Law Of Spiritual Attraction


Apakah engkau tahu apa itu LoA — Law of Attraction? Jika engkau belum tahu, kami akan menjelaskannya secara singkat agar engkau tahu apa itu bahasan selanjutnya yaitu, LoSA. Istilah “law of attraction” sendiri baru muncul dan untuk pertama kalinya digunakan di abad ke-19 oleh Helena Petrovna Blavatsky dalam bukunya yang berjudul The Secret Doctrine.

Pada dasarnya LoA adalah mekanisme tarikan kepada sesuatu hal yang mirip dengan apa yang menariknya. Ini berkaitan dengan bagaimana sistem getaran frekuensi yang bergetar maksimal saat disandingkan dengan frekuensi yang sama.

Kami pernah membahas LoA secara singkat melalui kanal youtube toporoso berjudul, “Inilah Kunci LoA agar Berhasil”. Ini dari ini adalah tarikan. Dan medan frekuensi apa yang bergetar. Lalu apa bedanya dengan LoSA?

Perbedaan

Jika dilihat melalui deskripsi engkau akan langsung tahu letak perbedaannya. LoSA mengandung kata spiritual di dalamnya — yang ini tentunya menunjukkan bahwa LoSA akan lebih intim dan halus daripada LoA.

LoSA mengusai hal-hal yang bersifat batiniyah. Sedangkan LoA masih berputar-putar di ranah fisikal. Kebanyakan praktisi LoA menginginkan hutang terbayar, punya mobil, punya rumah, punya istri cantik, punya uang lebih dari 50 juta per bulan.

Sedangkan LoSA adalah dimensi keinginan yang lebih halus. Lebih licin. LoSA bukan bicara tentang teknik mendatangkan uang dengan cepat, atau mendatangkan mobil, rumah dan istri-istri. LoSA lebih ke ‘bagaimana mendatangkan kebahagiaan?’ ‘bagaimana menarik kedamaian?’ ‘bagaimana mendatangkan suka cita dalam hidup?’

Perbedaan inilah yang menyebabkan tekniknya pun juga berbeda. LoA menganggap dengan punya mobil, ia akan bahagia. Dengan punya istri yang cantik, ia akan bahagia. Sedangkan LoSA tidak membutuhkan objek-objek itu. Karena LoSA berkeyakinan bahwa objek-objek itu akan datang sendiri saat dimana kita telah bahagia dan damai dengan diri kita sendiri.

Teknik

Teknik LoSA sangat menarik. Berbeda dengan LoA yang focus point-nya ke pikiran yang termanifestasi. LoSA berfokus kepada pikiran yang berpasrah diri.

Aku tidak mengatakan LoSA akan meninggalkan mekanisme pikiran. Karena dua law ini — dua hukum ini, selalu membutuhkan pikiran untuk termanifestasikan. Keduanya — baik LoA ataupun LoSA memiliki kesamaan pada alat yang digunakan, yaitu pikiran.

LoSA mirip dengan kesadaran yang telah kita bahas bersama-sama selama ini. Alih-alih menarik kedamaian, justru kita pasrahkan kedamaian untuk datang. Kita tidak memiliki usaha untuk menariknya, namun dengan kelapangan kita, dengan keluasan kita, kedamaian itu akan otomatis datang.

Engkau sekarang mengerti, right? Tentang perbedaan mekanismenya.

LoA berfokus kepada tarikan, sedangkan LoSA berfokus pada sikap penerima untuk membiarkannya datang. LoA berusaha menarik sesuatu, ini seperti mediumisasi saat berusaha menarik sosok mbak-mbak kunti hihihi.

LoSA melapangkan pikiran. Membuka selebar-lebarnya dan biarkan itu datang dengan sendirinya. LoSA seperti engkau tidur terlentang di lapangan bola, dan menerima hujan, panas, dan segala hal yang terjadi disana.

Switching Point

Beralih atau switching point adalah fenomena perubahan dari nuansa A ke nuansa B. Perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh sifat kekekalan pada semesta itu sendiri.

Apapun yang ada di semesta raya tidak ada yang abadi, tidak ada yang tidak berubah semua pasti berubah. Keabadiaan semesta terletak pada perubahan-perubahan itu sendiri. Bibir mawar bisa berubah menjadi bunga mawar — bibit mawar tidaklah abadi. Namun, perubahan terhadap biji mawar itu abadi. Siang berubah menjadi malam, dan malam berubah menjadi siang — siang dan malam tidaklah abadi. Namun, perubahan siang dan malam itulah yang abadi.

Itulah yang sebenarnya terjadi terhadap mekanisme LoSA. Ketika ketidakdamaian datang, engkau menerimanya, berpasrah diri. Dan kemudian ketidakdamaian memasuki titik switching point, dimana ketidakdamaian itu berubah menjadi kedamaian.

Pikiran tidak mencintai perubahan — itulah yang harus dicatat. LoSA memberikan pikiran menjadi tools-nya namun tidak dengan output yang dihasilkannya. Bentukan proses dari LoSA mirip dengan kesadaran, yaitu memahami duality, mengerti maksud pikiran, dan menyatakan kenyataan.

Semesta selalu switch — selalu beralih. Namun pikiran tidak. LoSA mengajarkan pikiran tentang apa yang dimaksud dengan berserah diri. Berserah diri disini adalah penyaksianmu terhadap pencarianmu — terhadap keinginan “tentram dan damai”-mu. Ini bukan perihal menjadi malas dan bodoh. Ini tentang berserah diri — mungkin kami akan selanjutnya menjelaskan di tulisan kami tentang bagaimana perbedaan antara berserah dan malas.

Biarkan kedamaian datang. Dan berpasrahlah. Itulah inti dari LoSA.

Biarkanlah kebahagiaan menemukanmu. Biarkan suka cita datang mengetuk pintumu. Jangan undang mereka, jangan paksa mereka untuk. Berserah dirilah. Itulah inti dari semua ajaran Agama di dunia — Law of Spiritual Attraction.