Penglihatan Bathin

Seringnya melihat cahaya… biasanya merupakan tanda bahwa si pelihat tidak dibatasi oleh permukaan luarnya atau kesadaran yang terjaga, tetapi memiliki kapasitas laten (yang dapat disempurnakan melalui pelatihan dan praktik) untuk memasuki pengalaman kesadaran batin yang tidak disadari oleh kebanyakan orang, tetapi terbuka melalui praktik yoga. Melalui pembukaan ini, seseorang menjadi sadar akan alam pengalaman yang halus dan dunia eksistensi selain yang material. Untuk kehidupan spiritual, diperlukan pembukaan lebih jauh ke dalam kesadaran terdalam yang dengannya seseorang menjadi sadar akan diri dan roh, Yang Abadi dan Yang Ilahi.

Cahaya dan penglihatan ini bukanlah halusinasi. Cahaya dan penglihatan ini menunjukkan adanya pembukaan penglihatan batin yang pusatnya berada di dahi di antara kedua alis. Cahaya sering kali menjadi hal pertama yang terlihat. Cahaya menunjukkan aksi atau gerakan kekuatan halus yang termasuk dalam berbagai alam kehidupan — sifat kekuatan tergantung pada warna dan bayangan cahaya.

Tanda pertama pembukaannya dengan cara eksternalisasi sangat sering adalah melihat "kilauan" atau titik-titik kecil bercahaya, bentuk, dan sebagainya, yang merupakan pengenalan pertama Anda terhadap materi tersebut. 

Yang kedua, cukup sering, paling mudah, objek bercahaya bulat seperti bintang; melihat warna adalah pengalaman awal ketiga — tetapi tidak selalu terjadi dalam urutan itu. Para yogi di India sangat sering menggunakan metode meditasi Tratak untuk mengembangkan kekuatan, memusatkan penglihatan pada satu titik atau objek — lebih disukai objek bercahaya.

Melihat warna adalah awal dari penglihatan batin, yang disebut sūkṣmadṛṣṭi. Setelah itu penglihatan ini terbuka dan seseorang mulai melihat sosok, pemandangan, dan orang.