Petilasan Sunan Kalijaga Harjamukti Cirebon Jawa Barat
Astana Gunung Jati Cirebon Jawa Barat
Situs Walahir Leluhur Kerajaan Galunggung Jawa Barat
~ Situs Walahir leluhur kerajaan Galunggung
> Eyang Kuncung Putih
> Prabu Lang Lang Buana
> Eyang Semplak WajaLokasi Perbukitan Ds Sukamulih Kec Sariwangi Singaparna Kab Tasikmalaya Jawa Barat
Syaikh Qurotul Ain Karawang Jawa Barat
~ Syaikh Bentong atau Kyai BahTong
Situs Gunung Sanggabuana Karawang Jawa Barat
~ Situs Gunung Sanggabuana
> Makam Eyang Haji Ganda Mandir, Taji Malela, Kyai Bagasworo, Ibu Ratu Galuh, Eyang Abdul Kasep, Eyang Sapujagat, Eyang Langlang Buana, Eyang Jagapati, Eyang Haji Ganda Mandiri, dan Eyang Cakrabuana
> Pancuran Mas, Kejayaan, Kahuripan, dan Pancuran Sumur Tujuh
> Curug Air Terjun Nyi Geuntis Sari
Lokasi Perbatasan Tanjungsari, Jonggol, Mekarbuana, Kec.Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat.
Pahrayangan Jagatkarta Gunung Salak Bogor Jawa Barat
Pertemuan dan Meditasi bersama Mas Bonang ~ Pahrayangan Jagatkarta Gunung Salak
Lokasi Tamansari Kec Tamansari Kab Bogor Jawa Barat
Eyang Santri Girijaya Sukabumi Jawa Barat
~ Eyang Santri Girijaya/Gusti Pangeran Djojokusumo Gunung Salak
> Pemandian Kahuripan
Lokasi Girijaya, Kec.Cidahu Kab Sukabumi, Jawa Barat
Syaikh Qudratullah Eyang Haji Gentar Bumi Gunung Halimun Jawa Barat
~ Syaikh Qudratullah Eyang Haji Gentar Bumi Gunung Halimun
> Sang Kunci Pantai Selatan Jawa Barat
Lokasi Buniwangi Kec. Pelabuhan Ratu Kab Sukabumi Jawa Barat
Syaikh Sultan Maulana Hasanudin Serang Banten
~ Kanjeng Syaikh Sulthan Maulana Hasanuddin Bin Sunan Gunung Jati Cirebon
> Syaikh Sulthan Abdul Mufakir Muhammad Aliyyuddin
> Sulthan Zainal Abidin
> Sulthan Zainal Asyiqin
> Ratu Pembayun Fatimah (Putri Pertama Sulthan Maulana Hasanuddin)
> Pangeran Arya Dilah
> Kyai Patih Geseng (Penasihat Kanjeng Sulthan )
Lokasi Komplek Masjid Banten Lama Kec Kesemen Kab Serang Banten
Situs Kerajaan Salakanagara Pandeglang Banten
> Situs Benda Cagar Budaya
> Sendang Mandalawangi
Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir Kronjo Banten
Sultan Banten Pertama Oleh Sultan Trenggono (demak III) pada tahun 1552 saat berusia 37 tahun.
Pada tahun 1570 beliau wafat dalam usia 91 tahun (1479-1570), dimakamkan di samping Mesjid Banten.
Silsilah Waliyullah Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir
A. Maulana Hasanuddin dengan Nyi Ayu Kirana, mempunyai 3 anak yaitu
1. Ratu Fatimah
2. Pangeran Yusuf
3. Pangeran Arya Jepara
B. Maulana Hasanuddin dengan Raja Indra Pura, mempunyai 1 anak yaitu
1. Pangeran Sabrang Wetan
C. Maulana Hasanuddin dengan Putri Demak, mempunyai 4 anak yaitu
1. Pangeran Suniraras (Tanara)
2. Pangeran Pajajaran
3. Pangeran Pringgalaya
4. Ratu Ayu Kamudarage
D. Maulana Hasanuddin dengan Selir, mempunyai 8 anak yaitu
3. Ratu Terpenter
4. Ratu Wetan
5. Ratu Biru
6. Ratu Ayu Arsanengah
7. Pangeran Pajajaran Wadho
8. Tumenggung Walatikta
Diedarkan Oleh Pengurus Kramat Pulau Cangkir. Mudah-mudahan bermanfaat
Syaikh Abdul Karim Agung Tanara Banten
Syaikh Abdul Karim Tanara, Penyebar Tarekat Qodoriyah Naksabandiyah.
Tidak banyak sejarah yang menceritakan dan tempat kelahiran Syekh Agung Abd Karim Tanara - Banten,
Mungkin sengaja dikaburkan semenjak perlawanan terhadap Belanda sehingga sampai sekarang, tidak banyak yang diungkap tentang sejarahnya. Makam kedua orang tua Guru Tarekat ini sebetulnya sudah penulis temukan semenjak tahun 2002, tetapi hanya berbentuk prasasti yang ditancapkan di tanah dan letaknya dulu di area persawahan, tidak seperti sekarang yang sudah di bangun untuk para peziarah. Dua makam tersebut bernama Syekh Bukhori dan Syaikh Muafa, Mereka di yakini orang tua dari Syaikh Abd Karim. Makam tersebut berada di arah barat Mesjid Agung Tanara dan Makam Syaikh Sunya Raras, anak dari Syaikh Maulana Hasanudin Banten.
Para sepuh menyebut Tanahara bukan Tanara.
Ada juga di lingkungan Mesjid Agung Tanara, Petilasannya Syekh Nawawi
yang menjadi Ulama Besar di Mekah dan Pengarang Kitab.
Habib Husein bin Abubakar Alaydrus Penjaringan Jakarta Barat
Tokoh ini tak bisa dilepaskan dari keberadaan bangunan bersejarah Masjid Jami Keramat Luar Batang yang berada di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.
Habib Husein merupakan seorang ulama dan pendakwah asal Hadramaut, Yaman yang datang ke Indonesia tempatnya ke Batavia pada tahun 1736. Habib Husein dikenal sebagai ulama zuhud namun sangat disegani oleh tentara kolonial Belanda. Kemudian, Habib Husein mendirikan mushola yang kini dikenal sebagai Masjid Luar Batang pada tahun 1739 sebagai tempat berdakwah.
Habib Husein adalah seorang ulama dari Hadramaut. Awalnya Masjid Luar Batang memiliki nama Masjid An-Nur. Namun masjid berubah saat Habib Husein wafat di tahun 1756 dan dimakamkan di area masjid yang kini selalu ramai peziarah. wafat nya beliau berkali-kali dibawa ke pemakaman tiba-tiba jenazah hilang dan sudah ada di area masjid yg akhirnya dimakamkan area masjid tersebut. Sesuai peraturan pada masa itu, bahwa setiap orang asing harus dikuburkan di pemakaman khusus di Tanah Abang. Jasad Habib Husein pun diusung dengan kurung batang (keranda). Namun, keanehan justru terjadi manakala keranda tiba di lokasi pemakaman. Sesampainya di pekuburan, jenazah Habib Husein justri raib dari dalam kurung batang. Jenazah tersebut malah ditemukan di tempat tinggalnya semula.
Masyarakat mengistilahkan bahwa jasad Habib Husein keluar dari kurung batang. Para pengantar jenazah mencoba kembali mengusung jenazah Habib Husein ke pekuburan Tanah Abang, namun lagi-lagi jasadnya kembali ke tempat semula. Kini, Masjid Luar Batang tak pernah sepi oleh para peziarah yang datang dari berbagai daerah bukan hanya warga Jakarta saja.