Seorang Sufi tidak memperdebatkan subyek spiritual dengan semua orang, mengapa? karena alasan, evolusi spiritual masing-masing berbeda dengan yang lain, pengetahuan satu tidak bisa menjadi pengetahuan yang lain, juga tidak ada pemahaman tentang satu pemahaman lain.
Seorang Sufi tidak membahas kepercayaan, karena Sufi tahu bahwa pada setiap langkah dalam evolusi spiritual, keyakinan seseorang berubah hingga seseorang mencapai keyakinan akhir yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata.
Sufi belajar tidak hanya dengan mempelajari buku-buku tetapi juga dengan mempelajari kehidupan. Seluruh kehidupan seperti buku terbuka untuk seorang Sufi dan setiap pengalaman adalah langkah maju dalam perjalanan spiritual seseorang.
Metode sufi terdiri dari Bahwa Sufi bersatu dengan makhluk terdalam seseorang, Hati seseorang adalah tempat suci Allah seseorang dan tubuh seseorang adalah kuil Allah.
Sufi menganggap setiap orang tidak hanya sebagai saudara laki-laki dan perempuan tetapi sebagai diri sendiri. Pada saat yang sama, Sufi tidak pernah mengklaim spiritualitas atau kebaikan, Sufi juga tidak menilai siapa pun, kecuali diri sendiri dalam perbuatannya sendiri.
Sikap Sufi yang konstan terhadap orang lain adalah Cinta dan Pengampunan.
Sikap sufi terhadap Tuhan adalah bahwa wujud terdalam seseorang adalah objek penyembahan seseorang dan yang dicintai serta dikagumi oleh seseorang.
Minat Sufi terhadap kehidupan adalah seni dan keindahan.
Tugas Sufi adalah melayani umat manusia dalam bentuk apa pun yang mungkin.