Guru Sejati Sukmo Sejati

Guru sejati bukanlah seseorang yang kepadanya Anda memberikan ketaatan yang lengkap dan membabi buta. Guru sejati adalah prinsip yang ada di Hati Anda sendiri. Dan dari Srimad Bhagavatan (lihat juga Mahanarayana Upanishad), Di Jantung, tempat meditasi yang sempurna, membakar api yang merupakan dukungan dan fondasi besar dari alam semesta.

Dalam Inti Hati (telenging ati), ada lubang kecil di mana semuanya didukung dengan kuat. Di tengah inti itu, ada api besar dengan api yang tak terhitung banyaknya menyala di semua sisi ...

Di sumber api itu, ada lidah api yang sangat kecil. Lidah api itu mempesona sebagai seberkas petir di tengah-tengah awan gelap, dan setipis awan dari ujung sebutir beras, emas cerah dan sangat kecil.

Di tengah lidah api itu, Diri Agung berdiam dengan kuat. Dia adalah Tuhan, Dia adalah abadi, Tuhan Yang Maha Tinggi dari semua.

Gua 'esoterik' ini di dalam hati dapat dilihat dalam cahaya yoga, yang mengungkapkan sifat bahagia dari jiwa terdalam.

Jivatman [jiva-atman], jiwa individu, tinggal di Bliss Sheath yang terletak di ruang jantung, di dalam penampung darah. . . Hal ini dapat dilihat oleh penglihatan ilahi bahwa tubuh manusia ini, yang seperti kastil, berisi hati, seukuran buah pir, atau seperti tunas lotus yang terkulai ke bawah. 

Di dalam hati ini hampa ukuran anggur tanpa biji kecil. Di dalam rongga ini ada Bliss Sheath, bercahaya seperti telur emas, agregat enam bola bercahaya. Sangat menyenangkan untuk dilihat dan tampak seperti seberkas cahaya oval. --Swami Yogeshwaranand Saraswati, Science of Soul. 

"Jalan tidak di langit. Jalan ada di hati." - Buddha

Bahagia itu pilihan, ya saya setuju. Punya uang banyak tidak menjamin hidup bahagia, ya saya juga setuju. Tapi kan kita bisa milih, Kalo saya sih memilih bahagia punya banyak uang dari pada bahagia tidak punya uang.

Dalam Lieh Tzu, Yang Chu berkata, Dalam waktu singkat kita di sini, kita harus mendengarkan suara kita sendiri dan mengikuti hati kita sendiri. 

Mengapa tidak bebas dan menjalani hidup Anda sendiri? Mengapa mengikuti aturan orang lain dan hidup untuk menyenangkan orang lain?