Kematian dan Pintu Masuk ke Dunia Ruh

 

Ketika seseorang mati kabel perak, yang merupakan kabel energi yang menghubungkan jiwa dengan tubuh fisik, tidak ada lagi. Tubuh fisik sekarang berada di bawah pengaruh roh-rohnya dan empat Elemen yang akan menguraikannya dan mengembalikannya ke bumi. Dari pengalaman dekat kematian kita tahu bahwa ketika orang mati, beberapa dari mereka melalui terowongan gelap menuju cahaya di ujung; yang lain segera disambut oleh teman dan kerabat yang sudah meninggal; atau mereka dimandikan dengan cahaya yang cemerlang. 

Cara kematian memiliki efek yang kuat pada keadaan pikiran orang yang meninggal segera setelah melewati. 

Ketika seseorang meninggal secara tiba-tiba, seperti kecelakaan, dia sering tidak tahu bahwa dia melewati. Dia pikir dia masih hidup dan bingung mengapa dia tidak bisa melakukan hal-hal yang biasa dia lakukan, atau mengapa orang tidak menanggapi dia. Kesadarannya sejelas ketika dia berada di tubuh fisik sebelum dia meninggal. 

Ketika seseorang meninggal secara wajar, dia menyadari bahwa dia meninggalkan tubuhnya, tetapi segera setelah itu dia pergi 'tidur'. Kesadarannya beralih ke tidur vegetatif yang lebih seperti berada dalam keadaan pikiran yang tidak terdiferensiasi untuk sementara waktu. Dalam keadaan seperti ini dia bisa berkeliaran di lingkungan tempat dia melintas. Kesadaran samar-samarnya mampu memahami dunia fisik secara samar-samar, dan kadang-kadang ia akan melekatkan dirinya pada objek, tanaman, hewan, atau manusia. Dalam ajaran esoterik ini disebut Tidur hebat, yang disebabkan oleh Malaikat Kegelapan, Malaikat Maut. Keadaan vegetatif awal ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. 

Ketika dia meninggalkan tempatnya, dia masih berpikir dia masih hidup, dan mengunjungi orang yang masih hidup, dan terkadang dia tinggal bersama mereka untuk sementara waktu. Dia masih setengah atau sama sekali tidak sadar akan keadaan almarhumnya.