Nyai Roro Kidul Lanjutan

Ada sebuah kecurigaan tentang adanya sebuah peradaban yang tersimpan dan bersembunyi di Indonesia bahkan hingga saat ini. Kecurigaan yang pertama adalah tentang bangunan Taman Sari di Yogyakarta. Salah satu kepercayaan raja-raja jawa zaman dahulu adalah persinggungan dengan Ratu Kidul, atau yang biasa disebut dengan Nyai Roro Kidul. Keberadaan terowongan di Taman Sari menguatkan sebuah fakta bahwa para raja-raja melakukan komunikasi dengan ratu kidul ini dengan menggunakan terowongan di Taman Sari ini.

Gunung-gunung berapi dikendalikan dari sebuah peradaban di pantai selatan. Ada 18 titik di pulau jawa yang menyimpan lipatan-lipatan bumi yang menyimpan peradaban-peradaban yang tersembunyi,

Cerita Nyi Roro Kidul, legenda yang juga pernah dibahas dalam konggres paranormal di Paris pada 1980an.

Dalam pertemuan di Eropa itu, para paranormal umumnya tertarik pada fakta bahwa legenda itu berkembang di kalangan masyarakat sepanjang selatan Indonesia, bukan hanya pantai selatan Jawa. Suatu kawasan yang sangat panjang.

Bung Karno juga bercerita soal Atlantis. Bung Karno melakukannya di depan rapat para panglima ALRI di Tanjung Priok, Jakarta. Awalnya, Bung Karno berbicara mengenai mitos Nyi Roro Kidul.

Lalu, Bung Karno bilang, “ada kupasan yang mengatakan bahwa di selatan Pulau Jawa ini ada satu Pulau besar, yang seperti Nusa Tembini, kepulauan pulau Nusa ini, seperti Nusa Tembini diereh oleh seorang Raja Putri.”

Raja Putri itu, kata Bung Karno, mempraktekkan hukum matriarchal. Akan tetapi, kerajaan Nusa Tembini tenggelam ke dasar laut. Nah, inilah yang kemudian dikenang dengan cerita Nyi Roro Kidul.

Cerita soal Nusa Tembini ini, menurut Bung Karno, mirip dengan kepercayaan orang eropa mengenai kerajaan lautan Atlantis.

Janji Sang Ratu

Dalam Babad Tanah Jawi memang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka.

Gunung Selok

Di kota Cilacap terdapat Goa yang sering di kunjungi orang untuk melakukan semedi atau meminta sesuatu, yaitu Goa Ratu dan Naga Raja. 

Goa Ratu ini tak hanya dikujungi oleh orang-orang daerah Jawa, tetapi sering juga dikunjungi oleh orang luar Pulau Jawa, untuk bermeditasi dan memohon sesuatu.

Banyak para peziarah yang sering melihat sosok Kanjeng Ratu kidul di tempat ini. Karena Goa ini merupakan salah satu tempat petilasan Ratu Kidul. Menurut cerita warga sekitar, Presiden Soekarno dan Soeharto pernah berkunjung ke tempat ini untuk bermeditasi.

Salah satunya penelitian di goa Nagaraja yang terletak di pantai Selok Cilacap. Mereka tertarik dengan cerita tentang berkumpulnya ular-ular dari segala penjuru dalam waktu tertentu di goa tersebut.

Secara umum, daerah Selok Srandil memang sangat lekat dengan hal-hal berbau mistis yang menyangkut sejarah panjang kekuasaan negeri ini. Dimulai sejak jaman Majapahit dimana Gajahmada dipercaya menjalani masa pensiun sebagai pertapa di situ. Dilanjut saat Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati mengambil sejumput tanah sebagai syarat agar bisa membabat hutan Mentaok yang menjadi cikal bakal Mataram. Sampai masuk era modern, Soekarno dan Soeharto pun menjadikan gunung Selok sebagai tempat mengasah kemampuan spiritualnya.

Mereka mendapatkan data, bahwa di tempat-tempat yang dikatakan angker, pada waktu-waktu tertentu ada pancaran frekuensi elektromagnetik di kisaran gelombang 28 kHz. Anehnya gelombang itu hanya ditemukan terbatas di lokasi angker dan tidak terdeteksi di luar wilayah itu.

Secara pseudoscience, mereka membuat kesimpulan bahwa berkumpulnya ular di goa Nagaraja ada hubungannya dengan kemunculan frekuensi misterius itu. Sedangkan menurut mitos yang berkembang di masyarakat, ular-ular itu sedang dikumpulkan oleh pejabat kerajaan laut selatan yang bernama Nyi Blorong.

Jadi ada 3 hal yang bisa ditarik benang merahnya. Pertama ular bisa mengenali orang yang menyakiti dan mengirimkan data tersebut kepada ular lain. Kedua, ada frekuensi 28 kHz misterius saat ular-ular berkumpul di gua Nagaraja. Dan terakhir tentang mitos Nyi Blorong.

Mungkinkah ular itu tak ubahnya CCTV yang berfungsi untuk merekam dan menyimpan data kemudian mengirimkan secara wireless menggunakan sinyal 28 kHz ke server laut selatan yang dikelola Nyi Blorong?

Bila dihubungkan dengan keyakinan ala kraton Jogja yang menganggap Nyi Roro Kidul itu nyata, bisa jadi kerajaan Laut Kidul sebenarnya sekumpulan manusia ultra modern dengan kecanggihan teknologi kamuflase sehingga tidak bisa kita deteksi. Kita menganggap itu ghaib atau khayalan, karena memang teknologi kita belum sampai kesana. Ini sama dengan manusia tahun 80an mengatakan hape di film Startrex sebagai imajinasi sutradara semata.

Dari buku: “Cerita Rakyat Dari Yogyakarta 2” karangan Bakdi Soemanto

“…..Begitu bangun, Senapati melihat cahaya berbentuk bulat bagaikan buah kelapa, turun dari angkasa. Cahaya itu berkata bahwa kelak cita-citanya akan tercapai. Hanya saja, kebesaran kerajaannya terbatas hingga tahta yang diduduki cicitnya. Sesudah itu, ada makhluk-makhluk bertubuh tinggi, kulitnya putih, rambutnya pirang, suka mencampuri urusan kerajaan. Ramalan cahaya bulat sebesar kelapa itu membuat Senapati gelisah dan mendorongya untuk naik ke puncak Gunung Merapi untuk meminta keterangan kepada dua makhluk halus penunggu gunung itu. Sementara Senapati berjalan mengikuti aliran sungai Opak, ke arah timur, saat tiba di muara sungai, Senapati berjumpa dengan seekor ikan Olor Tunggulwulung yang kemudian membawanya ke tepi sungai. Di situ kemudian Senapati bersemedi. Tak lama Senapati duduk di tepian sungai itu, angin keras meniup dan air sungai mendidih. Peristiwa itu mendorong Ratu Laut Selatan muncul dari dasar laut. Kemudian Ratu Laut Selatan memohon agar Senapati turun ke dasar samudera, menikmati keindahan istananya dan berkasih-kasihan…..”

Apakah cahaya berbentuk bulat bagaikan buah kelapa yang turun dari angkasa itu adalah UFO? Apakah makhluk yang tinggi, kulitnya putih, pirang itu adalah alien nordic?

Diceritakan sebelum Ratu Laut Selatan keluar dari laut, airnya mendidih, apakah itu karena proses UFO mau keluar? Apakah Istana Ratu Laut Selatan di dasar samudera itu pangkalan UFO?