Meditasi Mencapai Keheningan

Meditasi pada Kesenjangan untuk Mencapai Keheningan Batin

Di India, ada pepatah yang mengatakan bahwa jika airnya deras, Anda tidak dapat melihatnya. Di sisi lain, jika airnya tenang, Anda akan dapat melihat menembusnya. 

Dengan cara yang sama, ketika pikiran dan emosi Anda tenang, Anda dapat melihat sifat sejati Anda. Anda dapat mencapai kesatuan dengan jiwa Anda yang lebih tinggi. 

Dalam agama Buddha ini disebut “Menyadari sifat Buddha (yang lebih tinggi) seseorang.”

Bagaimana Anda mencapai keheningan? Anda tidak mencapai keheningan dengan menghentikan proses berpikir, tetapi dengan menyadari keheningan batin. 

Di manakah lokasi keheningan batin ini? Itu ada di "celah". 

Mantra OM membantu, tetapi itu tidak cukup. Yang lebih penting adalah menyadari interval antara dua OM. Di antara dua OM ada celah atau keheningan. Ini disebut Meditasi di Celah.

Meditasi Kesadaran

Ketika Anda melakukan Meditasi Kesadaran pada Nafas, Anda tidak hanya harus menyadari inhalasi dan ekshalasi. 

Yang lebih penting adalah bahwa seseorang harus menyadari jarak antara menghirup dan menghembuskan napas, dan antara menghembuskan napas dan menarik napas. Di dalam celah ini ada keheningan. Seseorang harus berulang kali menyadari keheningan ini.

Berlatih Meditasi Kesadaran pada Pikiran

Anda tidak hanya harus waspada terhadap pikiran yang masuk dan keluar dari pikiran, tetapi juga waspada terhadap jeda atau celah di antara kedua pikiran tersebut, karena dalam celah ini terdapat keheningan. 

Dengan berulang kali menyadari keheningan batin ini, seseorang akan dapat mencapai perluasan kesadaran. 

Latihan mengulang mantra juga bagus, tetapi seperti latihan meditasi lainnya, lebih penting untuk menyadari celah antara kedua mantra karena keheningan ada di celah itu. 

Mazmur 46:10 menyatakan, “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah .”