Lokasi terletak di bawah pusaran rambut di bagian atas kepala
Dewa: Shiva
Simbolnya adalah bulan sabit Pernyataan: "Aku adalah sumber mata air awet muda. Aku abadi."
Jika Anda pernah melihat seorang bhakti yogi dengan rambut yang dicukur kecuali ekor kuda di atas kepalanya saat rambutnya berputar - di situlah chakra bindu berada. Chakra yang tidak jelas ini hampir tidak disebutkan saat chakra dibahas. Dalam bagan, chakra ini tidak masuk ke salah satu dari 7 chakra utama. Namun, Tantra Yoga mencurahkan perhatian pada chakra ini karena memberikan kekuatan, energi, dan umur panjang. Dikatakan bahwa membuka chakra bindu juga mengaktifkan untuk telepati, kewaskitaan, dan psikokinesis. Bindu juga merupakan pusat nada (suara psikis) yang dipraktikkan melalui bhramari pranayama (alias shanmukhi mudra) (suara lebah sambil menutupi 7 gerbang - 2 telinga, 2 mata, 2 lubang hidung dan 1 mulut).
Amrita (alias Ambrosia, Sanjivini Bhuti)
Cakra Bindu adalah sumber amrita , saripati keabadian. Jadi, berbicara tentang bindu pada dasarnya berbicara tentang amrita. Dalam beberapa teks Hindu, amrita bahkan disebut bindu. Itu dianggap sebagai 'prana lain' . Kita dilahirkan dengan jumlah amrita yang terbatas dan kita menggunakannya saat kita menjalani hidup. Selama masa pubertas, kita menggunakan setengahnya untuk dapat bereproduksi. Ketika amrita habis, kita juga akan sampai pada akhir hidup kita.
Amrita menetes ke bawah dari cakra bindu ke cakra lalana tempat ia bertemu dengan sebuah 'percabangan' di jalan. Kemana ia pergi, tergantung pada fase evolusi orang tersebut.
Ketika orang tersebut berevolusi (lalana dan vishuddhi terbuka) , amrita pergi ke cakra vishuddhi tempat ia dimurnikan menjadi nektar keabadian dan didistribusikan kembali ke seluruh tubuh melalui nadi (saluran energi halus) , tempat sifat penyembuhannya terwujud.
Intuisi yang lebih baik sering kali muncul saat Anda memperdalam hubungan dengan Cakra Bindu, pusat energi yang mendalam untuk bimbingan batin.
Dikatakan bahwa ketika Bindu terbangun, suara OM terdengar di dalam dirinya
Penjelasan lain tentang Bindu yang sama mendefinisikannya sebagai Bindu merah dan putih, di mana merah melambangkan Dewi, alias darah menstruasi. Putih melambangkan sperma atau shukla. Bindu merah ditetapkan sebagai matahari dan Bindu putih sebagai bulan, melambangkan ida dan pingala.
Buku-buku yoga sering kali cenderung menghilangkan cakra kedelapan, tetapi jika Anda mendalami tantra yoga, Anda akan menemukan penyebutan cakra Bindu sebagai titik energi ke-8 yang tersembunyi, paling tidak aktif, dan rahasia di tubuh Anda
Kriya Yoga dan Fisiologi Bindu
Di otak, di sepanjang batang otak tertanam dua belas pasang saraf kranial yang muncul dari inti Medulla Oblongata. Ilmu yoga menjelaskan, saraf ini memiliki akar mereka di Bindu, yaitu sentral kecil yang terletak tepat di belakang inti.
Dalam struktur psychophysiological, titik Bindu Visagra ini, digambarkan sebagai lubang kecil berisi sekresi, yang tampak sepeti tip kecil, seperti sebuah pulau yang berada di tengah danau. Sementara, itu adalah deskripsi puitis Bindu, tetapi masih memungkinkan kita untuk lebih dapat memahaminya lebih dalam.
Pusat Bindu ini belum ditemukan dalam ilmu kedokteran dan tampaknya tidak ada penelitian yang berhasil menemukannya, seperti misalnya yang telah dilakukan dengan kelenjar pineal, yang diyakini erat kaitannya dengan chakra ajna.
Sri Yukteswar menyatakan pandangan Kriya Yoga khususnya, bahwa chakra ajna atau mata ketiga adalah pusat tubuh yang paling penting untuk realisasi spiritual. Dia mengatakan bahwa esensi spiritual, kesadaran murni, dan Tuhan Yang Maha Esa berada di “gua” di antara alis. Ajaran Kriya, berpendapat bahwa kehidupan-energi prana atau kosmik getaran masuk ke dalam tubuh pada Medulla Oblongata, yang merupakan saklar utama yang mengontrol pintu masuk, penyimpanan, dan distribusi daya hidup. Kriya Yoga menganggap Medulla sebagai tiang kembar dari ajna atau Agya chakra, pusat Kristus, atau mata spiritual. Dalam ilmu kuno yoga, Bindu adalah pusat yang sangat penting, dimana ia digunakan untuk konsentrasi dalam merasakan suara psikis yang manifestasi disana. Parahamsa Yogananda menyebutnya sebagai “mulut Tuhan”, di mana getaran Aum memasuki tubuh.
Bindu juga disebut sebagai Koshas atau ‘amplop tubuh’: Bindu adalah milik dari Tubuh Kausal, Higher Self/Pribadi Luhur, Anandamaya Kosha, yang merupakan Body of Bliss.
Dalam Bindu waktu tidak ada, yang ada hanya ruang. Hal ini ditulis dalam teks-teks Sansekerta. Bindu dalam keasliannya adalah kesadaran tak terbatas. Bindu mengarah ke tingkat kesadaran murni karena merupakan pintu gerbang ke Shoonya, keadaan vakum mutlak dimana tak ada konsep waktu lagi.
Pusat ini adalah titik atau dimana suara internal dan psikis dirasakan, selama latihan tertentu dalam Kundalini Kriya Yoga.
Hatha Yoga Pradipika (risalah tentang teknik yoga) mengatakan, Bindu memiliki nektar rahasia yang memabukkan dan dicari oleh para yogi, yaitu Amrit. Dengan tehnik tertentu, seorang yogi dapat memicu dan mengendalikan sekresi yang tersebar di dalam tubuh dan dengan demikian, mempertahankan vitalitas tanpa asupan nutrisi.
Kebangkitan Bindu
Titik yang sangat kecil ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Hal ini dapat dibandingkan dengan titik padat yang meledak, seperti dalam teori tentang asal-usul alam semesta, yang terkenal “big bang” yang menghasilkan kosmos. Inti dari Bindu adalah bagian dari molekul DNA kita yang berisi program genetik.
Tantra juga mengatakan tentang kelancaran aliran prana dalam tubuh, setelah aliran prana lancar, di dalam Tantra akan dihasilkan “api tummo” (api kundalini), yang merah disebut “api tummo”, yang putih disebut “Bindu”, secara sederhana disebut “Bindu”, yang lebih dalam disebut “cairan bulan Bodhicitta”; Posisi terpenting dari “Cairan Bulan Bodhicitta” dikatakan berada di tengah-tengah antara otak besar dan otak kecil, di tengah otak ini ada “cairan bulan Bodhicitta”. “Cairan Bulan Bodhicitta” melambangkan bulan, “api tummo” adalah matahari, ketika anda menyalakan “api tummo”, “Cairan Bulan Bodhicitta” turun, saat keduanya menyatu, Anda pun bisa dapat memutar cakra rahasia, ini disebut membuka 3 nadi dan 7 cakra, kemudian membuka ratusan pembuluh nadi. Semuanya terbuka. Selain itu, masih ada 365 sendi tulang, semuanya pun terbuka, 84 ribu pori-pori, semuanya terbuka.
Ketika Api Tummo sampai ke atas kepala, menyentuh kening kita, kemudian cairan bulan Bodhicitta turun, saat ini api tummo dan Bindu melebur di Chakra Anahata, kemudian Hati kita terbuka, kita pun bisa melihat Buddhata. Kundalini dan Bindu melebur di Hati.
Bulan Purnama puncaknya di jam 23.55.59 WIB. Energi besar ini jangan di lewatkan, Yang punya Hasrat Keinginan Cita2 besar silahkan mulai di persiapkan ritual meditasi dari hari ini
Meditasi BINDU dan MATERIALISASI
Persembahkan di altar bulan purnama Semoga keinginanmu terwujud dg cepat dlm hidup ini.