1. Harus niat yang baik dan ikhlas demi mencapai ridho Allah dan hanya selalu ibadah karena Allah SWT.
2. Hendaklah mempunyai sifat yang tabah hati, berani, ikhlas, pikiran tajam dan akal yang sehat.
3. Jangan sampai buruk sangka kepada ilmu hakekat / ilmu tasawuf ini.
4. Menerima dan mengakui bahwa ilmu tasawuf, ilmu hakekat adalah salah satu cabang
keilmuan dalam ajaran Islam.
5. Tetap berpegang teguh kepada hukum syara/syariat dan tetap mengamalkannya.keilmuan dalam ajaran Islam.
6. Rajin melakukan latihan-latihan / riyadah dan menelaah ilmunya yang sudah diajarkan oleh gurunya dipahami, di mengerti dengan pengertian yang sempurna dan diamalkan dengan istiqomah dan ikhlas.
7. Hendaklah taat senantiasa berkhidmat kepada guru, takzim dan tawadu' dengan akhlak karimah dan senantiasa meminta / mencari/ ridhonya guru.
8. Rabhitah / berkunjung kerumah kediaman gurunya, sekurang-kurangnya 1 kali setiap tahun pada hari raya, syukur kalau ikhlas bersedekah kepada gurunya meskipun hanya sedikit.
9. Jangan sampai durhaka kepada gurunya, harus percaya kepada suatu yang ghaib sehubungan / berkaitan dengan ilmunya harus yaqin terhadap kebenaran ilmunya dan ittihad dengan ilmunya serta merasa senang dan butuh sekali terhadap ilmu yang dipelajari.
10. Setidak-tidaknya mencari guru yang pernah di ijazahi oleh guru asalnya dan dizinkan mewariskan atau meneruskan ilmunya dan guru tadi benar-benar mempunyai silsilah dari satu guru ke guru yang lain, dari seorang wali Allah ke satu wali Allah lain, sampai kepada sahabat dan Rosulullah SAW.
Catatan penulis :
Disaat engkau mempelajari ilmu syari'at maka engkau akan beperang dengan pikiranmu sendiri.
Disaat engkau mempelajari ilmu Tharekat maka engkau akan selalu menganggap jin dan setan adalah musuhmu.
Disaat engkau mempelajari ilmu hakekat maka engkau akan mulai mengerti bahwa musuh yang nyata itu adalah dirimu sendiri.
Disaat engkau mempelajar ilmu ma'rifat maka engkau tidak lagi menemui semua itu.