Jadilah Maka Terjadilah


Pikiranmulah yang menjadi sumber penyebab kegelisahanmu, seperti pikiran dan kekhawatiran, serta keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatu sendiri. Ketika engkau sedang dalam penderitaan, engkau berdoa meminta bantuan-Ku, tetapi yang engkau minta adalah sesuatu yang sesuai dengan keinginanmu sendiri; engkau tidak mempercayakan dirimu pada-Ku, melainkan engkau ingin membuat Aku menyesuaikan diri-Ku dengan keinginanmu. Engkau seperti pasien yang memberitahu dokter tentang obat apa yang engkau perlukan dan bukannya bertanya kepada dokter tentang obat yang seharusnya diperlukan!                                          Jangan bersikap seperti itu. Bila engkau berkata dengan tulus : ”Jadilah KehendakMu”, yg juga berarti ”Biarlah Engkau mengambil alih semua ini”.          Maka Aku akan terlibat dengan segenap kekuatan ke-Mahakuasaan-Ku dan memecahkan masalah pelik, bahkan yang sepertinya mustahil.

Jangan merasa risau, pejamkan matamu dan dengan penuh keyakinan ucapkan kata-kata ini :”Engkaulah yang mengambil alih. Jadilah kehendakMu”.  Maka Aku akan mengatasinya, dan bila diperlukan, Aku juga akan membuat sebuah keajaiban. Aku senantiasa memikirkanmu – Aku hanya bisa membantumu bila engkau mempercayakan dirimu sepenuhnya kepadaKu.

Mengingat Diri

Betapapun buruknya orang lain, seseorang tidak boleh membenci mereka. Semua yang diberikan seseorang kepada orang lain, akan diberikan pula kepada dirinya sendiri. Jika kebenaran ini dipahami siapa yang tidak akan memberi kepada orang lain? Ketika diri seseorang muncul, semua muncul; ketika diri sendiri menjadi tenang semua menjadi tenang. Sejauh kita berperilaku dengan kerendahan hati, sejauh itulah kebaikan akan dihasilkan. Jika pikiran menjadi tenang, seseorang dapat tinggal dimana saja.

Apa yang ada sebenarnya hanyalah Diri Sendiri. Dunia, jiwa individu, dan Tuhan adalah penampakan di dalamnya seperti perak di dalam mutiara. Ketiganya muncul secara bersamaan, dan menghilang pada saat yang bersamaan. Diri adalah tempat di mana sama sekali tidak ada pikiran “aku”. Itu disebut “Diam”. Diri itu sendiri adalah dunia; Diri itu sendiri adalah “aku”; Diri itu sendiri adalah Tuhan; semuanya adalah Sang Diri. Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Diri yaitu Tuhan adalah penyembah yang paling mulia. Menyerahkan diri kepada Tuhan berarti senantiasa mengingat Diri. 

Apapun beban yang ditimpakan kepada Tuhan, Dia menanggung semuanya.    Karena kemahakuasaan Tuhan membuat segala sesuatu bergerak, mengapa kita, tanpa tunduk padanya, terus-menerus mengkhawatirkan diri kita sendiri dengan pemikiran tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana, dan apa yang tidak boleh dilakukan dan bagaimana tidak? 

Kita tahu bahwa kereta membawa semua muatan, jadi setelah menaikinya mengapa kita harus membawa barang bawaan kecil di kepala kita hingga merasa tidak nyaman, daripada meletakkannya di dalam kereta dan merasa nyaman?

Doa yang benar adalah mengucapkan, “Terima kasih, aku baik-baik saja di kakimu. Apapun yang kamu inginkan, atau apapun yang kamu inginkan untukku adalah hal yang benar untukku.”


Dia Tahu Apa Yang Terbaik


Aku minta Tuhan untuk mengambil deritaku. Tuhan berkata, Tidak Itu bukan untuk Kuambil, tapi untuk kau serahkan. 

Aku minta Tuhan untuk menyempurnakan anakku yang cacat. Tuhan berkata, Tidak - Jiwanya sempurna, tubuhnya hanya sementara. 

Aku minta Tuhan untuk memberikan kesabaran. Tuhan berkata, Tidak Kesabaran adalah hasil dari kesengsaraan; itu tidak diberikan tetapi dihasilkan.

Aku meminta Tuhan untuk memberiku kebahagiaan. Tuhan berkata, Tidak Aku memberimu berkah-Ku, kebahagiaan terserah padamu. 

Aku meminta Tuhan jangan memberiku derita. Tuhan berkata, Tidak Penderitaan menarikmu dari perhatian duniawi dan membawamu lebih dekat pada-Ku. 

Aku meminta Tuhan untuk membuat semangatku berkembang. Tuhan berkata, Tidak Kamu harus mengembangkannya sendiri, tapi Aku akan mematangkanmu untuk membuatmu berbuah. 

Aku meminta Tuhan memberi semua hal hingga mungkin aku dapat menikmati kehidupan.Tuhan berkata, Tidak Aku akan memberimu kehidupan supaya kau dapat menikmati semua hal. 

Aku meminta Tuhan untuk membantuku MENCINTAI yang lain seperti IA mencintai AKU. Tuhan berkata….. akhirnya! Kamu memahaminya.

Menyerah kepada-Nya dan mematuhi kehendak-Nya. Apakah dia muncul atau menghilang. Menunggu kesenangan-Nya. Jika engkau meminta Dia untuk melakukan sesukamu, Itu bukan penyerahan tetapi perintah kepada-Nya. Anda belum bisa membuat Dia mematuhi Anda.

Dia tahu apa yang terbaik dan kapan dan kapan Bagaimana cara melakukannya. Serahkan segalanya kepada-Nya. Ini adalah beban-Nya, Anda tidak lagi peduli. Semua kepedulian Anda adalah milik-Nya. Itulah menyerah. Ini bhakti. Hanya ada satu cara untuk belajar. Dengan tindakan, bukan melalui buku-buku tebal yang ditulis orang lain itu.

Jalan Cinta Ilahiah


Sahabat !

Jika Anda melihat apa yang dilihat orang Kristen di dalam Yesus, Anda juga akan menjadi orang Kristen! Dan jika Anda melihat apa yang dilihat orang Yahudi di Musa, kamu juga akan menjadi seorang Yahudi! Terlebih lagi, jika Anda melihat apa yang dilihat penyembah berhala dalam penyembahan berhala, Anda juga akan menjadi penyembah berhala!

Tujuh puluh tiga golongan (madzhab) adalah semua tahapan di jalan menuju Tuhan. Ayn al-Qozat memiliki bagian yang luar biasa dalam Tamhidatnya yang menyatakan : Apakah Anda tahu apa yang saya katakan? Saya mengatakan bahwa pencari spiritual harus mencari Tuhan tidak di Firdaus, tidak di dunia, dan tidak di akhirat. Ia harus berhenti mencari Tuhan dalam segala hal yang telah dilihatnya dan segala yang ia ketahui : Jalan sang pencari berada di dalam dirinya sendiri. Dia harus menemukan Jalan dalam dirinya, seperti yang dikatakan Al Qur'an: "[Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda kami ...] dan di dalam diri mereka sendiri, apakah mereka tidak merenungkan [tentang ini]?" ....Tidak ada jalan menuju Tuhan lebih baik dari Jalan Hati. Ini adalah arti dari “Hati adalah rumah Allah.” 

Saya melihat ke dalam Hati saya sendiri. Di sana aku melihatnya : Dia tidak ada di tempat lain.

Cinta Tak Tergoyahkan

Cinta kita mungkin tak seindah jalinan cinta mereka. Dipenuhi keindahan dalam kesatuan hati. Namun itulah uniknya. Cinta tak harus berjalan mulus. Kadang melalui kerikil tajam. Melukai kaki. Berdarah bahkan sempat tak bisa melangkah karena perihnya luka.

Cinta tidak harus berjalan dijalan rata saja. Diterjalnya jalan apapun akan bisa di lalui. Iman dan keyakinan kuat cinta teruji. Hingga waktu berjalan panjang. Kau dan aku semakin bijak di kisah ini.  Bukti bahwa cinta kita kuat tak kan tergoyahkan.

Aku Selalu Mencintai mu


Aku mencintaimu ketika engkau hadir bersamaku dan aku tetap mencintaimu walaupun ketika engkau pergi meninggalkan aku.

Aku tetap mencintaimu walaupun engkau telah menyakiti hatiku. Sakit nya yang engkau berikan padaku ini, tetap akan aku tanggung dalam keadaan aku mencintaimu.

Aku mencintaimu walaupun engkau mencintai yang lain, karena hati aku ada tujuan dan tujuan aku ialah senantiasa melihat kebahagiaan dalam kehidupanmu walaupun engkau bersama yang lain dan mencintainya sekiranya itu membuat engkau bahagia.

Jika engkau memang takdirku. Biarlah semesta yang membawa mu kembali padaku.