Energi kundalini yang ada pada manusia pada umumnya masih tertidur, pada daerah antara anus dan alat genital yang biasa disebut sebagai perinium. Sejak peradaban kuno, telah dikenal bahwa ada energi yang sakral yang tersimpan di tulang sacrum.
Apabila membangkitkan Kundalini bertujuan untuk membuka jalur sushumna dan semua Chakra utama, akan berisiko membuat ketidak nyamanan. Memang hal ini bisa terjadi, tapi perlu dipahami hambatan yang ada di sushumna dan semua Cakra pada manusia biasanya sangat banyak.
Bila kundalini dibiarkan membongkar jalur sendiri, maka proses yang terjadi akan membuat ketidaknyamanan. Tekanan yang tinggi dari energi Kundalini akan berakibat buruk. Efek yang ditimbulkan bisa berpengaruh pada tubuh fisik, serta mental emosional.
Jika seseorang tidak dapat menjaga selibat, ia akan jatuh dengan cedera spiritual dan fisik, jika seseorang tidak memiliki Guru yang telah melakukan perjalanan melalui Kundalini Marg akan sulit untuk bergerak maju setelah beberapa keberhasilan awal, karena perubahan yang terlihat dalam tubuh sangat beragam sehingga seseorang akan bingung dan takut berasumsi ada sesuatu yang salah. Misalnya, ketika kundalini naik melalui cakra, untuk membersihkan tubuh sadhak, Sadhak mungkin mendapatkan suhu beberapa derajat lebih dari 106 Celcius, itu akan membuat sadhak takut bahwa ia mungkin mati karena suhu, tetapi normal, setelah pembersihan cakra/tubuh yang diperlukan selesai ( Tubuh Fisik, Mental dan Kausal) suhu akan menjadi normal. Dalam kasus seperti itu jika kita pergi untuk pengobatan alopatik itu bisa berdampak negatif pada tubuh dan itu juga bisa terjadi dokter mungkin mengatakan Sadhak akan mati setiap saat menciptakan kepanikan.
Cara yang aman dalam membangkitkan kundalini adalah terlebih dahulu dengan membuka dan membersihkan jalur sushumna. nadi ida dan nadi pingala dan membersihkan semua Chakra utama, sampai bersih. Baru kemudian membangkitkan kundalini.
Teknik Pernapasan Bandha Traya adalah tehnik pernapasan menggunakan tekanan otot, yang berguna untuk menyatukan Prana dan Apana, biasanya disebut juga Tehnik Pernapasan Tiga Kunci, karena menggunakan tiga tahap penguncian.
1. Penguncian pertama disebut juga Mula Bandha, atau penguncian awal yang dipergunakan untuk menarik Apana ke atas. Dengan teknik ini, otot disekitar alat kelamin dan anus ditarik ke atas dan ditahan bersamaan dengan ditariknya Apana ke atas.
2. Penguncian kedua disebut Uddiyana yang berarti melayang ke atas, dimana, napas praktisi dihembuskan ke luar sambil menekan perut ke arah belakang, sehingga membuat Apana yang berada di perut bagian bawah tertarik ke atas ke dalam tan-tien.
3. Penguncian ketiga adalah Jalandhara Bandha dimana kepala ditarik ke belakang, lalu ditekuk ke depan sampai dagu menyentuh dada, dengan demikian kepala bagai sebuah pompa yang memompakan Prana yang berada dalam jantung, ke bawah ke dalam tan-tien.
Setelah Prana masuk ke dalam tan-tien dan menyatu dengan Apana, maka penyatuan ini langsung ditekan ke bawah ke tempat Kundalini diantara alat reproduksi dan anus, untuk membangkitkan Kundalini.
Guru mengambil setangkai mawar dari tempat duduknya dan bertanya kepada muridnya: Baiklah! Katakan padaku. Bisakah bunga ini mengubah spesiesnya sendiri? Tidak, benarkah? Namun, melalui Ilmu Surya, golongannya dapat diubah. Murid itu berkata: Kalau begitu, ubahlah menjadi bunga yang disebut mawar Cina. Sang yogi mengambil bunga itu di tangan kirinya dan dengan tangan kanannya melalui kaca lensa mengumpulkan sinar matahari yang sebelumnya menyebar di atasnya. Perlahan-lahan bunga mawar itu menghilang dan hanya auranya yang tersisa. Dan kemudian di tempatnya muncul bunga mawar Cina yang baru tumbuh.
Di pegunungan Himalaya yang sulit dijangkau, penelitian terus dilakukan di bidang Ilmu Bulan, Astronomi, Ilmu Angin, Ilmu Waktu, Ilmu Suara, dan Ilmu Matahari. Bagi mereka yang hanya memiliki rasa ingin tahu dangkal dan pemikiran dangkal, ilmu-ilmu ini akan tetap menjadi misteri dan rahasia yang terselubung.
Apa yang kita sebut bunga mawar tentu saja mawar pada tingkat fisik, tetapi di dalamnya kita juga menemukan semua bahan dasar teratai, dll. Dengan demikian, teratai dapat ditransmutasikan menjadi mawar, dan sebaliknya. Bukan hanya bunga, tetapi objek apa pun yang kita inginkan pun dapat diciptakan dari mawar atau objek lainnya. Meskipun penampilan luarnya berubah, mawar tidak berubah menjadi kehampaan. Ia hanya menjadi tak berwujud atau tetap dalam bentuk benih. Mawar tetap dalam bentuk halus, sementara teratai bermanifestasi dalam bentuk fisiknya.
