Mengingat Diri

Betapapun buruknya orang lain, seseorang tidak boleh membenci mereka. Semua yang diberikan seseorang kepada orang lain, akan diberikan pula kepada dirinya sendiri. Jika kebenaran ini dipahami siapa yang tidak akan memberi kepada orang lain? Ketika diri seseorang muncul, semua muncul; ketika diri sendiri menjadi tenang semua menjadi tenang. Sejauh kita berperilaku dengan kerendahan hati, sejauh itulah kebaikan akan dihasilkan. Jika pikiran menjadi tenang, seseorang dapat tinggal dimana saja.

Apa yang ada sebenarnya hanyalah Diri Sendiri. Dunia, jiwa individu, dan Tuhan adalah penampakan di dalamnya seperti perak di dalam mutiara. Ketiganya muncul secara bersamaan, dan menghilang pada saat yang bersamaan. Diri adalah tempat di mana sama sekali tidak ada pikiran “aku”. Itu disebut “Diam”. Diri itu sendiri adalah dunia; Diri itu sendiri adalah “aku”; Diri itu sendiri adalah Tuhan; semuanya adalah Sang Diri. Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Diri yaitu Tuhan adalah penyembah yang paling mulia. Menyerahkan diri kepada Tuhan berarti senantiasa mengingat Diri. 

Apapun beban yang ditimpakan kepada Tuhan, Dia menanggung semuanya.    Karena kemahakuasaan Tuhan membuat segala sesuatu bergerak, mengapa kita, tanpa tunduk padanya, terus-menerus mengkhawatirkan diri kita sendiri dengan pemikiran tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana, dan apa yang tidak boleh dilakukan dan bagaimana tidak? 

Kita tahu bahwa kereta membawa semua muatan, jadi setelah menaikinya mengapa kita harus membawa barang bawaan kecil di kepala kita hingga merasa tidak nyaman, daripada meletakkannya di dalam kereta dan merasa nyaman?

Doa yang benar adalah mengucapkan, “Terima kasih, aku baik-baik saja di kakimu. Apapun yang kamu inginkan, atau apapun yang kamu inginkan untukku adalah hal yang benar untukku.”


Dia Tahu Apa Yang Terbaik


Aku minta Tuhan untuk mengambil deritaku. Tuhan berkata, Tidak Itu bukan untuk Kuambil, tapi untuk kau serahkan. 

Aku minta Tuhan untuk menyempurnakan anakku yang cacat. Tuhan berkata, Tidak - Jiwanya sempurna, tubuhnya hanya sementara. 

Aku minta Tuhan untuk memberikan kesabaran. Tuhan berkata, Tidak Kesabaran adalah hasil dari kesengsaraan; itu tidak diberikan tetapi dihasilkan.

Aku meminta Tuhan untuk memberiku kebahagiaan. Tuhan berkata, Tidak Aku memberimu berkah-Ku, kebahagiaan terserah padamu. 

Aku meminta Tuhan jangan memberiku derita. Tuhan berkata, Tidak Penderitaan menarikmu dari perhatian duniawi dan membawamu lebih dekat pada-Ku. 

Aku meminta Tuhan untuk membuat semangatku berkembang. Tuhan berkata, Tidak Kamu harus mengembangkannya sendiri, tapi Aku akan mematangkanmu untuk membuatmu berbuah. 

Aku meminta Tuhan memberi semua hal hingga mungkin aku dapat menikmati kehidupan.Tuhan berkata, Tidak Aku akan memberimu kehidupan supaya kau dapat menikmati semua hal. 

Aku meminta Tuhan untuk membantuku MENCINTAI yang lain seperti IA mencintai AKU. Tuhan berkata….. akhirnya! Kamu memahaminya.

Menyerah kepada-Nya dan mematuhi kehendak-Nya. Apakah dia muncul atau menghilang. Menunggu kesenangan-Nya. Jika engkau meminta Dia untuk melakukan sesukamu, Itu bukan penyerahan tetapi perintah kepada-Nya. Anda belum bisa membuat Dia mematuhi Anda.

Dia tahu apa yang terbaik dan kapan dan kapan Bagaimana cara melakukannya. Serahkan segalanya kepada-Nya. Ini adalah beban-Nya, Anda tidak lagi peduli. Semua kepedulian Anda adalah milik-Nya. Itulah menyerah. Ini bhakti. Hanya ada satu cara untuk belajar. Dengan tindakan, bukan melalui buku-buku tebal yang ditulis orang lain itu.

Jalan Cinta Ilahiah


Sahabat !

Jika Anda melihat apa yang dilihat orang Kristen di dalam Yesus, Anda juga akan menjadi orang Kristen! Dan jika Anda melihat apa yang dilihat orang Yahudi di Musa, kamu juga akan menjadi seorang Yahudi! Terlebih lagi, jika Anda melihat apa yang dilihat penyembah berhala dalam penyembahan berhala, Anda juga akan menjadi penyembah berhala!

Tujuh puluh tiga golongan (madzhab) adalah semua tahapan di jalan menuju Tuhan. Ayn al-Qozat memiliki bagian yang luar biasa dalam Tamhidatnya yang menyatakan : Apakah Anda tahu apa yang saya katakan? Saya mengatakan bahwa pencari spiritual harus mencari Tuhan tidak di Firdaus, tidak di dunia, dan tidak di akhirat. Ia harus berhenti mencari Tuhan dalam segala hal yang telah dilihatnya dan segala yang ia ketahui : Jalan sang pencari berada di dalam dirinya sendiri. Dia harus menemukan Jalan dalam dirinya, seperti yang dikatakan Al Qur'an: "[Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kami ...] dan di dalam diri mereka sendiri, apakah mereka tidak merenungkan [tentang ini]?" ....Tidak ada jalan menuju Tuhan lebih baik dari Jalan Hati. Ini adalah arti dari “Hati adalah rumah Allah.” 

Saya melihat ke dalam Hati saya sendiri. Di sana aku melihatnya : Dia tidak ada di tempat lain.

Jauh Melampaui Tindakan

Jauh melampaui tindakan yang salah dan tindakan yang benar terdapat sebuah tempat. Aku akan menemuimu disana. Tatkala jiwa berbaring diatas rerumputan, maka dunia terlalu penuh untuk dibicarakan.

Sepasang kekasih tidak pada akhirnya bertemu di suatu tempat. Mereka sebenarnya telah ada dalam diri satu sama lain selama ini. Jangan berduka, Apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.

Cinta Tak Tergoyahkan

Cinta kita mungkin tak seindah jalinan cinta mereka. Dipenuhi keindahan dalam kesatuan hati. Namun itulah uniknya. Cinta tak harus berjalan mulus. Kadang melalui kerikil tajam. Melukai kaki. Berdarah bahkan sempat tak bisa melangkah karena perihnya luka.

Cinta tidak harus berjalan dijalan rata saja. Diterjalnya jalan apapun akan bisa di lalui. Iman dan keyakinan kuat cinta teruji. Hingga waktu berjalan panjang. Kau dan aku semakin bijak di kisah ini.  Bukti bahwa cinta kita kuat tak kan tergoyahkan.

Aku Selalu Mencintai mu


Aku mencintaimu ketika engkau hadir bersamaku dan aku tetap mencintaimu walaupun ketika engkau pergi meninggalkan aku.

Aku tetap mencintaimu walaupun engkau telah menyakiti hatiku. Sakit nya yang engkau berikan padaku ini, tetap akan aku tanggung dalam keadaan aku mencintaimu.

Aku mencintaimu walaupun engkau mencintai yang lain, karena hati aku ada tujuan dan tujuan aku ialah senantiasa melihat kebahagiaan dalam kehidupanmu walaupun engkau bersama yang lain dan mencintainya sekiranya itu membuat engkau bahagia.

Jika engkau memang takdirku. Biarlah semesta yang membawa mu kembali padaku. 





Sang Kekasih

 

Pemberian Tuhan adalah pemberian saya. Saya memanfaatkan setiap momen hari ini untuk memuji Tuhan. Harmoni ilahi, kedamaian dan kelimpahan menyertai saya. Cinta ilahi datang dariku, memberkati semua orang yang masuk ke lingkunganku. Cinta ilahi sedang menyembuhkan saya sekarang. Saya tidak akan takut pada kejahatan, karena Tuhan menyertai saya.

Saya selalu dikelilingi oleh lingkaran suci cinta dan kekuatan Ilahi. Saya menegaskan, merasakan, mengetahui dan percaya dengan kuat dan positif bahwa mantra cinta dan kewaspadaan ilahi mengarahkan, menyembuhkan dan merawat semua anggota keluarga saya dan orang-orang yang saya cintai. Saya memaafkan semua orang dan dengan tulus memancarkan cinta ilahi, kedamaian, dan niat baik untuk semua orang, di mana pun mereka berada. Kedamaian menguasai pusat keberadaan saya, inilah kedamaian Tuhan.

Dalam keheningan ini aku merasakan kuasa-Nya, bimbingan dan kasih akan Hadirat Qudus-Nya. Saya dibimbing secara ilahi dalam semua jalan saya. Saya adalah saluran yang bersih untuk cinta, kebenaran, dan keindahan Ilahi. Saya merasakan sungai kedamaian-Nya mengalir melalui saya.

Aku tahu semua masalahku larut dalam pikiran Tuhan. Jalan Tuhan adalah jalanku. Kata-kata yang saya ucapkan pergi kesana kemana saya mengirimkannya. Aku bersukacita dan mengucap syukur,  menyadari bahwa doaku akan terkabul. Dan memang begitu. 


Kosong Tapi Isi



Setengah air di gelas. bisa di katakan airnya kosong setengah atau sebaliknya justru terisi air setengah, tergantung sudut pandang pemaknaannya. Begitu juga hidup ini. Apa itu nasib buruk. apa itu nasib baik? Apakah hitam adalah penderitaan, Apakah putih adalah kesucian? Apakah siang kita sebut terang karena matahari bersinar atau siang Sesungguhnya penderitaan karena ia lahir dari rahim malam?...

Pantai seberang mungkin adalah Pantai ini. Apakah Nibbana bisa di capai dengan keinginan untuk Nibbana? ah, Nibbana pun aku tidak tertarik untuk mencapainya...Hidup itu bagaikan sebuah impian sehingga bunga yang paling indahpun hanya di dalam mimpi. Yang tidaklah layak untuk digenggam  erat, namun menolaknya. Bukankah berada dikutub ekstrem yg sama?

Kosong adalah Isi Dan Isi Adalah Kosong 

Kehidupan Ini Hanyalah llusi Dan Ilusi ini Hanya bisa Disadari Melalui Kehidupan Ini


Terikat Pada Kekosongan

 

Apakah cinta itu kesenangan, apakah itu kegembiraan cinta? 

Tidak, 

Cinta selalu merindukan; 

Cinta adalah tekun tak kenal lelah; 

Cinta berharap dengan sabar; 

Cinta adalah penyerahan diri; 

Cinta adalah tentang terus-menerus kesenangan dan ketidaksenangan dari yang dicintai, 

karena cinta adalah pengunduran diri dari kehendak pemilik hati; 

Itu adalah cinta yang mengajarkan satu : 

Engkau, bukan aku. . . . . .


Gali hatiku, Kekasih, 

Dan Engkau akan menemukan di kedalamannya 

Musim semi cinta-Mu.


Praktisi harus beralih dari keterikatan ke keberadaan, ke keterikatan pada kekosongan. Mengapa?

Jika seseorang berpikir bahwa kekosongan adalah kebijaksanaan atau pembebasan sejati, di bawah khayalan ini, maka seseorang tidak dapat mencapai yang tertinggi.



Tanpa Engkau Tahu




MENCINTAI Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya. 
MENCINTAI Adalah ketika dia tidak mempedulikan mu dan kamu masih menunggunya. 
MENCINTAI Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sambil berkata "Aku turut berbahagia untukmu"
MENCINTAI....Bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan. MENCINTAI....Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
MENCINTAI...Bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
MENCINTAI...Bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati dibandingkan menangis tersedu-sedu. Air mata yang keluar itu dapat dihapus. Sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia, apabila kita melepaskannya.

Suatu hari engkau bertanya kepadaku, manakah yang lebih penting bagimu, hidupku atau hidupmu? Aku berkata, hidupku.

Lalu engkau pergi, tanpa engkau tahu engkau adalah hidupku.

#Hanya Waktu Yang Akan Menjawab Semua#



Berserah Diri

Mengapa engkau sangat bersusah hati ? 

Biar Aku mengambil alih semua kekhawatiranmu. Aku akan mengurus semuanya. Aku mengambil alih (kesusahanmu) hanya bila engkau sanggup menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Ku, Ini adalah sesuatu yang berharga yang sedang Aku nantikan.

Bila engkau berserah diri sepenuhnya kepada-Ku, Engkau tidak perlu lagi merasa khawatir tentang apapun. Singkirkan semua rasa takut dan kebingungan.

Menyerahkan diri diartikan sebagai kemampuan menjauhkan pikiran-pikiranmu dari rasa khawatir, dari begitu banyak kesulitan yang harus engkau hadapi dan dari banyak macam masalahmu. Katakan ”Oh Tuhan, ambilah semuanya. Biar kehendak-Mu terjadi.”

Penyerahan diri berarti tidak perlu berharap, tidak perlu kecewa bila yang terjadi berbeda dengan yang diharapkan.

Bila engkau masih memiliki rasa khawatir, Hal itu menunjukkan bahwa engkau tidak percaya bahwa engkau dicintai dan dihargai, bahwa Aku berkuasa atas hidupmu dan bahwa tidak ada yang terlewatkan oleh-Ku.

Jangan berfikir tentang apa yang akan terjadi dan bagaimana segala sesuatunya akan berproses. Sikap lemahmu yang seperti ini memperlihatkan bahwa engkau tidak memiliki rasa percaya yang penuh pada diri-Ku.

Engkau ingin Aku mengambil alih atau tidak ? Engkau hanya perlu berhenti khawatir! Aku akan membimbingmu hanya bila engkau berserah penuh pada-Ku.

Dan bila Aku harus mengarahkanmu di jalan yang sama sekali berbeda dari yang engkau harapkan, maka Aku sendiri yang akan menggendongmu.

Pikiranmulah yang menjadi sumber penyebab kegelisahanmu; seperti pikiran dan kekhawatiran, serta keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatu sendiri.

Ketika engkau sedang dalam penderitaan, engkau berdoa meminta bantuan-Ku, tetapi yang engkau minta adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginanmu sendiri; engkau tidak mempercayakan dirimu pada-Ku, melainkan engkau ingin membuat Aku menyesuaikan diri-Ku dengan keinginanmu.

Engkau seperti pasien yang memberitahu dokter tentang obat apa yang engkau perlukan dan bukannya bertanya kepada dokter tentang obat yang seharusnya diperlukan!

Jangan bersikap seperti itu. Bila engkau berkata dengan tulus :”Jadilah kehendakMu”, yang juga berarti ”Biarlah Engkau mengambil alih semua ini”. Maka Aku akan terlibat dengan segenap kekuatan ke-mahakuasaan-Ku dan memecahkan masalah pelik, bahkan yang sepertinya mustahil.

Jangan merasa risau, pejamkan matamu dan dengan penuh keyakinan ucapkan kata-kata ini :”Engkaulah yang mengambil alih. Jadilah kehendakMu”.  Maka Aku akan mengatasinya, dan bila diperlukan, Aku juga akan membuat sebuah keajaiban. Aku senantiasa memikirkanmu – Aku hanya bisa membantumu bila engkau mempercayakan dirimu sepenuhnya kepadaKu.

Anakmu Bukanlah Milikmu


Anak adalah kehidupan, Mereka sekedar lahir melaluimu tetapi bukan berasal Darimu.Walaupun bersamamu tetapi bukan milikmu,

Curahkan kasih sayang tetapi bukan memaksakan Pikiranmu, karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri. Berikan rumah untuk raganya, tetapi tidak jiwanya, Karena jiwanya milik masa mendatang. Yang tak bisa kau datangi Bahkan dalam mimpi sekalipun. Bisa saja mereka mirip dirimu, tetapi jangan pernah, Menuntut mereka menjadi sepertimu. Sebab kehidupan itu menuju kedepan, dan Tidak tenggelam di masa lampau.

* Cinta itu sederhana, Bahagianya melihat mereka tumbuh dewasa

Biarkan Tuhan Mengatur Semua

Mengapa gelisah? Biarkan Aku mengurus semua urusanmu. Akulah yang akan memikirkan mereka. Aku tidak menunggu apa pun selain penyerahanmu kepada-Ku, dan kemudian kamu tidak perlu khawatir lagi tentang apapun. Ucapkan selamat tinggal pada semua ketakutan dan keputusasaan.

Kamu menunjukkan bahwa kamu tidak percaya kepada-Ku. Sebaliknya, engkau harus bergantung secara membabi buta kepada-Ku.

Menyerah berarti : Memalingkan pikiran Anda dari masalah, mengalihkannya dari kesulitan yang Anda temui dan dari semua masalah Anda. Tinggalkan semuanya di tangan-Ku sambil berkata, "Tuhan, jadilah kehendak-Mu. Pikirkanlah itu." Artinya, "Tuhan, saya berterima kasih, karena Anda telah mengambil segalanya ke tangan Anda, dan Anda akan menyelesaikan ini untuk kebaikan tertinggi saya." Ingatlah bahwa memikirkan konsekuensi dari suatu hal bertentangan dengan penyerahan diri. Artinya, ketika kamu khawatir bahwa suatu situasi tidak memiliki hasil yang diinginkan, kamu menunjukkan bahwa kamu tidak percaya pada kasih-Ku kepadamu—kamu membuktikan bahwa kamu tidak menganggap hidupmu berada di bawah kendali-Ku dan tidak ada yang luput dari-Ku .

Jangan pernah berpikir: Bagaimana ini akan berakhir?... Apa yang akan terjadi? Jika kamu menyerah pada pencobaan ini, kamu menunjukkan bahwa kamu tidak percaya kepada-Ku. Apakah Anda ingin Saya menanganinya - ya atau tidak? Maka Anda harus berhenti cemas tentang hal itu! 

Aku akan membimbingmu hanya jika kamu benar-benar berserah diri kepada-Ku. Dan ketika Aku harus menuntunmu ke jalan yang berbeda dari yang kau harapkan, Aku menggendongmu dalam pelukanku.

Oh Kekasih



Hanyalah dikau saja
Kekasih tercinta 
Di luar jendela 
Engkau berada.

Membiarkan aku 
Dalam kaku 
Menanti wajahmu itų 
Yang tidak menentu.

Sampai bila kita 
Akan bertemu mata 
Tak tahan rasa 
Menahan derita

Sekali ku berpisah
Semalaman diketik resah 
Ingin tau diri dalam payah
Bagaikan menyelesaikan benang rusuk basah.

oooooooh, kekasihku
Datanglah padaku selalu
Sepertiku datangimu
Tanpa waktu.

Cinta Untuk Cinta


Cinta tidak memberi apapun kecuali dirinya sendiri dan tidak mengambil apapun kecuali dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki dan tidak akan kehilangan, karena Cinta sudah cukup bagi Cinta. 
Ketika Anda mencintai, Anda seharusnya tidak mengatakan, “Tuhan ada di hati saya,” tetapi, “saya di dalam hati Tuhan. " Dan jangan berpikir Anda bisa mengarahkan Jalannya Cinta, Cinta itu sudah sepantasnya menemukan Anda, mengarahkan Jalan Anda. 
Cinta tidak memiliki keinginan lain selain untuk memenuhi diri. Tetapi jika Anda mencintai dan harus memiliki keinginan, biarkan ini menjadi keinginan Anda untuk mencair dan menjadi seperti anak sungai. Hidup hanya sekejap mencintaimu selamanya. 
Pernikahan adalah janji persahabatan, memiliki seseorang untuk berbagi semua pengalaman hidup. 

Pernikahan tidak menjanjikan bahwa tidak akan ada masa sulit, hanya kepastian bahwa akan selalu ada seseorang yang peduli dan akan membantu Anda melewati masa-masa yang lebih baik. 

Pernikahan tidak menjanjikan romantisme abadi, hanya cinta dan komitmen abadi. 
Pernikahan tidak dapat mencegah kekecewaan, atau kesedihan, tetapi dapat menawarkan harapan, penerimaan, dan penghiburan. 
Pernikahan tidak dapat melindungi Anda dari membuat pilihan individu atau melindungi Anda dari dunia, tetapi itu akan membantu meyakinkan Anda bahwa ada seseorang di sisi Anda yang benar-benar peduli, ketika dunia menyakiti Anda dan membuat Anda merasa rentan. 

Pernikahan menawarkan janji bahwa akan ada seseorang yang menunggu untuk mendengarkan, menghibur, menginspirasi. 

Pernikahan adalah bergabungnya dua orang yang berbagi janji hati sinar matahari dan bayang-bayangnya untuk mengatakan aku mencintaimu melebihi sisa hidupku.

Cinta dan Pernikahan

Saat cinta memanggilmu, ikuti dia, Meski jalannya sulit dan terjal. Dan ketika sayapnya mengepak Anda menyerah padanya, Meskipun pedang yang tersembunyi di antara sayapnya bisa melukaimu. Dan ketika dia berbicara kepada Anda, percayalah padanya, Meskipun suaranya dapat menghancurkan impian Anda saat angin utara menghancurkan taman. Karena sama seperti cinta memahkotaimu, dia akan menyalibkanmu. Sama seperti dia untuk pertumbuhanmu, dia juga untuk pemangkasanmu. Bahkan saat dia naik ke ketinggian Anda dan membelai cabang Anda yang paling lembut yang bergetar di bawah sinar matahari, Jadi dia akan turun ke akar Anda dan mengguncang mereka dalam  kemelekatan mereka ke bumi. Seperti berkas jagung dia mengumpulkanmu untuk dirinya sendiri. Dia mengirik Anda untuk membuat Anda telanjang. Dia menyaring Anda untuk membebaskan Anda dari sekam Anda. Dia menggiling Anda menjadi putih.Dia meremas Anda sampai Anda lentur; Dan kemudian dia menugaskan Anda ke api sucinya, agar Anda bisa menjadi roti suci untuk pesta suci Tuhan.

Semua hal ini akan dilakukan atas cinta kepadamu sehingga kamu dapat mengetahui rahasia hatimu, dan dalam pengetahuan itu menjadi bagian dari hati Kehidupan. Tetapi jika di dalam hati Anda hanya mencari kedamaian cinta dan kesenangan cinta, Maka lebih baik bagimu jika kamu menutupi auratmu dan keluar dari lantai pengirikan cinta, Ke dunia tanpa musim di mana Anda akan tertawa, tetapi tidak semua tawa Anda, dan menangis, tetapi tidak semua air mata Anda.

Cinta tidak memberikan apa-apa selain dirinya sendiri dan tidak mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki dan tidak akan dimiliki, Karena cinta sudah cukup bagi cinta. Ketika Anda mencintai Anda tidak harus mengatakan, "Tuhan ada di hati saya," melainkan, "Saya ada di hati Tuhan."  Dan janganlah berpikir Anda dapat  mengarahkan jalan cinta, karena cinta, jika cinta itu menganggap Anda layak, mengarahkan jalan Anda.

Cinta tidak memiliki keinginan lain selain memenuhi dirinya sendiri. Tetapi jika Anda mencintai dan harus membutuhkan memiliki keinginan, biarkan ini menjadi keinginan Anda, Meleleh dan menjadi seperti sungai yang mengalir yang menyanyikan melodinya di malam hari. 

Untuk mengetahui rasa sakit dari terlalu banyak kelembutan. Terluka oleh pemahamanmu sendiri tentang cinta, Dan berdarah dengan sukarela dan gembira.

Untuk bangun saat fajar dengan hati bersayap dan bersyukur untuk hari penuh cinta lainnya, Untuk beristirahat di siang hari dan merenungkan ekstasi cinta, Untuk kembali ke rumah di malam hari dengan rasa syukur, Dan kemudian tidur dengan doa untuk kekasih di hatimu dan nyanyian pujian di bibirmu.

Dan bagaimana dengan Pernikahan, tuan? Dan dia menjawab sambil berkata, Anda dilahirkan bersama, dan bersama-sama Anda akan selamanya. Kalian akan bersama saat putih sayap kematian menyebarkan hari-harimu. Kalian akan bersama bahkan di memori diam tentang Tuhan. Tapi biarkan ada ruang dalam kebersamaanmu, Dan biarkan angin surga menari di antara kamu. Saling mencintai, tapi tidak membuat ikatan dari cinta : Biarkan itu menjadi laut yang bergerak di antara pantai jiwamu. Isi cangkir satu sama lain tetapi minum bukan dari satu cangkir. Saling memberi rotimu tapi makanlah bukan dari roti yang sama. Bernyanyi dan menari bersama dan bergembiralah, tetapi biarlah kamu masing-masing menyendiri, bahkan ketika senar kecapi sendirian meskipun mereka bergetar dengan musik yang sama. 

Berikan hatimu, tapi jangan ke masing-masing simpanan orang lain. Karena hanya tangan Kehidupan yang bisa menampung hatimu. Dan berdiri bersama namun tidak terlalu dekat bersama, sebab tiang-tiang candi berdiri terpisah,  dan pohon ek dan cemara tumbuh tidak dalam bayangan satu sama lain.

Mencari Tuhan

 

Tuhanmu bersemayam di dalam dirimu seperti harumnya bunga. Engkau terus berlari ke sana kemari dengan gila-gilaan mencari Tuhan seperti rusa yang memiliki kasturi di pusarnya, namun ia tidak mengetahuinya dan mencarinya di antara rerumputan untuk mencari sumber keharuman.

Dia yang terus kau cari di seluruh dunia, berada di dalam tubuhmu sendiri. Dia telah memberikan tabir ilusi ini, itulah sebabnya kau tidak melihatnya. 

Jika Anda memahaminya, Anda akan tinggal di rumah Anda sendiri dan tidak akan pergi ke luar untuk mencarinya. Tetaplah bersukacita, tutup mata Anda dan lihatlah Dia. Tuhan Anda ada di dalam diri Anda; jangan pergi ke tempat lain.

Cinta Tak Berujung



Aku tampaknya mencintaimu dalam bentuk yang tak terhitung banyaknya, tak terhitung banyaknya. Dalam kehidupan setelah kehidupan, dalam usia demi usia, selamanya. Hatiku yang terpesona telah membuat dan membuat ulang kalung lagu, yang kau ambil sebagai hadiah, kenakan di lehermu dalam berbagai bentuk, Dalam kehidupan setelah kehidupan, di zaman demi zaman, selamanya.

Setiap kali aku  mendengar kisah cinta yang lama, itu adalah rasa sakit usia tua, Ini kisah kuno tentang berpisah atau bersama. Saat aku menatap terus dan terus ke masa lalu, pada akhirnya engkau muncul, Dibalut cahaya bintang kutub, menembus kegelapan waktu. Engkau menjadi gambaran dari apa yang ku kenang selamanya.

Engkau dan aku telah mengapung disini di arus yang mengalir dari mata air. Di Jantung waktu, cinta satu sama lain.  Kami telah bermain bersama jutaan kekasih, Berbagi dalam manisnya  pertemuan yang pemalu, air mata perpisahan yang menyedihkan, Cinta lama tetapi dalam bentuk yang memperbarui dan memperbarui selamanya.

Hari ini hatiku menaruh dihatimu, aku telah menemukan akhir didalam dirimu Cinta semua orang di masa lalu dan selamanya. Sukacita, kesedihan dalam kehidupan universal. Kenangan semua cinta menyatu dengan cinta kita yang satu dalam lagu-lagu penyair masa lalu dan selamanya. 

Cahaya pagi telah membanjiri mataku, ini adalah pesanmu untuk hatiku. Wajahmu membungkuk dari atas, matamu menatap mataku, dan hatiku telah menyentuh hatimu. Sungai, yang bernyanyi dengan semua gelombang dan arusnya. Dan berdarah dengan sukarela dan gembira.

Suatu hari kau bertanya padaku mengenai mana yang lebih penting, hidupku atau hidupmu?  aku menjawab hidupku dan kau pun pergi tanpa mengetahui bahwa engkau adalah hidupku.

Hujan Sore Ini

Denting rintik yang menggugah jiwa. Juga wajah sendu itu...Ku rayu hujan. Dulu, Selalu, untuk singgah lebih lama. Agar waktu mau mengalah

Ingatan yang dulu mempertemukan kita. Kini, seolah sedih dan hujan adalah teman sejalan. Aku tidak bisa lagi memelukmu saat hujan turun, meski setiap kali hujan aku selalu bisa menemukanmu dalam ingatan. 

Kita, katamu. Adalah senyap yang menetap. Pada setiap sajak rindu,yang kita tulis dengan luka. Tanpa airmata. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka juga pelukanmu

Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah. Dengarkan hujan. Ini datang lagi. Mendengarnya dalam hujan. Rasakan sentuhan air mata yang jatuh mereka tidak akan jatuh selamanya.. 

Di jalan hari akan mengalir semua hal datang, semua hal pergi. Aku akan selalu mengingatmu, dan engkau akan selalu mengingatku, sama seperti kita akan mengingat malam, hujan di jendela, dan semua hal yang akan selalu kita miliki karena kita tidak dapat memilikinya

Selamat Ulang Tahun Mom

Ketika Anda mengira saya tidak melihat Anda membelikan kue ulang tahun hanya untuk saya Dan saya tahu bahwa hal-hal kecil adalah hal yang istimewa.

Ketika Anda mengira saya tidak melihat Anda mengucapkan doa Dan saya percaya ada Tuhan yang selalu bisa saya ajak bicara.

Ketika Anda mengira saya tidak melihat Anda menciumku dan malam itu saya merasa dicintai. 

Ketika Anda mengira saya tidak melihat Saya melihat air mata keluar dari mata Anda Dan saya belajar bahwa terkadang ada hal-hal yang menyakitkan Tapi tidak apa-apa untuk menangis.

Ketika Anda mengira saya tidak melihat Kau tersenyum Dan itu membuatku ingin melihat kecantikannya itu.

Ketika Anda mengira saya tidak melihat Anda peduli Dan saya ingin menjadi apa pun yang saya bisa. 

Pastinya Aku melihat Dan saya ingin mengucapkan terima kasih Untuk semua hal yang Anda lakukan Ketika Anda mengira saya tidak melihat.

Dan saya belajar bahwa terkadang ada hal-hal yang menyakitkan Tapi tidak apa-apa untuk menangis.

Syair Abu Nawas



Wahai Tuhanku...

Dosa dosaku terlalu besar dan banyak Tapi aku tahu ampunanMu lebih besar

Jika hanya orang baik yg berharap kepadaMu. Kepada siapa pelaku maksiat akan berlindung dan memohon ampunanMu.

Aku berdoa kepadaMu seperti yg engkau perintahkan dgn segala kerendahan dan kehinaanku. Jika kau tampik tanganku, lantas...Siapa yg memiliki kasih sayang.

Hanya harapan yg ada padaku ketika aku berhubungan dengan Mu. Dan aku pasrah setelah ini

Syair Rabiah Al Adawiyah


Suatu ketika Rabiah al-Adawiyah berlari-lari ke pasar sembari menggenggam sebilah obor menyala-nyala di tangan kanannya dan seember air di tangan kirinya. Orang-orang keheranan. “Hai Rabiah, apa yang akan kau lakukan?” Rabiah menjawab, “Dengan api ini, ingin kubakar surga, dan dengan air ini, ingin kupadamkan neraka, supaya orang tidak lagi menyembah Tuhan karena takut akan neraka atau karena mendambakan surga. Aku ingin setelah ini hamba-hamba Tuhan akan menyembah-Nya hanya karena cinta.”

~ Rabiah al-Adawiyah ~

Ket : Rabiah adalah sufi wanita pertama yang memperkenalkan ajaran Mahabbah (Cinta) Ilahi, sebuah jenjang (maqam) atau tingkatan yang dilalui oleh seorang salik (penempuh jalan Ilahi).


Syair Sang Mursyid


Berkat bantuannya, bila kau mampu melihat Wujud Ia Yang Tak Berwujud. Ketahuilah, bahwa kau telah bertemu dengan seorang Guru,

Jalan yang ditunjukkannya pun lurus, mudah gampang ditempuh, Tak ada ritual berbelit pun keharusan-keharusan yang sulit.

Kau tak perlu menutup diri, menahan napas dan menyendiri. Yang Maha Tinggi, dapat kau temukan dalam hidup sehari-hari

Di tengah keramaian, kau akan menemukan keheningan. Bebas dari takut dan kegelisahan,

kau akan selalu berenang dalam kolam kebahagiaan, sambil menikmati dunia, kau tetap bersama Allah.

Ia Yang Melampaui segalanya, Maha Ada—berada di mana-mana, Di bumi dan di langit jauh sana, dalam air dan di udara.

Seorang Pencari menemukan-Nya di dalam dan di luar diri. Kukuh dan teguh dalam keyakinannya, Ketiadaan pun telah terlampaui olehnya.

Syair Gus Dur


Astagfirullah robbal baroya…
Astagfirulloh minal khootooya…
Robbi zidni ‘ilmannaafii’a…
Wawaffikni ‘amalansoliha…

Yarosulalloh salammun’alaik…
Yaarofi’asaaniwaddaaroji…
‘atfatayaji rotall ‘aalami…
Yauhailaljuu diwaalkaromi…

Ngawiti ingsun nglarasa syi’iran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo petungan 2X

aku mulai, merapalkan syair
…dengan memuji, kepada tuhan
yang telah memberikan rahmat dan kenikmatan
…siang dan malam, tanpa hitungan (2x)

Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro 2X

wahai teman-teman; pria, wanita
jangan hanya mengkaji syariat saja
hanya bisa mendongeng, menulis, dan membaca
pada akhirnya, akan sengsara (2x)

Akeh kang apal Qur’an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe dak digatekke
Yen isih kotor ati akale 2X

banyak yang hafal qur’an-hadits nya
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya diri sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nistho 2X

mudah terbujuk nafsu angkara
dalam perhiasan gebyarnya dunia
iri dan dengki atas kekayaan tetangga
karena itulah hatinya gelap dan nista (2x

Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine 2X

mari saudara, jangan lupakan
kewajiban mengkaji di semua runtutannya
untuk menebalkan iman tauhidnya
bagusnya pesangon, mulya matinya (2x)

Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane 2 X

yang disebut shaleh, bagus hatinya
karena telah mapan, ilmu sirri-nya (ilmu rahasia ketuhanan)
lelaku tarekat dan ma’rifatnya
juga hakekat telah merasuk rasanya (2x)

Alquran qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing jero dodo 2X

al-qur’an qadim, wahyu yang mulia
tanpa ditulis bisa dibaca
itu wejangan guru yang waskita (ma’rifat)
ditancapkan di dalam dada (2x)

Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu’jizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjing iman 2 X

menempel, hati dan pikiran
merasuk di badan, semua jeroan (badan bagian dalam)
mukjizat rasul menjadi pedoman
menjadi jalan masuknya iman (2x)

Kelawan Alloh kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X

terhadap Allah yang maha suci
harus berangkulan siang dan malam
ditirakati, diriyadhahi (bersusah-payah)
dzikir dan suluk (jalan menuju tuhan) jangan sampai terlupa (2x)

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran 2X

hidupnya tenang, merasa aman
adanya rasa (aman), tanda kalau beriman
sabar, menerima, walaupun pas-pasan
semua itu ditakdirkan oleh tuhan (2x)

Kang anglakoni sakabehane
Allah kang ngangkat drajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate 2X

mari laksanakan, semuanya
Allah yang akan mengangkat derajatnya
meskipun terlihat rendah tata lahirnya
tapi (sebenarnya) mulia kedudukan derajatnya (2x)

Lamun prasto ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese 2X

apabila meninggal, nanti diakhirnya
tidak kesasar roh dan sukmanya
di gadhang (sukai-angkat) oleh Allah, surgalah tempatnya
tetap utuh mayitnya, juga kafannya (2x)

Gak Butuh Dalil

Jemaah : "Kyai, ada orang yang ke mana-mana bawa keris. Apa hukumnya? Musyrik nggak?"

Kyai: "Ya hukumnya sama seperti orang jaman sekarang ke mana-mana bawa ATM."

Jemaah : "Kyai, apa hukumnya shalat dengan baca ushalli?"

Kyai: "Dalam shalat tidak ada bacaan ushalli. Dari takbir sampai salam gak ada ushalli."

Jemaah : "Maksud saya sebelum shalat baca ushalli."

Kyai: "Oh, kalau sebelum shalat, jangankan baca ushalli, baca whatsapp dan fesbuk juga boleh."

Jemaah : "Kyai, habis shalat berjamaah lalu salam-salaman itu ada dalilnya nggak?

"Kyai: "Habis shalat mau berbuat apa, gak butuh dalil. Jangankan salaman, ngentut saja boleh kok."

Kangen Penjenengan Gus

Hanya Engkau

Wahai Tuhanku, 

Jadikanlah aku seorang yang percaya dan memiliki Iman kepada-Mu, Aku susah meneteskan air mata saat takut kepada-Mu. Aku susah menangis ketika mengingat dosa. Padahal sejatinya aku tahu, Engkau selalu mengawasi aku. Maka, jadikanlah aku seorang yang mudah bertaubat dan meminta ampun kepada-Mu. Karena, kepada siapa yang dapat mengampuni aku, kalau bukan Engkau. 

Buatlah hati-ku bergetar ketika berzikir menyebut nama-Mu

Buatlah hati-ku takut ketika menyebut nama-Mu.

Ampuni aku ya Allah......


Apakah Anda Benar Bebas?

 

Kata-kata terakhir John McAfee yang mengerikan mengungkap kebenaran yang brutal: Anda tidak bebas—Anda adalah budak sistem. Pekerjaan rutin 9-5, kontrol pemerintah, kebohongan media—semuanya adalah jebakan. Apakah Anda siap untuk bebas, atau Anda akan tetap terbelenggu??

Apakah Anda Benar-Benar Bebas?

“Kamu pikir kamu bukan budak, tapi sebenarnya kamu budak.”

Itulah beberapa kata terakhir John McAfee, seorang pria yang menjalani hidup penuh tantangan, terus-menerus menentang otoritas, menolak kendali, dan mengungkap mekanisme tersembunyi penindasan yang membentuk masyarakat modern. Ia bukan sekadar pelopor keamanan siber atau jutawan buron—ia adalah seorang pemberontak, filsuf era digital, dan, dalam banyak hal, seorang nabi.

Kebohongan Kebebasan: Bagaimana Sistem Memperbudak Anda Tanpa Rantai

Sejak kita lahir, kita sudah dikondisikan. Dikondisikan untuk patuh. Dikondisikan untuk menyesuaikan diri. Dikondisikan untuk menerima dunia sebagaimana adanya tanpa bertanya. Kita disuruh untuk bersekolah, mendapatkan pekerjaan, membayar pajak, dan pensiun—inilah peta jalan menuju kesuksesan, kata mereka. Namun, siapa yang menulis peta jalan ini? Dan mengapa hanya peta jalan ini yang diberikan kepada kita?

John McAfee menyadari tipu daya ini. Ia menyadari bahwa tenaga kerja modern tidak lebih dari sekadar bentuk perbudakan yang canggih. Pikirkanlah—apakah libur akhir pekan benar-benar membuat Anda bebas? Apakah gaji benar-benar membebaskan Anda ketika sebagian besarnya dihabiskan untuk membayar pajak, sewa, dan tagihan yang tak ada habisnya? Apakah gelar menjamin kesuksesan, atau hanya memastikan Anda tetap berutang dan patuh?

McAfee tahu jawabannya: kebebasan tidak diberikan—melainkan diambil.

Kita tidak bebas karena kita tidak diizinkan untuk bebas. Kita dibelenggu oleh hukum, kewajiban, dan yang terpenting—ketakutan. Ketakutan untuk keluar dari sistem, ketakutan untuk gagal, ketakutan untuk menjadi berbeda. Ketakutan inilah yang membuat massa patuh, dan mereka yang berkuasa mengetahuinya.

Ilusi 9-5: Menukar Hidup demi Gaji

“Kalian harus membebaskan diri dari [kehidupan 9-5]… Ini bukan kehidupan yang sebenarnya.”

Kalimat tunggal dari McAfee ini langsung menyentuh inti perbudakan modern. Jutaan orang bangun setiap pagi, bukan karena mereka ingin, tetapi karena mereka harus melakukannya. Mereka bekerja keras, bekerja keras selama berjam-jam, dan pulang, hanya untuk melakukannya lagi keesokan harinya. Sistem telah meyakinkan orang-orang bahwa ini adalah hal yang normal, bahwa begitulah seharusnya hidup.

Namun jauh di lubuk hati, semua orang tahu itu tidak benar.

Hidup tidak pernah dimaksudkan sebagai siklus kerja, utang, dan konsumsi yang monoton. Hidup dimaksudkan untuk dijelajahi, dialami, dan dinikmati. Namun, kebanyakan orang tidak akan pernah merasakan kebebasan sejati karena mereka terlalu terikat pada sistem yang mengeksploitasi mereka. Perangkap gaji demi gaji memastikan bahwa mayoritas tidak pernah memiliki sarana—atau keberanian—untuk membebaskan diri.

Mereka yang mencoba melarikan diri akan dicemooh, diragukan, dan bahkan dimusuhi. Masyarakat dirancang untuk menghambat kemandirian karena orang yang mandiri tidak dapat dikendalikan. Dan itu, kawan, adalah ancaman terbesar bagi mereka yang berkuasa atas kita.

Pertanyaannya adalah: apakah Anda memiliki keberanian untuk menantang realitas Anda? Karena pada akhirnya, tragedi terbesar bukanlah kematian. Tragedi Terbesar adalah tidak pernah benar-benar hidup.

Cinta dan Kebebasan


Pikiran, melalui pengamatan, melalui keinginan, dan melalui kontinuitas keinginan, yang ditopang oleh pikiran selanjutnya, berkata : “Besok aku akan berbahagia. Besok aku akan mencapai sukses. Besok dunia akan menjadi tempat yang indah”. Demikianlah pikiran menciptakan jarak yang merupakan waktu itu.

Sekarang kita bertanya, dapatkah kita menyetop waktu? Dapatkah kita hidup sepenuhnya, sehingga tak ada hari esok yang harus dipikirkan oleh pikiran? Sebab waktu adalah kesedihan. Artinya, kemarin atau seribu kemarin yang lalu, Anda mencintai, atau Anda mempunyai sahabat yang telah pergi, dan kenangan itu tinggal pada Anda dan Anda berpikir tentang rasa suka dan rasa duka itu - Anda melihat ke belakang, menginginkan, mengharap, menyesal; maka pikiran, dengan mengulang-ulang semuanya itu, melahirkan sesuatu yang kita sebut kesedihan dan memberikan kontinuitas kepada waktu.

Selama ada jarak waktu yang telah dilahirkan oleh pikiran ini, pastilah ada kesedihan, pasti ada rasa takut yang berkesinambungan. Maka pertanyaan yang timbul ialah, dapatkah jarak waktu ini berakhir? Bila Anda berkata : “Mungkinkah ia berhenti?” maka ia telah menjadi sebuah ide, sesuatu yang hendak Anda capai, dan karena itu Anda mempunyai jarak waktu dan Anda terjebak lagi.

Kita mengira bahwa hidup selalu berlangsung di masa kini dan bahwa mati sesuatu yang menunggu kita nun jauh disana. Tetapi kita tak pernah bertanya, apakah perjuangan kehidupan sehari-hari itulah yang merupakan hidup yang sebenarnya. 

Kita ingin mengetahui kebenaran tentang reinkarnasi, kita meminta bukti tentang kelangsungan jiwa, kita percaya pada pernyataan orang-orang yang waskita dan pada hasil-hasil riset psikis, tetapi kita tak pernah bertanya, tak pernah, bagaimana cara menghayati kehidupan -  Hidup dengan riang hati dengan penuh kepesonaan, dengan keindahan setiap hari. Kita telah menerima hidup apa adanya dengan segala siksaan dan keputusasaannya, dan telah terbiasa dengan itu dan memikirkan tentang kematian sebagai sesuatu yang harus dihindarkan dengan hati-hati. Tetapi matipun satu hal yang luar biasa seperti hidup, bila kita tahu caranya hidup. Anda tak mungkin hidup tanpa mati setiap menit. Ini bukanlah sebuah paradoks intelektual. 

Supaya hidup komplit, sepenuhnya, setiap hari, seakan hidup itu suatu keindahan yang baru, haruslah ada kematian terhadap segala sesuatu yang terjadi hari kemarin; 

jika tidak, maka hidup Anda bersifat mekanis, dan batin yang mekanis tak mungkin tahu apa itu Cinta atau apa itu Kebebasan.

Cinta itu Hadiah

 

Di mana Nyala Rindu Bertemu Dengan Deritanya

Orang-orang datang kepada saya dan mereka ingin tahu tentang kehidupan masa lalu mereka. Mereka memiliki kehidupan lampau, tetapi itu tidak relevan. Mengapa pertanyaan ini? Apa yang akan kamu lakukan tentang masa lalu? Tidak ada yang bisa dilakukan sekarang. Masa lalu sudah lewat dan tidak bisa dibatalkan. Anda tidak bisa mengubahnya. Anda tidak bisa kembali. Itulah mengapa alam, dalam kebijaksanaannya, tidak mengizinkan Anda untuk mengingat kehidupan lampau. Jika tidak, Anda akan menjadi gila.

Anda mungkin jatuh cinta dengan seorang gadis. Jika Anda tiba-tiba menyadari bahwa gadis itu adalah ibu Anda di masa lalu, segalanya akan menjadi sangat rumit. Lalu apa yang harus dilakukan? Dan jika gadis itu telah menjadi ibumu di kehidupan sebelumnya, bercinta dengannya sekarang akan menciptakan rasa bersalah. Tidak bercinta dengannya juga akan menimbulkan rasa bersalah, karena Anda mencintainya.

Itulah mengapa saya mengatakan alam dalam kebijaksanaannya tidak pernah memungkinkan Anda untuk mengingat kehidupan masa lalu Anda - kecuali Anda sampai pada titik di mana hal itu dapat diizinkan, ketika Anda menjadi begitu meditatif sehingga tidak ada yang mengganggu Anda, maka gerbang terbuka dan semua kehidupan masa lalu Anda sebelumnya. kamu. Ini adalah mekanisme otomatis, meskipun terkadang mekanisme tersebut tidak berfungsi. Melalui kecelakaan beberapa anak lahir yang dapat mengingat. Tapi hidup mereka hancur.

Seorang gadis dibawa kepada saya beberapa tahun yang lalu. Dia ingat dua kehidupan masa lalunya. Dia baru berusia tiga belas tahun pada saat itu, tetapi jika Anda melihat matanya, mereka terlihat hampir tujuh puluh - karena dia ingat tujuh puluh tahun, dua kehidupan lampau.

Tubuhnya berumur tiga belas tahun, tetapi pikirannya berumur tujuh puluh tahun. Dia tidak bisa bermain dengan anak-anak lain, karena bagaimana bisa seorang wanita tua berumur tujuh puluh tahun bermain dengan anak-anak? Dia akan berbicara dan berperilaku seperti wanita tua. Dan dia terbebani, kekhawatiran selama bertahun-tahun di benaknya.

Jadi berpikirlah seolah-olah tidak ada masa lalu, dan berpikirlah seolah-olah tidak ada masa depan. Momen ini adalah semua yang diberikan kepada Anda.

Cinta itu Hadiah. Di mana Nyala Rindu bertemu dengan Deritanya.

Embun Pagimu

Cinta tidak memberi apa pun kecuali dirinya sendiri dan tidak mengambil apapun kecuali untuk dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki dan tidak akan kehilangan Karena cinta sudah cukup bagi cinta. 

Ketika Anda mencintai. Anda seharusnya tidak mengatakan, “Tuhan ada di hati saya,”  tetapi, “saya di dalam hati Tuhan."  Dan jangan berpikir Anda bisa mengarahkan Jalannya cinta, cinta jika itu menemukan Anda layak, mengarahkan Jalan Anda. 

Cinta tidak memiliki keinginan lain selain untuk memenuhi diri. Tetapi jika Anda mencintai dan harus memiliki keinginan, biarkan ini menjadi keinginan Anda, Untuk mencair dan menjadi seperti anak sungai. 

Embun pagimu ialah sisa hujan semalam di daun-daun, sesekali terjatuh dari tatapanmu memeluk hatiku

Penderitaan diciptakan sendiri

Anak-Ku dan Aku Menangis

Bila diri Anda lenyap sama sekali bagi cinta kasih itu, maka disitu orang lain tiada.

Apakah cinta mempunyai tanggung jawab dan kewajiban, dan apakah ia akan menggunakan kata-kata itu? Bila Anda mengerjakan sesuatu karena itu kewajiban Anda, adakah cinta disitu? Di dalam kewajiban tak ada cinta. Struktur satu kewajiban yang mencekal seorang manusia, menghancurkan manusia itu. Selama Anda terpaksa melakukan sesuatu karena itu kewajiban Anda, Anda tidak cinta akan apa yang Anda sedang lakukan. Bila Anda cinta, maka tak ada kewajiban dan tak ada tanggung jawab.

Sayanglah, bahwa kebanyakan orang tua mengira, bahwa mereka bertangung jawab atas anak-anaknya dan rasa tanggung jawab mereka itu berupa nasehat-nasehat tentang apa yang harus dilakukan anak-anak itu dan apa yang tak boleh dilakukan. 

Tentang seharusnya menjadi apa mereka itu, dan apa yang seharusnya tidak menjadi idaman mereka. Para orang tua menghendaki supaya anak-anaknya mempunyai kedudukan yang aman dalam masyarakat. Yang mereka sebut tanggung jawab adalah bagian dari Kehormatan yang mereka puja; orang tua hanya memikirkan tentang bagaimana caranya menjadi seorang borjuis yang sempurna. 

Pada waktu mereka mempersiapkan anak-anaknya supaya bisa cocok dengan masyarakat, mereka mengabadikan peperangan, konflik dan keganasan. Itukah yang Anda sebut kepedulian dan cinta?

Bila Anda kehilangan seseorang yang Anda cintai, Anda mencucurkan air mata - apakah air mata itu bagi Anda sendiri atau bagi orang yang telah pergi itu? 

Apakah Anda menangis bagi diri Anda sendiri atau bagi orang lain?

Bila Anda menangis untuk diri Anda, apakah itu cinta? - menangis karena Anda kesepian, karena Anda telah ditinggalkan, karena Anda tidak berkuasa lagi - mengeluh tentang nasib Anda, keadaan sekitar Anda - Selalu diri Anda yang mencucurkan air mata? Maka Anda akan melihat bahwa penderitaan itu diciptakan sendiri, penderitaan diciptakan oleh pikiran, penderitaan timbul karena ada jarak waktu.

Sekarang aku kesepian, susah, tak ada orang yang dapat menghiburku atau yang dapat menemaniku, dan karena itulah aku menangis.

Hanya cinta yang dapat menghasilkan pengampunan dan keindahan, ketertiban dan kedamaian. Terdapat cinta beserta berkahnya apabila ”Anda” berakhir.

Ilmu Itu Open Ending

Entah siapa penulisnya.....,  tapi sisi cara pandangnya berbeda dengan kebanyakan yang menggambarkan level ilmu berbentuk  piramida, dan penulis ini menggambarkan bahwa semakin paham akan ilmu maka diri semakin menghilang.

=======================

🍵 "SECANGKIR ILMU PAHAM".

Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah "paham".

Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya. 

Tingkat kedua terbawah adalah "kurang paham". Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham ..., dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul2 pemahaman yang benar ...!

Naik setingkat lagi adalah mereka yang salah paham. Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih. Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu.

Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah gagal paham. Gagal paham ini biasanya lebih karena kesombongan.

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain. Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja .......Lihatlah apa yang disampaikan, dan jangan melihat siapa yang menyampaikan. Dia tertutup hatinya. Tertutup akal pikirannya.Tertutup pendengarannya.Tertutup logikanya. Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri. Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham. Dia tetap dengan dirinya, dan dia bangga dengan ke-gagal paham-annya ...

"Kok paham ada ditingkat terbawah dan gagal paham di tingkat yang paling tinggi ? Apa tidak terbalik ?" "Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah." Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa se-akan2 dia tidak tahu apa-apa ...Dia terus mau menerima ilmu, dari mana-pun ilmu itu datangnya. Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat ..., apa yang disampaikan ...!Dia paham ...,ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah. Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya.

Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi. dia seperti balon gas yang berada di atas awan. Dia terbang tinggi dengan kesombongannya ..., Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya, Dan merasa akulah kebenaran ... !!! Masalahnya ..., dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak. Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti. Akhirnya dia terbawa ke-mana2 sampai terlupa jalan pulang ..., dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya ...Dia akan mengakui ke-gagalpaham-annya ..., dengan penyesalan yang amat sangat dalam.

"Jadi yang perlu diingat ...,akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah ...Ketika hatimu meninggi.., maka ilmu juga-lah yang akan membutakan si pemilik akal ..Ternyata di situlah kuncinya.

"Lidah orang bijaksana, berada didalam hatinya, dan tidak pernah melukai hati siapapun yang mendengarnya ..., tetapi hati orang bodoh, berada di belakang lidahnya, selalu hanya ingin perkataannya saja yang paling benar dan harus didengar ... !!!"

"Ilmu itu open ending" Makin digali makin terasa dangkal. Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa - apa..!!

~ Dhe Har

Bagaimana Penderitaan bisa Berakhir?



Penderitaan bukan takdir. 

Ia bukan sesuatu yang harus kita jalani selamanya. Ia muncul karena sebab…dan karena itu, ia bisa dihentikan — saat kita melihat sebabnya dengan jernih dan melepaskannya dengan sadar. 

Akhir dari penderitaan bukan berarti hidup tanpa rasa sakit, tapi hidup tanpa diperbudak oleh rasa sakit itu

Berikut jalan menuju akhir penderitaan :

1. Dengan mengenali kenyataan sebagaimana adanya,

2. Dengan melepas keterikatan yang menyesakkan,

3. Dengan tidak lagi menolak apa yang memang tak bisa dihindari, kita mulai merasakan ruang. Kita mulai mengenal kedamaian yang tak tergantung pada keadaan. Dan bagaimana kita sampai ke sana? Inilah Kebenaran Mulia keempat,

4. Jalan ini bukan jalan cepat. Bukan jalan keras. Tapi jalan yang bisa dilalui dengan hati terbuka dan langkah sadar.

Ada Delapan unsur untuk Jalan Mulia : 

1. Pandangan benar

2. Niat benar

3. Ucapan benar

4. Tindakan benar

5. Mata pencaharian benar

6. Usaha benar

7. Perhatian penuh (awareness/mindfulness)

8. Konsentrasi benar (Samadhi)

Ini adalah cara hidup yang membawa kita dari ilusi menuju kejelasan. Dari reaksi menuju kesadaran. Dari penderitaan menuju kebebasan bathin yang sejati.

Jalan ini bisa dimulai di mana pun Anda berada sekarang. Dalam satu nafas. Dalam satu keputusan untuk hadir sepenuhnya. Anda tidak harus sempurna. Anda hanya perlu jujur.

Dan berjalanlah — sedikit demi sedikit — menuju cahaya yang selalu ada di dalam dirimu. 


Ombak ditepian Pantai


Ada tempat di dalam hati kita
Dimana kita menyimpan kenangan 
Dan ketika hidup menjadi terlalu sibuk
Ini adalah perasaan yang istimewa
Untuk memejamkan mata dan mengenang sejenak

Karena sepanjang malam seperti ini aku memeluknya

Cinta,
Aku masih bisa melihatmu
Aku mencintaimu dengan sejuta kata yang tak terucap dalam janji tentang rindu yang menjadi milikmu

Aku mencintaimu dengan sederhana 'Bahagia melihatmu baik baik saja'.







Sang Kekasih

 
Dulu saya tidak mengerti…sekarang saya mengerti… Cinta akan berakhir bahagia…Cinta akan Selalu berakhir bahagia…dulu saya pikir, Cinta adalah kondisi-kondisi yang menyertainya…Pasang surutnya…Kegembiraan Kesedihannya…Suka Dukanya…ternyata bukan…bahkan juga bukan bersatu ataupun Berpisah…Cinta bukan itu semua….Cinta sesungguhnya akan Berakhir Bahagia…apapun kondisinya…apapun situasinya… Cinta akan Selalu Berakhir Bahagia…

Jika kita tidak bersabar ketika berada dalam musim dingin, maka kita akan kehilangan keindahan musim semi yang cantik, kehangatan musim panas yang menjanjikan harapan. Dan kita tidak akan memanen hasil pada musim gugur. Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan ada fajar yang mengusir kegelapan. Ada harapan ada kegembiraan, dan tersenyumlah..

Imam Al-Ghazali mengatakan, “Jika kita ingin mengenal diri, maka ketahuilah dua hal dengan sebenar-benarnya, pertama, hati, dan kedua, jiwa (ruh). Al-Ghazali juga menekankan, bahwa : “Kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh kesiapannya mengenal Allah, tetapi dalam kesiapannya mengenali hatinya. Jika manusia telah mengenali hatinya, maka ia telah mengenali diri sendiri. Jika ia telah mengenali diri sendiri, maka ia telah mengenal Tuhannya.”

Rumi meninggal dan dikubur dalam Kubah Hijau [Qubat-ul-Azra’] yang bertuliskan, “Saat kami meninggal, jangan cari kuburan kami di tanah, tapi carilah di hati manusia.”

Seorang penyair Hindustan berkata, “Hasrat untuk melihat kekasih membawaku ke dunia, dan hasrat yang sama untuk melihat kekasih membawaku ke surga.”

Cinta adalah api di dalam jiwa, ia adalah nyala api bila hati dinyalakan, dan ia adalah asap bila ia menjelma melalui tubuh.

Bila cinta dipusatkan pada satu obyek, ia adalah cinta. Bila diarahkan ke beberapa obyek, ia disebut kasih. Bila seperti kabut, ia disebut nafsu. Bila cenderung kepada moral, ia adalah kebaktian. Bila diperuntukkan bagi Allah, Yang Maha Berada dan Maha Perkasa, yang merupakan Keberadaan Total, ia disebut cinta ilahi, pecinta itu disebut suci. Tiada daya yang lebih besar daripada cinta. Semua kekuatan muncul ketika cinta bangkit di dalam Hati. Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan izin Allah.

Untuk membaca pikiran, untuk mengirimkan dan menerima pesan telepati, orang mencoba proses-proses fisik dengan sia-sia. Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di dalam cinta! Konsentrasi, yang merupakan rahasia setiap pencapaian dalam hidup, dan faktor terpenting dalam semua aspek hidup, terutama dalam jalur agama dan mistisisme, namun semua itu merupakan hal yang alami dalam cinta. 

Orang tanpa cinta akan menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jalur ini, dan akan selalu gagal untuk memusatkan pikiran mereka pada satu obyek. Tetapi cinta memaksa pecinta, menahan visi tentang kekasihnya di depan pandangannya. Maka pecinta tak perlu berkonsentrasi dalam pikirannya. Cintanya sendiri adalah konsentrasi yang memberinya penguasaan atas semua hal di dunia.

“Daya manusia adalah kekuatan tubuhnya, tetapi daya cinta adalah keperkasaan Allah.”  “Kebahagiaan seorang pecinta terletak di dalam kebahagiaan kekasihnya.” 

Orang yang kolot berkata, “Ini baik, itu buruk. Ini benar, itu salah,” tetapi bagi seorang Sufi sumber semua perbuatan baik adalah cinta. Orang mungkin berkata bahwa cinta pun merupakan sumber perbuatan buruk, tetapi tidak demikian; sumbernya adalah tiadanya cinta. Amal baik kita terbuat dari cinta, dan dosa-dosa kita disebabkan oleh tiadanya cinta. Cinta mengubah dosa menjadi kebaikan. Semua orang berkata, “Aku cinta,” atau “Aku telah mencintai,” tetapi sangat jarang cinta yang senantiasa meningkat sejak dimulai. Bagi pecinta sejati, sungguh aneh mendengar orang berkata, “Aku telah mencintainya, tetapi kini aku tak mencintainya lagi.”

Cinta harus secara mutlak bebas dari kepentingan diri sendiri, karena bila tidak, ia tak akan menghasilkan cahaya yang benar. Bila api tak menyala, ia tak memberi cahaya, hanya asap yang keluar darinya, asap yang menyebalkan. Demikianlah cinta yang mementingkan diri sendiri; baik cinta kepada manusia maupun kepada Allah, ia tak berbuah karena meskipun tampak seperti cinta kepada orang lain maupun kepada Allah, ia sesungguhnya adalah cinta kepada diri sendiri.

Hafiz berkata tentang menyerah kepada kehendak kekasih: “Aku telah memecahkan gelas kehendakku ketika berbenturan dengan kehendak kekasihku. Meskipun cinta adalah cahaya, ia menjadi kegelapan bila hukumnya tidak dipahami. Seperti air yang dapat membersihkan semua benda, air itu menjadi lumpur bila bercampur tanah. Demikian pula cinta, bila tidak dipahami dengan benar dan bila salah arah, ia menjadi kutukan, bukan berkah.

Ada lima dosa utama terhadap cinta, yang mengubah madu menjadi racun. 

Pertama, bila demi cintanya pecinta merampas kebebasan dan kebahagiaan kekasihnya. 

Kedua, bila pecinta membiarkan kecemburuan atau kepahitan dalam cinta. 

Ketiga, bila pecinta ragu, tak percaya, dan curiga kepada orang yang dicintainya. 

Keempat, bila cinta menyusut akibat membiarkan kesedihan, masalah, kesulitan, dan penderitaan yang datang dalam jalur cinta. 

Kelima, bila pecinta memaksakan kehendaknya sendiri, bukan menyerah kepada kehendak kekasih. 

Itu semua adalah penyebab alami dari petaka dalam hati yang mencinta, seperti penyakit bagi tubuh fisik. Lenyapnya kesehatan membuat hidup menyedihkan, demikian pula lenyapnya cinta membuat hati tertekan. Hanya pecinta yang menghindari kesalahan di atas akan memperoleh manfaat dari cinta, dan tiba dengan selamat di tempat tujuannya. Kesabaran, pengorbanan, penyerahan, kekuatan, dan pengabdian dibutuhkan dalam cinta, dan tiada sesuatu kecuali harapan, hingga ia bersatu dengan kekasihnya. Pengorbanan dibutuhkan dalam cinta untuk memberi semuanya : kekayaan, harta milik, tubuh, hati, dan jiwa. Tiada lagi “Aku” yang tersisa, yang ada hanya “engkau”, sampai “engkau” itu berubah menjadi “aku”.

Orang-orang yang menghindari cinta dalam hidup karena takut akan deritanya, mengalami kerugian yang lebih besar dari pecinta, yang dengan kehilangan diri memperoleh semuanya.

Derita cinta pada saatnya akan menjadi kehidupan dari pecinta. Sakit dari luka hatinya memberinya kegembiraan yang tak dapat diberikan oleh apapun juga. Hati yang terbakar menjadi lampu penerang di jalan yang ditempuh pecinta, meringankan jalannya sampai ke tujuan.

Kenikmatan hidup itu membutakan, hanya cinta saja yang membersihkan karat dari hati, cermin dari jiwa.

Pecinta membiarkan hatinya yang liar untuk dikasihani di depan kekasih, menempatkannya di telapak tangannya.

Ia meletakkan hatinya di kaki sang kekasih yang memperlakukannya dengan dingin, sementara ia berseru, “Lebih lembut, kekasihku, yang lembut! Itu adalah hatiku, itu adalah hatiku.”

Hati si pecinta mengeluarkan air mata darah. Pecinta menekan hatinya, mencegahnya agar tidak berlari kepada kekasihnya.

Pecinta itu mengeluh bahwa hatinya tak setia karena meninggalkannya dan pergi ke kekasihnya.

Cinta mengemis agar kekasih mengembalikan hatinya bila hati itu sudah tak digunakannya lagi.

Tempat tinggal hati adalah di dalam pelukan kekasihnya.

Luka dalam hati adalah mawar bagi pecinta, rasa sakit adalah keindahannya.

Ia menangis agar dapat meneteskan air asin kepadanya untuk membuatnya cerdas, agar ia dapat sepenuhnya menikmati derita yang manis.

Pecinta cemburu kepada perhatian yang dicurahkan pesaing terhadap kekasihnya.

Bila pecinta menceritakan kisah cintanya kepada kawan-kawannya, mereka akan menangis bersamanya.

Pecinta mencium tanah yang diinjak kekasihnya ketika berjalan. Ia iri kepada kesempatan yang dimiliki sepatu kekasihnya. Pecinta menggelar permadani di pintu bagi sang kekasih.

Alis sang kekasih adalah Mihrab, pintu lengkung pada masjid. Tahi lalat di pipi kekasih adalah noda ajaib yang mengungkapkan rahasia langit dan bumi kepadanya.

Debu di bawah kaki kekasih baginya merupakan tanah sakral dari Ka’bah.

Wajah kekasih adalah Al Qur’an yang terbuka, dan ia mambaca Alif, huruf dan huruf simbolik dari nama Allah, dalam sifat sang kekasih.

Pecinta minum anggur Kautsar, yang keluar dari mata kekasih. Pandangan kekasih membuatnya mabuk.

Suara gelang kekasih membuatnya hidup.

Pecinta puas dengan melihat kekasih meskipun dalam mimpi, bukan dalam keadaan terjaga.

Kegembiraan dalam arti yang nyata hanya diketahui oleh seorang pecinta.

Orang tanpa cinta hanya mengetahui namanya, ia tidak mengetahui kenyataannya. Perbedaannya seperti manusia dan batu. Dengan semua perjuangan dan kesulitan hidup, manusia lebih suka menjadi manusia daripada menjadi batu yang tak tersentuh oleh perjuangan atau kesulitan, karena dengan perjuangan dan kesulitan, kegembiraan hidup menjadi sangat besar. Dengan semua derita dan kesedihan yang harus ditemui pecinta di dalam cinta, kegembiraannya dalam cinta tak dapat dibayangkan, karena cinta adalah hidup, dan tanpa cinta berarti mati.

“Para malaikat akan meninggalkan kebebasan mereka di surga, andai mereka tahu kegembiraan ketika cinta bersemi pada orang muda.”

Kisah Surdas

Hal ini dijelaskan dalam kehidupan Surdas, seorang pemusik dan penyair India. Dengan sangat mendalam ia mencintai seorang penyanyi dan senang melihatnya. Kecintaannya meningkat hingga ia tak dapat hidup tanpa dia dalam sehari saja. Suatu ketika terjadi hujan lebat yang berlangsung berminggu-minggu dan seluruh negeri banjir. Tak ada cara untuk bepergian, jalan-jalan tak dapat dilalui, tetapi tak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi Surdas untuk menemui kekasihnya seperti yang dijanjikan. Ia berangkat dalam hujan lebat, tetapi di tengah jalan ia terhalang sungai yang banjir dan tak dapat diseberangi. Tak ada perahu yang tampak; maka Surdas meloncat ke dalam sungai dan mencoba berenang. Ombak sungai yang kasar mempermainkannya, mengangkatnya dan menceburkannya seolah-olah ia jatuh dari gunung ke dalam jurang. Untung, ia menjatuhi sebuah mayat, yang diperlakukannya seperti sebatang kayu, ia meraihnya dan berpegang kepadanya. Pada akhirnya, setelah perjuangan yang keras, ia sampai ke rumah kekasihnya. Ia menemukan pintu rumah itu terkunci. Waktu itu telah larut malam dan setiap suara akan mengganggu tetangga. Maka ia mencoba memanjat rumah dan masuk melalui jendela atas. Ia berpegang pada ular kobra yang tampak seperti tali yang tergantung, berpikir bahwa ‘tali’ itu segaja dipasang di sana untuknya oleh kekasihnya.

Kekasihnya terkejut ketika melihatnya. Ia tak dapat mengerti mengapa pecintanya berhasil datang, dan kesan cintanya tampak semakin besar dari sebelumnya. Gadis itu seolah-olah diberi inspirasi oleh cinta lelaki itu. Di matanya, lelaki itu bukan lagi manusia, tetapi telah meningkat menjadi malaikat, terutama setelah ia tahu bahwa pecintanya telah menganggap mayat sebagai kayu dan ular kobra sebagai tali. Ia melihat bagaimana kematian dikalahkan oleh lelaki pecintanya. Ia berkata kepadanya, “Hai pemuda, cintamu lebih besar dari cinta rata-rata manusia, dan andai cintamu diperuntukkan bagi Allah, betapa besarnya kegembiraan yang akan engkau peroleh! Karena itu, bangkitlah, angkatlah cintamu terhadap bentuk dan materi, dan arahkan cintamu kepada ruh Allah.” Lelaki itu mematuhi saran itu seperti anak kecil, meninggalkan gadis itu dengan berat hati dan sejak itu ia berkelana di dalam hutan-hutan di India.

Bertahun-tahun ia berkelana di hutan-hutan, menyebut-nyebut nama Kekasih ilahinya dan mencari perlindungan di dalam tangan-Nya. Ia mengunjungi tempat-tempat sakral, tempat-tempat ziarah, dan secara kebetulan ia tiba di tepi sebuah sungai sakral, di tempat itu wanita-wanita dari kota datang setiap pagi ketika matahari terbit untuk mengisi tempayan mereka dengan air suci. Surdas, yang duduk di sana sambil memikirkan Allah, terpesona oleh keindahan salah satu wanita yang datang. Karena hatinya adalah lentera, ia tak perlu lama untuk menyala. Ia mengikuti wanita itu. Ketika memasuki rumahnya, wanita itu berkata kepada suaminya,”Seorang suci melihatku di sungai dan mengikutiku sampai ke rumah, dan ia masih berdiri di luar.” Si suami segera keluar dan melihat lelaki itu. Ia berkata, “Hai Maharaja, apa yang membuatmu berdiri di situ? Adakah sesuatu yang dapat kulakukan untukmu?” Surdas berkata, “Siapakah wanita yang tadi memasuki rumah ini?” Ia menjawab, “Dia isteriku; aku dan dia siap melayani orang suci seperti anda.” Surdas berkata, “Suruhlah dia datang, hai orang yang diberkahi, agar aku dapat melihatnya sekali lagi.”

Ketika wanita itu keluar, Surdas melihatnya sekali dan berkata, “Hai Ibu, bawakan aku dua buah [paku] pines.” Dan ketika benda yang diminta itu diberikan kepadanya, ia membungkuk kepada pesona dan kecantikan wanita itu sekali lagi, kemudian menusukkan pines itu ke kedua matanya sambil berkata, “Hai mataku, engkau tak akan lagi melihat dan tergoda oleh keindahan duniawi dan membawaku turun dari surga ke bumi.”

Maka ia menjadi buta sejak itu; lagu-lagunya mengenai kesempurnaan ilahi masih terus hidup dan dinyanyikan oleh orang-orang India yang mencintai Allah; dan bila seorang Hindu buta, orang memanggilnya Surdas sebagai penghormatan.

“Meskipun aku hanya mencintai satu, tetapi ia abadi,” kata Mohi. Cinta hanya dapat ada bila hanya ada satu obyek di depan kita, bukan banyak obyek. Bila obyeknya banyak, tidak akan ada kesetiaan. “Bila di tempat bagi satu terdapat dua, keistimewaan yang satu itu hilang. Karena alasan itu, aku tak ingin potret kekasihku dibuat.” Yang satu itu ialah Allah, yang tak berbentuk dan tak bernama, yang abadi, yang bersama kita selamanya.

Cinta bagi satu orang, betapa pun dalamnya, tentu berbatas. Kesempurnaan cinta terletak pada ukuran besarnya. “Kecenderungan cinta adalah untuk mengembang, dari satu atom hingga ke seluruh alam semesta, dari satu kekasih duniawi hingga Allah.”

Cinta kepada manusia adalah primitif dan tidak lengkap, tetapi diperlukan untuk memulai. Orang tak akan dapat berkata, “Aku mencintai Allah,” bila ia tak memiliki cinta kepada sesama manusia. Namun ketika cinta mencapai kulminasi pada Allah, ia telah mencapai kesempurnaannya.

Cinta menciptakan cinta di dalam manusia dan lebih banyak lagi dengan Allah. Itu merupakan sifat cinta. Bila anda mencintai Allah, Allah mengirimkan cinta-Nya lebih banyak kepada anda. Bila anda mencarinya di malam hari, Dia akan mengikuti anda pada siang harinya. Di mana pun anda, dalam kegiatan anda, dalam transaksi bisnis, pertolongan, perlindungan dan kehadiran ilahi akan mengikuti anda.

Ungkapan cinta terletak di dalam kekaguman tanpa kata, kontemplasi, pelayanan, perhatian untuk menyenangkan kekasih, dan kehati-hatian untuk menghindari ketidaksukaan kekasih. Ungkapan cinta demikian oleh seorang pecinta akan menyenangkan kekasih, yang kebanggaannya tak dapat dipuaskan dengan cara lain. Keridhaan kekasih merupakan satu-satunya tujuan pecinta, tak ada harga yang terlalu mahal untuk memperolehnya.

Kebanggaan akan keindahan langit dipuaskan dengan mengagungkan-Nya, keindahan sejati satu satunya yang berhak atas segala pujian. Tiadanya kesadaran dari pihak manusia yang membuatnya melupakan keindahan-Nya dalam segala hal dan mengakui tiap keindahan secara terpisah, menyukai yang satu dan tak menyukai yang lain. Dalam pandangan orang yang tahu, mulai dari bagian keindahan terkecil hingga keindahan mutlak alam semesta, semua menjadi satu keberadaan tunggal Kekasih ilahi.

“Semua yang lain menghilang ketika gagasan mengenai kekasih menguasai pikiran pecinta”

“Dunia mengumandangkan keinginan pecinta.”

“Ka’bah seorang pecinta adalah tempat tinggal kekasihnya.”

“Sesungguhnya cinta adalah penyembuh dari lukanya sendiri”

“Apapun yang dilakukan pecinta bagi kekasihnya, itu tak pernah terlalu besar.”

“Cinta berarti penderitaan, tetapi pecinta sendiri berada di atas semua penderitaan.”

“Sang kekasih adalah semua dalam semua, pecinta hanya menutupinya. Kekasih adalah semua yang hidup, dan pecinta adalah benda mati.”

Cinta diarahkan oleh kecerdasan. Karena itu tiap orang memilih obyek cintanya sesuai dengan tingkat evolusinya. Obyek itu tampak baginya paling berhak atas cinta menurut tingkatan evolusinya. Di Timur ada pepatah, “Sebagaimana jiwa, demikianlah malaikatnya.” Keledai lebih menyukai rumput berduri daripada mawar.

Seorang perawan desa sedang pergi untuk menemui kekasihnya. Ia melewati seorang Mullah yang sedang melakukan shalat. Karena tidak tahu, ia berjalan di depan Mullah itu, suatu hal yang dilarang oleh agama.

Mullah itu sangat marah, hingga ketika gadis itu kembali lewat di dekatnya, ia memarahinya. Ia berkata. “Alangkah berdosanya, hai gadis muda, berjalan di depanku ketika aku sedang shalat.” Gadis itu berkata, “Apa artinya shalat?” Dijawab, “Aku sedang memikirkan Allah, Tuhan langit dan bumi.”

Gadis itu berkata, “Maafkan aku, aku belum tahu Allah dan shalat bagi-Nya, tetapi tadi aku sedang berjalan menuju kekasihku dan memikirkan kekasihku, hingga aku tak melihatmu sedang shalat. Aku heran bagaimana anda yang sedang memikirkan Allah dapat melihatku?”

Perkataan gadis itu sangat berkesan pada Mullah hingga ia berkata, “Sejak saat ini, hai gadis, engkau adalah guruku. Akulah yang harus belajar darimu.”

Tumbuhnya cinta adalah kematian ego. Cinta yang sempurna sepenuhnya membebaskan pecinta dari pementingan diri sendiri, karena cinta dapat disebut juga dengan peniadaan [annihilation]. “Sesiapa yang memasuki sekolah cinta, pelajaran pertama yang diterima adalah menjadi bukan apa-apa.”

Ada kisah mengenai Rabiah, seorang Sufi besar, bahwa ia pernah melihat Muhammad dalam visinya dan ia ditanya oleh Nabi, “Hai Rabiah, siapa yang kau cintai?” Ia menjawab, “Allah.” Nabi berkatka, “Bukan Rasul-Nya?” ia menjawab, “Hai Guru yang diberkahi, siapa di dunia ini yang mengetahuimu tetapi tak mencintaimu? Tetapi kini hatiku begitu tenggelam dalam Allah hingga aku tak dapat melihat sesuatu kecuali Dia.”

Bagi mereka yang melihat Allah, Rasul dan Mursyid lenyap dari pandangan. Mereka hanya melihat Allah di dalam Mursyid dan Rasul. Mereka melihat segala sesuatu sebagai Allah dan tak melihat yang lain.

Dengan kebaktian kepada mursyid, murid belajar mencintai, berdiri dengan kerendahan anak kecil, pada wajah setiap makhluk di bumi ia melihat bayangan wajah mursyidnya. Bila Rasul yang diidealkan, ia melihat semua yang indah terefleksi di dalam kesempurnaan Rasul yang tidak tampak.Kemudian ia menjadi independen bahkan dari keutamaan, yang juga memiliki kutub yang berseberangan, dan pada kenyataannya tidak ada, karena itu hanya perbandingan yang membuat sesuatu lebih baik daripada yang lain. Ia hanya mencintai Allah, kesempurnaan yang ideal, yang tak dapat dibandingkan.

Kemudian ia sendiri berubah menjadi cinta, dan karya cinta telah diselesaikan. Kemudian pecinta sendiri berubah menjadi sumber cinta, asal cinta, dan ia hidup dalam kehidupan Allah, yang disebut Baqa bi-Allah. Kepribadiannya menjadi kepribadian ilahi. Kemudian pikirannya menjadi pikiran Allah, perkataannya menjadi perkataan Allah, perbuatannya menjadi perbuatan Allah, dan ia sendiri menjadi cinta, pecinta, dan kekasih sekaligus.

“Dengan reasoning, kamu memang tergoda untuk mengetahui jawabannya. Tapi jika jawabannya tidak kunjung datang, itu merupakan sebuah isyarat agar kita berhenti dan mulai menggunakan cara berikutnya. Yaitu … letting go.”

Letting go itu bukannya tidak peduli,  Letting go itu membiarkan sebuah mekanisme lain bekerja, dan yang jelas itu bukan mekanisme reasoning. Sebab reasoning yang selalu mengumpulkan itu ada batasnya …”