Tantra Kundalini


Rakyat Nuswantara, Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku, sejak dahulu memeluk agama yang berbeda-beda. Tantrayana adalah suatu aliran atau sekte yang pada masa lampau pernah cukup banyak pemeluknya dan berkembang luas di Indonesia. Beberapa situs purbakala yang ditemukan bahkan raja Kertanegara dari kerajaan Singasari adalah seorang penganut yang taat dari agama Budha Tantra.

Tantra Kundalini 

Dalam filosofi Tantra, seluruh alam semesta adalah manifestasi dari kesadaran murni. Dalam memanifestasikan alam semesta, kesadaran murni ini tampaknya terbagi menjadi dua kutub atau aspek, yang keduanya tidak dapat eksis tanpa yang lain. Masing-masing membutuhkan yang lain untuk mewujudkan sifat totalnya. 

Satu aspek, Shiva, adalah maskulin, mempertahankan kualitas statis atau tetap, diidentifikasi dengan kesadaran yang tidak terwujud atau transenden. Shiva memiliki kekuatan tetapi tidak memiliki kekuatan untuk menjadi atau berubah. 

Aspek lainnya, Shakti, adalah feminin, dinamis, energik dan kreatif atau Imanen. Shakti adalah Bunda Agung alam semesta, karena darinyalah segala bentuk lahir.

Menurut Tantra, manusia adalah miniatur alam semesta. Semua yang ditemukan di alam semesta dapat ditemukan di dalam setiap individu, dan prinsip-prinsip yang sama yang berlaku untuk alam semesta berlaku dalam kasus makhluk individu. 

Dalam diri manusia, Shakti atau aspek feminin disebut Kundalini. Energi potensial ini dikatakan beristirahat di dasar sumsum tulang belakang. Tujuan dari latihan Tantra Kundalini-yoga adalah untuk membangkitkan energi kosmik ini dan membuatnya naik melalui pusat psikis, chakra, yang terletak di sepanjang sumbu tulang belakang sebagai potensi kesadaran.

Dia kemudian akan bersatu di atas mahkota kepala dengan Shiva kesadaran murni. Penyatuan ini adalah tujuan Kundalini-yoga. Resolusi dualitas menjadi kesatuan lagi, sebuah fusi dengan Yang Mutlak. 

Dengan penyatuan ini, sang ahli mencapai pembebasan saat hidup yang dianggap dalam kehidupan India sebagai pengalaman tertinggi: penyatuan individu dengan alam semesta. 

Begitu Kundalini Shakti telah naik ke atas ubun-ubun kepala dan menyatu dengan Shiva, ia dibuat untuk membalikkan arahnya dan kembali beristirahat di dasar tulang belakang. Dalam Tantrisme, keadaan kebahagiaan tertinggi adalah transendensi dualitas pria-wanita, kesadaran energi, Shiva-Shakti.

-----------------------

Shiva-Sakti dalam Tradisi Islam dikenal dengan Jamaliyah-Jalaliyah

dalam Tao dikenal dengan Yin-Yang, dalam gagasan wahdahtul Wujud Ibn Arabi disebut Aspek Tasybih dan Tanzih.