Ungkapan "Mata Hati" muncul juga dalam tradisi Sufi. Di sini melambangkan pembukaan menuju Sang Ilahi, Mata yang melaluinya kedalaman Hati dapat dilihat
dan melalui mana Hati dapat mengetahui Realitas Ilahi Tertinggi. Tempat ini, jauh di dalam hati, adalah simbol dari titik kontak dengan Tuhan.
Rumi menegaskan :
"Ada lilin di Hatimu, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa mu, siap diisi. Engkau merasakannya, bukan? Engkau merasakan pemisahan dari Sang Kekasih. Undanglah Dia untuk mengisi mu, merangkul api. Ingatkan mereka yang memberi tahu mu sebaliknya, Cinta itu datang kepadamu atas kemauannya sendiri, dan kerinduan untuk itu tidak bisa dipelajari di sekolah mana pun.”