Tawajuhan Puncak Pencerahan

 

Tajalli 

Melalui Tehnik Cahaya Mudra atau Yoni Mudra disebut juga Jyoti Mudra karena bisa menimbulkan cahaya 100 matahari

Tersingkapnya Wajah Tuhan, Merupakan Puncak Ilmu Tasawuf. Kita mendapatkan dan merasakan ketiga energi ilahi yaitu SUARA, GETARAN dan CAHAYA. Kemudian kita bisa merasakan energi cahaya Jiwa yang sangat terang dan menyejukkan. Tampak seperti terowongan biru tua atau biru-hitam yang dikelilingi oleh cahaya ilahi besar putih terang, yang lagi-lagi dikelilingi oleh cahaya emas kuning oranye. 

Pada saat itu sang yogi tidak sadar akan lingkungan eksternal atau internal, hanya cahaya, cahaya dan cahaya, kegembiraan dan kedamaian. Tidak ada doa, tidak ada nyanyian, tidak ada pemikiran. Hanya kesadaran, kecerahan dan kedamaian dan sukacita.

Di sini kesembilan gerbang ditutup dan masing-masing Chakra dipersatukan dengan Jiwa dengan teknik Pranayama khusus. Manfaatnya jauh lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Kemajuan spiritual dipercepat. 

Ini juga menghilangkan efek buruk bintang-bintang dan Planet-planet (pengaruh Astrologi) yang melekat dan di mediasi melalui charkas (astrologi kosmik dari Sri Yukteswar). Karena masing-masing Chakra adalah pusat pengendali dan pengatur semua organ dalam di wilayah Chakra tersebut, Vitalitas kesehatan dalam tubuh membaik dan penyakit disembuhkan dan rintangan diangkat.

Teknik Jyoti Mudra yang diajarkan kepada praktisi Kriya Yoga bertujuan untuk mewujudkan Cahaya (jyoti) dari mata spiritual dengan “menutup sembilan gerbang tubuh,” sebagai sarana bagi pencerahan manusia. 

Dalam “Tawajjuh” Tharekat Naqsyabandiyah. Tawajjuh atau tawajjuhan adalah majelis zikir yang ada dalam Tharekat. Dalam prakteknya, tawajjuhan dilaksanakan dalam ruangan yang tertutup. Tajalli artinya pencerahan atau penyingkapan. Tajalli merupakan tersingkapnya tirai penyekap alam gaib. Singkatnya, arti Tajalli adalah Allah SWT menyingkap diri-Nya kepada makhluk-Nya.

Apabila seseorang telah melewati dua tahap tasawuf sebelumnya, yakni Takhalli dan Tahalli, maka ia baru akan mencapai tahap ketiga yaitu Tajalli. Syekh Abdul Qadir Jaelani menyebutnya sebagai Insan Kamil, manusia sempurna. Tradisi sufi menyebut orang yang telah masuk pada tahap ketiga ini sebagai Waliyullah, kekasih Allah. Orang-orang yang telah memasuki tahapan Tajalli ini, ia telah mencapai derajat tertinggi kerohanian manusia.