih menunggunya. 
MENCINTAI Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata "Aku turut berbahagia untukmu"
MENCINTAI....Bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan. MENCINTAI....Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
MENCINTAI...Bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
MENCINTAI...Bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati dibandingkan menangis tersedu-sedu. Air mata yang keluar itu dapat dihapus. Sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia, apabila kita melepaskannya.

Suatu hari engkau bertanya kepadaku, manakah yang lebih penting bagimu, hidupku atau hidupmu? Aku berkata, hidupku.

Lalu engkau pergi, tanpa engkau tahu engkau adalah hidupku.

#Hanya Waktu Yang Akan Menjawab Semua#



Berserah Diri



Mengapa engkau sangat bersusah hati ? 

Biar Aku mengambil alih semua kekhawatiranmu. Aku akan mengurus semuanya. Aku mengambil alih (penderitaanmu) hanya bila engkau sanggup menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Ku, Ini adalah sesuatu yang berharga yang sedang Aku nantikan.

Bila engkau berserah diri sepenuhnya kepada-Ku, Engkau tidak perlu lagi merasa khawatir tentang apapun. Singkirkan semua rasa takut dan kebingungan.

Menyerahkan diri diartikan sebagai kemampuan menjauhkan pikiran-pikiranmu dari rasa khawatir, dari begitu banyak kesulitan yang harus engkau hadapi dan dari banyak macam masalahmu. Katakan ”Oh Tuhan, ambilah semuanya. Biar kehendak-Mu terjadi.” Penyerahan diri berarti tidak perlu berharap, tidak perlu kecewa bila yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan.

Bila engkau masih memiliki rasa khawatir, Hal itu menunjukkan bahwa engkau tidak percaya bahwa engkau dicintai dan dihargai, bahwa Aku berkuasa atas hidupmu dan bahwa tidak ada yang terlewatkan oleh-Ku.

Jangan berfikir tentang apa yang akan terjadi dan bagaimana segala sesuatunya akan berproses. Sikap lemahmu yang seperti ini memperlihatkan bahwa engkau tidak memiliki rasa percaya yang penuh pada diri-Ku.

Engkau ingin Aku mengambil alih atau tidak ? Engkau hanya perlu berhenti khawatir! Aku akan membimbingmu hanya bila engkau berserah penuh pada-Ku. Dan bila Aku harus mengarahkanmu di jalan yang sama sekali berbeda dari yang engkau harapkan, maka Aku sendiri yang akan menggendongmu.

Biarkan Tuhan Mengatur Semua

Mengapa gelisah? Biarkan Aku mengurus semua urusanmu. Akulah yang akan memikirkan mereka. Aku tidak menunggu apa pun selain penyerahanmu kepada-Ku, dan kemudian kamu tidak perlu khawatir lagi tentang apapun. Ucapkan selamat tinggal pada semua ketakutan dan keputusasaan.

Kamu menunjukkan bahwa kamu tidak percaya kepada-Ku. Sebaliknya, engkau harus bergantung secara membabi buta kepada-Ku.

Menyerah berarti : Memalingkan pikiran Anda dari masalah, mengalihkannya dari kesulitan yang Anda temui dan dari semua masalah Anda. Tinggalkan semuanya di tangan-Ku sambil berkata, "Tuhan, jadilah kehendak-Mu. Pikirkanlah itu." Artinya, "Tuhan, saya berterima kasih, karena Anda telah mengambil segalanya ke tangan Anda, dan Anda akan menyelesaikan ini untuk kebaikan tertinggi saya." Ingatlah bahwa memikirkan konsekuensi dari suatu hal bertentangan dengan penyerahan diri. Artinya, ketika kamu khawatir bahwa suatu situasi tidak memiliki hasil yang diinginkan, kamu menunjukkan bahwa kamu tidak percaya pada kasih-Ku kepadamu—kamu membuktikan bahwa kamu tidak menganggap hidupmu berada di bawah kendali-Ku dan tidak ada yang luput dari-Ku .

Jangan pernah berpikir: Bagaimana ini akan berakhir?... Apa yang akan terjadi? Jika kamu menyerah pada pencobaan ini, kamu menunjukkan bahwa kamu tidak percaya kepada-Ku. Apakah Anda ingin Saya menanganinya - ya atau tidak? Maka Anda harus berhenti cemas tentang hal itu! 

Aku akan membimbingmu hanya jika kamu benar-benar berserah diri kepada-Ku. Dan ketika Aku harus menuntunmu ke jalan yang berbeda dari yang kau harapkan, Aku menggendongmu dalam pelukanku.

Program Ulang Pikiran

 

HiMEMPROGRAM Pikiran Bawah Sadar Untuk Merubah Nasib

Dr. Joe Dispenza adalah ahli saraf, penulis, dan pembicara yang mengajari orang cara menggunakan kekuatan pikiran untuk menciptakan perubahan positif dalam hidup mereka. Dia percaya bahwa kita dapat memprogram ulang pikiran bawah sadar kita dengan mengubah pikiran, emosi, dan perilaku kita, sehingga mengubah realitas kita.

Tapi bagaimana kita bisa melakukan itu? Bagaimana kita bisa melepaskan diri dari kebiasaan, pola, dan keyakinan yang membatasi dan membuat kita terjebak di masa lalu? Bagaimana kita bisa menciptakan masa depan baru yang selaras dengan keinginan dan potensi kita yang sebenarnya?

Dr Joe Dispenza mengatakan bahwa kebanyakan orang hidup dalam keadaan tidak sadar, di mana mereka mengulangi pikiran, perasaan, dan perilaku yang sama setiap hari, tanpa menyadari bahwa mereka menciptakan kenyataan yang sama berulang kali. Dia menyebutnya “program”, dan dia mengatakan bahwa ini didasarkan pada ingatan kita tentang masa lalu, yang disimpan dalam pikiran bawah sadar kita.

Untuk memprogram ulang pikiran Anda adalah memutuskan apa yang ingin Anda ciptakan. Ini berarti memiliki visi yang jelas tentang hasil yang Anda inginkan, dan merasakan emosi yang akan timbul dalam diri Anda.

Dr Joe Dispenza mengatakan bahwa kita dapat menggunakan imajinasi kita untuk menciptakan masa depan baru yang berbeda dari masa lalu kita. Dia mengatakan bahwa kita dapat menggunakan lobus frontal, pusat kreatif otak kita, untuk memvisualisasikan dan melatih realitas baru kita, dan untuk menghasilkan emosi yang sesuai dengan itu.

Dia mengatakan bahwa ketika kita melakukan ini, kita mengirimkan sinyal ke medan kuantum, yang merupakan sumber segala kemungkinan, dan kita menarik pengalaman yang sesuai dengan getaran kita. Dia mengatakan bahwa kita juga sedang memperbarui otak kita dan mengkondisikan tubuh kita ke keadaan yang baru, dan dengan demikian menciptakan kepribadian baru yang dapat mewujudkan realitas baru kita.

Untuk memutuskan apa yang ingin Anda buat, Anda perlu bertanya pada diri sendiri: Apa yang saya inginkan? Mengapa saya menginginkannya? Bagaimana perasaan saya jika saya memilikinya? Bagaimana hal itu akan mengubah hidup saya? Anda harus spesifik, realistis, dan positif, dan Anda perlu menuliskan visi dan emosi Anda secara detail.

Ia mengatakan bahwa meditasi bukanlah tentang memaksa atau mengendalikan apa pun, tetapi tentang berserah diri dan membiarkan. Dia mengatakan bahwa kita perlu melepaskan keterikatan kita pada hasil, dan percaya bahwa medan kuantum akan merespons niat dan emosi kita.

Anda perlu merilekskan tubuh dan pikiran, serta bernapas dalam-dalam dan perlahan. Anda perlu fokus pada visi dan emosi Anda, dan merasakannya seolah-olah itu sudah terjadi. Anda harus tetap dalam kondisi ini selama mungkin, dan mengulanginya setiap hari, hingga menjadi kondisi alami Anda.

Joe Dispenza mengatakan bahwa mengambil tindakan yang terinspirasi bukanlah tentang memaksa atau berjuang, namun tentang mengalir dan menikmati, Dia mengatakan bahwa ketika kita selaras dengan keadaan kita yang baru, kita akan menarik orang, situasi, dan sumber daya yang sesuai dengan getaran kita, dan kita akan merasa terinspirasi untuk bertindak berdasarkan hal tersebut. 

Dia mengatakan bahwa kita juga akan mengalami lebih banyak kegembiraan, kedamaian, dan cinta, dan kita akan melihat tanda-tanda dan umpan balik yang menegaskan bahwa kita berada di jalur yang benar.

Opini Tharekat Sammaniyah

 

Opini Tarekat Sammaniyah: Dari Pattani, Palembang, sampai Betawi Sen, 19 Juni 2017.

 Zailani Kiki Pada hari Selasa, 4 Nopember 2014, pengurus dan anggota Majelis Agama Islam Wilayah Songkhla, Thailand yang berjumlah 36 orang, terdiri atas laki-laki dan perempuan yang dipimpin oleh yang dipertua (ketua) Tuan Haji Zakaria Binsaleh, melakukan kunjungan dan pertemuan silaturahim dengan pengurus MUI DKI Jakarta dan Jakarta Islamic Centre (JIC) di Ruang Muallim KH. M. Syafi`i Hadzami (Audio Visual) JIC. Pertemuan silaturahim ini difasilitasi oleh Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Provinsi DKI Jakarta. 

Namun yang menarik perhatian saya pada pertemuan silaturahim ini adalah penjelasan Abdul Halim Lateh, salah seorang pengurus Majelis Agama Islam Wilayah Songkhla, pada sesi dialog. Sambil tangan kirinya memegang kopian risalah Hidayatus Salikin fi Suluk Maslakil Muttaqin karya Syekh Abdus Samad Al-Palimbani, ia membacakan sebuah kopian naskah bertulisan Jawi (Arab-Melayu). Menurut naskah tersebut, Syekh Abdus Samad Al-Palimbani dikuburkan di sebuah kampung (Kampung Bangkrak), Distrik Chana (Melayu: Chenok),  Songkhla, Thailand. Menurut Abdul Halim Lateh, yang dikuburkan di Chana adalah hanya tubuh Syekh Abdus Samad Al-Palimbani, sedangkan kepalanya dibawa ke Bangkok oleh tentara Siam. Sebab kematiannya karena ia datang ke Thailand untuk berperang karena mendukung perjuangan kawannya, Syekh Daud bin Abdullah Al-Fatani, dan kaum Muslimin Pattani yang berjihad melawan tentara Siam. Dalam peperangan, Syekh Abdus Samad Al-Palimbani ditangkap tentara Siam dan kemudian dihukum pancung. Penjelasan Abdulhalim Lateh yang mahir berbahasa Melayu ini memperkuat tesis bahwa ulama yang bernama lengkap Abdus Shamad bin Abdullah Al Jawi Al-Palimbani (sumber-sumber Arab menamakannya Sayyid Abdus Shamad bin Abdurrahman Al-Jawi) wafat sebagai syahid di medan perang. Karena selama ini kematiannya memang banyak versi. Seperti ada yang menyatakan bahwa ulama kelahiran Palembang ini diduga kuat meninggal di Arab Saudi setelah menyelesaikan karya terakhirnya Sairus Salikin ila ‘Ibadati Rabbil ‘Alamin. Abdul Halim Lateh telah menyebut nama dua orang ulama yang saling bersahabat, yaitu Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani dan Syekh Daud bin Abdullah Al-Fatani. Inilah yang menarik untuk dijelaskan terkait dengan judul tulisan saya kali ini. Syekh Daud bin Abdullah A-Fatani adalah seorang ulama terkemuka, pengikut dan penyebar Tarekat Sammaniyah di Thailand Selatan. Ia lahir pada tahun 1740M, di Kresik, Pattani, Thailand Selatan. Ia kemudian belajar agama ke Aceh, kemudian ke Tanah Suci dan berguru kepada Syekh Samman, pendiri Tarekat Sammaniyah. Seperti sahabatnya Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani, ia juga produktif menulis meliputi ilmu fiqih, ushuluddin, dan tasawuf. Sedangkan Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani merupakan ulama Melayu-Indonesia yang paling menonjol di dalam jaringan ulama abad ke-18 Masehi. Ia banyak menghabiskan aktivitasnya sebagai penulis dan pengajar di kota Makkah dan Madinah. Sebagian karya-karyanya dijadikan bahan pengajaran di banyak majelis-majelis taklim bahkan sampai hari ini, seperti kitab Hidayatus Salikin dan kitab Sairus Salikin. Yang paling dikenal juga, ia adalah salah satu tokoh pembawa dan penyebar Tarekat Sammaniyah di Indonesia. Dikisahkan, dari Palembang, ia melanjutkan studinya ke Kota Mekkah dan Madinah bersama sahabat-sahabatnya dari Palembang, yaitu Kemas Ahmad bin Abdullah dan Muhammad Muhyiddin bin Syihabuddin. Di Haramain ini, ia belajar selama 20 tahun kepada ulama-ulama terkenal. Bidang studi yang paling digemarinya adalah Tauhid dan Tasawuf yang ia belajar langsung kepada Syekh Muhammad Samman. Kepada gurunya inilah ia mengambil Tarekat Sammaniyah yang zikirnya dikenal dengan Ratib Samman. Ia kemudian menyebarkan Tarekat Sammaniyah dan Ratib Samman di Palembang. Sedangkan di Betawi, menurut Siti Asiyah di dalam karya ilmiahnya Tarekat Sammaniyah dan Tradisi Manaqib Samman pada Masyarakat Betawi bahwa tokoh yang berjasa menyebarkan Tarekat Sammaniyah dan Ratib Samman adalah Abdur Rahman  Al-Batawi Al-Mashri. Ia ulama  Timur Tengah yang kemudian bermukim di Betawi di daerah Petamburan. Ia adalah kawan seperguruan dengan Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani, murid Syekh Samman. Selain Abdur Rahman Al-Mashri Tokoh lainnya yang berjasa adalah Guru Mughni Kuningan. Ia merupakan ulama Betawi terkemuka yang menyebarkan Ratib dan zikir Samman di masyarakat Betawi sepulang ia belajar di Tanah Suci. Selain kedua tokoh ini, murid-murid Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani juga turut berjasa menyebarkan Tarekat Sammaniyah di tanah Betawi. Begitu gigihnya murid-murid Tarekat Sammaniyah menyebarkan amalannya di Tanah Betawi sehingga sebagian besar masyarakat Betawi saat itu menjadi pengikutnya atau menjalankan amalan-amalannya sehingga Tarekat Sammaniyah disebut sebagai tarekatnya orang Betawi. Namun, Tarekat Sammaniyah saat ini mulai jarang diikuti orang Betawi. Penyebabnya adalah pengaruh dari pihak-pihak yang yang menyatakan bahwa ada amalan dan ucapan di Tarekat Sammaniyah yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam dan dikhawatirkan merusak akidah. Tetapi, munculnya pernyataan tersebut lebih disebabkan ketidakpahaman mereka terhadap bacaan-bacaan dan amalan Tarekat Sammaniyah. Misalnya, di dalam kitab Manaqib Syekh Samman terdapat kalimat yang berbunyi “Siapa yang masuk rumahku, maka akan masuk surga”. Memang jika kata “rumah” di kalimat tersebut diartikan secara tekstual, kalimat tersebut merusak akidah. Padahal, pengertian rumah di sini bukanlah rumah sebagai tempat tinggal Syekh Samman, melainkan rumah untuk ibadah, yaitu mushalla atau masjid. Begitu pula tentang tawassul. Namun bukan hanya pengaruh dari pendapat-pendapat tersebut yang menyebabkan Tarekat Sammaniyah mulai jarang diikuti oleh orang Betawi. Tetapi juga disebabkan ketidakmampuan murid atau penyebar Tarekat Sammaniyah sekarang ini untuk untuk mematahkan tuduhan-tuduhan pihak luar terhadap amalan-amalan juga ucapan-ucapan pemimpin Tarekat Sammaniyah yang dianggap sesat. Kasus fatwa sesat terhadap Tarekat Sammaniyah pimpinan Syekh Muda Achmad Arifin yang dikeluarkan oleh MUI Sumatera Utara yang kini tengah bergulir di pengadilan adalah salah satu contohnya. Padahal, para penyebar dan murid-murid Tarekat Sammaniyah di Indonesia pada periode awal merupakan para pejuang yang mengobarkan semangat, turut berjuang bahkan memimpin jihad fi sabilillah melawan penjajah, melawan kaum kafir yang memerangi mereka. Bahkan Syekh Abdus Shamad Al-Palimbani merupakan tokoh Tarekat Sammaniyah yang justru banyak meluruskan pemahaman tarekat yang berlebihan dan yang dianggap dapat merusak akidah. 

*) Penulis kini diamanahi sebagai Sekretaris RMI-NU DKI Jakarta dan Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Centre.

Catatan : Tharekat Sammaniyah menyebar di wilayah Slipi, Palmerah,  Tomang, Tanah abang dan Petamburan. Dulu Tahun 1977 penulis masih merasakan jika khataman Alquran tidak lupa membaca Ratib Sammaniyah. (Syamsul Arifin)


Asal usul nama Slipi dan Cerita maen pukulan


Sebagai seorang yg terlahir di kampung  Slipi, DKI Jakarta, Sejak Remaja menggeluti seni beladiri dan tenaga dalam dari Guru ke Guru lainnya. Silsilah dari garis Ibu - Fatmah binti KH Muhammad Nur Syafii bin H Sariun bin H Ja'man asal Slipi. Dan dari garis Bapak - H Abdul Haris bin Abdurrahman bin Adam asal Kemanggisan ilir.

Secara geografis Slipi zaman dulu, wilayahnya adalah Kotabambu selatan, Jati pinggir gang Kiapang, Slipi petamburan,  Slipi bludik, bunderan slipi, Slipi hankam, Slipi anggrek, Slipi lapangan Romsol sampai Taman anggrek dulu.
Dulunya Slipi masuk wilayah Kecamatan Slipi Petamburan yg sekarang masuk Kecamatan Palmerah.

Asal usul kampung Slipi sendiri dari Kata Salafi. Menurut Cing Abd Fatah, karena orang Betawi demen dgn kata-kata yg singkat, biar gak lama ngomongnya, akhirnya Salafi berubah Slipi. Banyak kata lain yg berubah contohnya kata dari Batavia menjadi Betawi, juga dari nasi Wudhu menjadi nasi uduk.
Secara sederhana, salafi adalah golongan orang yang menganut manhaj salaf atau Ahlussunnah wal Jamaah. Prinsip yang dipegang oleh kaum salafi adalah sumber rujukannya memahami akidah dalam manhaj salaf yang terdiri dari Al-Qur'an, Hadis, dan Ijma salaful salih atau Ulama Salaf. Oleh karena itu zaman dulu bagi yang Keturunan Arab yg tinggal di Slipi, penduduk wilayah lain menyebutnya daerah Orang Salafi. Kampung Slipi masyarakatnya juga Religius, Toleransi dan Aman. Diantara Tokoh Betawi yg lahir di slipi adalah  Habib Ali bin Sahil bin Abdul Qodir, Habib Rizieq bin Habib Hussein bin Muhammad Shihab, KH Muhammad Nur Syafei(Kong Guru Kecil), diteruskan KH Solihun, dll.  Kata ane dan ente yg menjadi ciri khas ucapan oramg Slipi menjadikan akhlak yg baik.

Sejarah istilah maen pukulan lahir sebagai bentuk perlawanan masyarakat Tanah Betawi terhadap penindasan yang dilakukan kolonial Belanda di masa penjajahan. Meski begitu, masyarakat Betawi menggunakan maen pukulan bukan untuk menyerang melainkan untuk membela diri. Sama seperti yang diajarkan oleh para guru maen pukulan zaman dulu, bahwa Orang Betawi selain harus memiliki keterampilan bela diri, juga harus menguasai ilmu agama agar keduanya seimbang.

Tanah Betawi khususnya Kampung Slipi mengartikan maen pukulan sebagai permainan yang melibatkan kontak fisik serangan membela diri dengan atau tanpa senjata. Oleh karena itu muncullah istilah pukulan karena memang lebih banyak menggunakan tangan. Rahasianya adalah lebih maen pukulan jarak pendek atau dekat dgn lawan. Mengutamakan kecepatan dan refleks. Meski begitu seiring perkembangan zaman, tendangan juga mendominasi namun hanya sebatas pusar ke bawah.
Penulis sejak usia 10 tahun sudah mulai mempelajari aliran maen pukulan Betawi yaitu aliran yang memang masih orisinil pada Zamannya.
Guru - guru penulis yang terkenal pada zamannya diantaranya aliran Petojo dari Kong Sanusi Slipi, Gerak Rasa dari Bang pi'i Slipi, Cingkrik dari Cing Didi Kemanggisan, Pukulan Sabeni Tenabang dari Bang H Yunus Slipi kotabambu, dapat juga dari Kong Ceot Kemanggisan, Aliran Ki Ontong dari Cing Mamat Kemanggisan, pukulan Pancer dari Bang Supri Slipi.(Alfatihah untuk Jasa beliau semua).
Masing-masing aliran para guru silat ini memiliki jurus yang berbeda. Penulis pada waktu thn 83, bersama para pesilat di undang Ketua IPSI Bpk Edi Nalapraya, yang sering mengadakan pertemuan dengan para pesilat Betawi di gelanggang Grogol Walikota Jakarta barat. Diantara para undangan Guru sepuh seperti kong Ceot dari Kemanggisan Ilir, turun menampilkan atraksi seni maen pukulannya di atas panggung.

Inti aliran maen pukulan Betawi didasarkan atas karakter dan bentuk maen pukulan yang berseni indah, yang bisa dibuat sebagai seni silat panggung yang akhirnya melahirkan Silat Palang Pintu, yang merupakan tradisi yang menjadi bagian dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Palang pintu adalah Penggabungan seni beladiri dengan seni sastra pantun agama.







Samudera Tak Bertepi


Aku bukan air tabah yang mengukir batu
Aku bukan sufi yang khayal dalam rantai zuhud tiada jemu
Aku bukan Nabi dengan kitab dan suhuf yang turun dari lazuardimu
Aku bukan tukang cerita dengan jemari kaki bekas luka mengembara

Dunia berputar ke kanan dan ke kiri
Aku masih saja di sini
Langit berarah ke barat dan ke timur
Aku tetap di sini
Mau cari apa aku di sini?
Di pemberhentian yang tak pasti
Dengan lara yang tidak mau pergi
Dengan amarah yang tiada bertepi
Pada siapa?..... diri sendiri
Dengan impian yang mungkinkah aku gapai
Impian yang mana?
Mengapa.....
Kapan......
Bagaimana....

Bukan disinikah tempat aku?
Mencari pelabuhan yang aku sendiri tidak tahu di mana akhirnya
Memaknai Sejati Diri yang tiada henti
Tiada mimpi tiada navigasi
Tiada mata angin yang menunjukkan jalan
Dalam akal yang kosong tiada keinginan

Sang khalik
Berikan aku sabab
Biar dudukku di tanahmu menjadi manfaat buat makhlukmu jua
Biar tegakku dipertongkat mafhum dan sabda
Biar pergiku tidak hanya tinggal kidung
Melainkan pahala yang aku wariskan
Buat sekujur aku
Yang kaku
Sendiri
Menanti hisabmu








Oh Kekasih



Hanyalah dikau saja
Kekasih tercinta 
Di luar jendela 
Engkau berada.

Membiarkan aku 
Dalam kaku 
Menanti wajahmu itų 
Yang tidak menentu.

Sampai bila kita 
Akan bertemu mata 
Tak tahan rasa 
Menahan derita

Sekali ku berpisah
Semalaman diketik resah 
Ingin tau diri dalam payah
Bagaikan menyelesaikan benang rusuk basah.

oooooooh, kekasihku
Datanglah padaku selalu
Sepertiku datangimu
Tanpa waktu.

Cinta Untuk Cinta


Cinta tidak memberi apapun kecuali dirinya sendiri dan tidak mengambil apapun kecuali dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki dan tidak akan kehilangan, karena Cinta sudah cukup bagi Cinta. 
Ketika Anda mencintai, Anda seharusnya tidak mengatakan, “Tuhan ada di hati saya,” tetapi, “saya di dalam hati Tuhan. " Dan jangan berpikir Anda bisa mengarahkan Jalannya Cinta, Cinta itu sudah sepantasnya menemukan Anda,mengarahkan Jalan Anda. Cinta tidak memiliki keinginan lain selain untuk memenuhi diri. Tetapi jika Anda mencintai dan harus memiliki keinginan, biarkan ini menjadi keinginan Anda untuk mencair dan menjadi seperti anak sungai. Hidup hanya sekejap mencintaimu selamanya. Pernikahan adalah janji persahabatan, memiliki seseorang untuk berbagi semua pengalaman hidup. 
Pernikahan tidak menjanjikan bahwa tidak akan ada masa sulit, hanya kepastian bahwa akan selalu ada seseorang yang peduli dan akan membantu Anda melewati masa-masa yang lebih baik. 
Pernikahan tidak menjanjikan romantisme abadi, hanya cinta dan komitmen abadi. 
Pernikahan tidak dapat mencegah kekecewaan, atau kesedihan, tetapi dapat menawarkan harapan, penerimaan, dan penghiburan. Pernikahan tidak dapat melindungi Anda dari membuat pilihan individu atau melindungi Anda dari dunia, tetapi itu akan membantu meyakinkan Anda bahwa ada seseorang di sisi Anda yang benar-benar peduli, ketika dunia menyakiti Anda dan membuat Anda merasa rentan. 
Pernikahan menawarkan janji bahwa akan ada seseorang yang menunggu untuk mendengarkan, menghibur, menginspirasi. 
Pernikahan adalah bergabungnya dua orang yang berbagi janji hati sinar matahari dan bayang-bayangnya untuk mengatakan aku mencintaimu melebihi sisa hidupku.

Cinta dan Pernikahan

Saat cinta memanggilmu, ikuti dia, Meski jalannya sulit dan terjal. Dan ketika sayapnya mengepak Anda menyerah padanya, Meskipun pedang yang tersembunyi di antara sayapnya bisa melukaimu. Dan ketika dia berbicara kepada Anda, percayalah padanya, Meskipun suaranya dapat menghancurkan impian Anda saat angin utara menghancurkan taman. Karena sama seperti cinta memahkotaimu, dia akan menyalibkanmu. Sama seperti dia untuk pertumbuhanmu, dia juga untuk pemangkasanmu. Bahkan saat dia naik ke ketinggian Anda dan membelai cabang Anda yang paling lembut yang bergetar di bawah sinar matahari, Jadi dia akan turun ke akar Anda dan mengguncang mereka dalam  kemelekatan mereka ke bumi. Seperti berkas jagung dia mengumpulkanmu untuk dirinya sendiri. Dia mengirik Anda untuk membuat Anda telanjang. Dia menyaring Anda untuk membebaskan Anda dari sekam Anda. Dia menggiling Anda menjadi putih.Dia meremas Anda sampai Anda lentur; Dan kemudian dia menugaskan Anda ke api sucinya, agar Anda bisa menjadi roti suci untuk pesta suci Tuhan.

Semua hal ini akan dilakukan atas cinta kepadamu sehingga kamu dapat mengetahui rahasia hatimu, dan dalam pengetahuan itu menjadi bagian dari hati Kehidupan. Tetapi jika di dalam hati Anda hanya mencari kedamaian cinta dan kesenangan cinta, Maka lebih baik bagimu jika kamu menutupi auratmu dan keluar dari lantai pengirikan cinta, Ke dunia tanpa musim di mana Anda akan tertawa, tetapi tidak semua tawa Anda, dan menangis, tetapi tidak semua air mata Anda.

Cinta tidak memberikan apa-apa selain dirinya sendiri dan tidak mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki dan tidak akan dimiliki, Karena cinta sudah cukup bagi cinta. Ketika Anda mencintai Anda tidak harus mengatakan, "Tuhan ada di hati saya," melainkan, "Saya ada di hati Tuhan."  Dan janganlah berpikir Anda dapat  mengarahkan jalan cinta, karena cinta, jika cinta itu menganggap Anda layak, mengarahkan jalan Anda.

Cinta tidak memiliki keinginan lain selain memenuhi dirinya sendiri. Tetapi jika Anda mencintai dan harus membutuhkan memiliki keinginan, biarkan ini menjadi keinginan Anda, Meleleh dan menjadi seperti sungai yang mengalir yang menyanyikan melodinya di malam hari.

Untuk mengetahui rasa sakit dari terlalu banyak kelembutan.Terluka oleh pemahamanmu sendiri tentang cinta, Dan berdarah dengan sukarela dan gembira.

Untuk bangun saat fajar dengan hati bersayap dan bersyukur untuk hari penuh cinta lainnya, Untuk beristirahat di siang hari dan merenungkan ekstasi cinta, Untuk kembali ke rumah di malam hari dengan rasa syukur, Dan kemudian tidur dengan doa untuk kekasih di hatimu dan nyanyian pujian di bibirmu.

Dan bagaimana dengan Pernikahan, tuan?

Dan dia menjawab sambil berkata, Anda dilahirkan bersama, dan bersama-sama Anda akan selamanya. Kalian akan bersama saat putih sayap kematian menyebarkan hari-harimu. Kalian akan bersama bahkan di memori diam tentang Tuhan. Tapi biarkan ada ruang dalam kebersamaanmu, Dan biarkan angin surga menari di antara kamu. Saling mencintai, tapi tidak membuat ikatan dari cinta:

Biarkan itu menjadi laut yang bergerak di antara pantai jiwamu. Isi cangkir satu sama lain tetapi minum bukan dari satu cangkir. Saling memberi rotimu tapi makanlah bukan dari roti yang sama.    Bernyanyi dan menari bersama dan bergembiralah, tetapi biarlah kamu masing-masing menyendiri, Bahkan ketika senar kecapi sendirian meskipun mereka bergetar dengan musik yang sama. Berikan hatimu, tapi jangan ke masing-masing simpanan orang lain. Karena hanya tangan Kehidupan yang bisa menampung hatimu. Dan berdiri bersama namun tidak terlalu dekat bersama: Sebab tiang-tiang candi berdiri terpisah,  Dan pohon ek dan cemara tumbuh tidak dalam bayangan satu sama lain.

Mimpi Kita



Selalu ada yang tak di ceritakan langit kepada hujan. Ingatan yang dulu memperkenalkan diri sebagai kita. 

Airmata adalah hujan yang jatuh tanpa penyesalan di dada masing2. Barangkali kenangan adalah hujan kata2 pada derai airmata sebelum waktu memberi kita lebih banyak ucapan selamat tinggal

Selalu ada yang tak di ceritakan langit kepada senja, dimana kita pernah memandang langit tanpa bulan dan masih tertawa bersama. Kita selalu memiliki cara untuk bahagia dengan mengenangnya

Di langit pagi aku melihat kita bertukar pelukan, perlahan hilang di hapus hujan.

Aku adalah waktu yang tak lagi kau temukan. Pagi ini kau adalah sisa mimpi yang susah ku kenali

Itulah yang diajarkan hujan kepada aku bahwa engkau tidak akan pernah menjadi milikku, dan itulah sebabnya aku tidak akan pernah kehilangan kamu.

Hidup berkali-kali untukmu sayangku

Bahkan kalaupun itu dalam mimpi

Aku bersedia dan tidak bangun

Ada untukmu cintaku

Dunia ini hanya sekejap

Mencintaimu selamanya

Hujan Sore Ini

Denting rintik yang menggugah jiwa. Juga wajah sendu itu...Ku rayu hujan. Dulu, Selalu, untuk singgah lebih lama. Agar waktu mau mengalah

Ingatan yang dulu mempertemukan kita. Kini, seolah sedih dan hujan adalah teman sejalan. Aku tidak bisa lagi memelukmu saat hujan turun, meski setiap kali hujan aku selalu bisa menemukanmu dalam ingatan. 

Kita, katamu. Adalah senyap yang menetap. Pada setiap sajak rindu,yang kita tulis dengan luka. Tanpa airmata. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka juga pelukanmu

Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah. Dengarkan hujan. Ini datang lagi. Mendengarnya dalam hujan. Rasakan sentuhan air mata yang jatuh mereka tidak akan jatuh selamanya.. 

Di jalan hari akan mengalir semua hal datang, semua hal pergi. Aku akan selalu mengingatmu, dan engkau akan selalu mengingatku, sama seperti kita akan mengingat malam, hujan di jendela, dan semua hal yang akan selalu kita miliki karena kita tidak dapat memilikinya

Cinta Tak Berujung



Aku tampaknya mencintaimu dalam bentuk yang tak terhitung banyaknya, tak terhitung banyaknya. Dalam kehidupan setelah kehidupan, dalam usia demi usia, selamanya. Hatiku yang terpesona telah membuat dan membuat ulang kalung lagu, yang kau ambil sebagai hadiah, kenakan di lehermu dalam berbagai bentuk, Dalam kehidupan setelah kehidupan, di zaman demi zaman, selamanya.

Setiap kali aku  mendengar kisah cinta yang lama, itu adalah rasa sakit usia tua, Ini kisah kuno tentang berpisah atau bersama. Saat aku menatap terus dan terus ke masa lalu, pada akhirnya engkau muncul, Dibalut cahaya bintang kutub, menembus kegelapan waktu. Engkau menjadi gambaran dari apa yang ku kenang selamanya.

Engkau dan aku telah mengapung disini di arus yang mengalir dari mata air. Di Jantung waktu, cinta satu sama lain.  Kami telah bermain bersama jutaan kekasih, Berbagi dalam manisnya  pertemuan yang pemalu, air mata perpisahan yang menyedihkan, Cinta lama tetapi dalam bentuk yang memperbarui dan memperbarui selamanya.

Hari ini hatiku menaruh dihatimu, aku telah menemukan akhir didalam dirimu Cinta semua orang di masa lalu dan selamanya. Sukacita, kesedihan dalam kehidupan universal. Kenangan semua cinta menyatu dengan cinta kita yang satu dalam lagu-lagu penyair masa lalu dan selamanya. 

Cahaya pagi telah membanjiri mataku, ini adalah pesanmu untuk hatiku. Wajahmu membungkuk dari atas, matamu menatap mataku, dan hatiku telah menyentuh hatimu. Sungai, yang bernyanyi dengan semua gelombang dan arusnya. Dan berdarah dengan sukarela dan gembira.

Suatu hari kau bertanya padaku mengenai mana yang lebih penting, hidupku atau hidupmu?  aku menjawab hidupku dan kau pun pergi tanpa mengetahui bahwa engkau adalah hidupku.

Syair Abu Nawas



Wahai Tuhanku...

Dosa dosaku terlalu besar dan banyak Tapi aku tahu ampunanMu lebih besar

Jika hanya orang baik yg berharap kepadaMu. Kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunanMu.

Aku berdoa kepadaMu seperti yg engkau perintahkan dgn segala kerendahan dan kehinaanku. Jika kau tampik tanganku, lantas...Siapa yg memiliki kasih sayang.

Hanya harapan yg ada padaku ketika aku berhubungan dengan Mu. Dan aku pasrah setelah ini

Syair Rabiah Al Adawiyah


Suatu ketika Rabiah al-Adawiyah berlari-lari ke pasar sembari menggenggam sebilah obor menyala-nyala di tangan kanannya dan seember air di tangan kirinya. Orang-orang keheranan. “Hai Rabiah, apa yang akan kau lakukan?” Rabiah menjawab, “Dengan api ini, ingin kubakar surga, dan dengan air ini, ingin kupadamkan neraka, supaya orang tidak lagi menyembah Tuhan karena takut akan neraka atau karena mendambakan surga. Aku ingin setelah ini hamba-hamba Tuhan akan menyembah-Nya hanya karena cinta.”

~ Rabiah al-Adawiyah ~

Ket : Rabiah adalah sufi wanita pertama yang memperkenalkan ajaran Mahabbah (Cinta) Ilahi, sebuah jenjang (maqam) atau tingkatan yang dilalui oleh seorang salik (penempuh jalan Ilahi).


Syair Sang Mursyid


Berkat bantuannya, bila kau mampu melihat Wujud Ia Yang Tak Berwujud. Ketahuilah, bahwa kau telah bertemu dengan seorang Guru,

Jalan yang ditunjukkannya pun lurus, mudah gampang ditempuh, Tak ada ritual berbelit pun keharusan-keharusan yang sulit.

Kau tak perlu menutup diri, menahan napas dan menyendiri. Yang Maha Tinggi, dapat kau temukan dalam hidup sehari-hari

Di tengah keramaian, kau akan menemukan keheningan. Bebas dari takut dan kegelisahan,

kau akan selalu berenang dalam kolam kebahagiaan, sambil menikmati dunia, kau tetap bersama Allah.

Ia Yang Melampaui segalanya, Maha Ada—berada di mana-mana, Di bumi dan di langit jauh sana, dalam air dan di udara.

Seorang Pencari menemukan-Nya di dalam dan di luar diri. Kukuh dan teguh dalam keyakinannya, Ketiadaan pun telah terlampaui olehnya.

Syair Gus Dur


Astagfirullah robbal baroya…
Astagfirulloh minal khootooya…
Robbi zidni ‘ilmannaafii’a…
Wawaffikni ‘amalansoliha…

Yarosulalloh salammun’alaik…
Yaarofi’asaaniwaddaaroji…
‘atfatayaji rotall ‘aalami…
Yauhailaljuu diwaalkaromi…

Ngawiti ingsun nglarasa syi’iran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo petungan 2X

aku mulai, merapalkan syair
…dengan memuji, kepada tuhan
yang telah memberikan rahmat dan kenikmatan
…siang dan malam, tanpa hitungan (2x)

Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro 2X

wahai teman-teman; pria, wanita
jangan hanya mengkaji syariat saja
hanya bisa mendongeng, menulis, dan membaca
pada akhirnya, akan sengsara (2x)

Akeh kang apal Qur’an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2X

banyak yang hafal qur’an-hadits nya
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya diri sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nistho 2X

mudah terbujuk nafsu angkara
dalam perhiasan gebyarnya dunia
iri dan dengki atas kekayaan tetangga
karena itulah hatinya gelap dan nista (2x

Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine 2X

mari saudara, jangan lupakan
kewajiban mengkaji di semua runtutannya
untuk menebalkan iman tauhidnya
bagusnya pesangon, mulya matinya (2x)

Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane 2 X

yang disebut shaleh, bagus hatinya
karena telah mapan, ilmu sirri-nya (ilmu rahasia ketuhanan)
lelaku tarekat dan ma’rifatnya
juga hakekat telah merasuk rasanya (2x)

Alquran qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo 2X

al-qur’an qadim, wahyu yang mulia
tanpa ditulis bisa dibaca
itu wejangan guru yang waskita (ma’rifat)
ditancapkan di dalam dada (2x)

Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu’jizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjing iman 2 X

menempel, hati dan pikiran
merasuk di badan, semua jeroan (badan bagian dalam)
mukjizat rasul menjadi pedoman
menjadi jalan masuknya iman (2x)

Kelawan Alloh kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X

terhadap Allah yang maha suci
harus berangkulan siang dan malam
ditirakati, diriyadhahi (bersusah-payah)
dzikir dan suluk (jalan menuju tuhan) jangan sampai terlupa (2x)

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 2X

hidupnya tenang, merasa aman
adanya rasa (aman), tanda kalau beriman
sabar, menerima, walaupun pas-pasan
semua itu ditakdirkan oleh tuhan (2x)

Kang anglakoni sakabehane
Allah kang ngangkat drajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2X

mari laksanakan, semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
meskipun terlihat rendah tata lahirnya
tapi (sebenarnya) mulia kedudukan derajatnya (2x)

Lamun prasto ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2X

apabila meninggal, nanti diakhirnya
tidak kesasar roh dan sukmanya
di gadhang (sukai-angkat) oleh Allah, surgalah tempatnya
tetap utuh mayitnya, juga kafannya (2x)

Gak Butuh Dalil

Jemaah : "Kyai, ada orang yang ke mana-mana bawa keris. Apa hukumnya? Musyrik nggak?"

Kyai: "Ya hukumnya sama seperti orang jaman sekarang ke mana-mana bawa ATM."

Jemaah : "Kyai, apa hukumnya shalat dengan baca ushalli?"

Kyai: "Dalam shalat tidak ada bacaan ushalli. Dari takbir sampai salam gak ada ushalli."

Jemaah : "Maksud saya sebelum shalat baca ushalli."

Kyai: "Oh, kalau sebelum shalat, jangankan baca ushalli, baca whatsapp dan fesbuk juga boleh."

Jemaah : "Kyai, habis shalat berjamaah lalu salam-salaman itu ada dalilnya nggak?

"Kyai: "Habis shalat mau berbuat apa, gak butuh dalil. Jangankan salaman, ngentut saja boleh kok."

Kangen Penjenengan Gus

Bertemu Tuhan

Seandainya mandi di sungai-sungai yang kau anggap suci, dapat mempertemukan aku dengan Tuhan, maka aku akan memilih jadi ikan…

Seandainya membatasi makanan dan hanya makan buah-buahan dapat mempertemukan aku dengan Tuhan, maka aku akan memilih jadi domba, pemakan rumput…

Seandainya mengulangi Nama-Nya terus-menerus dapat mempertemukan aku dengan-Nya, maka akan kugunakan tasbih raksasa, untuk berzikir pada-Nya.

Seandainya bersujud pada patung dapat mempertemukan aku dengan-Nya, bukit-bukit megah pun akan kusembah…

Berpuasa atau hanya minum susu, seandainya dapat mempertemukan aku dengan-Nya, maka aku akan memilih jadi anak sapi…

Meninggalkan keluarga dan menjadi selibat, seandainya dapat mempertemukan kamu dengan Tuhan, maka setiap banci bertemu dengan Tuhan.

Tidak temanku, untuk bertemu dengan Ia Yang Adalah Wujud Kasih, yang kau butuhkan Hanyalah Cinta, Hanyalah Kasih – itu saja.

Hanya Engkau

Wahai Tuhanku, 

Jadikanlah aku seorang yang percaya dan memiliki Iman kepada-Mu, Aku susah meneteskan air mata saat takut kepada-Mu. Aku susah menangis ketika mengingat dosa. Padahal sejatinya aku tahu, Engkau selalu mengawasi aku. Maka, jadikanlah aku seorang yang mudah bertaubat dan meminta ampun kepada-Mu. Karena, kepada siapa yang dapat mengampuni aku, kalau bukan Engkau. 

Buatlah hati-ku bergetar ketika berzikir menyebut nama-Mu

Buatlah hati-ku takut ketika menyebut nama-Mu.

Ampuni aku ya Allah......


Sembahlah Aku Seolah kau MelihatKu

DIA Melihatmu

Sa'd al-din Mahmud Shabistari (1288 - 1340 ce) adalah salah satu penulis Sufisme Persia yang paling terkenal. Karena bakatnya untuk mengekspresikan visi mistis Sufi dengan kejelasan luar biasa, Gulshan-i Raz (Secret Rose Garden) dengan cepat menjadi salah satu karya puisi Persia Sufi yang paling populer.

Pergi menyapu ruang hatimu. Jadikan siap untuk menjadi tempat tinggal sang Kekasih. Ketika Anda berangkat, Dia akan memasukinya. Di dalam Anda, hampa dari diri Anda sendiri, Dia akan menampilkan keindahan-Nya. Mahmud Shabistari - 'Taman Mawar Misteri' Mereka yang tidak bisa berduka, atau untuk berbicara tentang cinta mereka, atau bersyukur, itu adalah siapa yang tidak bisa mengingat Tuhan sebagai sumber segalanya, mungkin digambarkan sebagai angin kosong, atau landasan dingin, atau kelompok orang tua yang ketakutan. Ucapkan Nama. Basahi lidah Anda dengan pujian, dan menjadi sumber musim semi, bangun. Biarkan mulutmu diberikan benang emas kuningnya seperti mawar liar. Saat Anda mengisi dengan kebijaksanaan, dan hatimu dengan cinta, tidak ada lagi rasa haus. Hanya ada kesabaran tanpa pamrih menunggu diambang pintu, sebuah keheningan yang tidak mendengarkan saran dari orang yang lewat di jalan. Sanai - "Persian Poems" 

Seseorang yang menjauhkan diri dari penderitaan bukan seorang kekasih. Saya memilih cintamu di atas segalanya. Adapun kekayaan jika itu datang, atau pergi, jadilah itu. Kekayaan dan cinta menghuni dunia yang terpisah. Tapi selama kamu tinggal di sini di dalam diriku, Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya menderita. Dan jika, teman, Anda menanyakan jalannya. Saya akan memberi tahu mu dengan jelas, begini : memalingkan wajah Anda ke arah dunia kehidupan, dan memunggungi pangkat dan reputasi dan menolak kemakmuran lahiriah, membengkokkan punggung Anda dua kali lipat dalam pelayanan-Nya, untuk berpisah dengan orang-orang yang berurusan dengan kata-kata, dan mengambil tempat Anda di hadapan orang-orang tanpa kata. Dia melihatmu

Jika Anda tahu nilai Anda sendiri, apa yang perlu Anda pedulikan tentang penerimaan atau penolakan orang lain?Sembahlah Dia seolah-olah engkau bisa melihatNya dengan mata fisikmu, meskipun kamu tidak melihatNya, Dia melihatmu.

Cinta dan Kebencian

Tidak ada yang bisa mengajarimu cara mencintai. Jika orang bisa diajari cara mencintai, masalah dunia akan sangat sederhana, bukan? 

Jika kita bisa belajar cara mencintai dari buku ketika kita belajar matematika, ini akan menjadi dunia yang luar biasa; tidak akan ada kebencian, tidak ada eksploitasi, tidak ada perang, tidak ada pembagian kaya dan miskin, dan kita semua akan benar-benar ramah satu sama lain. 

Tetapi cinta tidak begitu mudah didapat. Sangat mudah untuk membenci, dan kebencian menyatukan orang-orang setelah mode; itu menciptakan semua jenis fantasi, itu membawa berbagai jenis kerjasama, seperti dalam perang. Namun cinta jauh lebih sulit. Anda tidak dapat belajar bagaimana mencintai, tetapi apa yang dapat Anda lakukan adalah mengamati kebencian dan mengesampingkannya dengan lembut. 

Jangan bertempur melawan kebencian, jangan katakan betapa mengerikannya membenci orang, tetapi lihat kebencian terhadap apa itu dan biarkan ia pergi menyingkirkannya, itu tidak penting. Yang penting, jangan biarkan kebencian mengakar di pikiran Anda. Apakah kamu mengerti? Pikiran Anda seperti tanah yang subur, dan jika diberi waktu yang cukup, masalah apa pun yang muncul berakar seperti rumput liar, dan kemudian Anda mengalami kesulitan untuk menariknya keluar, tetapi jika Anda tidak memberikan masalah waktu yang cukup untuk berakar, maka tidak ada tempat untuk tumbuh dan itu akan layu. Jika Anda mendorong kebencian, berikan waktu untuk berakar, tumbuh, hingga dewasa, itu menjadi masalah besar. Tetapi jika setiap kali kebencian muncul, Anda membiarkannya berlalu, maka Anda akan menemukan bahwa pikiran Anda menjadi sangat sensitif tanpa sentimental, oleh karena itu akan tahu cinta. Pikiran untuk melepaskan diri dari kesepian itu sendiri merupakan bentuk ketidakcukupan batin. Cinta bukanlah kesenangan. Cinta bukanlah pengejaran atau penghindaran rasa takut. 

Cinta bukanlah keterikatan. Cinta tidak memiliki penderitaan. Ketika Anda menangis untuk diri sendiri, apakah itu cinta?  menangis karena Anda kesepian, karena Anda telah ditinggalkan, karena Anda tidak lagi kuat, mengeluh tentang nasib Anda, lingkungan Anda, selalu Anda menangis? Jika Anda memahami ini, yang berarti bersentuhan langsung dengan Anda seperti menyentuh pohon atau pilar atau tangan, maka Anda akan melihat bahwa kesedihan itu diciptakan sendiri, kesedihan diciptakan oleh pikiran, kesedihan adalah hasil dari waktu. Dalam cinta itu terlibat kesenangan seksual, kesenangan memiliki seseorang di rumah untuk merawat anak-anak Anda, untuk memasak. Anda bergantung padanya; dia telah memberi Anda tubuhnya, emosinya, dorongannya, perasaan aman dan sejahtera tertentu. Kemudian dia berpaling darimu, dia bosan atau pergi dengan orang lain, dan seluruh keseimbangan emosional Anda hancur, dan gangguan ini, yang tidak Anda sukai, disebut kecemburuan. Ada rasa sakit di dalamnya, kecemasan, kebencian dan kekerasan. Jadi apa yang benar-benar Anda katakan adalah Asalkan Anda adalah milik saya, saya mencintaimu tetapi pada saat Anda tidak, saya mulai membenci Anda. Selama aku bisa mengandalkanmu untuk memenuhi tuntutanku, seksual dan lain-lain, aku mencintaimu, tetapi begitu kau berhenti memberikan apa yang kuinginkan, aku tidak menyukaimu. 

Permintaan untuk aman dalam hubungan pasti melahirkan kesedihan dan ketakutan. Upaya mencari keamanan ini mengundang rasa tidak aman. Pernahkah Anda menemukan keamanan dalam hubungan Anda? Sudahkah kamu? Sebagian besar dari kita menginginkan keamanan mencintai dan dicintai, tetapi adakah cinta ketika masing-masing dari kita mencari keamanannya sendiri, jalannya sendiri? 

Berkembangnya kebaikan bukan di tanah pemikiran tetapi dalam kebebasan dari kesedihan. Akhir dari kesedihan adalah cinta. Pergilah, singkirkan ruang hati Anda, siapkan itu untuk menjadi tempat tinggal dan rumah Kekasih, ketika Anda pergi keluar Dia akan masuk. Di dalam Anda, ketika Anda bebas dari diri, Dia akan menunjukkan Keindahan-Nya. "Apakah kamu mencintai Tuhan?" "Ya," jawabnya. "Apakah kamu membenci Iblis?" "Tidak, cintaku kepada Tuhan tidak memberiku waktu untuk membenci Iblis."



Cinta Abadi dan Hubungan Magnetik

 

Ubah Pikiran Anda Untuk Cinta Abadi dan Hubungan Magnetik

Psikiater Carl Jung berkata, "Pertemuan dua kepribadian seperti kontak dua zat kimia: Jika ada reaksi, keduanya berubah." 

Pada tahun 1986, saat bersepeda di triathlon, Dr. Joe ditabrak truk. Dia mematahkan enam tulang belakang di tulang belakangnya, dan dokternya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah bisa berjalan lagi.

Dr. Joe bertanya kepada empat ahli bedah yang berbeda apa yang harus dia lakukan, dan mereka berempat meresepkan operasi yang rumit. Operasi itu akan menghilangkan sebagian rasa sakitnya, tetapi hampir menjamin dia tidak akan pernah bisa berjalan lagi.

Dia menolak untuk menjalani operasi dan malah mulai membayangkan dirinya sembuh total. Dia memvisualisasikan setiap penyembuhan tulang belakang dan merekonstruksi tulang belakangnya dalam pikirannya. Hanya dalam sepuluh setengah minggu, Dr. Joe kembali berdiri, dan dalam dua belas minggu, dia berlatih lagi dan kembali bekerja di klinik chiropraktiknya. 

Dia sepenuhnya menyembuhkan dirinya sendiri hanya dengan pikirannya.

Saya pikir aman untuk mengatakan bahwa hampir semua orang ingin menemukan cinta sejati. Kami ingin menemukan seseorang yang sempurna — seseorang yang kami hormati, kagumi, dan yang menerima kami apa adanya. Masalahnya, menemukan belahan jiwa yang sempurna sepertinya hanya mungkin terjadi dalam komedi dan drama romantis. Di dunia nyata, cinta sejati tampak seperti mitos. 

Apakah itu? Apakah kita benar-benar memiliki kekuatan untuk menarik pasangan romantis yang cocok? Menurut Dr. Joe Dispenza, kami melakukannya. Semuanya dimulai dengan menulis daftar kualitas yang kita cari dalam diri pasangan dan kemudian mewujudkan kualitas itu dalam diri kita sendiri:

“Saya selalu berkata, 'Keluarkan secarik kertas, tuliskan semua yang Anda inginkan pada orang itu, dan jadilah itu.' ... Apakah Anda akan pergi keluar dengan Anda? [Itu] benar-benar pertanyaan mendasar.” – Dr. Joe Dispenza

Yang benar adalah, menemukan belahan jiwa Anda dimulai dengan pengembangan diri Anda sendiri. Jika Anda ingin bersama seseorang yang baik, Anda juga harus baik. Jika Anda ingin bersama seseorang yang setia, Anda juga harus setia. Ini tidak berarti Anda harus sempurna — tetapi untuk mewujudkan seseorang yang spesial dalam hidup Anda, Anda harus mewujudkan kualitas yang sama. 

Mungkin Anda sudah menjalin hubungan, tetapi Anda merasa agak buntu. Anda mencintai pasangan Anda, tetapi Anda ingin hubungan Anda menjadi lebih sehat dan lebih memberi kehidupan. Kebijaksanaan Dr. Joe juga berlaku di sini:

“Jika Anda membawa yang terbaik, dan orang yang bersama Anda membawa yang terbaik, dan Anda merayakan hidup bersama, maka ada gangguan konstruktif. Ada pertumbuhan. Ada energi. … Kami melakukan mediasi ini untuk menciptakan cinta dalam hidup kami. … Dan jika pikiran [dan perasaan] adalah muatan listrik di medan kuantum, … [lalu] bagaimana Anda berpikir dan bagaimana perasaan Anda memancarkan tanda elektromagnetik yang memengaruhi setiap atom dalam hidup Anda. Pikiran mengirimkan sinyal keluar. Dan perasaan adalah medan magnet yang menarik peristiwa itu kembali padamu, kan?” – Dr. Joe Dispenza

Dengan kata lain, jika Anda tidak berada di tempat cinta diri atau pengembangan diri, akan jauh lebih sulit untuk menarik cinta sejati atau mempertahankan hubungan yang sehat. 

Ketika Anda mencintai kehidupan, mencintai diri sendiri, dan mencintai orang lain, Anda mengeluarkan energi getaran ke dunia dan menarik getaran serupa kembali ke diri Anda. 

Sahabat, proses menemukan cinta sejati dan hubungan yang sehat dimulai dari Diri Kita Sendiri. 

Jika kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri, bagaimana kita bisa mencintai orang lain? 

Jika kita terus-menerus bereaksi terhadap lingkungan kita karena ketakutan dan kelangsungan hidup, bagaimana kita bisa menemukan cinta dari kekacauan?

Engkau Bukan Aku

Apakah cinta itu kesenangan, apakah itu kegembiraan cinta? 

Tidak, cinta selalu merindukan; cinta adalah tekun tak kenal lelah; cinta berharap dengan sabar; cinta adalah penyerahan diri; cinta adalah tentang terus-menerus kesenangan dan ketidaksenangan dari yang dicintai, karena cinta adalah pengunduran diri dari kehendak pemilik hati; itu adalah cinta yang mengajarkan satu : Engkau, bukan aku. . . . . .Gali hatiku, Kekasih ! dan Engkau akan menemukan di kedalamannya musim semi cinta-Mu.

Praktisi sering beralih dari keterikatan ke keberadaan, ke keterikatan pada kekosongan. Jika seseorang berpikir bahwa kekosongan adalah kebijaksanaan atau pembebasan sejati, di bawah khayalan ini, seseorang tidak dapat mencapai yang tertinggi.

Pikiran illahiah

 

Pikiran Ilahiah 

Jika Anda mengirimkan pemikiran yang penuh cinta dan membantu kepada pria lain, itu meninggalkan otak Anda, langsung menuju ke pria itu, membangkitkan pemikiran cinta yang serupa dalam benaknya dan kembali kepada Anda dengan kekuatan yang berlipat ganda.

Jika Anda mengirimkan pikiran tentang kebencian kepada pria lain, itu menyakiti pria itu dan juga menyakiti Anda dengan kembali kepada Anda dengan kekuatan yang berlipat ganda. Karena itu, pahami hukum-hukum pikiran, hanya angkatlah pikiran welas asih, cinta, dan kebaikan dari pikiran Anda dan selalu bahagia.

Pikiran adalah hidup. Apa yang Anda pikirkan, itulah Anda. Pikiran Anda menciptakan lingkungan Anda. Pikiran Anda membentuk dunia Anda. Jika Anda memiliki pikiran sehat, Anda dapat menjaga kesehatan. 

Jika Anda berpegang pada pikiran yang sakit di dalam pikiran, pikiran tentang jaringan yang sakit, pikiran tentang saraf yang lemah, pikiran tentang fungsi organ yang tidak tepat, visera, Anda tidak akan pernah bisa mengharapkan kesehatan, kecantikan, dan harmoni yang baik.

Ingatlah bahwa tubuh adalah produk pikiran dan berada di bawah kendali pikiran. Jika Anda berpegang pada pikiran yang kuat, tubuh Anda juga akan kuat. 

Pikiran cinta, kedamaian, kepuasan, kemurnian, kesempurnaan, Keilahian, akan membuat Anda, dan juga orang lain di sekitar anda, sempurna dan Ilahi.

Wejangan Ilmu Bahagia

Sesal - Khawatir 

Menyesal ialah takut akan pengalaman yang telah dialami. Khawatir ialah takut akan pengalaman yang belum dialami. Menyesal dan khawatir ini yang menyebabkan orang bersedih hati, prihatin, hingga merasa celaka.

Menyesal ini rasanya: "Andaikata dulu aku bertindak demikian, bahagialah sudah aku ini, tidaklah celaka begini." Menyesal ini ialah takut akan pengalaman masa lampau yang menyebabkannya jatuh celaka, susah selamanya dalam keadaan miskin, hina, lemah.

Bila orang mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menasehati dirinya sebagai berikut: "Walaupun dulu bagaimana saja, pasti rasanya sebentar senang sebentar susah." Kemudian lenyap penyesalan semacam tadi. Tetapi jika tidak dimengerti, penyesalan itu berlarut-larut hingga takut akan hal yang aneh-aneh, seperti takut terkutuk, takut durhaka, rasanya: "Dulu andaikata aku tidak terkutuk oleh si Anu, tidak durhaka, tentu aku sudah bahagia dan tidak celaka." Kalau mengerti maka orang dapat menyadari, "Walaupun dulu terkutuk durhaka atau tidak durhaka, rasanya tentu sebentar senang sebentar susah," dan lenyaplah penyesalan semacam itu tadi.

Berlarut-larutnya penyesalan ini sampai menimbulkan ketakutan pada hal yang makin aneh ialah takut hidupnya tersesat. "Andaikata dulu tidak menjadi anak ibu dan ayah ini, pasti aku bahagia, dan tidak celaka seperti ini." Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, ia dapat menasehati dirinya sendiri: "Walaupun dulu menjadi anak ibu-ayah ini atau tidak, tentu rasanya sebentar senang sebentar susah", maka lenyaplah penyesalan tadi.

Ketakutan hidup tersesat di atas perinciannya sampai pada takut tersesat mempunyai suami/isteri dan anak si Anu, rasanya: "Andaikata dulu aku tidak salah memperoleh suami/isteri dan anak si kunyuk (si dogol) itu, pastilah aku bahagia dan tidaklah celaka." Tetapi bila ia mengerti bahwa orang itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya: "Walaupun dulu aku mempunyai suami/isteri dan anak seperti kunyuk-kunyuk itu atau tidak, rasaku tentu sebentar senang, sebentar susah," maka lenyaplah penyesalan tadi.

Demikian pula kekhawatiran yang berupa takut akan pengalaman yang belum dialami, kalau-kalau jatuh celaka, susah selamanya, dalam keadaan miskin, hina, lemah. Rasanya : "Bagaimanakah nanti akhirnya bila aku tidak mencapai kebahagiaan yang kucita-citakan, tetapi tetap celaka seperti sekarang ini?" Tetapi jika orang mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya: "Walaupun kelak akan terjadi apa saja, misalkan bumi dan langit merapat, rasanya pasti sebentar senang sebentar susah," maka lenyaplah kekhawatiran tadi.

Jika tidak dimengerti, kekhawatiran itu berlarut-larut sehingga takut akan hal yang aneh-aneh seperti takut kuwalat, takut durhaka. Padahal apakah kuwalat dan durhaka itu saja tidak dimengerti. Namun ditakuti juga, aneh bukan? Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya: "Mana ada orang kuwalat atau durhaka? Kalau toh ada, rasanya pasti hanya sebentar senang sebentar susah. Katanya orang kuwalat itu kepalanya di bawah dan kakinya di atas. Kalau begitu malah bisa merasakannya. Sebab yang sudah dialami berpuluh-puluh tahun hidup dengan kepala di atas dan kaki di bawah ternyata tidak enak. Seperti pada waktu cekcok dengan suami/isterinya atau tetangganya. Lihatlah orang-orang dengan kepala di atas, kaki di bawah itu." Dan lenyaplah kekhawatiran di atas tadi.

Berlarut-larutnya kekhawatiran itu sehingga takut akan hal yang semakin aneh seperti mati tersesat. Alangkah anehnya orang mati bisa tersesat. Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menasehati dirinya: "Bagaimana mungkin orang mati itu tersesat. Kalau tersesat tentu ke arah hidup yang pernah dialami ini. Lagi pula jika ada mati tersesat tentu ada pula hidup tersesat. Padahal ketika hendak hidup tanpa bertanya kepada siapa pun, tanpa bekal apa-apa, ia menjelma tepat dengan hidung di atas mulut, kuping di kedua sisi, kepala di atas, kaki di bawah dan sebagainya, melalui jalan yang benar." Kemudian lenyaplah kekhawatiran yang aneh tadi.

Khawatir takut mati tersesat ini perinciannya hingga takut setelah mati akan menjelma sebagai babi-hutan. Alangkah anehnya! Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, orang dapat menasehati dirinya: "Bagaimanakah orang mati dapat menjelma menjadi babi-hutan. Andaikatapun benar, maka orang justru dapat merasakan bagaimana hidup sebagai babi-hutan. Pasti hanya berdengus-dengus mencari ubi. Dan pastilah tidak takut dihentikan dari pekerjaan, melainkan takut di semak-semak hutan. Sedangkan yang dialami berpuluh-puluh tahun hidup sebagai manusia pun tidak enak. Misalnya ketika mencari pinjaman tidak berhasil, atau ditagih hutangnya tidak sanggup membayarnya. Enakkah hidup sebagai orang?" Kemudian lenyaplah kekhawatiran tadi.

Menyesal dan khawatir ini mengandung anggapan atau pendapat bahwa orang itu dapat memperoleh senang atau susah yang abadi. Maka dengan dikejar secara mati-matian rasa senang itu dan ditolaknya secara mati-matian rasa susah itu, menimbulkan ketahayulan pada dirinya yang mengakibatkan penderitaan. Tahayul itu ialah menghubung-hubungkan sebab dan akibat yang tidak ada sangkut-pautnya. Sebagai contoh, misalnya orang berdagang sedang sial, tidak berani dagang, maka berkatalah: "Kesialan ini tentu lantaran aku tidak membakar kemenyan dan tidak bersembahyang pada malam menjelang hari Jumat yang lalu, sehingga daganganku tidak laku." Jelaslah membakar kemenyan dan bersembahyang itu tidak ada sangkut paut dengan kesialan dagangan tidak laku. Namun orang yang bertahayul itu menghubung-hubungkan juga.

Contoh lain yang lebih jelas, misalnya seorang anak tengah bermain, tiba-tiba sakit kejang-kejang, maka orang berkata: "Anak itu pasti dijegal oleh syaitan penunggu jalan perempatan itu, oleh karena itu kejang-kejang badannya." Padahal jelas anak sakit kejang tidak bersangkut-paut dengan syaitan penunggu jalan. Untuk menerangkan syaitan itu apa, orang tidak tahu. Apakah syaitan itu berkaki dua atau empatkah, bertelur atau menyusuikah, orang tidak tahu. Namun orang bertahayul menganggapnya bisa menjegal.

Contoh yang lebih jelas lagi, tatkala gunung Merapi meletus, orang bertahayul menghubungkannya begini: "Peristiwa itu adalah pernyataan Kanjeng Ratu Kidul (Ratu Laut Selatan) yang marah lantaran gagal dalam mencari korban untuk pesta perkawinan putra/putrinya, sehingga diletuskannya gunung Merapi, beledar-beledur-beledar-beledur." Jelaslah Kanjeng Ratu Kidul tidak ada sangkut-paut dengan letusan gunung Merapi. Karena siapakah dan apakah Kanjeng Ratu Kidul itu saja, orang tidak tahu. Namun orang bertahayul memaksa menghubung-hubungkannya demikian.

Ketahayulan itu menyebabkan orang bertapa dan berpantang yang aneh-aneh, seperti merendam diri selama satu jam dalam tempo empat puluh hari, dengan pendapat bahwa: "Jika setiap malam merendam diri sambil mengucapkan mantera-mantera ini, daiam waktu empat puluh hari pasti aku akan memperoleh karunia dan senangiah aku selama-lamanya." Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya dan tahulah bahwa hasil orang merendam diri selama itu, hanyalah menggigil kedinginan semata-mata. Bahkan isterinya terlanjur kesepian kedinginan tidak dapat tidur sebab menunggu-nunggunya. Dalam pada itu mertuanya pun membenci karena melihat anaknya tidak dilayani sewajarnya melainkan ditinggalkannya tiap malam hanya untuk merendam diri.

Tindakannya berpantang yang aneh-aneh itu seperti pantang makan dan pantang tidur. Padahal orang lapar itu enaknya kalau makan dan orang mengantuk itu enaknya kalau tidur. Jadi orang itu memantang hal-hal yang enak-enak, namun mengeluh bahwa tidak pernah mengalami keenakan dalam hidupnya. Tetapi jika mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya, dan mengerti bahwa hasil berpantangan makan dan tidur itu lapar dan kantuk belaka.