Setiap agama menganjurkan doa, tetapi kebanyakan orang kecewa dengan hasil doanya. Ini karena mereka berdoa dengan cara yang salah. Yogananda memberikan pedoman yang jelas untuk doa yang efektif. Pertama-tama, dia berkata bahwa kita harus berdoa dengan kesadaran penuh—
“Dengan segenap hatimu, dengan segenap akal budimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu.” Tuhan menjawab semua doa, tetapi mereka yang memiliki sedikit energi di belakangnya Dia menjawab hanya sedikit. Mereka yang memiliki kekuatan nyata mendapatkan respons yang kuat.
Berdoa percaya - Iman
Jangan biarkan keraguan dan rasa tidak aman menghalangi harapan Anda untuk sukses. Asumsikan bahwa Tuhan ingin -menjawab doa-doa Anda (selama itu untuk keuntungan Anda, bukan kerugian Anda). Berdoalah dengan pikiran bahwa Anda adalah anak Tuhan sendiri dan bukan seorang pengemis yang memohon bantuan dari orang asing. Doa pengemis menjauhkan Tuhan saat berdoa.
Seperti putra atau putri-Nya mendekatkan-Nya. Jangan merasa tidak layak: Identifikasi dengan potensi Anda, bukan kegagalan Anda. Yogananda berkata, "Dosa terbesar adalah menyebut diri Anda -pendosa."
Biarkan doa Anda sederhana dan dari hati Anda.
Doa-doa formal menciptakan hubungan yang kaku dengan Tuhan dengan menempatkan Dia dalam peran seseorang yang harus kita senangi dengan kata-kata dan tindakan yang indah sebelum Dia menerima atau mencintai kita. Namun, pada kenyataannya, Dia adalah yang terdekat dari yang terdekat dan yang tersayang dari yang tersayang. Dia lebih dekat dengan kita daripada pikiran kita sendiri dan mencintai kita lebih dari yang kita bisa mencintai diri kita sendiri.
Berikut adalah doa yang indah dan sederhana dari buku Yogananda Whispers from Eternity, yang dapat Anda gunakan sebagai model untuk doa Anda sendiri. Bacalah beberapa kali untuk mengetahui gambar dan arti kata-katanya. Kemudian ulangi dengan mata tertutup, mendalami perasaan di balik kata-kata itu. Saat Anda terus memenuhi doa dengan perasaan jiwa Anda, Anda akan merohanikannya, memberinya kekuatan yang jauh melampaui kata-kata belaka. Kami Menuntut sebagai Anak-Mu “Engkau adalah Bapa kami. Kami dibuat menurut gambar-Mu sendiri. Kami adalah anak-anak Allah. Kami tidak meminta atau berdoa seperti pengemis, tetapi meminta sebagai anak-anak-Mu, kebijaksanaan, keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, sukacita abadi. Nakal atau baik, kami adalah anak-anak-Mu. Bantu kami menemukan kehendak-Mu di dalam kami. Ajari kami untuk menggunakan secara mandiri kehendak manusia (karena Engkau memberikan itu kepada kami untuk digunakan secara bebas), selaras dengan kehendak-Mu yang dibimbing oleh kebijaksanaan."