Metode membangkitkan kundalini

Membangkitkan kundalini

Otak sadar manusia mampu menyimpan jutaan memori yang pernah dilihat, dialami, didengarkan dan dirasakan sepanjang hidupnya di masa kini maupun di masa lampau. Sedang bawah sadar memiliki kemampuan yang JAUH LEBIH DAHSYAT dalam menyimpan memori.

Dimanakah letak memori bawah sadar yang dahsyat ini tersimpan?

Tahukah Anda bahwa semua memori itu sebenarnya tersimpan di tulang ekor. Tulang ekor di dalam tubuh ini berfungsi seperti sebuah mega FLASHDISK yang mampu menyimpan milyaran memori gen dari ratusan kehidupan yang pernah dilalui.

Dan tahukah Anda, disinilah KUNDALINI juga tersimpan, tepatnya di ujung tulang ekor.

Membangkitkan KUNDALINI hakikatnya adalah MEMANGGIL MEMORI RIBUAN MASA yang disimpan di tulang ekor kita.

Saat terjadi rangsangan eksternal atau internal tertentu, memori tentang masa lalu bisa berputar dengan cepat untuk mengakses data di bank data di tulang ekor yang ditangkap oleh kelenjar pineal otak.

Cara Membangkitkan Kundalini

1. Dengan memadukan kekuatan prana dan apana. Prana adalah tenaga eterik yang diasosiasikan dengan inspirasi dan perasaan yang berpusat di jantung. Sedangkan apana adalah tenaga penciptaan yang lebih rendah yang berpusat di alat reproduksi. Dengan memadukan kedua jenis tenaga yang berbeda ini, akan timbul percikan yang dapat membangkitkan Kundalini dari tempatnya.

2. Kundalini dapat juga dibangkitkan melalui penyatuan tenaga yang ada dalam nadi Ida dan Pingala. Tenaga yang ada dalam nadi di sebelah kiri (Ida) sebagai tenaga dingin dan yang berada dalam nadi sebelah kanan (Pingala) sebagai tenaga panas harus disatukan ke dalam jalur utama (sushumna) di dalam tulang punggung. Simpul yang mengikat Kundalini akan mengendur, sehingga tenaga Kundalini dapat bangkit.

3. Persatuan dari dua tetesan (bindu) rajas dan retas dapat juga membangkitkan Kundalini. Rajas adalah sari manusia yang biasa terdapat dalam tan-tien yang merupakan pusat tenaga dua jari di bawah pusar, yang dalam aliran Tantra Budha disebut juga sebagai Bodhicita merah. Retas atau shukra adalah sari manusia yang terdapat di puncak kepala, yang dalam aliran Tantra Budha disebut juga sebagai Bodhicita putih. Rajas diasosiasikan juga sebagai tenaga panas dan dikaitkan dengan matahari. Sementara Retas adalah tenaga dingin yang dikaitkan dengan bulan. Penyatuan dari dua tenaga yang berlawanan inilah yang dibawa ke Kundalini yang sedang tidur untuk membangkitkannya.

Dalam kebanyakan buku kuno yoga, ada dua teknik pernafasan yang paling menonjol untuk menyatukan prana dan apana, yaitu:

• pernafasan Jambangan

• bandha traya (tiga kunci)

Pernafasan Jambangan

Pernafasan Jambangan yang disebut juga kumbhaka dalam bahasa Sansekerta, atau rlung bumpacan dalam bahasa Tibet adalah teknik di mana apana yang berada dalam alat reproduksi ditarik ke atas ke dalam tan-tien. Tan-tien ini berada dua jari di bawah pusar dan oleh berbagai aliran bela diri dikenal sebagai pusat penyimpanan tenaga dalam.

Penarikan dilakukan dengan menarik nafas dalam-dalam dan menekankannya ke bawah, ke perut, sementara seluruh otot di sekitar alat kelamin dan anus ditarik dengan kuat ke atas. Teknik penarikan apana ke atas ini biasa juga disebut dengan teknik mula-bandha yang berarti juga penguncian akar. Sambil menahan nafas, prana ditarik ke bawah dari jantung ke dalam tan-tien. Dengan menelan ludah sambil memberikan tekanan tambahan ke bagian bawah, penyatuan kedua tenaga ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Setelah penyatuan terjadi, tenaga prana dan apana yang telah bercampur ditekan lebih ke bawah lagi di mana Kundalini tidur, yaitu di antara alat reproduksi dan anus. 

Seluruh proses di atas ini dilakukan hanya dengan sekali menarik dan menahan nafas. Setelahnya, otot-otot dikendurkan secara perlahan-lahan.

Bandha Traya (Tiga Kunci)

Teknik ini juga merupakan salah satu teknik pernafasan untuk menyatukan prana dan apana. 

Teknik ini juga disebut sebagai teknik tiga kunci, karena mempergunakan tiga tahap penguncian. 

Penguncian pertama disebut juga mula bandha atau penguncian awal yang dipergunakan untuk menarik apana ke atas. Dengan teknik ini, otot di sekitar alat kelamin dan anus ditarik ke atas dan ditahan bersamaan dengan ditariknya apana ke atas. 

Penguncian kedua disebut uddiyana yang berarti juga melayang ke atas, di mana nafas dihembuskan ke luar sambil menekan abdomen (perut) ke arah belakang. Dengan demikian, apana yang berada di perut bagian bawah tertarik keatas ke dalam tan-tien. 

Penguncian terakhir adalah jalandhara bandha, di mana kepala ditarik ke belakang sedikit, lalu ditekuk ke depan sampai dagu menyentuh dada. Dengan demikian kepala berlaku seperti sebuah pompa yang memompakan prana yang berada dalam jantung ke bawah ke dalam tan-tien. Setelah prana masuk ke dalam tan-tien dan menyatu dengan apana, maka campuran ini langsung ditekan ke bawah ke tempat bersemayamnya Kundalini di antara alat reproduksi dan anus untuk membangkitkan Kundalini.

Proses keseluruhan untuk membuka seluruh simpul-simpul cakra saja mungkin membutuhkan waktu sampai belasan atau puluhan tahun, karena setiap simpul cakra membutuhkan waktu yang panjang, khususnya 2 simpul besar yang terdapat pada cakra jantung dan cakra ajna.