Samadhi adalah Puncak Energi


Nafas adalah penghubung jiwa dengan tubuh, nafas membentuk jembatan antara keduanya. Itulah sebabnya dengan lenyapnya nafas, kehidupan lenyap. Hidup terus berjalan meski otak rusak. Seseorang dapat bertahan hidup bahkan jika mata atau anggota tubuh lainnya diamputasi. Tetapi jika nafas berhenti, hidup akan segera berakhir. Pernapasan benar-benar menyatukan tubuh dengan jiwa.

Dan di persimpangan antara jiwa dan raga, pada titik pertemuan mereka, energi yang dikenal sebagai kundalini atau nama apapun yang kau berikan, adalah energi yang sama, dan berada di persimpangan tubuh dan jiwa. Oleh karena itu energi ini memiliki dua bentuk. Ketika energi ini mengalir ke tubuh, energi ini menjadi seks; dan ketika mengalir menuju jiwa, energinya menjadi kundalini atau apapun engkau menyebutnya. Energi ini turun saat bergerak ke tubuh dan naik saat bergerak ke jiwa. Jadi kundalini adalah energi yang naik, seks adalah energi yang turun. Tetapi tempat kundalini, tempat lokasi persimpangan itu, dipukul dan digerakkan oleh nafas, nafas yang dalam dan cepat. Engkau akan terkejut mengetahui bahwa engkau tidak bisa menjaga napas tetap tenang saat bercinta. Bercinta membawa perubahan langsung dalam gerakan napas. Tidak lama setelah seseorang terangsang secara seksual, maka pernapasan pun meningkat. Karena kalau pernapasan tidak mengenai pusat energinya, energi seks tidak dapat bergerak tanpa dipukul dan dirangsang oleh pernapasan, hubungan seksual tidak mungkin dilakukan. Sama halnya, samadhi atau ekstasi tidak mungkin terjadi kecuali kundalini ini dipukul dan dirangsang oleh pernapasan.

Samadhi adalah puncak, titik tertinggi dari energi yang naik, dan seks adalah titik terendah, titik terendah dari energi yang turun. Tapi nafas bekerja di kedua arah dengan cara yang sama.

Cobalah. Jika pikiranmu penuh dengan seks, rilekskan pernapasanmu, perlambat nafasnya. Atau jika pikiran berada dalam cengkeraman amarah atau hasrat nafsu apa pun, perlambat laju pernapasan, rilekskan, dan engkau akan menemukan seks, amarah, atau apa pun itu, telah meninggalkanmu. Mereka tidak bisa bertahan, karena energi yang menopang mereka datang melalui pernapasan. Tanpa dirangsang oleh pernapasan, energi ini tidak dapat bekerja. Oleh karena itu tidak ada yang bisa marah jika nafasnya lambat, stabil dan santai. 

Akan menjadi keajaiban mutlak jika seseorang bisa marah sambil bernapas dengan sangat lambat dan santai. Itu tidak mungkin. Kemarahan menghilang begitu pernapasan diperlambat dan rileks. Seseorang juga tidak bisa terangsang secara seksual dalam keadaan pernapasan yang lambat dan rileks. Keinginan untuk seks menghilang dengan melambatnya nafas. 

Jadi perlambat dan rilekskan pernapasanmu saat pikiran penuh dengan seks atau kemarahan atau keinginan lainnya.Dan ketika pikiranmu diliputi oleh kehausan, kerinduan untuk meditasi, maka percepat laju pernapasanmu dan pukullah kundalini dengan pernapasan yang dalam. Dan semakin kuat dan keras pukulannya, semakin cepat pergerakan energinya. 

Dan sejauh menyangkut kita orang-orang biasa yang kundalininya telah tertidur selama tak terhitung banyaknya kehidupan- kebutuhan akan pukulan yang intens dan keras, pukulan dengan segenap kekuatan kita, jauh lebih besar.

Jadi pusat energi yang paling aktif akan dipukul dan dirangsang terlebih dahulu oleh pernapasan dalam dan cepat. Tetapi hal itu akan segera mempengaruhi pusat-pusat energi lainnya juga. Dan sesuai dengan perubahan, transformasi kepribadian dimulai secara bersamaan. 

Engkau akan mulai mengetahui bahwa dirimu sedang berubah, Engkau bukanlah orang yang sama seperti dirimu yang sekarang. Saat berbagai pusat dipukul dan diaktifkan, dimensi baru dalam hidupmu akan mulai terungkap dan terwujud. Dan ketika semua pusat aktif bersama  yaitu, ketika energi yang mengalir melalui mereka semua sudah seimbang maka untuk pertama kalinya kita akan menjalani hidup seutuhnya, kita akan hidup sepenuhnya.

Kemana Kundalini pergi setelah melewati chakra Sahasrara?

Energi Kundalani naik ke Sahasrara. Ini adalah tingkat terakhir kebangkitan Kundalani. Kemudian energi menyebar ke seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tidak kembali ke Muladhara.

Gelombang energi berikutnya naik dari Muladhara ke Sahasrara. Ini adalah proses yang berkelanjutan seperti gelombang

Mencapai Samadhi Iluminasi

 

Ini adalah teknik yang bertujuan untuk mencapai Kesadaran Kosmik. Ini juga merupakan bentuk pelayanan kepada Dunia karena Dunia diselaraskan sampai tingkat tertentu melalui Berkah dari seluruh Bumi dengan Cinta Kasih. Meditasi pada Jantung Kembar didasarkan pada prinsip bahwa beberapa Cakra Utama adalah titik masuk atau pintu gerbang ke tingkat atau cakrawala kesadaran tertentu. Untuk mencapai Penerangan atau Kesadaran Kosmik, perlu mengaktifkan Cakra Mahkota secara memadai.

Hati Kembar mengacu pada Cakra Jantung yang merupakan pusat Hati Emosional, dan Cakra Mahkota yang merupakan pusat Hati Ilahi.

Ketika Cakra Mahkota cukup diaktifkan, 12 kelopak bagian dalamnya terbuka dan menghadap ke atas seperti cangkir emas, mahkota emas, teratai emas atau bunga emas untuk menerima energi spiritual yang didistribusikan ke bagian lain dari tubuh. Itu juga dilambangkan sebagai Cawan Suci. 

Ketika Cakra Mahkota sangat aktif, lingkaran cahaya dihasilkan di sekitar kepala. Inilah sebabnya mengapa Orang Suci dari agama yang berbeda memiliki lingkaran cahaya di sekitar kepala mereka. Karena ada tingkat perkembangan spiritual yang berbeda, ukuran dan kecerahan lingkaran cahaya juga bervariasi.

MEDITASI JANTUNG KEMBAR

Memohon Berkat Ilahi, Untuk bimbinganMu, Cinta IlahiMu.

Kami berterimakasih atas ketenteraman, Iluminasi, kelembutan dan kebersatuan denganMu, pertolongan Ilahi dan perlindunganMu. Dengan penuh keyakinan, kami berterima kasih. (Lekatkan lidah ke langit-langit) 

Mengenang peristiwa yang membahagiakan.

Kenang sebuah peristiwa yang membahagiakan. Alami kembali peristiwa yang membahagiakan tentang kebaikan hati, kelembutan dan cinta. Tersenyumlah, Anda dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan. Dengan lembut dan dengan penuh kasih sayang, senyumlah pada cakra jantung Anda. 

Cakra jantung adalah makhluk cinta. Katakanlah tentang cinta dan kebaikan ke jantung Anda, tunggu tanggapannya …..Dapatkah Anda merasakan jantung Anda menanggapi dengan cinta, sukacita dan kebahagiaan surgawi? 

Perasaan ini sungguh menakjubkan! Kenanglah peristiwa membahagiakan lainnya, alami lagi peristiwa bahagia itu. Rasakanlah.

Senyumlah pada pusat mahkota Anda. Cakra mahkota adalah makhluk Cinta Ilahi. Katakan tentang cinta pada makhluk cinta Ilahi ini. Dengan penuh cinta dan dengan lembut, senyumlah pada cakra mahkota Anda , tunggu tanggapannya. Dapatkah Anda merasakan cakra mahkota Anda menanggapi dengan cinta dan kebahagiaan Ilahi?

Kita akan Memberkati Bumi dengan cinta kasih dan kebaikan. (Dengan lembut, sentuh jantung Anda dengan tangan kiri. Angkat kedua tangan setinggi dada dengan telapak menghadap ke luar). Bayangkan bumi kecil di hadapan Anda seukuran bola kecil. Sadari jantung Anda , dalam hati ulang sesudah aku :

Tuhan, jadikanlah aku alat perdamaian-Mu ….Biarkan diriku menjadi saluran Kedamaian Ilahi.

Rasakan kedamaian dalam diri Anda.  Berkati bumi dengan cinta. Bagikanlah kedamaian ini pada dunia kecil di hadapan Anda, rasakanlah kedamaian itu. 

Di mana ada kebencian, biarlah aku menabur cinta. Rasakanlah cinta dalam diri Anda. Rasakan kenyamanan dalam diri Anda. Biarlah diri Anda menjadi saluran cinta Ilahi dan kedamaian Ilahi.

Berkatilah seluruh bumi, semua orang, semua makhluk dengan cinta dan kedamaian. Bayanglah cahaya merah jambu memancar dari jantung Anda, mengalir ke tangan menuju ke bumi.  Bila ada kebencian, biarlah aku menabur cinta. Biarkan diri Anda menjadi saluran cinta Ilahi. Bila ada sakit hati, maaf. Berkati bumi dengan semangat kerukunan, semangat saling pengertian, harmoni dan kedamaian Ilahi. Di mana ada keputus-asaan, harapan, Keraguan, keyakinan...    Jadikan diri Anda sebagai saluran Pengharapan Ilahi dan Keyakinan Ilahi. Berkati seluruh bumi dengan pengharapan dan keyakinan.          Berkati orang-orang yang sedang dalam kesulitan.                                              Berkati mereka dengan pengharapan dan keyakinan.                                              Berkati mereka dengan kekuatan Ilahi.

Dalam hati katakan : Anda dapat mengatasinya …..!! Anda diberkati dengan pengharapan dan keyakinan.    Di mana ada kegelapan, terang, Kesedihan, suka-cita. Berkati seluruh isi bumi dengan terang dan suka-cita, terutama mereka yang menderita, mereka yang bersedih, mereka yang tertekan …..Berkati mereka dengan terang dan suka-cita Ilahi

Sadari mahkota Anda, dalam hati ulang sesudah saya : Dari sanubari Tuhan. Biarlah seluruh bumi diberkati dengan Cinta-Kasih Kebaikan Ilahi. Berkati bumi dengan cinta dan kebaikan. Bayangkan cahaya keemasan memancar dari tangan Anda ke bumi kecil di hadapan Anda. Dari Hati Tuhan …..Biarlah seluruh bumi diberkati dengan cinta dan kebaikan Ilahi, Berkati bumi dengan cinta dan kebaikan hati. Bayangkan cahaya keemasan memancar dari tangan Anda ke bumi kecil di hadapan Anda. Dari Hati Tuhan …..

Biarlah seluruh bumi diberkati dengan Kegembiraan, Kebahagiaan dan Kedamaian. Rasakan kegembiraan dan kebahagiaan Ilahi.

Biarkan diri Anda menjadi saluran kegembiran dan kebahagiaan Ilahi, bagikanlah kegembiraan dan kebahagiaan Ilahi itu ke seluruh bumi.

Dari Hati Tuhan, biarlah seluruh bumi diberkati dengan saling Pengertian, harmoni, kehendak baik dan keinginan untuk melakukan kebaikan. Terjadilah. Sadari seluruh tubuh Anda. (Hembuskan napas perlahan-lahan). Sadari jantung dan mahkota Anda secara bersamaan. (Tarik napas dalam-dalam. Tahan). Sadari seluruh tubuh Anda. (Hembuskan napas perlahan-lahan). Dapatkah Anda rasakan tubuh Anda dipenuhi dengan kebahagiaan ilahi?

Bayangkan bumi kecil di hadapan Anda, sekali lagi, sadari jantung dan mahkota Anda. (Dalam hati ulang sesudah saya).

Dari Hati Tuhan, biarlah semua orang, semua makhluk diberkati dengan Cinta Ilahi, diberkati dengan kebaikan hati. Rasakan kebaikan hati dalam diri Anda. Biarlah seluruh bumi, semua orang, semua makhluk diberkati dengan kegembiraan, kelembutan, dengan kehangatan, dengan kepedulian, dengan kesembuhan batin, dengan kedamaian batin, dengan kebahagiaan Ilahi, dan kebersatuan Ilahi dengan semuanya.

Rasakan kebahagiaan Ilahi, kenyamanan Ilahi, bagikan itu ke seluruh bumi, semua orang, semua makhluk.  (Perlahan-lahan, letakkan tangan Anda ke pangkuan). Bayangkan nyala cemerlang di mahkota. Rasakan nyala keemasan itu. Rasakan cinta, kedamaian dan kebahagiaan Ilahi memancar dari nyala keemasan itu. Rasakan kenyamanan batin, kegembiraan batin. (Dengan lembut, dalam hati, lantunkan Amin atau mantra Om). Sadari keheningan dan jeda waktu di antara kedua Amin atau Om, lakukan ini dengan penuh cinta dan penuh kesadaran. Bayangkan lagi nyala keemasan itu. (Dalam hati lantunkan Amin atau mantra Om 12 kali). Biarlah seluruh bumi diberkati dengan terang dan kuasa Ilahi. Biarlah seluruh bumi, semua makhluk diberkati. Biarlah di sana ada kedamaian, harmoni, kemajuan, spiritualitas dan kemakmuran bagi semua.

MENCAPAI ILUMINASI

Ketika Bintang Cahaya di atas kepala diberi energi, Iluminasi sekejap dapat tercapai. Keterhubungan antara Cakra Jantung dan Cakra Mahkota dengan Bintang atau Cahaya di atas kepala, sebagai Iluminasi.

Kalau cakra mahkota telah cukup digiatkan, maka Anda harus melakukan pada cakra tersebut, mantra Aum, dan pada jarak waktu antara dua Aum.  Konsentrasi kuat harus dipusatkan tidak hanya pada mantra Aum namun terutama pada jeda antara dua Aum. 

Dengan konsentrasi penuh dan kuat pada Cahaya dan Jeda waktu (saat hening) antara dua Aum, Iluminasi atau Samadhi tercapai !

Samadhi Masuk Alam Ilahiah

 

Bagian paling vital dari meditasi – seluruh inti materi dalam mencapai tujuan akhir kesadaran Tuhan adalah keheningan . 

Ketika kita diam dan mengenal Tuhan sebagai kedamaian, kebahagiaan, dan cinta, maka pikiran normal akan dibuang dan kita berada dalam keadaan kesadaran batin. 

Untuk berkomunikasi dengan Tuhan, kita perlu masuk ke dalam keheningan. 

Ada poin penting dari meditasi yang sering disalahpahami. 

Pertimbangkan apa tujuan meditasi yang diinginkan : kesadaran Tuhan yang murni— keheningan -- Tuhan Sendiri.

Biasanya kesadaran kita bergetar dengan pikiran dan emosi, dan tidak dapat menyatu dengan kesadaran tenang dari kesadaran ilahi. Keheningan meditasi berarti terserap dan merasakan kehadiran Tuhan di mata spiritual. Dalam keheningan inilah kita mengalami hubungan dengan Tuhan sebagai damai, sebagai sukacita, sebagai cinta.

“Dalam keheningan ada kesadaran yang sadar, keadaan waspada yang mendalam tanpa pikiran.” Meditasi kami memiliki 5 tahap : 1. Membaca 2. Doa 3. Teknik Meditasi 4. Latihan Keheningan 5. Latihan Pengabdian.

Setelah teknik meditasi, kita harus duduk diam. Dalam keheningan Anda terserap dan dalam pengabdian anda merasakan kehadiran Tuhan dan Guru. 

Apa yang Anda lakukan dalam meditasi Anda? Pemuja berkata, "Saya berkomunikasi dengan Tuhan". Apa yang Anda katakan kepada Tuhan? "Saya tidak mengatakan apa-apa kepada Tuhan, saya mendengarkan" Lalu, apa yang Tuhan katakan kepada Anda? "Dia juga tidak mengatakan apa-apa, Dia juga mendengarkan" 

Selama berhubungan dimana baik Tuhan maupun Hamba tidak perlu berbicara. Saya berkomunikasi dengan Diri Tinggi saya. Bukan berbicara – itu hanya bisa terjadi dalam keheningan. Itulah mengapa teknik harus diperlakukan sebagai kendaraan ketika kita mulai bermeditasi. Kita sadar kita gembira, itulah keheningan. 

Bagaimana cara mencapai keadaan hening itu? KONSENTRASI! “Dalam keheningan penyembah, keheningan Tuhan berhenti.” 

Di kuil keheningan, di kuil kedamaian, aku akan bertemu denganmu, aku akan menyentuhmu, aku akan mencintaimu, dan membujukmu ke altar kedamaianku. 

Di kuil samadhi, di kuil kebahagiaan, aku akan bertemu denganmu, aku akan menyentuhmu, aku akan mencintaimu, dan membujukmu ke altar kebahagiaanku. 

"Setelah Anda berlatih teknik, duduk lama dalam keheningan." Keheningan berarti terserap dalam merasakan kehadiran Tuhan di mata spiritual. Tidak berpikir! Tidak ada nyanyian! Tidak berdoa! Itulah saat bercinta dengan Tuhan : Katakan pada-Nya betapa Anda mencintai-Nya, betapa Anda menginginkan-Nya, betapa Anda mencari-Nya. Curahkan hati Anda kepada-Nya, kata Guru, seperti yang Anda lakukan kepada seorang teman, atau kepada ibu Anda, atau orang terkasih lainnya. "Anda tidak perlu pergi ke surga untuk melihat Tuhan; Anda tidak perlu berbicara keras, seolah-olah Tuhan itu jauh; Anda juga tidak perlu menangis seperti burung merpati untuk terbang kepada-Nya. Hanya dalam keheningan, dan Anda akan menemukan Tuhan di dalam dirimu sendiri." — Santo Teresa dari Avila, lalu dia menoleh ke arah saya dan berkata : "Keheningan adalah Tuhan."

Meditasi Keheningan Intuisi

 

Kembangkan Intuisi Tanpa Kata

Mintalah selalu Tuhan untuk membimbingmu. Jika ego Anda buta dan memiliki suara yang kuat, itu mungkin menenggelamkan intuisi dan menyesatkan Anda. Tetapi jika Anda hanya mencari untuk menyenangkan Tuhan dengan upaya Anda untuk melakukan sesuatu yang berharga, Dia akan membimbing langkah Anda dari kesalahan menuju kebaikan. 

Meditasi adalah cara yang paling pasti. Cara paling pasti untuk membebaskan ekspresi intuisi adalah dengan meditasi, di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari.

Kapan pun Anda ingin memecahkan masalah secara intuitif, pertama-tama masuklah ke dalam meditasi atau keheningan yang mendalam, seperti yang telah diajarkan kepada Anda dalam Pelajaran. Jangan memikirkan masalah Anda selama meditasi. Bermeditasilah sampai Anda merasa bahwa rasa tenang memenuhi relung-relung dalam tubuh Anda — sampai kebahagiaan ilahi memenuhi relung-relung jiwa — dan napas menjadi tenang dan hening. Kemudian konsentrasikan secara bersamaan pada titik antara alis dan jantung. Terakhir, mintalah Tuhan untuk mengarahkan intuisi Anda, sehingga Anda tahu apa yang harus Anda lakukan tentang masalah Anda.

Orang yang berpikiran jernih harus dibedakan dari orang yang terlalu banyak berpikir.... Intuisi hanya terwujud dalam ketenangan, pada orang yang belum berkembang, ia hanya sesekali mengintip melalui celah waktu luang dari pikiran yang aktif dan indra yang gelisah. Individu yang berpikiran jernih tidak membiarkan intelek mengesampingkan intuisi; dengan ketenangannya yang sabar, ia mengizinkan permainan intuisi sepenuhnya dalam membimbingnya ke penentuan yang benar.

Untuk mencapai tingkat kesadaran dan persepsi ilahi yang lebih tinggi, perlu melalui meditasi untuk menarik pikiran dari aktivitasnya yang terus-menerus gelisah. Dalam keadaan terinternalisasi itu, kepekaan spiritual, atau intuisi, terbangun.

Seorang Kriya Yogi tingkat lanjut, yang dalam meditasi samadhi telah menarik kesadaran dan kekuatan hidupnya dari alam jasmani dan indra, memasuki dunia batin dari wahyu kebijaksanaan. 

Dia menjadi sadar akan tujuh altar suci Roh di tulang belakang dan otak, dan menerima semua pengetahuan yang berasal dari mereka. Dengan demikian, selaras dengan kebenaran melalui persepsi jiwa yang intuitif, dia selalu mengetahui bimbingan yang benar untuk semua aspek perilaku spiritual dan kewajiban materialnya.

Tujuan ilmu yoga adalah untuk menenangkan pikiran, sehingga tanpa distorsi ia dapat mendengar nasihat sempurna dari Suara Batin. Tuhan berbicara kepada Anda melalui intuisi Anda. . .

Roh tidak selalu berbicara melalui bibir suatu bentuk dalam penglihatan, atau tubuh manusia yang terwujud, tetapi mungkin kata-kata bijak yang intim melalui media intuisi yang terbangun dari penyembah. Tuhan mungkin menasihati seorang penyembah dengan mengambil bentuk orang suci, tetapi biasanya Dia menggunakan metode sederhana untuk berbicara melalui persepsi intuitif penyembah itu sendiri.

Suara Tuhan adalah keheningan. 

Hanya ketika pikiran gelisah berhenti, seseorang dapat mendengar suara Tuhan yang berkomunikasi melalui keheningan intuisi. Itu adalah sarana ekspresi Tuhan. 

Dalam keheningan penyembah, keheningan Tuhan berhenti. 

Tidak ada penyembah yang harus puas sampai dia cukup mengembangkan intuisinya — dengan introspeksi yang tidak memihak dan meditasi yang mendalam, seperti dalam Kriya Yoga — untuk mengalami persekutuan jiwa dan Roh. 

Jika seorang penyembah bermeditasi secara intens setidaknya untuk waktu yang singkat setiap hari, dan memiliki periode meditasi yang lebih lama tiga atau empat jam sekali atau dua kali seminggu, ia akan menemukan intuisinya menjadi cukup prima untuk mewujudkan tanpa henti dialog kebijaksanaan penuh kebahagiaan yang dipertukarkan antara para penyembah. Jiwa dan Tuhan. 

Dia akan mengetahui keadaan persekutuan yang terinternalisasi di mana jiwanya “berbicara” dengan Tuhan dan menerima tanggapan-Nya, bukan dengan ucapan bahasa manusia mana pun, tetapi melalui pertukaran intuisi tanpa kata.

Meditasi Jantung Kembar


Memohon Berkah Ilahi, untuk bimbinganMu, Cinta IlahiMu. Kami berterimakasih atas ketenteraman, Iluminasi, kelembutan dan kebersatuan denganMu, pertolongan Ilahi dan perlindunganMu. Dengan penuh keyakinan, kami berterima kasih.(Lekatkan lidah ke langit-langit)

Kenanglah peristiwa yang membahagiakan. Kenanglah sebuah peristiwa yang membahagiakan. Alami kembali peristiwa yang membahagiakan tentang kebaikan hati, kelembutan dan cinta. Tersenyumlah, Anda dipenuhi dengan cinta dan kebahagiaan. Dengan lembut dan dengan penuh kasih sayang, senyumlah pada cakra jantung Anda.  Cakra jantung adalah makhluk cinta.      Katakanlah tentang cinta dan kebaikan ke jantung Anda, tunggu tanggapannya …..Dapatkah Anda merasakan jantung Anda menanggapi dengan cinta, sukacita dan kebahagiaan surgawi?    Perasaan ini sungguh menakjubkan!      Kenanglah peristiwa membahagiakan lainnya, alami lagi peristiwa bahagia itu. Rasakanlah.

Senyumlah pada pusat mahkota Anda.  Cakra mahkota adalah makhluk Cinta Ilahi. Katakan tentang cinta pada makhluk cinta Ilahi ini. Dengan penuh cinta dan dengan lembut, senyumlah pada cakra mahkota Anda, tunggu tanggapannya.....Dapatkah Anda merasakan cakra mahkota Anda menanggapi dengan cinta dan kebahagiaan Ilahi? Kita akan Memberkati Bumi dengan cinta kasih dan kebaikan. (Dengan lembut, sentuh jantung Anda dengan tangan kiri. Angkat kedua tangan setinggi dada dengan telapak menghadap ke luar). 

Bayangkan bumi kecil di hadapan Anda seukuran bola kecil. Sadari jantung Anda , dalam hati ulang sesudah saya :

Tuhan, jadikanlah aku alat perdamaian-Mu. Biarkan diriku menjadi saluran Kedamaian Ilahi. Rasakan kedamaian dalam diri Anda. Berkati bumi dengan cinta. Bagikanlah kedamaian ini pada dunia kecil di hadapan Anda, rasakanlah kedamaian itu. Dimana ada kebencian, biarlah aku menabur cinta 

Rasakanlah cinta dalam diri Anda.          Rasakan kenyamanan dalam diri Anda.  Biarlah diri Anda menjadi saluran cinta Ilahi dan kedamaian Ilahi.

Berkatilah seluruh bumi, semua orang, semua makhluk dengan cinta dan kedamaian.

Bayanglah cahaya merah jambu memancar dari jantung Anda, mengalir ke tangan menuju ke bumi.

Bila ada kebencian, biarlah aku menabur cinta. Biarkan diri Anda menjadi saluran cinta Ilahi. Bila ada sakit hati, maafkan.

Berkati bumi dengan semangat kerukunan, semangat saling pengertian, harmoni dan kedamaian Ilahi. Dimana ada keputus-asaan, harapan, keraguan, keyakinan...

Jadikan diri Anda sebagai saluran Pengharapan Ilahi dan Keyakinan Ilahi. Berkati seluruh bumi dengan pengharapan dan keyakinan.

Berkati orang-orang yang sedang dalam kesulitan. 

Berkati mereka dengan pengharapan dan keyakinan.

Berkati mereka dengan kekuatan Ilahi.

Dalam hati katakan : Engkau dapat mengatasinya …..!! Anda diberkati dengan pengharapan dan keyakinan.

Dimana ada kegelapan, terang

Kesedihan, suka-cita

Berkati seluruh isi bumi dengan terang dan suka-cita, terutama mereka yang menderita, mereka yang bersedih, mereka yang tertekan …..Berkati mereka dengan terang dan suka-cita Ilahi.

Sadari mahkota Anda, dalam hati ulang sesudah saya : Dari sanubari Tuhan

Biarlah seluruh bumi diberkati dengan Cinta-Kasih Kebaikan Ilahi

Berkati bumi dengan cinta dan kebaikan.

Bayangkan cahaya keemasan memancar dari tangan Anda ke bumi kecil di hadapan Anda.

Dari Hati Tuhan …..

Biarlah seluruh bumi diberkati dengan cinta dan kebaikan Ilahi,

Berkati bumi dengan cinta dan kebaikan hati. Bayangkan cahaya keemasan memancar dari tangan Anda ke bumi kecil di hadapan Anda.

Dari Hati Tuhan …..

Biarlah seluruh bumi diberkati dengan Kegembiraan, Kebahagiaan dan Kedamaian. Rasakan kegembiraan dan kebahagiaan Ilahi.

Biarkan diri Anda menjadi saluran kegembiran dan kebahagiaan Ilahi, bagikanlah kegembiraan dan kebahagiaan Ilahi itu ke seluruh bumi.

Dari Hati Tuhan, 

biarlah seluruh bumi diberkati dengan saling Pengertian, harmoni, kehendak baik dan keinginan untuk melakukan kebaikan

Terjadilah.

Sadari seluruh tubuh Anda.

(Hembuskan napas perlahan-lahan).

Sadari jantung dan mahkota Anda secara bersamaan.

(Tarik napas dalam-dalam. Tahan).

Sadari seluruh tubuh Anda.

(Hembuskan napas perlahan-lahan).

Dapatkah Anda rasakan tubuh Anda dipenuhi dengan kebahagiaan ilahi?

Bayangkan bumi kecil di hadapan Anda, sekali lagi, sadari jantung dan mahkota Anda.(Dalam hati ulang sesudah saya).

Dari Hati Tuhan, 

biarlah semua orang, semua makhluk diberkati dengan Cinta Ilahi, diberkati dengan kebaikan hati.

Rasakan kebaikan hati dalam diri Anda.

Biarlah seluruh bumi, semua orang, semua makhluk diberkati dengan kegembiraan, kelembutan, dengan kehangatan, dengan kepedulian, dengan kesembuhan batin, dengan kedamaian batin, dengan kebahagiaan Ilahi, dan kebersatuan Ilahi dengan semuanya.

Rasakan kebahagiaan Ilahi, kenyamanan Ilahi, bagikan itu ke seluruh bumi, semua orang, semua makhluk.

(Perlahan-lahan, letakkan tangan Anda ke pangkuan).

Bayangkan nyala cemerlang di mahkota.

Rasakan nyala keemasan itu.

Rasakan cinta, kedamaian dan kebahagiaan Ilahi memancar dari nyala keemasan itu.

Rasakan kenyamanan batin, kegembiraan batin(Dengan lembut, dalam hati, lantunkan Amin atau mantra Om).

Sadari keheningan dan jeda waktu di antara kedua Amin atau Om, lakukan ini dengan penuh cinta dan penuh kesadaran.

Bayangkan lagi nyala keemasan itu.

(Dalam hati lantunkan Amin atau mantra Om 12 kali)

Biarlah seluruh bumi diberkati dengan terang dan kuasa Ilahi.

Biarlah seluruh bumi, semua makhluk diberkati. Biarlah di sana ada kedamaian, harmoni, kemajuan, spiritualitas dan kemakmuran bagi semua.

MENCAPAI ILUMINASI

Ketika Bintang Cahaya di atas kepala diberi energi, Iluminasi sekejap dapat tercapai.

Keterhubungan antara Cakra Jantung dan Cakra Mahkota dengan Bintang atau Cahaya di atas kepala, sebagai Iluminasi.

Kalau cakra mahkota telah cukup digiatkan, maka Anda harus melakukan pada cakra tersebut, mantra Aum, dan pada jarak waktu antara dua Aum. Kosentrasi kuat harus dipusatkan tidak hanya pada mantra Aum namun terutama pada jeda antara dua Aum. 

Dengan kosentrasi penuh dan kuat pada Cahaya dan Jeda waktu (saat hening) antara dua Aum,

Iluminasi atau Samadhi tercapai !

Konsep Chakra Rendah Tengah Tinggi

 

Chakra Atom Abadi

Entitas yang tak dapat di ubah

Seperti kebanyakan esoteris barat modern, Ann Ree Colton menggambarkan chakra atau saat dia menyebutnya "gerbang jiwa".

Tujuh chakra standar dari sistem Shakta yang disajikan oleh Woodroffe dalam bukunya The Serpent Power disebut. Seperti dalam kisah Shakta/Woodroffe, setiap chakra memiliki mantranya sendiri, atau, seperti yang dijelaskan Colton, "titik atom (atau) biji Bija bergetar" di tengahnya. 

Sama seperti "jiwa itu Abadi", maka "roda chakra pada setiap orang setua jiwanya... Ketika seseorang meninggal, chakra secara otomatis menjadi bagian dari tubuh yang hidup [yaitu tubuh roh] setelah kematian." 

Sebuah perbedaan dibuat antara chakra yang lebih rendah dan lebih tinggi.

Tiga chakra yang lebih rendah di bawah jantung mendukung kehidupan naluriah. Mereka adalah dinamo "untuk energi daya kehidupan prana yang mendukung kehidupan daging tubuh, emosi yang tidak jelas dan pikiran bawah." 

Sebaliknya "chakra supersensitif supersensing yang lebih tinggi di atas... solar plexus adalah dinamo untuk kehidupan jiwa dan kekuatan spiritual." 

"Semua chakra di bawah jantung adalah chakra kekuatan. Semua chakra di atas jantung adalah chakra transendental". Setiap chakra memiliki kekuatan spesifiknya sendiri.

"Melalui chakra pertama, seseorang menguasai kekuatan materi - dan dengan demikian menjadi terlibat secara material dalam kehidupan fisik melalui permainan indra dalam kekuatan kinetik bumi. 

Di chakra kedua, hukum Dualitas "mengikat kekuatan hidup dengan hukum pembatasan siklus" seperti lamanya hidup. Jadi "seseorang harus menguasai chakra kedua (atau panggul) dan bergerak melampaui tuntutan kematian yang fatalistik - dilakukan dengan pelayanan tanpa pamrih kepada Tuhan" Dewa yang menguasai chakra kedua adalah Yehova  "Dia adalah dewa yang mempengaruhi penyebaran ras, dia juga...menggerakkan manusia untuk berperang...".

Yang ketiga atau "Chakra solar plexsus adalah chakra kekuatan...matriks keinginan untuk tubuh emosional."

Meskipun ada perbedaan antara tiga chakra yang lebih rendah dan empat chakra yang lebih tinggi, ada juga perbedaan antara tujuh chakra "permulaan" konvensional, yang terkait dengan "ajaran yoga yang lebih rendah" , dan "lima chakra aktif di luar tujuh chakra inisiasi", yang ditunjukkan oleh "jiwa-jiwa yang diterangi dari garis Raja Yoga". 

"Chakra-chakra ini terlibat dalam Samadhi dan hanya jiwa yang paling langka yang memiliki tingkat Penerangan yang lebih tinggi. Kesadaran super tidak dapat mengartikulasikan atau diungkapkan dengan kata-kata yang dialami....

Lima Cakra Tinggi Portal Jiwa, atau Kesadaran Super chakra, terbuka bagi mereka yang diterangi di bawah Tuhan Absolut atau Tanpa Syarat ["Cahaya Atma"]. Pengetahuan pola dasar yang belum dimanfaatkan dialami .... Lima chakra Super-energi ultra-sadar ini sekarang harus dieksplorasi dan dikuasai oleh jiwa-jiwa yang diterangi".

Gagasan tentang serangkaian chakra yang lebih tinggi di atas Sahasrara atau chakra Mahkota juga ditemukan dalam ajaran Radha Soami dari Huzur Swamiji, dan aliran inilah yang tampaknya menjadi sumber ajaran Colton (apakah tangan pertama atau kedua, kecuali dia menemukan realitas yang sama secara independen). Chakra-chakra ini mewakili zona keberadaan super-kesadaran yang lebih tinggi di luar alam makhluk biasa.

Namun aliran Radha Soami membagi chakra tidak menjadi tujuh lebih rendah dan lima lebih tinggi, tetapi enam lebih rendah dan enam lebih tinggi, 

Sahasrara menjadi yang pertama dari chakra yang lebih tinggi, bukan yang terakhir dari yang lebih rendah. Dan di tempat lain, Colton mengatakan hal yang sama, dalam konteks klasifikasi tiga chakra dan tingkat kesadaran yang terkait

"Tiga chakra yang lebih rendah di bawah diafragma, mengendalikan indera, tak henti-hentinya memberi energi pada prokreasi. Mereka juga mengaktifkan keinginan untuk melekat, mendambakan, memiliki dan memiliki. 

Chakra jiwa dan pikiran yang lebih tinggi dipusatkan dari jantung ke atas ke titik di antara alis. 

Chakra Ruh dimulai di antara alis, bergerak ke atas ke ubun-ubun kepala, dan akhirnya ke atas sejauh yang bisa dijangkau tangan, di mana Diri Yang Lebih Tinggi mendiami ego. Jadi, ada... dua belas chakra: enam ke pusat alis, dan enam di luar." 

Akhirnya ada Diri Yang Lebih Tinggi , prinsip Ilahi individu ; " Makhluk Psikis " dari Aurobindo dan Mirra , "Malaikat Pelindung Suci" dari Thelemic Qabalah , dan Ayn Thabita dari Ibn Arabi .

"Di puncak... dari chakra, Diri Abadi bersinar ke dalam jiwa yang mendiami keempat tubuh. Bersinar dalam cahaya transenden... Chakra Abadi yang agung atau Atom Pemelihara Abadi di atas lautan kehendak dan pikiran dalam pekerjaan pencitraan mereka. dan menciptakan .... Kehendak Tuhan di dalam Diri Yang Lebih Tinggi atau Chakra Atom Abadi memberikan kepada setiap orang di bumi kekuatan penciptaan melalui kemauan.

Meditasi Sejati

 

Bertemu Tuhan dalam keheningan bathin

Seni dan sains yang memungkinkan seseorang berhubungan dengan Diri adalah meditasi. 

Ini memungkinkan untuk membangun antahkarana, struktur energi, jembatan cahaya di alam mental superior yang menyatukan kepribadian dengan Jiwa, yaitu saluran komunikasi antara kesadaran Jiwa dan otak. Untuk membangun jembatan ringan (antahkarana) ini membutuhkan waktu, tidak cepat. Ini benar-benar sebuah organ yang berkembang secara bertahap, berkat setiap kontak dengan Kesadaran. Fungsi meditasi adalah untuk mendorong proses ini. Setelah antahkarana sepenuhnya terbentuk, kepribadian dan Jiwa bergabung menjadi satu makhluk dan kesadaran tidak lagi merasakan pemisahan antara realitas spiritual dan material. Setiap bentuk dualisme dilenyapkan. Individu menyadari sifat aslinya. Realitas dirasakan dengan cara yang sangat berbeda, keilahian batin bersatu dengan keilahian luar. Diri ilahi dapat bermanifestasi sebagai realitas transendental atau imanen. 

Kenyataannya, wahyu paling luar biasa yang dialami oleh meditator adalah bahwa segala sesuatu adalah Tuhan. Meditator memasuki keadaan murni Samadhi.

Ada berbagai teknik meditasi, tetapi pada kenyataannya teknik itu sendiri bukanlah tujuan, yang terpenting adalah memahami prinsipnya. 

Pikiran superior adalah pintu menuju dunia supramental. Jika seseorang memahami bagaimana mempolarisasi diri sendiri di alam itu, maka Jiwalah yang membimbing meditator. Diri menjadi objek meditasi. 

"Jika Anda ingin bermeditasi dengan sukses, Anda harus memahami apa yang Anda renungkan. Orang-orang bermeditasi pada setiap jenis objek dengan berbagai teknik. Yang lain bahkan bermeditasi pada fantasi mereka. Yang lain pada bagian tubuh, tetapi tidak satu pun dari teknik ini dapat memimpin Anda ke Diri. 

Jika Anda ingin mencapai Diri, Anda harus bermeditasi pada Diri, pada saksi batin. Jika Anda tidak mengerti apa itu saksi batin, Anda tidak bermeditasi dengan benar. Sebagian besar orang malah bermeditasi pada Diri, mengikuti pikiran, mencoba untuk menyingkirkan pikiran, seperti mengejar pencuri dari rumah Anda, dengan tongkat." 

'Diri melihat semua yang Anda lakukan di dalam dan di luar diri Anda. Mengetahui bahwa yang mengetahui adalah meditasi sejati. Oleh karena itu jangan mencoba untuk menempatkan kondisi pada meditasi Anda. Alihkan saja perhatian Anda ke dalam, menuju yang mengetahui yang selalu tahu. Jangan khawatir jika pikiran mengembara. Di langit awan datang dan pergi, tetapi langit tetap tidak tercemar dan murni, sama halnya ketika pikiran muncul, Diri tidak terpengaruh. 

Jika Anda bisa, hilangkan mereka, jika Anda tidak bisa, rasakan saksi dari pikiran-pikiran ini. Jika Anda fokus pada saksi, pikiran pada akhirnya akan tenang dengan sendirinya. Ketika pikiran menjadi bebas dari pikiran, cahaya Diri secara alami akan mengungkapkan dirinya." "Pada hari Anda meyakinkan pikiran Anda bahwa Anda benar-benar ingin bertemu Tuhan dalam keheningan batin, akan mudah bagi Anda untuk duduk diam dan bermeditasi dalam-dalam."

“Lihatlah, apakah Anda melihat lampu yang tak terhitung banyaknya menyala di atas Anda dalam bayangan malam?"  “Saya merasakan hanya satu nyala api, dan saya melihat percikan api yang tak terhitung banyaknya yang bersinar dalam satu nyala api”