Doa Dengan Rasa Syukur

 

Seseorang dapat berkata : Doa adalah keheningan – dia benar, dan sepenuhnya benar. Pendapat yang lain berkata, Doa adalah dialog – dan dia juga benar, karena doa adalah dialog dalam keheningan. 

Sekarang, dialog dan keheningan tampaknya bertentangan. Dalam dialog Anda berbicara, dalam keheningan Anda mendengar. Dalam dialog Anda berkomunikasi, dalam keheningan Anda hanya ada di sana – tidak ada yang perlu dikatakan.

Apa yang mesti dikatakan kepada Tuhan? 

Tuhan MahaTahu semua yang Anda katakan sejak awal. Anda bisa bersujud dengan rasa syukur Anda, itu masih cara berbicara. Cobalah mengatakan sesuatu tanpa kata, karena kata-kata sangat kecil dan hati sangat ingin mengatakan sesuatu. Jadi ini adalah DIALOG, meski diam. Ini adalah komunikasi dalam arti, karena ada Anda di sana dan seluruh keberadaan menjadi kekasih Anda, seluruh keberadaan menjadi 'engkau'. Namun tidak ada 'aku' dan tidak ada 'engkau' - keduanya menghilang. Keduanya bertemu dan melebur menjadi satu kesatuan, satu kesatuan organik. Sama seperti titik embun menghilang di lautan, Anda menghilang. Tidak ada pemisahan antara Anda dan keberadaan, Jadi bagaimana - bisa ada dialog?

Biasanya kita berpikir doa adalah meminta sesuatu, menuntut, mengeluh. Anda memiliki keinginan dan Tuhan dapat membantu Anda untuk memenuhinya. Anda pergi ke pintu Tuhan untuk meminta sesuatu, Anda pergi sebagai pengemis. 

Bagi Anda doa adalah memohon, tetapi doa tidak pernah bisa memohon, doa hanya bisa dengan rasa syukur, dan menjadi sebuah rasa syukur.

Tips Mendekatkan Diri Kepada Allah

 

Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah 

1. Saat Anda bermeditasi. Cobalah untuk memusatkan kesadaran Anda pada titik di antara alis. Jangan tegang. Salurkan kesadaran Anda dengan tenang, dan dengan perasaan aspirasi yang menggembirakan, ke titik itu. Semakin besar konsentrasi energi pada titik itu, semakin kuat bagian otak itu akan dirangsang dan dibangkitkan, dan semakin dalam kesadaran spiritual Anda.

Arahkan semua perasaan hati Anda ke atas dalam aspirasi ke titik di antara alis. Perlahan-lahan, saat Anda mulai merasakan kehadiran Tuhan yang penuh kebahagiaan di dalam diri Anda, Anda akan mengenali ini sebagai pintu yang melaluinya jiwa berkomunikasi dengan Tuhan. Kebangkitan ilahi bergantung pada penyaluran semua energi Anda ke atas, dan memfokuskannya pada titik di antara alis.

2. Serahkan dirimu sepenuhnya kepada Tuhan. Jangan berpikir, dalam meditasi, 'Bagaimana Tuhan dapat melayani keinginan saya?' berpikir, sebaliknya, 'Bagaimana saya bisa memberikan diri saya lebih sempurna kepada-Mu?'

3. Perdalam penyelarasan Anda dengan guru Anda. Swami Kriyananda berbagi pengalamannya dengan Yogananda :

Dalam hubungan saya dengan Guru, saya telah menemukan bahwa saya paling selaras dengannya ketika saya tidak memikirkan apa yang saya dapatkan darinya, tetapi lebih memikirkannya. dari apa yang saya berikan kepadanya. 

Ketika dengan seluruh energi saya, saya memberinya kegembiraan, penghargaan, keterbukaan, pelayanan—singkatnya, diri saya sendiri—saya menerima energi dan berkah terbesar darinya. Perasaan terbuka dalam diri saya menempatkan saya pada gelombang di mana dia sendiri berfungsi, karena energinya sendiri selalu diarahkan untuk memberi, bukan menerima. Jika saya dapat mengangkat diri saya setidaknya sedikit ke tingkat memberi itu, daripada hanya berpikir untuk mendapatkan untuk diri saya sendiri, saya dapat menerima lebih banyak lagi.

Upaya diri kita harus diarahkan terutama untuk memperdalam keselarasan kita dengan guru—bukan sebagai pribadi, tetapi sebagai saluran untuk Tuhan Yang Tak Terbatas.

4. Seraplah diri Anda dalam salah satu aspek Tuhan. (kedamaian, ketenangan, cinta, kegembiraan, cahaya, suara, kekuatan, kebijaksanaan)

Untuk berkomunikasi secara mendalam dengan aspek Diri adalah memasuki meditasi sejati. Itu membebaskan, merevitalisasi, transformatif, membahagiakan. Kepenuhan pengalaman batin, seperti yang dikatakan Paramhansa Yogananda, 'di luar imajinasi harapan.'

Melalui meditasi mendalam, kita dapat menemukan secara langsung konsep, kepercayaan, dan ajaran mana yang benar, dan mana yang lahir dari ketidaktahuan, dogmatisme, atau prasangka yang salah. 

Itu dapat membebaskan kita dari semua delusi keterbatasan dan keterpisahan, sehingga kita dapat mengetahui Kebenaran tertinggi dari kehidupan—dan Diri Yang Lebih Tinggi kita sendiri. 

Jiwa tidak bisa hilang selamanya. Kita semua adalah bagian dari Tuhan; kita adalah milik-Nya, dan Dia, milik kita. Pada akhirnya, kita semua harus kembali kepada-Nya. Tidak peduli bahwa Anda telah tumbuh tertutup dalam khayalan Anda. Jika Anda bertekad kuat untuk “mencoba dan mencoba lagi,” Tuhan sendiri dan para malaikat-Nya akan membantu Anda. Dengan waktu yang cukup, dan keberanian yang diperbarui di pihak Anda, Anda tidak dapat gagal untuk memulihkan apa yang hilang.

Welas Asih

Hati mendapat posisi yang sangat penting dalam tradisi spiritualitas manapun. 

Hati yang dimaksud adalah Spiritual Heart, yang dalam spiritualitas yoga disebut dengan istilah Hridaya, dan dalam istilah Tasawuf/Sufisme disebut Qalb, dan dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Kalbu, Hati Nurani.

Dalam spiritualitas yoga, Hridaya adalah tempat bersemayamnya Atman – the seat of the transcendental Self – Sang Kesadaran Murni. 

Dalam spiritualitas Islam Sufisme/Tasawuf, Hati seorang mukmin (orang yang beriman) adalah rumah Allah. 

Shalat syariat kiblatnya adalah Kabah, yang waktunya ditentukan dan dengan bacaan tertentu juga. Sedangkan Shalat thariqat kiblatnya Hati, waktunya bisa setiap saat dan bacaannya dzikir kepada Allah.

Perjalanan sang sufi adalah perjalanan sang kekasih kembali ke pelukan Sang Kekasih, sebuah perjalanan cinta yang di dalamnya kita 'mati' sebagai ego agar bisa menyatu dengan-Nya. Itu adalah jalan Hati. Temanku ada di dalam diriku, didalam Temanku ada aku – tidak ada pemisahan di antara kita. 

Inti dari meditasi sufi adalah sadar akan Ketuhanan setiap saat, hingga tidak ada lagi rasa keterpisahan antara meditasi, Tuhan, dan kehidupan sehari-hari. 

Jadikan segala sesuatu yang ada dalam dirimu sebagai TELINGA, setiap atom dalam keberadaanmu, dan kamu akan mendengar setiap saat apa yang Sang Sumber bisikkan kepadamu, hanya untukmu dan untukmu, tanpa membutuhkan kata-kataku atau kata-kata orang lain.— Rumi

Berserahlah kedalam Hati, untuk semua pertanyaanmu, jawabannya akan hadir melalui HATI.

Dalam beberapa tradisi yang lebih esoteris, dikatakan bahwa sang Mursyid mentransmisikan kekuatannya kepada muridnya (tavajjoh  atau  tawajjuh) dan itu membangkitkan hati spiritualnya, yang kemudian dipenuhi dengan cinta. Hanya setelah hal ini terjadi barulah latihan ini benar-benar efektif.

“Apakah benar jika Cinta Kasih (Loving Kindness) dan Belas Kasih (Compassion) adalah bagian dari praktik spiritual kita ? “. Buddha pun menjawab, “Bukan, tidak benar jika Cinta Kasih dan Belas Kasih adalah bagian dari praktik spiritual kita. Yang benar adalah, Cinta Kasih dan Belas Kasih adalah satu-satunya praktik spiritual kita“.

Welas Asih Lanjutan

Tasawuf adalah jalan esoteris dalam Islam, yang tujuannya adalah untuk menyucikan diri dan mencapai kesatuan mistik dengan Yang Maha Kuasa (tradisi zikir memyebut Allah). Para praktisi tasawuf disebut Sufi.

Tidak seperti banyak teknik meditasi lainnya, meditasi sufi pada dasarnya bersifat spiritual. Tidak ada 'versi sekuler' dari teknik-teknik ini, karena gagasan tentang Tuhan adalah bagian dari DNA mereka. Inti dari segala amalan mereka adalah mengingat Tuhan, mengisi hati dengan Tuhan, dan mempersatukan diri dengan-Nya.

Perjalanan sang sufi adalah perjalanan sang kekasih kembali ke pelukan Sang Kekasih, sebuah perjalanan cinta yang di dalamnya kita 'mati' sebagai ego agar bisa menyatu dengan-Nya. 

Itu adalah jalan Hati. 

Semua praktik tersebut ditujukan untuk melepaskan ego seseorang, yang dianggap sebagai hambatan terbesar dalam mewujudkannya.

Sufisme bukanlah jalan monastik. Para musafir sufi hidup dalam dunia batin, serta berfungsi secara bertanggung jawab dalam masyarakat.

Meditasi Inti Sufi : Kontemplasi Terhadap Tuhan

Cinta tumbuh subur di hati yang di dalamnya terpancar Nama Tuhan. 

Kasih Allah adalah keharuman yang bahkan seribu bungkus pun tidak mampu menampungnya. Atau seperti sungai yang alirannya tidak dapat dihentikan. 

Temanku ada di dalam diriku, di dalam Temanku ada aku – tidak ada pemisahan di antara kita. — Sultan Bahu RA

Inti dari meditasi sufi adalah sadar akan Ketuhanan setiap saat, hingga tidak ada lagi rasa keterpisahan antara meditasi, Tuhan, dan kehidupan sehari-hari. 

Hal ini disebut kesatuan (ekatmata)—yaitu, menyatu sepenuhnya dengan Sang Kekasih dan lenyapnya dualitas.

Dalam bahasa Arab, kata meditasi adalah  muraqabah (juga  murakebe), dan arti harafiahnya adalah  mengawasi,  menunggu, atau melindungi. Tetap fokuskan perhatianmu pada Tuhan, dan bangkitkan cinta dalam hatimu agar bisa menyatu dengan Sang Kekasih; Selalu awasi pikiran Anda agar tidak ada pikiran lain selain pikiran tentang Tuhan yang masuk ke dalam pikiran Anda.

Jadikan segala sesuatu yang ada dalam dirimu sebagai telinga, setiap atom dalam keberadaanmu, dan kamu akan mendengar setiap saat apa yang Sang Sumber bisikkan kepadamu, hanya untukmu dan untukmu, tanpa membutuhkan kata-kataku atau kata-kata orang lain.— Rumi

Meditasi Jantung

Amalan yang disebut  zikr-e-Sirr  atau  Wakoof Kulbi  (kesadaran hati) ini merupakan salah satu jenis  zikr (mengingat Tuhan). Ini adalah salah satu dari dua praktik utama Sufi Naqsybandi.

Bagi para Yogi, jantung spiritual (cakra anahata) berada di tengah dada, di bawah tulang dada.  Beberapa—seperti Ramana Maharshi dan beberapa teks Tantra—mengatakan bahwa hati rohani berbeda dari  cakra jantung , dan menyebutnya  hridaya , yang mengatakan bahwa ia berada di sisi kanan dada. 

Namun menurut para sufi, hati spiritual berada pada tempat yang sama dengan hati fisik (di sebelah kiri).

Berikut langkah-langkah untuk teknik ini :

Mulailah dengan mengumpulkan energi Anda yang tersebar, membawanya kembali dari dunia luar ke dalam diri Anda. Tenangkan pikiran dan indra agar bisa langsung merasakan realitas batin hati.

Pusatkan perhatianmu secara intens pada tempat di mana hati jasmani berada, hingga engkau melupakan segala sesuatu tentang dirimu sendiri.  Keadaan melupakan diri sendiri ini dianggap sebagai jalan lurus menuju Yang Tak Terbatas.

Coba dengarkan detak jantung yang berupa nama Yang Maha Kuasa. Seiring berjalannya waktu, seseorang mulai mendengarkan suara detak jantung bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Lakukan  zikir  (pengulangan mantra kepada Allah). Teruslah berpikir tentang Tuhan atau guru spiritual seseorang. Pada ketiga variasi di atas, tetap fokuskan perhatian pada pusat hati dan sekaligus tumbuhkan perasaan cinta pada Sang Kekasih.

Dalam beberapa tradisi yang lebih esoteris, dikatakan bahwa sang guru mentransmisikan kekuatannya kepada muridnya (tavajjoh atau tawajjuh) dan itu membangkitkan hati spiritualnya, yang kemudian dipenuhi dengan cinta. Hanya setelah hal ini terjadi barulah latihan ini benar-benar efektif. 

Tatanan ini dibangun berdasarkan nafas. Oleh karena itu, seseorang harus menjaga nafasnya pada saat menghirup dan menghembuskan napas dan di antara keduanya.— Syeikh Naqsybandy

Tutup matamu. Bernapaslah dengan normal beberapa kali. Berkonsentrasilah pada hati rohani, sambil berpikir tentang Tuhan. Rasakan cahayanya di hatimu. Saat Anda menarik napas, dalam hati ulangi  Allah , dan rasakan cahaya Tuhan tersedot ke dalam hati Anda. Saat Anda mengeluarkan napas, ulangi  Hu dalam hati , dan rasakan bahwa cahaya Hu menyinari hati Anda dengan kuat. Tingkatkan laju pernapasan secara bertahap hingga tiga hingga empat kali kecepatan normal Anda, dengan tetap menjaga visualisasi dan mantra yang sama. Ambil napas pendek namun cepat. Penghirupan harus lebih lama dari pada pernafasan. Pernafasan agak pendek dan kuat.

Maulana Jalaludin Rumi berkata, “Semua cinta adalah jembatan menuju cinta Ilahi. Namun, mereka yang belum mencicipinya tidak akan mengetahuinya!”


Letak Cinta Kasih

 

Jika makrokosmos diterangi oleh sinar matahari, maka mikrokosmos pula diterangi oleh Solar Plexus. 

Apa itu solar plexus? Solar Plexus adalah pusat tenaga atau chakra yang lokasinya di dekat ulu hati anda. Otak adalah organ bagi pikiran sadar sedang solar plexus adalah organ bagi pikiran bawah sadar. Ia mengawal semua saraf di seluruh tubuh anda. Matahari didalam dirimu, saya suka menganalogikan Solar Plexus begitu. Solar Plexus adalah chakra yang berhubungan dengan kemauan, obsesi, kekuatan, kesehatan, dan tenaga, pada umumnya chakra ini bersifat pencapaian prestasi. Chakra Solar Plexus, mewakili kemampuan kita untuk menjadi percaya diri dan mengendalikan hidup kita.

Charles F. Haanel membahas mengenai sukses dan cara mencapainya. Pengertian sukses bagi Haanel adalah segala sesuatu yang Anda inginkan untuk diri Anda sendiri dan hidup Anda. Itu bisa berarti menurunkan berat badan beberapa kilo atau merintis perusahaan bernilai multijuta dolar. Definisi sukses memang bersifat personal, tetapi The Masker Key System ini menunjukkan kepada Anda jalan mencapai tujuan dengan cara ilmiah. Satu hal yang utama dan menjadi kekuatan inti dari buku ini adalah pembelajaran tentang kekuatan pikiran. Sebuah materi yang puluhan tahun kemudian menjadi buah pembicaraan di berbagai belahan dunia, di antaranya dengan munculnya buku The Secret, yang penulisnya sendiri—Rhonda Byrne—mengaku juga terinspirasi oleh karya Haanel ini. Kekuatan pikiran yang mendasari tindakan itu sebenarnya telah menjadi hukum Tuhan yang universal. Yakni, apa yang dipikirkan dengan sejelas-jelasnya, akan jadi kenyataan jika dilandasi dengan perjuangan mati-matian. Pikiran bersifat kreatif. Kondisi, lingkungan, dan setiap pengalaman di dalam kehidupan adalah akibat dari sikap mental kita yang mendarah daging dan menguasai. Perilaku pikiran bergantung pada apa yang kita pikirkan. Karena itu, rahasia dari semua kekuatan, keberhasilan, dan kekayaan bergantung pada cara berpikir. Setidaknya Haanel membagai tiga model pikiran. Pertama, pikiran objektif yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Otak sebagai organ pikiran dan sistem saraf serebrospinal memampukan kita untuk berkomunikasi secara sadar dengan setiap bagian tubuh. Sistem saraf inilah yang merespons setiap sinar, panas, bebauan, suara, dan cita rasa.

Apabila pikiran kita berfungsi dengan benar, apabila pikiran memahami kebenaran, apabila pikiran yang dikirimkan ke tubuh melalui sistem saraf serebrospinal itu bersifat kontruktif, maka sensasi yang dimunculkan pun menyenangkan dan harmonis.

Kedua, pikiran bawah sadar yang menghubungkan kita dengan dunia dalam diri. Saraf di perut bagian atas (pleksus solar) merupakan organ pikiran ini. saraf juga memiliki sistem yang mengendalikan sensasi subjektif, seperti kegembiraan, ketakutan, cinta, emosi, pernapasan, imajinasi, dan berbagai fenomena bawah sadar lainnya. Melalui pikiran bawah sadar inilah kita terhubung dengan pikiran universal, dan kita terhubung juga dengan kekuatan semesta yang bersifat konstruktif dan tak terbatas.

Ketiga, pikiran universal adalah energi yang statis, energi yang statis, energi potensial. Demikianlah adanya. Pikiran ini bisa terwujud hanya melalui individu, dan individu bisa terwujud hanya melalui pikiran universal. Keduanya adalah satu.

Kemampuan setiap individu untuk berpikir adalah kemampuannya untuk bertindak sesuai dengan semesta dan untuk mewujudkannya. Manusia memiliki kesadaran yang berdasarkan atas kemampuannya berpikir. Di dalam rongga abdomen manusia, tepat di depan aorta dan belakang perut, terdapat sebuah jaringan saraf bernama solar plexus. Ada beberapa ilmuwan yang berasumsi bahwa sebenarnya solar plexus inilah Hati atau perasaan manusia. Saat kita berkata “cinta itu ada di hati” atau “gunakan kata hatimu,” sesungguhnya di solar plexus inilah lokasinya, bukan hati “liver” tempat mengolah racun, atau di jantung organ pemompa darah. Inilah solar plexus, ruang nurani. Ikhtiar adanya di chakra Solar Plexus, orang bilang itu cinta kasih.