Pernikahan

Dia tidak sempurna, tetapi dia bisa  membuatmu tertawa, membuatmu berpikir dua kali, dan mengakui sebagai manusia yang bisa membuat kesalahan, pegang dia dan berikan semampu mu. Dia juga tidak sempurna, dan kalian berdua mungkin tidak akan pernah sempurna bersama. 

Dia mungkin tidak memikirkan engkau setiap detik sepanjang hari, tetapi dia akan memberi engkau bagian dari dirinya yang dia tahu hanya engkau yang dapat menghancurkan hatinya. Jadi jangan saling menyakiti, jangan saling mengubah, jangan menganalisa, jangan berharap lebih dan semua hanya bisa saling memberi.

Tersenyumlah saat kekasih membuat engkau bahagia, beritahukan saat ia membuat engkau marah, dan rindu saat ia tidak ada. Karena orang yang sempurna tidak ada, tetapi selalu ada satu orang yang sempurna untukmu.

Pernikahan adalah janji persahabatan, yang dimiliki seseorang untuk berbagi semua pengalaman hidup.

Pernikahan tidak menjanjikan bahwa tidak akan ada masa sulit, hanya jaminan  bahwa akan selalu ada pasangan yang peduli dan yang akan selalu membantumu melewati masa-masa yang lebih baik.

Pernikahan tidak menjanjikan romantisme abadi, yang ada hanya cinta dan komitmen abadi. Pernikahan tidak dapat mencegah kekecewaan, atau kesedihan, tetapi dapat menawarkan harapan, penerimaan, dan penghiburan.

Pernikahan tidak dapat melindungi engkau dari membuat pilihan individu atau melindungi engkau dari dunia, tetapi akan membantu meyakinkan engkau bahwa ada seseorang di sisi engkau yang benar-benar peduli, yang ketika dunia menyakiti mu dan membuat mu merasa rentan. 

Pernikahan menawarkan janji bahwa akan selalu ada seseorang yang menunggu untuk mendengarkan, menghibur, dan menginspirasi.

Pernikahan adalah bergabungnya dua orang yang berbagi janji untuk berbagi sinar matahari dan bayang-bayang, tempat dimana ada sinar bercahaya, sinar yang kalian nyalakan bersama-sama, pada malam pertemuan dahulu kala.

Semoga cinta kalian tumbuh dalam keberkahan, saling menguatkan, saling memuliakan, hingga berdua selamanya bersama, di dunia hingga abadi di akhirat.

Selamat Menempuh Hidup Baru..Nak

Bunga Selalu Menyebarkan Aromanya

Itulah rahasia kebahagiaan yang sederhana. Apa pun yang Anda lakukan, jangan biarkan masa lalu menggerakkan pikiran Anda; jangan biarkan masa depan mengganggu Anda. Karena masa lalu tidak lebih baik dari masa depan. Hidup dalam ingatan, hidup dalam imajinasi, berarti hidup dalam hal yang tidak ada. Dan ketika Anda hidup di non-eksistensial, Anda kehilangan apa yang eksistensial. Secara alami Anda akan sengsara, karena Anda akan kehilangan seluruh hidup Anda.

Alami kehidupan dengan segala cara yang mungkin baik-buruk, pahit-manis, gelap-terang, musim panas-musim dingin. Alami semua dualitas. Jangan takut pengalaman, karena semakin banyak pengalaman yang Anda miliki, semakin dewasa Anda.

Para Suci telah mendefinisikan belas kasih sebagai cinta dan meditasi. Ketika cinta Anda bukan hanya keinginan untuk orang lain, ketika cinta Anda bukan hanya kebutuhan, ketika cinta Anda berbagi, ketika cinta Anda bukan pengemis tetapi seorang Raja, ketika cinta Anda tidak meminta sesuatu sebagai balasan tetapi siap hanya untuk memberi - memberi untuk kesenangan semata memberi dan aroma murni dilepaskan. Itu adalah kasih sayang. 

Rasa sakit ini tidak membuatmu sedih, ingat. Di situlah orang hilang ... Rasa sakit ini hanya membuat anda lebih waspada karena orang menjadi waspada hanya ketika panah masuk jauh ke dalam hati mereka dan melukai mereka. Kalau tidak, mereka tidak menjadi waspada. Ketika hidup itu mudah, nyaman, tentram siapa yang peduli? Siapa yang mau waspada? 

Ketika wanita Anda meninggalkan Anda sendirian, malam-malam gelap itu, Anda kesepian. Kamu sangat mencintai wanita itu dan kamu telah mempertaruhkan semuanya, dan tiba-tiba suatu hari dia pergi. Anda menangis dalam kesepian, itulah saat-saat ketika, jika Anda menggunakannya, Anda bisa menjadi sadar. Panahnya sakit bisa digunakan. Rasa sakit itu tidak membuat Anda sengsara, rasa sakit itu membuat Anda lebih sadar! Dan ketika Anda sadar, kesengsaraan menghilang.

Keadaan Cinta tertinggi bukanlah hubungan sama sekali, itu hanya keadaan Keberadaan Anda. Sama seperti pohon-pohon berwarna hijau, seorang pencinta juga mencintai. Mereka tidak hijau untuk orang-orang tertentu, bukan ketika Anda datang mereka menjadi hijau. 

Bunga terus menyebarkan aroma itu apakah ada yang datang atau tidak, apakah ada yang menghargai atau tidak. Bunga itu tidak mulai melepaskan keharumannya ketika melihat bahwa seorang penyair besar datang - 'Sekarang pria ini akan menghargai, sekarang pria ini akan dapat memahami siapa saya.' Dan itu tidak menutup pintu ketika melihat bahwa orang bodoh, bodoh lewat di sana - tidak sensitif, membosankan, atau sesuatu seperti itu. Itu tidak menutup sendiri - 'Apa gunanya?'. Tidak, bunga itu terus menyebarkan aromanya. Ini adalah keadaan, bukan hubungan ...

Sang Kekasih


Ungkapan "Mata Hati" muncul juga dalam tradisi Sufi. Di sini melambangkan pembukaan menuju Sang Ilahi, Mata yang melaluinya kedalaman Hati dapat dilihat 
dan melalui mana Hati dapat mengetahui Realitas Ilahi Tertinggi. Tempat ini, jauh di dalam hati, adalah simbol dari titik kontak dengan Tuhan.

Rumi menegaskan :

"Ada lilin di Hatimu, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa mu, siap diisi. Engkau merasakannya, bukan? Engkau merasakan pemisahan dari Sang Kekasih. Undanglah Dia untuk mengisi mu, merangkul api. Ingatkan mereka yang memberi tahu mu sebaliknya, Cinta itu datang kepadamu atas kemauannya  sendiri, dan kerinduan untuk itu tidak bisa dipelajari di sekolah mana pun.”




Jadilah - maka Terjadilah


Pikiranmu lah yang menjadi sumber penyebab kegelisahanmu, seperti pikiran dan kekhawatiran, serta keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatu sendiri. Ketika engkau sedang dalam penderitaan, engkau berdoa meminta bantuan-Ku, tetapi yang engkau minta adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginanmu sendiri; engkau tidak mempercayakan dirimu pada-Ku, melainkan engkau ingin membuat Aku menyesuaikan diri-Ku dengan keinginanmu. Engkau seperti pasien yang memberitahu dokter tentang obat apa yang engkau perlukan dan bukannya bertanya kepada dokter tentang obat yang seharusnya diperlukan! 
Jangan bersikap seperti itu. Bila engkau berkata dengan tulus : ”Jadilah Kehendak-Mu”, yg juga berarti ”Biarlah Engkau mengambil alih semua ini”.  Maka Aku akan terlibat dengan segenap kekuatan ke-Maha Kuasaan-Ku dan memecahkan masalah pelik, bahkan yang sepertinya mustahil.

Jangan merasa risau, pejamkan matamu dan dengan penuh Keyakinan dan Iman ucapkan kata-kata ini :”Engkaulah yang mengambil alih. Jadilah kehendak-Mu”. Maka Aku akan mengatasinya, dan bila diperlukan, Aku juga akan membuat sebuah keajaiban. Aku senantiasa memikirkan mu – Aku hanya bisa membantumu bila engkau mempercayakan dirimu sepenuhnya kepadaKu.

Semuanya Engkau


Tubuh manusia yang paling dalam adalah keberadaan Tuhan yang sesungguhnya ... Semua meditasi dan kontemplasi diajarkan dengan tujuan untuk menyelaraskan keberadaan terdalam seseorang dengan Tuhan sehingga Dia melihat, mendengar, berpikir melalui kita, dan keberadaan kita adalah sinar dari cahaya-Nya.  Karena pikiran itu bebas. Mendengarkan hujan menetes dari atap, Tetesan menjadi Satu dengan aku. Apa yang harus aku sebut diri aku ? 

Apapun yang aku lihat semua itu adalah Engkau, tubuh, pikiran dan jiwa, semuanya Engkau. Iya Engkau, aku tidak. Dalam semua aspek kehidupan, peraturan ini harus diingat, bahwa bahkan dalam masalah orang tidak boleh memikirkan masalah dan dalam penyakit orang harus melupakan penyakit. Manusia sering melanjutkan kesengsaraan hidup dengan memikirkannya. Penyembuh harus dari awal sampai akhir memegang pemikiran menyembuhkan dan tidak ada yang lain. 

“Pelajaran terbesar dari mistisisme adalah untuk mengetahui semua, mendapatkan semua, mencapai semua hal dan diam. Semakin banyak murid yang bertambah, semakin rendah dia menjadi, dan ketika seseorang membuat ini mendapatkan sarana untuk membuktikan dirinya dengan cara apa pun yang lebih unggul dari yang lain, itu adalah bukti bahwa dia tidak benar-benar memilikinya. Dia mungkin memiliki percikan di dalam dirinya, tetapi obornya belum menyala. Ada pepatah mengatakan bahwa pohon yang menyandang banyak buah berbuah rendah. ”

“Cinta bermanifestasi ke arah orang-orang yang kita sukai sebagai cinta, terhadap mereka yang tidak kita sukai sebagai pemaafan ”

Menunggu Hujan Usai


Di kedai itu aku melihat pasi wajahmu Saat hujan di luar begitu rapat. Pada meja nomor sembilan, kau duduk menikmati dua cangkir kopi di depanmu Sesekali, gemetar bibirmu menyesap hangat kopi. Sekadar mengusir letih, atau kah mengenyahkan gundah yang bergelayut di parasmu. Ada gumam pelan yang kau hembuskan dari pucat bibirmu.

Hujan masih merinai. Langit begitu gempita mengurai basah yang dijatuhkan pada pepohonan, pada setangkai bougenville yang berayun-ayun di seberang jendela. Kau memandang keluar Dan kita bertatapan. Masuklah!, panggil mu pelan. Aku selalu menunggu hujan usai di sini, pada bangku nomor sembilan—di kedai ini. Adakah yang kau tunggu selain hujan yang belum selesai, kataku. Seseorang!, ujarmu lirih. Pada bening matamu aku menemukan larik luka piluh. Kita pernah sepakat untuk saling meninggalkan!, bisikmu. Dan bila rindu, kita tidak akan saling mencari, hanya saja ketika rindu menggelisahkan maka aku akan di sini, menikmati gerimis hujan, menghadirkan kembali bayang seseorang di ingatan dan mengendapkan segala perih di dasar cangkir kopi ini.

Di luar hujan telah usai. Namun hatiku masih berdetak untukmu...

Hadirnya Kebahagiaan






Kebahagiaan itu gak datang dengan sendirinya.Tapi diciptakan, diwujudkan, dan ditunjukan. Maka hadirlah kebahagiaan itu walaupun dengan cara yang sangat sederhana. Dan mesti tetap sesekali Healing menghilangkan penat..ngaso dulu daaaah😄

HIDUP TENANG

HATI SENANG

BEBAN HILANG

BAHAGIA DATANG  

Kebahagiaan adalah sesuatu yang menyenangkan hati kita, bukannya menyenangkan hati orang lain.

Masya Allah tabarakallah 💖. Semoga Allah slalu menjaga Tali Silaturahmi kita. Aamiin yaa Rabbala'lamiin 🤲🏻








Bertemu Tuhan


Seandainya mandi di sungai-sungai yang kau anggap suci, dapat mempertemukan aku dengan Tuhan, maka aku akan memilih jadi ikan…

Seandainya membatasi makanan dan hanya makan buah-buahan dapat mempertemukan aku dengan Tuhan, maka aku akan memilih jadi domba, pemakan rumput…

Seandainya mengulangi Nama-Nya terus-menerus dapat mempertemukan aku dengan-Nya, maka akan kugunakan tasbih raksasa, untuk berzikir pada-Nya.

Seandainya bersujud pada patung dapat mempertemukan aku dengan-Nya, bukit-bukit megah pun akan kusembah…

Berpuasa atau hanya minum susu, seandainya dapat mempertemukan aku dengan-Nya, maka aku akan memilih jadi anak sapi…

Meninggalkan keluarga dan menjadi selibat, seandainya dapat mempertemukan kamu dengan Tuhan, maka setiap banci bertemu dengan Tuhan.

Tidak temanku, untuk bertemu dengan Ia Yang Adalah Wujud Kasih, yang kau butuhkan Hanyalah Cinta, Hanyalah Kasih – itu saja.

Doa Dengan Rasa Syukur

Seseorang dapat berkata : Doa adalah keheningan – dia benar, dan sepenuhnya benar. Pendapat yang lain berkata, Doa adalah dialog – dan dia juga benar, karena doa adalah dialog dalam keheningan. 

Sekarang, dialog dan keheningan tampaknya bertentangan. Dalam dialog Anda berbicara, dalam keheningan Anda mendengar. Dalam dialog Anda berkomunikasi, dalam keheningan Anda hanya ada di sana – tidak ada yang perlu dikatakan.

Apa yang mesti dikatakan kepada Tuhan

Tuhan Maha Tahu semua yang Anda katakan sejak awal. Anda bisa bersujud dengan rasa syukur Anda, itu masih cara berbicara. Cobalah mengatakan sesuatu tanpa kata, karena kata-kata sangat kecil dan hati sangat ingin mengatakan sesuatu. Jadi ini adalah DIALOG, meski diam. Ini adalah komunikasi dalam arti, karena ada Anda di sana dan seluruh keberadaan menjadi kekasih Anda, seluruh keberadaan menjadi 'engkau'. Namun tidak ada 'aku' dan tidak ada 'engkau' - keduanya menghilang. Keduanya bertemu dan melebur menjadi satu kesatuan, satu kesatuan organik. Sama seperti titik embun menghilang di lautan, Anda menghilang. Tidak ada pemisahan antara Anda dan keberadaan, Jadi bagaimana - bisa ada dialog?

Biasanya kita berpikir doa adalah meminta sesuatu, menuntut, mengeluh. Anda memiliki keinginan dan Tuhan dapat membantu Anda untuk memenuhinya. Anda pergi ke pintu Tuhan untuk meminta sesuatu, Anda pergi sebagai pengemis. Bagi Anda doa adalah memohon, tetapi doa tidak pernah bisa memohon permintaan, doa hanya bisa dengan Rasa syukur, dan menjadi sebuah Rasa syukur.

Doa berarti penyerahan. Doa berarti pengakuan. Doa berarti tunduk kepada keberadaan. Doa berarti Rasa syukur. Doa berarti Rasa terima kasih. Doa berarti keheningan. Doa berarti bahwa "Saya bahagia bahwa saya ada." Doa hanya berarti bahwa "Pemberian hidup yang luar biasa ini begitu besar untuk orang yang tidak layak seperti saya. Saya tidak pantas mendapatkannya, namun tanpa diketahui Tuhan telah melimpahkannya kepada saya." Melihat hal tersebut, Rasa syukur muncul.

"Saya akui Ya Allah semua berkah dan cinta kasih Mu yang kau berikan kepadaku luar biasa, maka aku bersyukur kepada Mu Ya Allah".

Salah satu cara bersyukur adalah merawat apa yang sudah ada, bukan dengan memupuk keinginan, memenuhi diri ingin lebih dan lebih. Syukuri dirimu, Syukuri hidupmu, syukuri semua yang ada pada dirimu dan semua yang ada di sekitarmu. Suatu saat nanti kita semua akan pergi, jangan sia-siakan waktu hidupmu




Pesan seorang Ayah

Ketika suatu saat kau menemui ayahmu sudah wafat. Angkatlah ayahmu seperti ayah mengangkat kamu dulu. Lalu kau memandikan ayah, wudhu kan ayah. Kemudian basuhlah pundak ayah ketika ayah sudah terbujur kaku yang bernama mayit ini. 

Ketika kau sedang membasuh pundak ayahmu, ingatlah nak, engkau pernah berada di pundak ayah, dagumu itu menempel dipunggung ayah lalu menggendong mu.

Ketika kau basuh tangan ayah nanti, ingatlah nak, tangan yang sudah dingin ini pernah menyentuh kepalamu, tangan yang....... kau pegang sekarang pernah menuntun pada jalan kebaikan.  

Nak, massa itu cepat sekali berlalu meninggalkan kita. 

Sekarang ceritakan kepada mereka Bahwa kematian itu pasti terjadi 

كُلُّ نَفْسٍۢ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ Surat Al-Anbiya (21) Ayat 35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.

ORANG TUA ITU KERAMATNYA KETIKA MASIH HIDUP. Keberkahan dan kemuliaan orang tua itü nyata dan masih "aktif" selama mereka hidup. ini mengisyaratkan bahwa berbakti kepada orang tua saat mereka masih Hidup adalah kesempatan emas untuk meraih keberkahan.

Pesan Seorang Ibu


Nak, tertawalah riang di hadapan ayahmu manakala beliau pulang ke rumah, Karena dunia luar itu begitu kejamnya sehingga dapat membahayakan ayahmu..

Tahukah kau nak, apa beda ibu dengan ayah? 

Ibu membawamu (mengandungmu) di dalam rahim selama 9 bulan, namun ayahmu membawamu seumur hidupnya, tanpa kau sadari..

Ibu berupaya kuat agar kau tak merasa lapar, namun ayahmu lah yang mengajarimu agar kau tak kelaparan lagi, tanpa kau fahami...

Ibu menggendongmu (dengan memelukmu) di dada, namun ayahmu menggendongmu di punggungnya, tanpa kau perhatikan...

Cinta ibu ini sudah kau kenali mulai dari semenjak kau lahir, namun cinta ayahmu akan kau ketahui setelah kau menjadi seorang ayah.....karena itu bersabarlah dengan baik...

Ibu, memang takkan ternilai harganya,  sementara ayahmu, takkan bisa dikembalikan oleh waktu....

Karena kematian itu pasti..

Anak-Ku dan Aku Menangis

Bila diri Anda lenyap sama sekali bagi cinta kasih itu, maka disitu orang lain tiada.

Apakah cinta mempunyai tanggung jawab dan kewajiban, dan apakah ia akan menggunakan kata-kata itu? Bila Anda mengerjakan sesuatu karena itu kewajiban Anda, adakah cinta disitu? Di dalam kewajiban tak ada cinta. Struktur satu kewajiban yang mencekal seorang manusia, menghancurkan manusia itu. Selama Anda terpaksa melakukan sesuatu karena itu kewajiban Anda, Anda tidak cinta akan apa yang Anda sedang lakukan. Bila Anda cinta, maka tak ada kewajiban dan tak ada tanggung jawab.

Sayanglah, bahwa kebanyakan orang tua mengira, bahwa mereka bertangung jawab atas anak-anaknya dan rasa tanggung jawab mereka itu berupa nasehat-nasehat tentang apa yang harus dilakukan anak-anak itu dan apa yang tak boleh dilakukan; 

Tentang seharusnya menjadi apa mereka itu, dan apa yang seharusnya tidak menjadi idam-idaman mereka. 

Para orang tua menghendaki supaya anak-anaknya mempunyai kedudukan yang aman dalam masyarakat. Yang mereka sebut tanggung jawab adalah bagian dari Kehormatan yang mereka puja; 

orang tua hanya memikirkan tentang bagaimana caranya menjadi seorang borjuis yang sempurna. 

Pada waktu mereka mempersiapkan anak-anaknya supaya bisa cocok dengan masyarakat, mereka mengabadikan peperangan, konflik dan keganasan. Itukah yang Anda sebut kepedulian dan cinta?

Bila Anda kehilangan seseorang yang Anda cintai, Anda mencucurkan air mata - apakah air mata itu bagi Anda sendiri atau bagi orang yang telah pergi itu? 

Apakah Anda menangis bagi diri Anda sendiri atau bagi orang lain?

Bila Anda menangis untuk diri Anda, apakah itu cinta? - menangis karena Anda kesepian, karena Anda telah ditinggalkan, karena Anda tidak berkuasa lagi - mengeluh tentang nasib Anda, keadaan sekitar Anda - Selalu diri Anda yang mencucurkan air mata? 

Maka Anda akan melihat bahwa penderitaan itu diciptakan sendiri, penderitaan diciptakan oleh pikiran, penderitaan timbul karena ada jarak waktu.

Sekarang aku kesepian, susah, tak ada orang yang dapat menghiburku atau yang dapat menemaniku, dan karena itulah aku menangis.

Hanya cinta yang dapat menghasilkan pengampunan dan keindahan, ketertiban dan kedamaian. Di situ terdapat cinta beserta berkahnya apabila ”Anda” berakhir.

Yang Penting Kau Bahagia, Nak


Dihapusnya air mata yang menetes, seorang pria muda mapan tampak murung dengan pandangan kosong. 

"Ayahku tak pernah bangga padaku, apapun pencapaian yang sudah aku lakukan, dimatanya selalu kurang, dan tak henti-hentinya beliau membandingkan diriku dengan anak temannya, aku tak tahu lagi harus bagaimana, apakah aku menjadi anak berdosa karena tidak membahagiakan orang tua ?

"Oh angin haruskah impian membahagiakan ayahku harus aku kubur ? Aku lelah mengejar menjadi apa yang beliau inginkan, dan hingga kini beliau tak pernah puas dengan usahaku..." ujar pria itu dengan berbisik, tak kuasa ia menahan kekecewaan hatinya. 

"Hai anak baik, cita-cita mu begitu luhur, kau pasti sangat mencintai ayahmu, hingga kau pun mendedikasikan hidupmu untuk menjadi seperti yang ayahmu inginkan," bisik angin memeluk tubuh pria itu dengan lembut.

 "Angin, bukankah sebagai orang yang sudah berusia lanjut dan taat beribadah, harusnya ayah selalu bersyukur dengan apa yang sudah diberikan, tapi kenapa beliau selalu merasa kurang dan sering mengeluh ?" ujar pria itu separuh berteriak.

"Apa yang dilakukan dan dirasakan ayahmu itu urusan beliau, bukanlah urusanmu, kau mencintainya itu baik sekali, tapi kau juga berharap ayahmu bersikap seperti yang kau inginkan, yang mana ini tidak beliau lakukan, jadilah engkau menelan kekecewaan itu. 

Cinta murni tak menuntut balasan, karena apa yang dilakukan hanyalah untuk membuat bahagia orang yang dicintainya. 

Tapi ingatlah, sebelum kau memberikan cintamu pada siapapun, pastikan kau mencintai dirimu dulu, sehingga kau merasakan kebahagiaan hakiki.

Bagaimana mungkin kau sendiri tidak punya kebahagiaan namun kau ingin memberi orang lain kebahagiaan, pikirkan itu anakku." jawab angin sambil berlalu.




Memandang Keindahan



Pernahkah engkau memandangi pohon tanpa satu pun kata suka atau tidak suka, tanpa satu gambar pun? Lalu apa yang terjadi? Untuk pertama kalinya, engkau melihat pohon itu sebagaimana adanya dan engkau melihat keindahannya, warnanya, kedalamannya dan vitalitasnya.

Cinta itu anonim. Aku mencintai istri dan anak-anak aku, serta keturunan aku, tetapi kualitas cinta itu tidak diketahui. Seperti matahari terbenam, Cinta bukanlah milikmu atau milikku. 

Di tepi Sungai di Jogja aku duduk dan menangis. Ada legenda bahwa segala sesuatu yang jatuh ke perairan sungai seperti daun, serangga, dan bulu burung akan berubah menjadi bebatuan yang membentuk dasar sungai. Andai saja aku bisa merobek hatiku dan melemparkannya ke arus, maka rasa sakit dan rinduku akan berakhir, dan akhirnya aku bisa melupakannya.

Di tepi Sungai itu aku duduk dan menangis. Udara musim dingin mendinginkan air mata di pipiku, dan air mataku jatuh ke air dingin yang mengalir melewatiku. Di suatu tempat, sungai itu bergabung dengan sungai lainnya hingga jauh dari pandangan dan hati aku, semuanya menyatu dengan lautan.

Orang memberikan bunga sebagai hadiah karena bunga mengandung arti cinta yang sebenarnya. Siapa pun yang mencoba memiliki sekuntum bunga harus menyaksikan keindahannya menjadi layu dan memudar. Namun jika engkau hanya melihat sekuntum bunga di ladang, engkau akan menyimpannya selamanya. Meskipun keindahan itu bukan pada tempatnya, namun keindahan takkan pernah sia-sia dimanapun ia ditanam. 

Itulah yang diajarkan hutan kepadaku, Bahwa engkau tidak akan pernah menjadi milikku, dan itulah sebabnya aku tidak akan pernah kehilanganmu. Semoga air mataku mengalir sejauh-jauhnya, mengalir seperti arus sungai, agar cintaku itu tidak pernah mengetahui bahwa setiap saat aku menangis untuknya. "Aku Mencintai Mu Dengan Cinta Yang Orang Lain Tidak Tahu Kecuali Hanya Pencipta Nya"

--  (Ki Ageng Sukowati)

Anak



Anakmu bukanlah milikmu, Mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau, mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan paksakan pemikiranmu, sebab pada mereka ada alam pemikiran tersendiri. Patut kau berikan rumah bagi raganya, namun bukan kurungan bagi jiwanya, sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi, sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan membuat mereka menyerupaimu, sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu, anak panah hidup, melesat pergi. Sang Pemanah membidik sasaran keabadian, Dia merentangkanmu dengan kuasaNya, hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah, sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat, sebagaimana dikasihi Nya pula busur yang tepat.

* Allah slalu memberkahi seturunan-turunanmu

Hubungan dengan Orang Tua


Rasa cinta kepada orangtua itu tidak bisa bermanifestasi dalam hati dan pikiran saja, kita perlu menunjukkan rasa cinta ke dalam bentuk amalan fisik seperti ucapan dan perbuatan.

Kadang kita tidak terbiasa menunjukkan rasa cinta kepada orang tua, begitu pun sebaliknya. Dalam beberapa kondisi, hal tersebut akan menjadi hubungan antara anak dan orang tua menjadi dingin dan berjarak.

Mengapa kita tidak menjalin hubungan ke orang tua sekarang saja? Mengapa kita harus gengsi? Mengapa harus sungkan untuk bilang bahwa kita ingin menyayangi dan disayangi oleh orang tua kita? 

Ingatlah, Ucapan dan Perbuatan adalah menunjukkan rasa cinta ke orang tua kita itu tidak akan berarti ketika mereka sudah tiada. Apabila orang tua sudah tiada baru muncul perasaan menyesal dalam diri. 

Bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan orang tua? 

1. Belajar Minta Maaf, setiap Orang tua pasti pernah melakukan kesalahan.

2. Menghabiskan Waktu Bersama. Waktu adalah salah satu aspek yang paling berharga dalam memperkuat hubungan. 

3. Jadwalkan Waktu Khusus bertemu 

4. Berbicara dengan Empati. Hindari perdebatan yang tidak perlu

5. Bersikap jujur dan terbuka 









Jalan Yang Kita Tempuh Dahulu



Aku mencintaimu dalam bentuk yang tak terhitung banyaknya, tak terhitung banyaknya dalam kehidupan setelah kehidupan, dalam usia demi usia, selamanya. Hatiku yang terpesona telah membuat dan membuat ulang kalung lagu, yang kau ambil sebagai hadiah, kenakan di lehermu dalam berbagai bentuk, dalam kehidupan setelah kehidupan, dari zaman ke zaman, selamanya. Setiap kali aku mendengar kisah cinta yang lama, itu adalah rasa sakit pada usia tua,

Ini kisah kuno tentang berpisah atau bersama. Saat aku menatap terus dan terus ke masa lalu, pada akhirnya kamu muncul, dibalut cahaya bintang kutub, menembus kegelapan waktu. Engkau menjadi gambaran dari apa yang dikenang selamanya.

Kau dan aku telah mengapung di sini di arus yang mengalir dari mata air. Di jantung waktu, cinta satu sama lain. Kita telah bermain bersama jutaan kekasih, berbagi dalam manisnya pertemuan yang pemalu, air mata perpisahan yang menyedihkan, cinta lama tetapi dalam bentuk yang memperbarui dan memperbarui selamanya. 

Hari ini aku menaruh di hatimu, aku telah menemukan akhirnya di dalam dirimu. Cinta semua orang di masa lalu dan selamanya. Sukacita universal, kesedihan universal, kehidupan universal. Kenangan semua cinta menyatu dengan cinta kita yang satu ini dan lagu-lagu setiap penyair masa lalu dan selamanya. Cahaya pagi telah membanjiri mataku - ini adalah pesanmu untuk hatiku. Wajahmu membungkuk dari atas, matamu menatap mataku, dan hatiku telah menyentuh kakimu. Sungai, yang bernyanyi dengan semua gelombang dan arusnya dan berdarah dengan sukarela dan gembira. 

Jika kau harus membuat pilihan, semoga kau membuatnya sekarang. Lalu aku tetap akan menunggunya atau melupakannya. Akhirnya suatu ketika kau bertanya padaku mengenai mana yang lebih penting, hidupku atau milikmu? Aku mengatakan milikku dan kau pun pergi tanpa mengetahui bahwa sesungguhnya engkau adalah hidupku.

Berapa Tahun Lagi Waktu Tersisa?

Di jalan yang kita tempuh dahulu masih tersebar bekas perkataanku, sehingga aku mendapat jalan lagi ke dalam jantung hatimu, tempat sinar masih bercahaya, sinar yang kita nyalakan bersama-sama, pada malam pertemuan dahulu kala.Tempat kita bersua jalan jiwa kita berdua menempuh zaman bersama-sama, dari abad ke abad, antara impian yang gilang-gemilang yang tidak terbilang. Kita bersua, engkau dan aku dan dalam perkataanku terjalin dalam perkataanmu dan jiwaku dalam jiwamu. “Berapa tahun lagi yang tersisa?" dia bertanya padaku.

Engkau memiliki puluhan tahun pembelajaran dan bepergian serta cinta yang dijahit disudut matamu dan anak-anak. Engkau pulang ke rumah untuk menemukan sejarah mereka sendiri di wajahmu. Saat engkau bisa membuat teh di sore yang tenang dan sangat sepi dan masih ada nyanyian di hatimu.

Kita selamanya muda. Bermimpilah dengan nyaring, karena kita tidak peduli. Waktu bisa menunggu, karena saat aku bersamamu, aku merasa seperti bintang-bintang menghujani kita. Kita hanya punya satu kesempatan, tapi saat kau di sini, itu selamanya. 

Aku merasa seperti aku selamanya muda, bersamamu....

Bahagia Itu Pilihan


Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini. Pahami itu dulu sampai nanti pun hidup selalu berkompromi dengan yang namanya IDEAL.

Hidup itu nikmati saja mengalir bersama angin. Bersyukur untuk kehidupan yang indah. Letakkan semua bebanmu kepada Allah dan pergilah nikmati Hidupmu dengan bahagia. Pahamilah. Bahagia itu di Dalam bukan di luar, juga bukan karena sebab atau faktor apapun dari luar dirimu. Seandainya kamu masih mengandalkan bahagiamu dari faktor - faktor luar dirimu, dijamin hidupmu tidak akan pernah bahagia. Bahagia adanya di dalam dirimu maka ia mutlak sepenuhnya domain didalam pikiranmu sendiri, wilayah kekuasaanmu sepenuhnya. Maka PILIHLAH BAHAGIA maka engkau akan bahagia .... Walau apapun yang terjadi.

Kepada Keluargaku

Keluargaku ..

Di saat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 50.000.000,-, kedua jam itu menunjukkan waktu yang sama. Esensi dari jam sebagai penunjuk waktu tak akan berubah dengan berbagai ragam merk jam. 

Sama juga, ketika kita mengayuh sepeda seharga 100 jt ataupun 1jt...tetap mengeluarkan keringat yang sama.

Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 500.000,- atau Rp 5.000.000,-, keduanya sama-sama dapat membantumu membawa sebagian barang/uang.

Waktu kita tinggal di rumah seluas 60 m2 atau 6.000 m2, kesepian yang kita alami tetaplah sama.

Ketika kita terbang dengan first class atau ekonomi class, maka saat pesawat terbang jatuh maka kita pun ikut jatuh.

Keluargaku ..

Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi. Jadi ketika kita memiliki pasangan, anak, saudara, teman dekat, teman baru dan lama... Lalu kita ngobrol, bercanda, tertawa, bernyanyi, bercerita tentang berbagai hal, berbagi suka dan duka -- itulah kebahagiaan sesungguhnya.

Hal penting yang patut di renungkan dalam hidup :

Jangan mendidik anak mu untuk terobsesi menjadi kaya. Didiklah mereka menjadi bahagia. Sehingga saat mereka tumbuh dewasa mereka menilai segala sesuatu bukan dari harganya.

Kata-kata bagus di Inggris : "Makan makananmu sebagai obat. Jika tidak, kamu akan makan obat-obatan sebagai makanan."

Seseorang yang mencintaimu tidak akan pernah meninggalkanmu walaupun ada seribu alasan untuk menyerah, dia akan menemukan satu alasan untuk bertahan.

Banyak sekali perbedaan antara "manusia & menjadi manusia" Hanya yang bijak yang mengerti tentang itu.

Hidup itu antara "B" birth (lahir) dan "D" death (mati), diantara nya adalah ada "C" choice (pilihan) hidup yang kita jalani, keberhasilannya ditentukan oleh setiap pilihan kita. ~ Bob Sadino





Wejangan Ilmu Bahagia


Sesal - Khawatir

Menyesal ialah takut akan pengalaman yang telah dialami. Khawatir ialah takut akan pengalaman yang belum dialami. Menyesal dan khawatir ini yang menyebabkan orang bersedih hati, prihatin, hingga merasa celaka.

Menyesal ini rasanya: "Andaikata dulu aku bertindak demikian, bahagialah sudah aku ini, tidaklah celaka begini." Menyesal ini ialah takut akan pengalaman masa lampau yang menyebabkannya jatuh celaka, susah selamanya dalam keadaan miskin, hina, lemah.

Bila orang mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menasehati dirinya sebagai berikut: "Walaupun dulu bagaimana saja, pasti rasanya sebentar senang sebentar susah." Kemudian lenyap penyesalan semacam tadi. Tetapi jika tidak dimengerti, penyesalan itu berlarut-larut hingga takut akan hal yang aneh-aneh, seperti takut terkutuk, takut durhaka, rasanya: "Dulu andaikata aku tidak terkutuk oleh si Anu, tidak durhaka, tentu aku sudah bahagia dan tidak celaka." Kalau mengerti maka orang dapat menyadari, "Walaupun dulu terkutuk durhaka atau tidak durhaka, rasanya tentu sebentar senang sebentar susah," dan lenyaplah penyesalan semacam itu tadi.

Berlarut-larutnya penyesalan ini sampai menimbulkan ketakutan pada hal yang makin aneh ialah takut hidupnya tersesat. "Andaikata dulu tidak menjadi anak ibu dan ayah ini, pasti aku bahagia, dan tidak celaka seperti ini." Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, ia dapat menasehati dirinya sendiri: "Walaupun dulu menjadi anak ibu-ayah ini atau tidak, tentu rasanya sebentar senang sebentar susah", maka lenyaplah penyesalan tadi.

Ketakutan hidup tersesat di atas perinciannya sampai pada takut tersesat mempunyai suami/isteri dan anak si Anu, rasanya: "Andaikata dulu aku tidak salah memperoleh suami/isteri dan anak si kunyuk (si dogol) itu, pastilah aku bahagia dan tidaklah celaka." Tetapi bila ia mengerti bahwa orang itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya: "Walaupun dulu aku mempunyai suami/isteri dan anak seperti kunyuk-kunyuk itu atau tidak, rasaku tentu sebentar senang, sebentar susah," maka lenyaplah penyesalan tadi.

Demikian pula kekhawatiran yang berupa takut akan pengalaman yang belum dialami, kalau-kalau jatuh celaka, susah selamanya, dalam keadaan miskin, hina, lemah. Rasanya: "Bagaimanakah nanti akhirnya bila aku tidak mencapai kebahagiaan yang kucita-citakan, tetapi tetap celaka seperti sekarang ini?" Tetapi jika orang mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya: "Walaupun kelak akan terjadi apa saja, misalkan bumi dan langit merapat, rasanya pasti sebentar senang sebentar susah," maka lenyaplah kekhawatiran tadi.

Jika tidak dimengerti, kekhawatiran itu berlarut-larut sehingga takut akan hal yang aneh-aneh seperti takut kuwalat, takut durhaka. Padahal apakah kuwalat dan durhaka itu saja tidak dimengerti. Namun ditakuti juga, aneh bukan? Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menyadarkan dirinya: "Mana ada orang kuwalat atau durhaka? Kalau toh ada, rasanya pasti hanya sebentar senang sebentar susah. Katanya orang kuwalat itu kepalanya di bawah dan kakinya di atas. Kalau begitu malah bisa merasakannya. Sebab yang sudah dialami berpuluh-puluh tahun hidup dengan kepala di atas dan kaki di bawah ternyata tidak enak. Seperti pada waktu cekcok dengan suami/isterinya atau tetangganya. Lihatlah orang-orang dengan kepala di atas, kaki di bawah itu." Dan lenyaplah kekhawatiran di atas tadi.

Berlarut-larutnya kekhawatiran itu sehingga takut akan hal yang semakin aneh seperti mati tersesat. Alangkah anehnya orang mati bisa tersesat. Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, dapatlah ia menasehati dirinya: "Bagaimana mungkin orang mati itu tersesat. Kalau tersesat tentu ke arah hidup yang pernah dialami ini. Lagi pula jika ada mati tersesat tentu ada pula hidup tersesat. Padahal ketika hendak hidup tanpa bertanya kepada siapa pun, tanpa bekal apa-apa, ia menjelma tepat dengan hidung di atas mulut, kuping di kedua sisi, kepala di atas, kaki di bawah dan sebagainya, melalui jalan yang benar." Kemudian lenyaplah kekhawatiran yang aneh tadi.

Khawatir takut mati tersesat ini perinciannya hingga takut setelah mati akan menjelma sebagai babi-hutan. Alangkah anehnya! Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, orang dapat menasehati dirinya: "Bagaimanakah orang mati dapat menjelma menjadi babi-hutan. Andaikatapun benar, maka orang justru dapat merasakan bagaimana hidup sebagai babi-hutan. Pasti hanya berdengus-dengus mencari ubi. Dan pastilah tidak takut dihentikan dari pekerjaan, melainkan takut di semak-semak hutan. Sedangkan yang dialami berpuluh-puluh tahun hidup sebagai manusia pun tidak enak. Misalnya ketika mencari pinjaman tidak berhasil, atau ditagih hutangnya tidak sanggup membayarnya. Enakkah hidup sebagai orang?" Kemudian lenyaplah kekhawatiran tadi.

Menyesal dan khawatir ini mengandung anggapan atau pendapat bahwa orang itu dapat memperoleh senang atau susah yang abadi. Maka dengan dikejar secara mati-matian rasa senang itu dan ditolaknya secara mati-matian rasa susah itu, menimbulkan ketahayulan pada dirinya yang mengakibatkan penderitaan. Tahayul itu ialah menghubung-hubungkan sebab dan akibat yang tidak ada sangkut-pautnya. Sebagai contoh, misalnya orang berdagang sedang sial, tidak berani dagang, maka berkatalah: "Kesialan ini tentu lantaran aku tidak membakar kemenyan dan tidak bersembahyang pada malam menjelang hari Jumat yang lalu, sehingga daganganku tidak laku." Jelaslah membakar kemenyan dan bersembahyang itu tidak ada sangkut paut dengan kesialan dagangan tidak laku. Namun orang yang bertahayul itu menghubung-hubungkan juga.

Contoh lain yang lebih jelas, misalnya seorang anak tengah bermain, tiba-tiba sakit kejang-kejang, maka orang berkata: "Anak itu pasti dijegal oleh syaitan penunggu jalan perempatan itu, oleh karena itu kejang-kejang badannya." Padahal jelas anak sakit kejang tidak bersangkut-paut dengan syaitan penunggu jalan. Untuk menerangkan syaitan itu apa, orang tidak tahu. Apakah syaitan itu berkaki dua atau empatkah, bertelur atau menyusuikah, orang tidak tahu. Namun orang bertahayul menganggapnya bisa menjegal.

Contoh yang lebih jelas lagi, tatkala gunung Merapi meletus, orang bertahayul menghubungkannya begini: "Peristiwa itu adalah pernyataan Kanjeng Ratu Kidul (Ratu Laut Selatan) yang marah lantaran gagal dalam mencari korban untuk pesta perkawinan putra/putrinya, sehingga diletuskannya gunung Merapi, beledar-beledur-beledar-beledur." Jelaslah Kanjeng Ratu Kidul tidak ada sangkut-paut dengan letusan gunung Merapi. Karena siapakah dan apakah Kanjeng Ratu Kidul itu saja, orang tidak tahu. Namun orang bertahayul memaksa menghubung-hubungkannya demikian.

Ketahayulan itu menyebabkan orang bertapa dan berpantang yang aneh-aneh, seperti merendam diri selama satu jam dalam tempo empat puluh hari, dengan pendapat bahwa: "Jika setiap malam merendam diri sambil mengucapkan mantera-mantera ini, daiam waktu empat puluh hari pasti aku akan memperoleh karunia dan senangiah aku selama-lamanya." Tetapi bila mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya dan tahulah bahwa hasil orang merendam diri selama itu, hanyalah menggigil kedinginan semata-mata. Bahkan isterinya terlanjur kesepian kedinginan tidak dapat tidur sebab menunggu-nunggunya. Dalam pada itu mertuanya pun membenci karena melihat anaknya tidak dilayani sewajarnya melainkan ditinggalkannya tiap malam hanya untuk merendam diri.

Tindakannya berpantang yang aneh-aneh itu seperti pantang makan dan pantang tidur. Padahal orang lapar itu enaknya kalau makan dan orang mengantuk itu enaknya kalau tidur. Jadi orang itu memantang hal-hal yang enak-enak, namun mengeluh bahwa tidak pernah mengalami keenakan dalam hidupnya. Tetapi jika mengerti bahwa manusia itu abadi, teranglah pandangannya, dan mengerti bahwa hasil berpantangan makan dan tidur itu lapar dan kantuk belaka.

Mimpi Kita



Selalu ada yang tak di ceritakan langit kepada hujan. Ingatan yang dulu memperkenalkan diri sebagai kita. 

Airmata adalah hujan yang jatuh tanpa penyesalan di dada masing2. Barangkali kenangan adalah hujan kata2 pada derai airmata sebelum waktu memberi kita lebih banyak ucapan selamat tinggal

Selalu ada yang tak di ceritakan langit kepada senja, dimana kita pernah memandang langit tanpa bulan dan masih tertawa bersama. Kita selalu memiliki cara untuk bahagia dengan mengenangnya

Di langit pagi aku melihat kita bertukar pelukan, perlahan hilang di hapus hujan.

Aku adalah waktu yang tak lagi kau temukan. Pagi ini kau adalah sisa mimpi yang susah ku kenali

Itulah yang diajarkan hujan kepada aku bahwa engkau tidak akan pernah menjadi milikku, dan itulah sebabnya aku tidak akan pernah kehilangan kamu.

Hidup berkali-kali untukmu sayangku

Bahkan kalaupun itu dalam mimpi

Aku bersedia dan tidak bangun

Ada untukmu cintaku

Dunia ini hanya sekejap

Mencintaimu selamanya

Rasa Sakit Terakhir Yang Dia Buat Untukku


Jangan pernah melihat ke belakang dan menyesal. Lihat ke belakang dan tersenyumlah pada apa yang telah kamu pelajari.

Hidup ini singkat. Langgar peraturan. Maafkan dengan cepat, cium perlahan. Cintai sungguh-sungguh. Tertawa lepas. Dan jangan pernah menyesali apa pun yang membuatmu tersenyum.

Sebelum kita menjadi terlalu tua. 

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan.

Ada tempat di dalam hati kita

Dimana kita menyimpan kenangan 

Dan ketika hidup menjadi terlalu sibuk

Ini adalah perasaan yang istimewa

Untuk memejamkan mata dan mengenang sejenak.

Aku akan menjadi ombaknya dan kamu akan menjadi pantai yang asing.

Cinta itu singkat, melupakan itu lama.

Karena sepanjang malam seperti ini aku memeluknya

Meskipun ini adalah rasa sakit terakhir yang dia buat untukku

Dan, ketika Anda tidak bisa kembali ke masa lalu, yang perlu Anda khawatirkan hanyalah cara terbaik untuk bergerak maju.

Lagipula, apakah kebahagiaan itu? Sayang, kata mereka padaku. Namun cinta tidak membawa dan tidak pernah membawa kebahagiaan. Sebaliknya, ini adalah malam tanpa tidur, selalu bertanya pada diri sendiri apakah kita melakukan hal yang benar.

Ya, pikiranku sedang mengembara. Aku berharap aku berada di sana bersama seseorang yang dapat membawa kedamaian di hatiku, seseorang yang dengannya aku dapat menghabiskan sedikit waktu tanpa takut aku akan kehilangan dia keesokan harinya. 

Daripada menolak perubahan, menyerahlah. Biarkan hidup menari bersamamu

Jika kamu berpikir hidupku akan terbalik, jangan khawatir. Bagaimana Anda tahu bahwa posisi bawah tidak lebih baik daripada posisi terbalik? 

Jika kamu sudah menjadi abu, maka tunggulah kamu menjadi mawar lagi

Dan jangan ingat seberapa sering kamu menjadi abu. Tapi seberapa sering kamu terlahir kembali dalam abu menjadi mawar baru

Memahami Takdir


TAKDIR adalah apa yang pasti harus Anda alami. Benar-benar itu adalah takdir individu yang jumlahnya tak terbatas, yang masing-masing ketika dicapai adalah tempat awal untuk takdir baru

Karena hidup tidak terbatas, konsep takdir akhir tidak dapat dibayangkan. Ketika kita memahami bahwa kesadaran adalah satu-satunya realitas, kita tahu bahwa itu adalah satu-satunya pencipta. Artinya kesadaran Anda adalah pencipta takdir Anda. Faktanya adalah, Anda menciptakan takdir Anda setiap saat, entah Anda menyadarinya atau tidak. Perubahan perasaan adalah perubahan takdir. Para guru zaman dahulu mengajarkan kepada kami bahwa kami dapat mengubah masa depan, dan pengalaman saya sendiri menegaskan kebenaran ajaran mereka.

Setiap saat dalam hidup kita, kita memiliki pilihan yang mana di antara beberapa masa depan yang akan kita miliki.“Perubahan perasaan adalah perubahan takdir.”Anda dapat mengubah jalan hidup dan pengalaman Anda dengan mengendalikan perasaan, emosi, dan pikiran Anda.

Jangan sia-siakan satu saat pun dalam penyesalan, karena memikirkan kesalahan masa lalu dengan perasaan berarti akan menginfeksi kembali diri Anda sendiri. Dunia adalah cermin, selamanya mencerminkan apa yang Anda lakukan, di dalam diri Anda sendiri.


Mencintai Takdir Atas Diriku

Apapun yang terjadi, apapun yang aku alami, apapun yang dihadapkan kepadaku, aku tidak akan pernah menghiraukan apa peristiwanya. Melainkan aku kan melihat Dzat Yang Maha di balik segalanya.

Sungguh, setiap ujian yang datang dari-Nya adalah demi kebaikan hamba. Demikian pula dengan setiap kepedihan yang dialami manusia. Tidak mungkin ada keburukan yang datang dari-Nya. Ini adalah tidak mungkin. Karena Dzat Yang Maha sumber segala cinta dan kasih sayang tidak lain hanyalah akan memberikan kebaikan bagi hamba-Nya.

Kebanyakan manusia saling mengeluhkan takdir yang dihadapinya. Saling menggerutu dengan kesusahan yang dialaminya. Namun bagiku apapun yang terjadi, apapun yang aku alami, AKU MENCINTAI TAKDIR ATAS DIRIKU DEMI CINTAKU KEPADA DZAT YANG MAHA PENCIPTA TAKDIR ITU. Namun kita sering menganggap setiap permasalahan sebagai kepedihan. Karena seringnya kita terlelap dalam tidur. Padahal jika saja kita mampu merenungi dengan sedikit lebih mendalam, niscaya kita akan menemukan hakikat di baliknya.

Apa yang telah dikatakan oleh Maulana Jalaluddin Rumi untuk kita? “Hidup adalah ibarat dalam alam tidur. Saat kematianlah manusia akan terbangun dari tidurnya. Karena itu bangunlah engkau sebelum engkau dibangunkan.” Maksud dari apa yang dikatakan oleh Maulana ini adalah ‘jadilah engkau seorang wali, terangilah hidupmu, merenunglah.

Manusia hidup dalam kandungan ibunya selama sembilan bulan. Mungkinkah jika sekarang engkau mengingat kembali kehidupan dalam kandungan itu? Ini adalah tidak mungkin. Karena pikiran manusia tidak mungkin sampai untuk melakukan itu.

Demikianlah, akal manusia juga tidak mungkin bisa memahami sepenuhnya kehidupan dunia ini. Manusia hanyalah mengira, menerka saja. Manusia mengira kalau kehidupan ini adalah nyata. Padahal dunia ini adalah alam mimpi yang diciptakan oleh Allah Swt.

Semua keluh kesahmu hanyalah sebuah mimpi. Mimpi yang membuatmu hidup dalam kendali akalmu. Sehingga segalanya engkau pandang dengan logika. Sedangkan aku lebih cenderung jika engkau hidup dengan hatimu. Hidup menemukan ruhmu yang sejati.

Sungguh hidup dengan mengetahui diri adalah perjalanan yang penuh kesulitan. Bangun dari mimpi bukanlah pasrah pada takdir. Perhatikanlah satu hal di sini. Saya tidak sedang membahas tentang kepasrahan kepada takdir. Saya juga tidak sedang membahas tentang bagaimana mengekang diri. Melainkan saya hanyalah membahas mengenai kerelaan hati pada Dzat yang membuat takdir. Iya, karena ‘mengetahui diri’ adalah berawal dari meninggalkan sikap ‘mengeluh’. Berawal dari memejamkan mata yang salah melihat. Janganlah lupa bahwa mata yang salah melihat adalah salah. Untuk itu berusahalah menerangkan diri sendiri daripada selalu menerangkan orang lain. Karena mencari kesalahan orang lain akan menghabiskan waktumu. Sedang upaya memahami diri akan membawamu kepada dirimu sendiri.

Apalah yang mempengaruhi pandanganmu? dia adalah akal. Sehingga pandanganmu akan menjadi kabur. Jika saja engkau bisa melewati tirai akal itu untuk melihat dengan pandangan mata hatimu, niscaya engkau akan melihat kenyataan. Jiwa yang melihat dengan cinta selalu melihat ‘hatinya’. Ini adalah langkah pertama yaitu mengingat Dzat Yang memberi napas saat menarik napas.

Hanya saja kebanyakan dari kita tanpa disadari hidup dengan sering marah kepada yang lain, dengan membawa energi negatif dari kemarahan itu, sehingga hidup dengan selalu menggerutu, hidup dengan membawa hukuman, hidup dengan meracik racun untuk kita sendiri. Padahal saat kebanyakan dari kita sibuk dengan segala hal yang di luar, betapa indahnya kejadian yang ada di dalam hati.

Takdir tidaklah ada yang benar dan salah, yang ada hanyalah baik. Sedangkan Dzat Yang menuliskan takdir itu adalah Yang Maha paling baik dari yang baik….





Menarik Rumah Tubuh

Ketika orang tua yang baik bersatu dalam kesatuan fisik, mereka menghasilkan cahaya astral murni sebagai arus positif dan negatif di dasar tulang belakang mereka dan di organ seks mereka, bersatu. 

Cahaya ini adalah sinyal bagi jiwa-jiwa yang baik dengan getaran yang sesuai di dunia astral untuk dikandung secara fisik dalam penyatuan sel sperma dan sel telur. 

Ketika jiwa masuk, embrio terbentuk, dan tubuh secara bertahap siap untuk dilahirkan. 

Jiwa dengan karma buruk harus masuk ke dalam tubuh ibu yang jahat. 

Ketika orang tua jahat datang ke dalam persatuan fisik, mereka membentuk cahaya yang redup dan tidak murni di dasar tulang belakang, menandakan undangan ke jiwa-jiwa dengan karma jahat.

Suka menarik suka. 

Jiwa dengan karma jahat dilahirkan dalam keluarga jahat, jiwa dengan karma baik dilahirkan dalam keluarga yang baik. 

Keluarga jahat dan keluarga baik menarik jiwa sesuai dengan daya tarik kesukaan batin mereka. Artinya, keluarga jahat menarik jiwa dengan karma buruk.

Keluarga yang baik menarik jiwa yang baik. Ketertarikan didasarkan pada suka dan tidak suka bersama. 

Entitas jahat memiliki afinitas untuk keluarga jahat, sedangkan afinitas jiwa yang baik adalah untuk keluarga yang baik.


Takdir dan Kehendak bebas


Untuk pertanyaan “Apakah ada yang namanya kehendak bebas? Sri Ramana Maharshi bertanya: Kehendak siapa? Selama ada perasaan pelaku, ada perasaan senang dan kehendak individu. Tetapi jika indera ini hilang melalui praktik penyelidikan diri (Vichara) dan seseorang menjadi sadar diri, Tuhan akan bertindak dan membimbing jalannya peristiwa.

Ketika pertanyaan "Jika apa yang ditakdirkan terjadi akan terjadi, apakah ada gunanya doa atau usaha atau haruskah kita diam saja?" Ramana Maharshi mengatakan: Hanya ada dua cara untuk menaklukkan takdir atau tidak bergantung padanya. 

Salah satunya adalah menanyakan untuk siapa takdir ini dan menemukan bahwa hanya ego yang terikat oleh takdir dan bukan Diri, dan bahwa ego tidak ada.

“Takdir adalah hasil dari tindakan masa lalu. Ini menyangkut tubuh. Biarkan tubuh bertindak sesuai keinginannya. Mengapa Anda peduli dengan itu? Mengapa Anda memperhatikannya? Jika sesuatu terjadi, itu terjadi sebagai akibat dari tindakan masa lalu, kehendak Tuhan dan faktor lainnya”. 

Gagasan ini tertanam dalam istilah umum ' namaste ' yang kita gunakan dalam interaksi sosial kita sehari-hari. Kata ini dapat dibagi menjadi na+ma+te+astu yang berarti “Saya bukan” ( na ma ) “Kamu adalah” ( te astu ) menyiratkan penghapusan total gagasan “ke-aku-an” dan “ke-aku-an” saya. -ness” dan menyerah pada “Engkau- Tuhan Yang Maha Esa.”

Cara lain adalah dengan membunuh ego dengan berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan, dengan menyadari ketidakberdayaan seseorang dan mengatakan sepanjang waktu, 'Bukan aku tapi Engkau, ya Tuhan', melepaskan semua rasa "aku" dan "milikku" dan meninggalkan kepada Tuhan untuk melakukan apa yang Dia suka dengan Anda. 

Penyerahan diri tidak pernah dapat dianggap lengkap selama penyembah menginginkan ini atau itu dari Tuhan. 

Penyerahan sejati adalah cinta kepada Tuhan demi cinta dan bukan yang lain, bahkan demi pembebasan. 

Bhagawad Gita memberi tahu kita: Kekuatan Alam melakukan semua pekerjaan. Tetapi karena khayalan ketidaktahuan, orang menganggap diri mereka sendiri sebagai pelakunya.

Orang yang mengetahui kebenaran tentang peran kekuatan Alam dalam menyelesaikan pekerjaan tidak terikat pada pekerjaan. 

Orang seperti itu tahu bahwa kekuatan Alamlah yang menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan kita sebagai instrumennya. Orang bijak yang mengetahui kebenaran berpikir: "Saya tidak melakukan apa-apa." Dalam melihat, mendengar, menyentuh, mencium, makan, berjalan, tidur, bernapas; dan berbicara, memberi, mengambil, serta membuka dan menutup mata, orang bijak percaya hanya indera yang bekerja pada objek mereka.

Orang yang merasa bahwa semua pekerjaan dilakukan oleh kekuatan alam material benar-benar mengerti, dan dengan demikian tidak menganggap dirinya sebagai pelaku.

“Sukses atau gagal adalah buatanmu sendiri; Anda memutuskan nasib Anda sendiri; Tuhan tidak memiliki andil dalam memutuskannya,” kata Bhagawan Sri Sathya Sai Baba. Sementara 'tulisan di alis' (tulisan tangan di dinding) harus bekerja dengan sendirinya, Bhagawan mengingatkan kita bahwa itu tidak ditulis oleh tangan lain selain tangan kita sendiri dan meyakinkan kita bahwa tangan yang menulisnya juga dapat menghapusnya. .

Meditasi Sejati

Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah

1. Saat Anda bermeditasi. Cobalah untuk memusatkan kesadaran Anda pada titik di antara alis. Jangan tegang. Salurkan kesadaran Anda dengan tenang, dan dengan perasaan aspirasi yang menggembirakan, ke titik itu. Semakin besar konsentrasi energi pada titik itu, semakin kuat bagian otak itu akan dirangsang dan dibangkitkan, dan semakin dalam kesadaran spiritual Anda.

Arahkan semua perasaan hati Anda ke atas dalam aspirasi ke titik di antara alis. Perlahan-lahan, saat Anda mulai merasakan kehadiran Tuhan yang penuh kebahagiaan di dalam diri Anda, Anda akan mengenali ini sebagai pintu yang melaluinya jiwa berkomunikasi dengan Tuhan. Kebangkitan ilahi bergantung pada penyaluran semua energi Anda ke atas, dan memfokuskannya pada titik di antara alis.

2. Serahkan dirimu sepenuhnya kepada Tuhan. Jangan berpikir, dalam meditasi, 'Bagaimana Tuhan dapat melayani keinginan saya?' berpikir, sebaliknya, 'Bagaimana saya bisa memberikan diri saya lebih sempurna kepada-Mu?'

3. Perdalam penyelarasan Anda dengan guru atau Mursyid Anda. Swami Kriyananda berbagi pengalamannya dengan Yogananda : Dalam hubungan saya dengan Guru, saya telah menemukan bahwa saya paling selaras dengannya ketika saya tidak memikirkan apa yang saya dapatkan darinya, tetapi lebih memikirkannya. dari apa yang saya berikan kepadanya. 

Ketika dengan seluruh energi saya, saya memberinya kegembiraan, penghargaan, keterbukaan, pelayanan—singkatnya, diri saya sendiri—saya menerima energi dan berkah terbesar darinya. Perasaan terbuka dalam diri saya menempatkan saya pada gelombang di mana dia sendiri berfungsi, karena energinya sendiri selalu diarahkan untuk memberi, bukan menerima. Jika saya dapat mengangkat diri saya setidaknya sedikit ke tingkat memberi itu, daripada hanya berpikir untuk mendapatkan untuk diri saya sendiri, saya dapat menerima lebih banyak lagi.

Upaya diri kita harus diarahkan terutama untuk memperdalam keselarasan kita dengan guru—bukan sebagai pribadi, tetapi sebagai saluran untuk Tuhan Yang Tak Terbatas.

4. Seraplah diri Anda dalam salah satu aspek Tuhan. (kedamaian, ketenangan, cinta, kegembiraan, cahaya, suara, kekuatan, kebijaksanaan)

Untuk berkomunikasi secara mendalam dengan aspek Diri adalah memasuki meditasi sejati. Itu membebaskan, merevitalisasi, transformatif, membahagiakan. Kepenuhan pengalaman batin, seperti yang dikatakan Paramhansa Yogananda, 'di luar imajinasi harapan.'

Melalui meditasi mendalam, kita dapat menemukan secara langsung konsep, kepercayaan, dan ajaran mana yang benar, dan mana yang lahir dari ketidaktahuan, dogmatisme, atau prasangka yang salah. 

Itu dapat membebaskan kita dari semua delusi keterbatasan dan keterpisahan, sehingga kita dapat mengetahui Kebenaran tertinggi dari kehidupan—dan Diri Yang Lebih Tinggi kita sendiri. 

Jiwa tidak bisa hilang selamanya. Kita semua adalah bagian dari Tuhan; kita adalah milik-Nya, dan Dia, milik kita. Pada akhirnya, kita semua harus kembali kepada-Nya. Tidak peduli bahwa Anda telah tumbuh tertutup dalam khayalan Anda. Jika Anda bertekad kuat untuk “mencoba dan mencoba lagi,” Tuhan sendiri dan para malaikat-Nya akan membantu Anda. Dengan waktu yang cukup, dan keberanian yang diperbarui di pihak Anda, Anda tidak dapat gagal untuk memulihkan apa yang hilang.

Meditasi Ombak



Meditasi Visualisasi Ombak ini untuk Anda yang sulit melepaskan sesuatu ataupun seseorang.

Bermeditasi dengan Lautan. Di pantai, batas antara pasir, laut, dan langit menjadi kabur. Sulit untuk menentukan dengan tepat di mana satu berakhir dan yang lain dimulai. Saat ombak mencapai pantai, ombak tersebut meresap ke dalam pasir; ombak yang menghantam mengaduk pasir, mencampurnya dengan air. Kabut laut naik saat ombak pecah melingkar dan memercik ke udara. Penggabungan air, tanah, dan udara ini dapat menjadi visualisasi yang berguna untuk meditasi. Sebagai serangkaian Visualisasi, mereka membentuk jalur untuk diikuti saat menenangkan pikiran dan menggerakkan kesadaran Anda ke dalam.

Untuk memulai meditasi ini, carilah tempat yang nyaman untuk duduk dan berbaring. Luangkan waktu beberapa menit untuk merilekskan fitur wajah Anda dan arahkan perhatian Anda ke dalam, jauh dari dunia luar. Pertahankan postur dan kesejajaran tubuh Anda tanpa menjadi tegang. Setelah Anda merasa tenang, alihkan perhatian Anda ke nafas Anda.

Nafas Anda Bergerak Seperti Air. Anggaplah nafas Anda sebagai air; ia mengalir bebas, mengisi wadah atau bentuk apa pun yang Anda sediakan untuknya. Biarkan tarikan nafas yang lembut naik melalui tubuh seperti gelombang yang mengalir ke pantai. Gelombang, nafas Anda, terus mengalir selama ia dapat tetap utuh dan lengkap tanpa goyah. Di puncak nafas Anda, berhentilah sejenak, seperti halnya air sebelum mulai meresap ke dalam pasir.

Saat Anda mulai mengembuskan napas, lepaskan napas Anda, biarkan mengalir dengan lembut seperti air laut yang tenggelam ke dalam pasir. Air menghilang dengan halus dan merata. Biarkan hembusan napas Anda menyebar dengan lembut ke seluruh tubuh dengan cara yang sama. Tubuh Anda akan melunak dan rileks seperti pasir di pantai yang berubah dari kering menjadi basah. Di akhir hembusan nafas, ada jeda singkat sebelum gelombang atau nafas berikutnya dimulai.

Pikiran Sebening Udara

Dengan tubuh Anda menerima nafas seperti pasir menerima air, biarkan pikiran, perhatian Anda, meresapi keduanya. Interaksi antara laut dan udara menciptakan gelembung di dalam air; pasir berpori memiliki ruang untuk udara di antara setiap butiran. Karena udara hadir di dalam air dan pasir, biarkan pikiran Anda mengikuti setiap gerakan nafas dan menyebar ke seluruh tubuh Anda. Teruslah bernafas dan tetaplah hadir dengan nafas dan tubuh hingga tidak ada lagi perbedaan di antara keduanya.

Ada banyak pendekatan untuk meditasi dan berbagai visualisasi yang dapat berhasil. Citra laut ini mungkin berguna saat Anda membutuhkan cara baru untuk bertransisi ke tempat mental yang tenang dan penuh perhatian. Pada akhirnya, dalam meditasi, batas-batas antara pikiran, tubuh, dan nafas kita menghilang. Nafas berfungsi untuk menyatukan pikiran dan tubuh kita seperti laut yang menyatu dengan udara dan pasir di tepi air.

1. Carilah tempat yang nyaman 

2. Perlahan tarik nafas melalui hidung lalu buang nafas melalui mulut

3. Jika merasa nyaman perlahan pejamkan mata

4. Bayangkan Anda duduk ditepi pantai melihat ombak yang bergulung ke pantai.

Setiap Anda menarik nafas bayangkan ombak dengan lembut semakin tinggi ke tepi pantai. 

Lalu saat Anda menghembuskan nafas bayangkan ombak mundur lembut kembali ke lautan meninggalkan pasir yang tenang.

Lakukan terus sampai Anda merasa tenang dan ditutup dengan kalimat :

"Seperti ombak yang datang dan pergi, Perasaan dan Pikiran kita juga datang dan pergi, dan kita bisa memilih untuk merelakan mereka"

















Tehnik Pencerahan Buddhis

Vigyana Bhairava Tantra - Meditasi Ajaran Shiva

Setelah nafas masuk - yaitu, turun - dan sebelum berbalik - yaitu, naik  Sadarilah antara dua poin ini, dan apa yang terjadi. Saat napas Anda masuk, amati. Untuk sesaat, atau seperseribu bagian dari momen, tidak ada napas - sebelum muncul, sebelum berubah keluar. Satu nafas masuk; lalu ada titik tertentu dan pernapasan berhenti. Kemudian nafas keluar. Ketika nafas keluar, sekali lagi untuk sesaat, atau sebagian, nafas berhenti. Lalu napas masuk.

Sebelum nafas berputar atau keluar, ada saat ketika Anda tidak bernafas. Pada saat itu terjadi adalah mungkin, karena ketika Anda tidak bernafas Anda tidak di dunia. Pahami ini : ketika Anda tidak bernafas Anda mati; Anda masih, tetapi mati. Tapi momen itu begitu singkat sehingga Anda tidak pernah mengamatinya.

Bagi Tantra, setiap napas keluar adalah kematian dan setiap napas baru adalah kelahiran kembali. Napas yang datang adalah kelahiran kembali; nafas keluar adalah kematian. Napas keluar identik dengan kematian; nafas yang masuk bersinonim dengan kehidupan. Jadi dengan setiap napas Anda sekarat dan dilahirkan kembali. Kesenjangan di antara keduanya adalah durasinya yang sangat singkat, tetapi pengamatan dan perhatian yang tulus dan tulus akan membuat Anda merasakan kesenjangan. 

Jika Anda dapat merasakan kesenjangannya, Shiva berkata, THE BENEFICENCE . Maka tidak ada lagi yang dibutuhkan. Anda diBerkati, Anda sudah tahu; hal itu telah terjadi.

Anda tidak harus melatih nafas. Biarkan apa adanya. Mengapa teknik yang begitu sederhana? Terlihat sangat sederhana. Seperti teknik sederhana untuk mengetahui kebenaran? Mengetahui kebenaran berarti mengetahui apa yang tidak dilahirkan atau mati, untuk mengetahui unsur kekal yang selalu ada. Anda bisa tahu napas keluar, Anda bisa tahu napas masuk, tetapi Anda tidak pernah tahu jarak di antara keduanya.

Cobalah. Tiba-tiba Anda akan mendapatkan poin - dan Anda bisa mendapatkannya; sudah ada di sana. Tidak ada yang ditambahkan kepada Anda atau struktur Anda, itu sudah ada di sana. Semuanya sudah ada di sana kecuali kesadaran tertentu. Jadi bagaimana caranya? Perhatikan nafas. Pertama, sadari napas yang masuk. Awas. Lupakan semuanya, lihat saja nafas masuk - bagian yang paling dalam.

Ketika nafas menyentuh lubang hidung Anda, rasakan di sana. Kemudian biarkan nafas masuk. Bergeraklah dengan nafas sepenuhnya secara sadar. Saat Anda turun, turun, turun dengan nafas, jangan lewatkan nafas. Jangan terus maju dan jangan mengikuti di belakang, cukup ikuti saja. Ingat ini : jangan teruskan, jangan ikuti seperti bayangan; simultan dengan itu.

Nafas dan kesadaran harus menjadi satu. Nafas masuk - Anda masuk. Baru pada saat itulah mungkin untuk mendapatkan titik yang berada di antara dua napas. Ini tidak akan mudah. Masuk dengan nafas, lalu pindah dengan nafas: in-out, in-out.

Buddha mencoba secara khusus untuk menggunakan metode ini, sehingga metode ini telah menjadi metode Buddhis. Dalam terminologi Buddhis itu dikenal sebagai Yoga Anapanasati. Dan Pencerahan Buddha didasarkan pada Teknik ini - Hanya ini. Ini telah dikenal di dunia sebagai Teknik Buddhis karena Buddha mencapai Pencerahannya melalui teknik ini. Dan Perkembangan Bathin.