Bedog Arts Festival







Event Tahunan seni budaya dan seni musik tradisional yang menampilkan seniman Nasional dan Manca Negara dengan tema Keberagaman dalam kebersamaan.
Daftar Penampil BAF 14 Studio Banjarmili. Kradenan Kel. Banyuraden. Kec. Gamping Kab Sleman DIY. Sabtu 26 Oktober 2024 pukul 19.30 - selesai.
1. Karawitan Simo Laras, Kradenan
2. Karawitan Anak Taman Kesenian Tamansiswa tembang2 Dolanan Anak
3. Tari Kontemporer Ole (Perancis) – Ole Khamchanla
4. Tari Kontemporer Iing (Indramayu) – Iing Sayuti
5. Tari Kontemporer Kidung Semesta (Pascasarjana ISI Yogyakarta) – Widi S. Martidiarji x Friends
6. Tari Kontemporer Sudiharto (Yogyakarta) – Sudiharto
7. Fire Dance (Yogyakarta) – Eko Langes Production
8. Musik Kiai Kanjeng (Yogyakarta)
Direktur BAF Yuli Miroto, menekankan pentingnya tema sebagai simbol kebersamaan yang kuat antara panitia penyelenggara dan masyarakat Jogja khususnya Desa Kradenan.
"Tema ini mencerminkan semangat kebersamaan yang diusung oleh panitia, pendukung, penampil, dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan festival. BAF selalu berkomitmen merayakan keberagaman sebagai bagian dari upaya menciptakan hubungan yang hangat di antara semua pihak yang terlibat," ujar Yuli.
BAF digagas Dr Martinus Miroto (alm), GKR Mangkubumi, Angger Jati Wijaya (alm), dan Agung Gunawan. Sejak 2007 telah menjadi salah satu agenda seni paling dinantikan, tidak hanya di Jogja dan Indonesia, juga oleh banyak negara Asia dan Eropa.
Sebagai bagian Sleman Creative Week, BAF juga berkontribusi pada perayaan Bulan Ekonomi Kreatif setiap Oktober, menarik perhatian wisatawan Nusantara dan masyarakat ikut serta dalam rangkaian acara yang telah ditentukan.
Dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, BAF 14 diharapkan dapat menjadi ajang memperkuat hubungan sosial dan budaya, serta merayakan keberagaman yang ada di masyarakat.

Dari Jalur Sutra Hingga Nusantara



Sejumlah sejarawan mencatat Islam mulai masuk ke China pada awal abad ke 7, yakni sekitar tahun 678 Masehi, di masa pemerintahan Dinasti Tang. Dalam kitab sejarah Chiu T’hang Shu misalnya, disebutkan bahwa pemerintah China pernah menerima kunjungan diplomatik dari kerajaan Arab pada zaman Khalifah Utsman bin Affan.

Saat itu Khalifah Utsman mengutus Sa'ad bin Abi Waqqas bersama 15 orang rekannya untuk membawa ajaran Islam ke daratan China. Bak gayung bersambut, mereka kemudian diterima secara terbuka oleh Kaisar Yung Wei dari Dinasti Tang.

Bahkan sang Kaisar mengizinkan pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Canton, masjid pertama di daratan China. Sejak itu lambat laun Islam mulai berkembang di Negeri Tirai Bambu.

Ada dua jalur utama penyebaran agama Islam di China, yakni melalui darat atau biasa disebut dengan Jalur Sutera, dan jalan laut melalui pelayaran alias Jalur Lada. Selain utusan Khalifah Utsman, masuknya agama Islam ke China juga dibawa oleh saudagar dari Arab dan Persia.

Orang China yang pertama kali memeluk Islam adalah etnis Hui Chi. Sejak saat itu, pemeluk Islam di China kian bertambah banyak. Bahkan pada masa Dinasti Song berkuasa, sejumlah pedagang muslim telah menguasai industri ekspor dan impor di China. Pada zaman itu pemerintahan selalu menyerahkan jabatan direktur jenderal pelayaran kepada orang muslim.

Kini, pemeluk Islam di China memang masih menjadi minoritas. Namun kebijakan pemerintah yang memisahkan antara urusan agama dan kenegaraan membuat umat Islam tetap leluasa menjalankan ibadah.

Meski merupakan negara komunis, hingga tahun 2012 lalu China tercatat memiliki tak kurang dari 45.000 masjid. Angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah, terutama di kota-kota yang banyak penganut agama Islamnya. Seperti di Xinjiang dan Ningxia, Guilin, dan Zhengzhou. Pekan lalu detiknews mengunjungi langsung tiga kota di China yang menjadi tempat bermukimnya komunitas muslim, yakni di Guilin, Zhengzhou, dan Beijing. Sejumlah pengurus masjid, dan sekolah Islam yang ditemui detiknews mengaku pemerintah China juga memberikan bantuan dana untuk pembangunan tempat ibadah, dan lembaga pendidikan. "Tiga bangunan utama di bagaian depan masjid ini mendapat bantuan dana dari pemerintah," kata Haji Yusuf, Imam di Masjid Beita di Zhengzhou.

Islam Masuk ke Nusantara 

Sekitar abad ke 15 imigran China Muslim yang sebagian besar berasal dari Guang Dong dan Fujian, mendarat di Nusantara (Indonesia). Mereka tinggal di Indonesia dengan mata pencaharian pedagang, pertanian, dan pertukangan. Pada masa inilah para imigran China (Tionghoa) muslim menyebarkan ajaran agama Islam. Beberapa daerah tujuan imigran China (Tionghoa) muslim adalah Sambas, Lasem, Palembang, Banten, Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya.

Pada tahun 1405 sampai 1433, rombongan muhibah Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam beberapa kali singgah di Indonesia. Anak buah laksamana Cheng Ho terdiri atas berbagai pemeluk agama, termasuk agama Islam. Saat singgah di Indonesia terutama di Sumatera dan Jawa mereka juga menyebarkan ajaran agama Islam. Jadi nampak jelas peran etnis Tionghoa sebagai salah satu penyebar agama Islam di Indonesia. 

Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Imam Subchi, jalur penyebaran Islam di Indonesia terdiri dari jalur perdagangan, pernikahan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik. Berikut penjelasannya.

1. Jalur Perdagangan

Pada tahap permulaan, penyebaran Islam dilakukan dengan jalur perdagangan. Ini terlihat dari kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M. Menurut Tome Pires, aktivitas perdagangan pada masa itu banyak melibatkan bangsa-bangsa penjuru dunia, termasuk bangsa Arab, Persia, China, dan sebagainya. Di pesisir pulau Jawa, banyak pedagang muslim bermukim hingga berhasil mendirikan musala, masjid, dan pondok atau lembaga pendidikan Islam. Para pedagang muslim tersebut pun memanfaatkan kesempatan ini untuk berdakwah. 

2. Jalur Pernikahan

Jalur ini berkaitan dengan jalur perdagangan, karena pada masa itu para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik dari kebanyakan pribumi. Maka dari itu, penduduk pribumi, utamanya putri-putri bangsawan tertarik menjadi istri para pedagang tersebut. Sebelum melangsungkan pernikahan, penduduk pribumi harus diislamkan terlebih dahulu. Para wanita dan keluarga tidak merasa keberatan dengan persyaratan ini, karena proses pengislaman berlangsung sederhana.

3. Jalur Tasawuf

Jalur tasawuf tidak kalah penting dalam proses penyebaran Islam di Indonesia. Sifat khas dari jalur ini adalah mengakomodasi budaya lokal, sehingga banyak masyarakat Indonesia tertarik menerima ajaran Islam. Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi memiliki kesamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut Hindu. Ini membuat ajaran agama baru mudah dimengerti dan diterima. 

Adapun ahli tasawuf pada masa itu di antaranya Hamzah Fansuri, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung.

4. Jalur Pendidikan

Pendekatan pendidikan tidak luput menjadi salah satu jalur penyebaran Islam di Indonesia. Pendidikan Islam pada masa itu utamanya terjadi di pesantren ataupun pondok-pondok yang mulai tersebar. Di pesantren atau pondok tersebut, calon ulama, guru, atau kiai mendapat pengetahuan keagamaan dari seorang guru. Setelah keluar dari pesantren atau pondok tempat mereka belajar, mereka akan kembali ke kampung halaman masing-masing kemudian meneruskan dakwah untuk menyebarkan agama Islam di berbagai tempat.

5. Jalur Kesenian

Salah satu tokoh yang melakukan penyebaran Islam melalui jalur kesenian adalah Sunan Kalijaga. Salah satu anggota wali songo tersebut menampilkan cerita yang dipetik dari kisah seperti Mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran Islam dan nama-nama pahlawan Islam.

6. Jalur Politik

Jalur politik menjadi salah satu cara penyebaran Islam di Indonesia yang memiliki peran besar. Hal ini lantaran banyak rakyat pribumi masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Berdasarkan keadaan ini, pada masa itu muncul pepatah bahwa agama raja adalah agama rakyat. Artinya, seorang rakyat akan tunduk pada perintah raja dan segala tindak-tanduk raja akan diikuti oleh rakyatnya, begitu pula dalam hal keagamaan.

Jalan Sunyi di Laut Hati

Aku adalah cakrawala biru dan awan hitam, Aku adalah air terjun dan suaranya, Aku adalah gambar pahatan dan batu di pinggir jalan, Aku adalah mawar dan kelopaknya yang jatuh, aku adalah bunga di padang dan bunganya. teratai suci, akulah air yang disucikan dan kolam yang tenang, akulah pohon yang menjulang tinggi di antara gunung-gunung dan helai rumput di jalan yang damai, akulah daun musim semi yang lembut dan dedaunan yang selalu hijau. Saya bukan Ini atau Itu, saya tidak terlepas atau melekat, saya bukan surga atau neraka -- sedikit yang mengenal saya -- saya bukan filosofi atau kepercayaan, saya bukan Guru atau murid.

Wahai teman, aku berisi semua. Aku sejernih aliran gunung, Sesederhana daun musim semi yang baru. Cinta yang melahirkan kesedihan, Cinta yang mematikan senyum di wajah terbuka, Cinta yang berubah dari waktu ke waktu, Cinta yang sepi dalam kesendiriannya, Cinta yang angkuh dan menindas, Cinta yang menghancurkan cinta untuk orang lain, Cinta yang mengikat dan menempatkan batasan, Cinta yang dikonsumsi oleh api diri, Ini tidak akan kamu rasakan Jika kamu berjalan bersamaku.

Kukatakan padamu bahwa dimanapun engkau berada, Apapun kesedihanmu, Apapun kegembiraanmu, jalan menuju hati Sang Kekasih Adalah jalan cinta. Karena itu menuntunmu pada kesederhanaan, dan pada iman yang menang. Pemahaman datang melalui jalan Cinta, Dan pengetahuan darinya. Ya, Cintai semua dan di dalamnya hilangkan dirimu.

Sebuah lagu merdu, Lembut dan sedih, Muncul dari bayang-bayang yang dalam. Menindas menumbuhkan udara malam yang tenang. Seperti cahaya jauh yang berkedip Di menara tempat suci yang gelap, Di atas para pemuja dan doa-doa mereka yang merintih, Tinggi di atas para Dewa yang diam di tengah tempat tinggal mereka yang suram, Demikianlah aku, Bebas dari tangan yang menempaku.

Wahai teman, Menjauhlah dari kerumitan keyakinan, Hancurkan tahayul monumental Dari kepercayaan yang memperbudakmu. Tapi tumbuhlah dalam kesederhanaan hatimu, Dalam bayang-bayang penderitaanmu. Wahai Kekasih, Hatiku berat dengan cintamu.

Wahai teman, kukatakan padamu, Sebagaimana perilaku berdiam dalam kebenaran, Demikian pula kebahagiaan abadi berdiam di dalam hatimu sendiri. 

Pencarian sia-sia ini Setelah keinginan hatimu di antara bunga-bunga pembusukan menahanmu dalam bayang-bayangnya. Anda tidak dapat melarikan diri dari amukan kesedihan ini disaat-saat kelupaan. Tidak ada Tuhan yang akan memberi Anda kebahagiaan yang Anda cari. Tidak ada gumaman kata-kata suci yang akan melepaskanmu dari tali penderitaan. Tidak ada jalan Menuju kebahagiaan abadi itu kecuali dengan penyatuan diri dengan Sang Kekasih. Seperti percikan yang akan memberikan kehangatan tersembunyi diantara abu, abu - abu Cahaya yang akan membimbingmu tersembunyi dibawah debu pengalamanmu.

Wahai sahabat, Sang Kekasih adalah dirimu sendiri. Tetapi untuk menyadari Dia dan untuk menggenggam Dia dengan kuat di dalam hatimu, Teguh di dalam pikiranmu, tidak boleh ada titik gelap yang tersembunyi di dalam dirimu. Tidak ada penghibur palsu, tidak ada Dewa yang menyenangkan yang memberimu nasihat kemudahan, tidak ada keserakahan yang mengikatmu, tidak ada keyakinan yang melindungimu dalam bayang-bayang gelap mereka, tidak ada pikiran, tidak ada kasih sayang yang menahanmu.

Wahai teman, kejarlah diri dari tempat berlindung ke tempat berlindung yang lebih besar, dari tempat suci ke tempat suci yang lebih besar, Dari keinginan ke keinginan yang lebih besar, Dari kesombongan ke kesombongan yang lebih besar. Kejar dia tanpa ampun menyusuri jalan kesenangannya, tanpa henti menanyainya tentang kepastian kematiannya. 

Hingga pada akhirnya, wahai teman, Engkau mendorongnya Ke cahaya terbuka dimana dia tidak akan membuat bayangan, Di mana dia akan bersatu dengan Sang Kekasih. Kemudian engkau akan menyadari Sang Kekasih adalah kamu. Seperti tetesan embun memasuki laut, begitu pula aku menjadi satu dengan Kekasihku. Sang Kekasih ada dalam segala hal. Semua hal ada di Sang Kekasih. Bilah rumput yang diinjak-injak manusia, Pohon besar menyebar yang memberikan perlindungan, Reptil hijau yang ditakuti manusia, Lalat yang mengganggu penjual daging manis, Burung berkicau yang menyenangkan telinga, Singa ganas yang memberi ketakutan Ke jantung hutan, Orang biadab sederhana yang direndahkan manusia, Orang berilmu besar yang memberikan kepuasan bagi banyak orang, Pemuja banyak dewa yang mengembara dari tempat suci ke tempat suci. 

Hidup adalah satu seperti Kekasihku dan aku adalah satu. Hanya ada satu jalan ke hati Sang Kekasih. Jalan itu terbentang melalui dirimu sendiri, melalui hatimu sendiri. Tentang itu aku beritahukan kepadamu. Ada banyak bentuk manifestasi-Nya, Tapi hanya ada satu cara, wahai sahabat, yang menuntunku ke hati Kekasihku. Pada saat aku mematuhi hukum para dewa, dunia, aku berjalan di jalan yang mengarah ke tempat suci mereka, dan di sana aku ditahan dalam kekuasaan otoritas kecil mereka, tapi amarah ketidakpuasan mendorongku, tidak pernah tinggal Dinaungan candi. Seperti seseorang mengembara dari satu tempat ke tempat mencari kenyamanan abadi, Begitu mengembara, Mengesampingkan kenyamanan yang membuatku tertidur, Hingga akhirnya aku membuka hatiku; Disana aku menemukan Kekasihku.

Banyak yang akan memberitahumu, hai teman, Bahwa ada berbagai pekerjaan, Banyak cara untuk mendekati Sang Kekasih. Ya, Ada, Tapi semuanya mengarah ke satu jalan, Karena hanya ada satu jalan menuju hati Sang Kekasih. 

Tentang itu aku beritahukan kepadamu. Jika kamu ingin menemukan Kekasihku yang bersemayam di dalam diriku, hai teman, Maka kamu harus mengesampingkan semua Tuhanmu, Kenyamananmu, otoritas kecilmu. Engkau harus membersihkan dirimu dari kesombonganmu karena sedikit pengetahuan. Anda harus memurnikan diri dari hati dan pikiran Anda. Anda harus meninggalkan semua teman anda, teman-teman Anda, keluarga Anda, ayah Anda, ibu Anda, saudara perempuan Anda dan saudara laki-laki Anda. Ya, Engkau harus meninggalkan semuanya. Anda harus menghancurkan diri Anda sepenuhnya, untuk menemukan Sang Kekasih.

Aku adalah cakrawala biru dan awan hitam, Aku adalah air terjun dan suaranya, Aku adalah gambar pahatan dan batu di pinggir jalan, Aku adalah mawar dan kelopaknya yang jatuh, Aku adalah bunga di padang dan bunganya  teratai suci, akulah air yang disucikan dan kolam yang tenang, akulah pohon yang menjulang tinggi di antara gunung-gunung Dan helai rumput di jalan yang damai, akulah daun musim semi yang lembut dan dedaunan yang selalu hijau. Aku orang barbar dan orang bijak, aku orang saleh dan orang fasik, aku pelacur dan perawan, aku orang bebas dan manusia waktu, aku pelepasan dan pemilik yang sombong, aku yang bisa dirusak dan tidak bisa dihancurkan. Aku bukan Ini atau Itu, aku tidak terlepas atau melekat, aku bukan surga atau neraka, aku bukan filosofi atau keyakinan,

Wahai teman, aku berisi semua. Aku sejernih aliran gunung, Sesederhana daun musim semi yang baru. Aku tidak bisa mengajarimu berdoa, wahai teman, aku juga tidak bisa mengajarimu menangis. Aku bukanlah Tuhan dari doa-doamu yang panjang, Aku juga bukan penyebab dari banyak kesedihanmu. Mereka dibuat oleh tangan manusia. 

Ikutlah denganku, wahai teman, aku akan membawamu ke mata air Kebahagiaan. Tertawa adalah seperti madu di jantung wangi bunga. Anda akan meminumnya di Taman Mawar dimana semua keinginan berhenti simpan keinginan untuk menjadi seperti Sang Kekasih. Kolam Kebijaksanaan ini bukan dibuat oleh tangan manusia, bukan pula anak tangga yang menuju ke airnya yang jernih. Di sana Anda akan bertemu dengan setiap manusia, yang coklat, yang putih, yang hitam, yang kuning. Di airnya yang murni, Anda akan melihat wajah Kekasihku.

Ayo, teman! Tinggalkan semua kegembiraanmu yang berlalu, kecemasanmu yang membara, kesedihanmu yang menyakitkan, cintamu yang memudar, keinginanmu yang terus tumbuh. Untuk semua ini hanya mengarah pada doa, Untuk penyebab banyak air mata. Kebenaran bukanlah kejahatan maupun kebaikan, Kebenaran bukanlah cinta ataupun kebencian, Kebenaran bukanlah murni maupun najis, Kebenaran bukanlah sederhana maupun kompleks, Kebenaran bukanlah surga maupun neraka, Kebenaran bukanlah moral maupun tidak bermoral, Kebenaran bukan dari Tuhan atau setan, Kebenaran bukanlah kebajikan atau keburukan, Kebenaran bukanlah kelahiran atau kematian, Kebenaran bukan dalam agama maupun tanpa agama. Kebenaran adalah seperti air - - ia mengembara, Ia tidak memiliki tempat peristirahatan. Karena Kebenaran adalah Hidup. Saya melihat gunung turun ke lembah.

Wahai sahabat, Indahnya hidup bukanlah anak ketakutan Tapi ia terletak di dalam rahim pengertian. Ikutlah denganku, Berjalanlah di jalan Kehidupan - - Cinta yang tidak membawa kematian.

Untuk musik seruling yang jauh mengalir sungai kuno yang lebar, Segar dengan air muda. Banyak nyanyian dinyanyikan untuk memuji kebahagiaan, Banyak dewa yang dimohon sebagai penuntun menuju kebahagiaan, Banyak surga dimuliakan sebagai bujukan menuju kebahagiaan, Banyak altar dibangun untuk kebahagiaan, Banyak situs dilakukan sebagai persembahan untuk kebahagiaan, Banyak berkah diminta sebagai perlindungan bagi kebahagiaan, Banyak kebenaran dipuji dalam kesedihan demi kebahagiaan, Banyak kebajikan dicari dalam ketakutan akan kebahagiaan, Banyak harta dikumpulkan dengan harapan akan kebahagiaan, Banyak keinginan dipuaskan dengan mengharapkan kebahagiaan, Banyak pengorbanan dilakukan untuk mencari kebahagiaan, Banyak pertapaan dilakukan dipaksakan dalam kerinduan akan kebahagiaan. Jauh di dalam kubangan, benih teratai menderita, Keharuman lembut bersembunyi di jantung bunga.

Hidup adalah satu. Tidak ada awal, tidak ada akhir, Sumber dan tujuan tinggal di hatimu. Anda terjebak dalam kegelapan jurangnya yang lebar. Hidup tidak memiliki kredo, tidak ada kepercayaan, Tidak ada bangsa, tidak ada tempat suci, Tidak terikat oleh kelahiran atau kematian, Bukan laki-laki atau perempuan. Bisakah Anda mengikat "air dalam pakaian" Atau "mengumpulkan angin di kepalan tangan Anda"?

Biarkan Hidup melukis keindahannya Di atas kanvas keberadaanmu. Jadilah engkau latar belakang untuk kepenuhannya. Dan menahannya bukan alirannya yang rata. Ia yang berjalan tegak di tengah-tengah kebingungan Sedang jatuh cinta pada Kehidupan.

Ah, duduklah disampingku ditepi laut, terbuka dan bebas. Aku akan memberitahumu tentang ketenangan batin seperti yang masih dalam, dari kebebasan batin seperti di langit, tentang kebahagiaan batin seperti air yang menari. Dan seperti bulan membuat jalan sunyi di laut yang gelap.

Ah, duduklah di sampingku,Terbuka dan bebas. Seperti aliran sinar matahari yang jernih, tulus tanpa syarat, ya... matahari itu namaku yang arif. Demikian pula pemahamanmu akan datang kepadamu.

Wahai sahabat, Kesedihan adalah bunga pengertian dan menghasilkan buah kegembiraan. Dari kepenuhan hatimu undang kesedihan Dan kegembiraannya akan melimpah. Kesedihan akan melahirkan cinta yang abadi, Kesedihan akan membuka jalinan Kehidupan, Kesedihan akan memberikan kekuatan kesepian, Kesedihan akan membuka pintu hatimu yang tertutup, Kesedihan akan menaklukkan ruang keabadian. Dari kepenuhan hatimu undang kesedihan. Saat sungai meluap Setelah hujan lebat dan kerikil bergembira sekali lagi Dalam gemuruh air yang mengalir, Begitu pula pertemuan di pinggir jalan mengisi kekosongan yang menciptakan ketakutan. Aromanya datang dengan angin sepoi-sepoi. Jangan berlindung di kediaman otoritas. Dimana berkembang biak kenyamanan dan pembusukan. 

Ayo pergi, ayo pergi. Untuk pergi jauh, Engkau harus mulai dari dekat. Untuk mendaki tinggi, Engkau harus mulai rendah. Suara kesedihan adalah lagu pemenuhan Dan kegembiraan di dalamnya Kepenuhan Hidup. Sebagaimana daun adalah mainan angin, demikian pula aku mainan kesedihan. Seperti awan yang dikejar Oleh angin yang kejam, Begitu pula aku diusir Dari tempat berlindung ke tempat berlindung Dengan gumaman penderitaan. 

Tapi sekarang, oh teman, aku berada di luar Surga para Dewa. Keterbatasan para pengkhotbah, dari buku-buku, tidak lagi mengikatku. Seperti angin sepoi-sepoi yang bermain di sekitar makam, Begitu juga aku. Tidak ada yang akan menahanku, karena kesedihan adalah pendamping Para Pencari Perlindungan. 

Ya, aku telah menemukan tempat tinggal kebahagiaan yang abadi, aku telah membuka Sumber kebahagiaan abadi. Aku melampaui kesedihan.

Saat semuanya Berlalu




Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih perduli terhadapnya.

Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya.

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata "Aku turut berbahagia untukmu"

MENCINTAI Adalah 

Bukanlah bagaimana kamu melupakan...melainkan bagaimana kamu memaafkan...

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan...melainkan bagaimana kamu mengerti...

Bukanlah apa yang kamu lihat...melainkan apa yang kamu rasakan...

Bukanlah bagaimana kamu melepaskan...melainkan bagaimana kamu bertahan...

Lebih berbahaya bercucuran air mata dalam hati…dibandingkan menangis tersedu-sedu. Air mata yang keluar dapat dihapus...sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka sakit yang tidak akan pernah hilang. 

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan...... karena kita menyadari bahwa seseorang itu akan lebih berbahagia, apabila kita melepaskannya.

Suatu hari engkau bertanya kepadaku, manakah yang lebih penting bagimu Hidupku atau Hidupmu? Aku berkata, Hidupku lalu engkau pergi tanpa engkau tahu engkau adalah Hidupku. 

-Kanaswa-

Meditasi Energi Bulan Purnama


Cahaya bulan purnama begitu terang mempesona ketika bulat penuh pada tanggal yang telah ditetapkan. Di tengah jernihnya lautan angkasa, tentu fenomena bulan purnama memiliki keindahan yang menakjubkan.

Untuk sebagian orang yang “mengerti” dunia gaib, tentu hal ini tidak sekedar kejadian alam yang indah secara estetis. Namun juga memiliki makna penting tersendiri.....Arti penting apakah itu ? Mari kita telisik!

A. Gravitasi dan Medan Magnetik

Posisi bulan pada kondisi penuh tentu akan amat berpengaruh terhadap daya gravitasi bumi. Dalam dunia pelayaran, hal ini tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi para nelayan khususnya ketika akan melaut mencari ikan. Disamping ketinggian ombak yang akan terpengaruh, situasi pencahayaan di sekitar laut tentu berbeda dibanding kondisi normal. Kondisi ini bisa terjadi tidak lain karena daya gravitasi bumi yang terpengaruh posisi bulan penuh alias purnama. Side effect lain dari keadaan tersebut adalah kuatnya medan magnetik yang ada di bumi. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan spiritual dan pertenaga dalaman, seperti antara lain :

1. Latihan jurus kanuragan

2. Meditasi

3. Pembersihan pusaka

4. Pengisian pusaka / media

5. Pembersihan diri / aura

6. Pengobatan non medis

7. Pagaran gaib

8. Tirakat untuk hajat penting

9. Pematangan mantra gaib

10. Latihan khusus lain yang spesifik di bidang ilmu gaib

11. Pelet / Pelarisan

12. Keinginan kita terwujud lebih cepat

Intinya kondisi medan magnetik yang besar amat baik untuk dimanfaatkan pelbagai hajat. Ada baiknya tirakat telah dimulai ketika kondisi bulan masih berbentuk sabit dan puncak tirakat adalah pas ketika bulan purnama berlangsung. Kondisi kulminasi maksimum dari bulan purnama dapat menjadi simbol dan pemaknaan sebuah tirakat yang telah sempurna. Bagi orang awam sekalipun, pembersihan dan penguatan aura diri maupun pusaka dapat dilakukan dengan cara yang amat simple. Yaitu cukup “menjemur” pusaka di bawah siraman bulan purnama beberapa saat. Waktu terbaik adalah jam 11 malam sampai jam 1 pagi dini hari.  Karena pusat gravitasi terbesar terjadi di jam tersebut. Untuk pembersihan badan silahkan “mandi” cahaya bulan purnama sambil berniat untuk membersihkan diri dari berbagai persoalan hidup dan energi yang buruk. Bila anda menguasai teknik-teknik pernafasan, silahkan dilakukan, itu akan mempercepat proses pembersihan diri, sekaligus penguatan aura tubuh. Aura tubuh yang kuat dan positif tentu dapat berguna menjadi benteng pelindung gaib, dan mempengaruhi berbagai kelancaraan aktivitas sehari-hari. Dengan keyakinan penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa, tentu kita berhadap semua usaha dikabulkan dan segala permasalahan dimudahkan. Amin…Bagi para praktisi tentu metode-metode yang dilakukan bersifat lebih “advance” dan biasanya diikuti dengan pembacaan mantra-mantra gaib, sesuai aliran yang dimiliki juga pernak pernik sesajen.

B. Terbukanya pintu-pintu alam Gaib

Secara kebatinan apabila dilakukan terawangan ke dimensi gaib, maka ketika tepat jam 12 malam bulan purnama banyak Khodam yang aktif berseliweran. Kemungkinan terjadinya berbagai fenomena mistis pun akan lebih besar dibandingkan hari hari biasa. Untuk itu tidak aneh bila banyak peziarah yang memenuhi makam keramat dan mengalap berkah atau sekedar meditasi pada malam tersebut. Dalam dunia manusia, kondisi bulan purnama mungkin identik dengan adanya pasar malam yang meriah. Maraknya aktivitas gaib yang terjadi tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi mereka yang paham dan mengerti bagaimana memanfaatkannya. Latihan melihat alam gaib dan Khodam adalah salah satu diantaranya.

C. Makna Simbolik Bulan Purnama

Bulan dipercaya mampu menyimpan energi yang diserap dari matahari. Sebagai benda langit penerang malam, ia akan menyebarkan energi matahari ke bumi. Pantulan cahaya matahari yang mengenai bulan dan sampai ke bumi bersifat dingin & pasif (yin). Bulan sering dilambangkan sebagai wanita, dimana matahari adalah laki laki yang bersifat aktif (yang). Tanpa bulan tentu kehidupan di dunia akan kacau balau, karena berpengaruh besar terhadap sistem navigasi, ombak, angin, tekanan udara, dan komponen cuaca lainnya.

Bulan secara historis digunakan mereka yang mengerti ilmu perbintangan sebagai salah satu panduan di alam bebas. Begitu pula dari sisi Spiritual kebatinan, meditasi yang dilakukan di alam terbuka dibawah siraman cahaya purnama tentu akan berbeda nuansanya. Bulan akan menerangi kalbu dan masuk ke lorong lorong jiwa untuk membantu membangkitkan hawa positif dan energi yang amat dasyat.