Idul Fitri


Ketika seseorang mulai melihat semua kebaikan sebagai kebaikan Tuhan, semua keindahan yang mengelilinginya sebagai keindahan ilahi, ia mulai dengan menyembah Tuhan yang terlihat, dan ketika hatinya terus-menerus mencintai dan mengagumi keindahan ilahi dalam semua yang ia lakukan, Ia mulai melihat dalam semua yang terlihat satu visi tunggal, semua baginya menjadi visi keindahan Allah. Kecintaannya pada kecantikan meningkatkan kapasitasnya sedemikian rupa sehingga kebajikan-kebajikan besar seperti toleransi dan pengampunan muncul secara alami dari hatinya. 

Bahkan hal-hal yang kebanyakan orang hina, dia memandang dengan toleransi. Persaudaraan manusia tidak perlu ia pelajari, karena ia tidak melihat manusia, ia hanya melihat Tuhan. Dan ketika visi ini berkembang, itu menjadi visi ilahi, yang menempati setiap saat dalam hidupnya. 

Di alam dia melihat Tuhan, dalam manusia dia melihat gambar-Nya, dan dalam seni dan puisi dia melihat tarian Tuhan. Gelombang laut membawa pesan kepadanya dari atas, dan berayunnya cabang-cabang tertiup angin baginya merupakan doa. Baginya selalu ada kontak dengan Tuhannya. Subjek yang paling penting untuk dipelajari dalam seluruh kehidupan ini adalah diri kita sendiri. 

Apa yang biasanya kita lakukan adalah mengkritik orang lain, berbicara buruk tentang mereka, atau tidak menyukai mereka, tapi kami selalu memaafkan diri sendiri. Gagasan yang tepat adalah mengamati sikap kita sendiri, pemikiran dan ucapan serta tindakan kita sendiri, dan untuk memeriksa diri kita sendiri untuk melihat bagaimana kita bereaksi terhadap semua hal yang menguntungkan kita dan dalam ketidaksukaan kita, untuk melihat apakah kita menunjukkan kebijaksanaan dan kontrol dalam reaksi kita atau apakah kita tanpa kendali dan pikiran. 

Cinta bermanifestasi terhadap mereka yang kita sukai sebagai cinta, terhadap mereka yang tidak kita sukai sebagai pengampunan. 

Tanda kerohanian adalah bahwa tidak ada yang tidak bisa Anda maafkan, Tidak ada kesalahan yang tidak bisa Anda lupakan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Puncak Spiritual

Tuhan membolak-balik perasaanmu dan mengajari hal-hal yang bertolak belakang, agar kau punya dua sayap untuk terbang, bukan hanya satu.

Dari kejauhan kau hanya melihat cahaya-Ku. Mendekatlah dan ketahuilah bahwa Aku adalah engkau.

Aku mencari Tuhan dan hanya menemukan diriku. Aku mencari diriku dan hanya menemukan Tuhan.

Kau adalah kekasih Tuhan, tetapi kau masih mencemaskan pendapat orang lain.

Kedamaian adalah hasil dari melatih kembali pikiranmu untuk memproses kehidupan apa adanya, bukan seperti yang kamu pikirkan seharusnya.

Bulan tetap cemerlang saat tak menghindari malam.

Segala yang ada di semesta, ada dalam dirimu. Mintalah semuanya dari dirimu sendiri.

Puncak spiritualitas adalah saat hati biasa-biasa saja terhadap dunia. 

Kamu selalu bisa memberi tanpa mencintai, tetapi kamu tidak akan pernah bisa mencintai tanpa memberi.

~ Jalaluddin Rumi