Meditasi adalah dengan cara melepaskan. Pertama-tama Anda melepaskan semua persepsi waktu untuk memasuki saat sekarang yang abadi. Kemudian Anda melepaskan ucapan batin untuk beristirahat dengan tenang dalam kesadaran yang sunyi. Selanjutnya, Anda melepaskan sebagian besar aktivitas panca indera Anda, hanya menjaga kesadaran napas Anda. Kemudian Anda melepaskan napas dan melihatnya menghilang.
Pada tahap ini, Anda tidak bisa lagi melihat, mendengar, mencium, merasakan, atau merasakan sentuhan. Tampaknya tubuh Anda telah lenyap, dan sebagai gantinya Anda memperhatikan cahaya yang indah, Nimitta. Nimitta adalah cerminan dari citta (pikiran), dilihat melalui indra keenam. Kemudian Anda melepaskan semua yang mengendalikan untuk bergabung ke dalam cahaya dan memasuki kebahagiaan dunia Jhana. Jadi, Jhana adalah apa yang terjadi secara otomatis ketika Anda benar-benar melepaskan; mereka digambarkan sebagai tahap pelepasan yang dalam. Sang Buddha dengan jelas dan berulang-ulang menyatakan bahwa pencerahan penuh tidak dapat dicapai tanpa pengalaman Jhana.
Dalam yang terlihat hanya akan menjadi apa yang terlihat; dalam yang didengar hanya akan menjadi apa yang didengar; di dalam indra hanya akan menjadi apa yang dirasakan; dalam pikiran akan semata-mata apa yang dikenali.
Berlatih dengan cara ini, Anda tidak akan "karena itu." Ketika Anda tidak "karena itu," Anda tidak akan "di dalam itu." Dan ketika Anda tidak "dalam hal itu," maka Anda tidak akan berada di sini atau di luar atau di antara keduanya.
Inilah akhir dari penderitaan.
“Hanya ini,” kata Sang Buddha
“Adalah akhir dari penderitaan.”
>>>Pada tahap ini, Anda tidak bisa lagi melihat, mendengar, mencium, merasakan, atau merasakan sentuhan. << Khusyuk.
Nimitta adalah cerminan dari citta (pikiran), dilihat melalui indra keenam. Apakah tidak sama dengan ilusi, karena diberitahu ada Nimitta, maka akan muncul Nimitta, saya juga tidak tahu, apakah yg tidak mengerti hal ini, akan juga ada Nimitta