1. Pernapasan, dengan hitungan tidak memakai detak jantung, namun memakai detak jam. Alasannya, detak jantung tidak stabil saat hitungan semakin meninggi. Sambil diiringi zikir Allah (mengingat Tuhan). Dari pengalaman pada hitungan ke 8 terasa ada aliran listrik halus dari tulang ekor ke 3 (chakra dasar/Hu/yin/Pirenium) naik melalui tulang punggung (jalur Sushumna) ke chakra mahkota (ubun-ubun).
2. Untuk Melatih Kebangkitan Kundalini, ada dua tehnik pernapasan yang sering digunakan mengawali latihan meditasi dengan cara memadukan kekuatan “prana” dan “apana”.
Prana adalah tenaga eterik yang diasosiasikan dengan inspirasi dan perasaan yang berpusat di jantung, sedangkan Apana adalah tenaga penciptaan yang lebih rendah yang berpusat di alat reproduksi. Dengan memadukan kedua jenis yang berbeda ini akan timbul percikan yang menimbulkan kebangkitan Kundalini dari tempatnya. Dua tehnik pernapasan itu adalah :
Pernapasan Jambangan yang disebut juga “kumbhaka” dalam bahasa sansekerta, atau “rlung bumpacan” dalam bahasa Tibet adalah tehnik dimana “apana” yang berada dalam alat reproduksi ditarik ke atas ke dalam “tan-tien” yang berada dua jari dibawah pusat. Penarikan dilakukan dengan cara : Menarik napas dalam-dalam dan menekannya ke bawah, sementara seluruh otot di sekitar alat kelamin dan anus ditarik dengan kuat ke atas. Tehnik penarikan “apana” ke atas ini biasa disebut “tehnik mula-bandha” yang berarti “penguncian akar”, sambil menahan napas, prana ditarik ke bawah dari jantung ke dalam “tan-tien”.
