Sedulur Papat Kalimo Pancer

 

Ether (Pancer)

Sedulur Papat Kalimo Pancer

Pada zaman kuno dan abad pertengahan, para ahli dan filsuf percaya bahwa ada media yang mengisi ruang alam semesta. Media ini disebut eter atau eter, atau juga quintessence.

Dalam mitologi Yunani, eter dianggap sebagai esensi murni yang dihembuskan para dewa, mengisi ruang di mana mereka tinggal, analog dengan udara yang dihirup oleh manusia biasa. Plato, berbicara tentang udara, menyebutkan dalam Timaeus, salah satu dialognya, bahwa "ada jenis yang paling tembus cahaya yang disebut dengan nama eter", tetapi sebaliknya ia mengadopsi sistem klasik dari empat elemen (bumi, air, api, dan udara). Aristoteles, seorang murid dari Plato, memperkenalkan elemen pertama yang baru yang kemudian disebut sebagai yang kelima atau juga aether oleh para komentatornya.

Alkemis abad pertengahan menggunakan nama quintessence, yang berasal dari bahasa Latin, untuk menunjukkan elemen kelima, sebuah medium yang mirip atau identik dengan pikiran itu untuk membentuk tubuh surgawi. Saripati sangat langka di bumi dan memiliki sifat misterius. Alkimia obat berusaha mengisolasinya dan memasukkannya ke dalam obat dan ramuan.

Pada zaman yang lebih modern, konsep ether digunakan dalam beberapa teori untuk menjelaskan banyak fenomena alam, seperti perjalanan gravitasi dan cahaya, dan secara umum propagasi gelombang elektromagnetik. Pada akhir abad ke-19, para ilmuwan mempostulatkan bahwa eter meresap ke seluruh ruang angkasa, menyediakan medium yang bisa dilalui oleh cahaya dalam ruang hampa.

Namun bukti keberadaan media tersebut tidak ditemukan dalam percobaan Michelson-Morley yang dilakukan pada tahun 1887. Hasil ini umumnya dianggap sebagai bukti kuat pertama terhadap teori aether yang lazim, dan memulai garis penelitian yang pada akhirnya menyebabkan untuk relativitas khusus, yang mengesampingkan keberadaan ether.

Terlepas dari percobaan yang menyangkal keberadaan ether, pada awal abad ke-20 konsep eather masih banyak digunakan bahkan oleh para ilmuwan untuk membenarkan propagasi gelombang elektromagnetik.  Misalnya, Guglielmo Marconi, penemu telegraf nirkabel, percaya bahwa ether membawa pesan nirkabel. Nikola Tesla percaya bahwa gelombang elektromagnetik menjalar di eter dan bahwa gaya gravitasi dan magnet semuanya berhubungan langsung dengan ether.