Sebuah benua besar dikatakan telah ada sebelum zaman Tersier atau zaman Eosen (sekitar 56 hingga 65 juta tahun yang lalu) dan merupakan tanah Ras Akar Ketiga, sekarang disebut Lemurian. Nama itu diberikan pada tahun 1864 oleh Philip L Sclater yang, atas dasar zoologi, menganggap adanya benua yang terbentang dari Madagaskar hingga Sri Lanka dan Indonesia.
Zaman Lemurian sudah sangat lama dan jauh di belakang masa awal manusia fisik sehingga Lemurian - yang dikatakan memiliki "Mata Ketiga" di belakang kepala mereka yang pada manusia modern merosot menjadi dan diwakili oleh kelenjar pineal
LETAK MATA KETIGA
Pada otak terdapat tiga pusat penting yang sering kita latih dan kembangkan pada latihan-latihan spiritual seperti yang kita lakukan di Kriya Yoga misalnya. Ketiga pusat tersebut yang secara fisik juga diketahui yaitu; Medulla Oblongata atau Bindu yang terletak pada kepala bagian belakang, Kelenjar Pineal pada bagian tengah otak, dan Pituitari yang terletak di depan tepat di belakang titik di antara kedua alis. Ketiga pusat penting ini sebenarnya saling berhubungan.
Helena Petrovna Blavatsky pendiri Theosophical Society banyak menjelaskan tentang Mata Ketiga pada buku ‘The Secret Doctrine’. Secret Doctrine berisi ajaran dari kedua Ascended Masters; Master Kutuhumi dan Master Morya, buku esoteris kuno yang di diktekan langsung kepada Blavatsky oleh kedua Himalayan Masters tersebut sampai hari ini telah menjadi rujukan lahirnya banyak ajaran New Age di barat. Dalam Secret Doctrine dikatakan bahwa yang disebut Mata Ketiga, Mata Shiva atau Mata Kebijaksanaan itu sebenarnya bukan terletak di depan di antara kedua alis seperti yang seringkali digambarkan, tetapi terletak di belakang atau di tengah bagian kepala/otak.
Para Master telah menjelaskan tentang letak Mata Ketiga ini melalui Blavastky pada Secret Doctrine seperti berikut ini :
“Mata ketiga berada di belakang kepala.” [SD 2: 294]
“Ekspresi alegoris mistikus Hindu ketika berbicara tentang “mata Siwa”, yang menjadi pembenaran pemindahan kelenjar pineal (“mata ketiga”) dari belakang kepala ke dahi” [SD 2: 295]
Pada Secret Doctrine juga di jelaskan bahwa terbukanya Mata Ketiga adalah Pencerahan yang berhubungan dengan Intuisi Spiritual, di mana secara langsung pengetahuan/kebijaksanaan tertentu dapat diperoleh dan ini bukanlah yang dimaksud dengan kemampuan untuk melihat alam gaib. Hal ini mungkin dapat menjelaskan anggapan yang salah yang telah beredar bahwa pengaktifan Mata Ketiga berkaitan dengan melihat roh, alam gaib, hantu dsb.
Para Master juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara kemampuan clairvoyance psikis dan clairvoyance spiritual.
Psikis terkenal Edgar Cayce pernah berkata, “Aktifkan selalu kelenjar pineal dan engkau tidak akan menjadi tua – Engkau akan selalu muda.
Studi menunjukkan kelenjar Pineal mengeluarkan zat yang disebut Dimethyltriptamine (DMT), yang mungkin kita telah akrab dengannya sebagai zat halusinasi yang ditemukan di Amerika Selatan dalam minuman perdukunan yang disebut Ayahuasca. Hal yang menarik tentang DMT adalah bahwa hal itu menyebabkan pengalaman yang dapat membawamu jauh melampaui keadaan kesadaran normal biasa.
Ini mungkin mengapa kelenjar Pineal yang dikenal di banyak budaya sebagai ‘Kursi Jiwa’, ‘Pintu Gerbang untuk Semesta’, atau ‘Mata dari Pikiran’ dan ‘Pintu Gerbang untuk Alam yang lebih Tinggi’.
MATA KETIGA DAN RAS LEMURIA
Terbukanya Mata Ketiga adalah terbukanya Intuisi Spiritual, di mana secara langsung pengetahuan tertentu dapat diperoleh, atau juga dikatakan sebagai samudera kebijaksanaan yang telah terbuka.
Kemampuan ini erat dengan “Mata Ketiga”, yang dalam tradisi mitologis dianggap berasal ras manusia tertentu sebelumnya, Ras Lemuria.
Ras Lemuria pada masa awal dikatakan oleh Para Master memiliki kedua jenis kelamin atau hermaprodit, yang kemudian dalam perkembangan sub-sub berikutnya mulai membelah menjadi memiliki dua jenis kelamin. Untuk menjelaskan hal ini berikut kutipan dari ajaran Para Master yang dicatat oleh Blavatsky dalam tulisan-tulisannya :
“Pada awalnya, setiap keluarga dari spesies hidup adalah hermaprodit dan obyektif bermata satu. Pada hewan … mata ketiga adalah satu-satunya, seperti pada manusia, merupakan satu-satunya organ untuk melihat. Dua mata depan fisik dikembangkan di kemudian hari baik pada manusia dan hewan, saat dimulainya Ras Ketiga” [SD 2: 299].
HUBUNGAN MEDULLA OBLONGATA DAN PINEAL
Para Master di dalam Secret Doctrine juga telah mengatakan hubungan erat antara Medulla Oblongata dan Kelenjar Pineal, seperti kutipan di bawah ini :
Tentu saja, dalam keadaan normal dan abnormal dari otak, tingkat kerja aktif di medulla oblongata, bereaksi kuat pada kelenjar pineal, karena jumlah “pusat” di wilayah itu, yang juga mengontrol sebagian besar tindakan fisiologis hewan, dan juga karena lokasi yang dekat dan intim dari keduanya (medula oblongata dan pineal), maka harus diberikan tindakan “induktif” yang kuat oleh medula pada kelenjar pineal.
Semua ini cukup jelas bagi para Occultist, tapi sangat buram di mata pembaca umum “[SD 2: 295-296].
Sri Yukteswar menyatakan pandangan Kriya Yoga khususnya, bahwa chakra ajna atau mata ketiga adalah pusat tubuh yang paling penting untuk realisasi spiritual.
Dia mengatakan bahwa esensi spiritual, kesadaran murni, dan Tuhan Yang Maha Esa berada di “gua” di antara alis.
Ajaran Kriya, berpendapat bahwa kehidupan-energi prana atau kosmik getaran masuk ke dalam tubuh pada Medulla Oblongata, yang merupakan saklar utama yang mengontrol pintu masuk, penyimpanan, dan distribusi daya hidup.
Kriya Yoga menganggap Medulla sebagai tiang kembar dari ajna atau Agya chakra, pusat Kristus, atau mata spiritual.
Dalam ilmu kuno yoga, Medulla adalah pusat yang sangat penting, dimana ia digunakan untuk konsentrasi dalam merasakan suara psikis yang memanifestasi disana. Paramahansa Yogananda menyebutnya sebagai “Mulut Tuhan”, di mana getaran Aum memasuki tubuh.
