Asal-usul nama "Banten" sendiri terdiri dari beberapa versi, berdasarkan yang tertulis di dpmptsp.bantenprov.go.id, sebagaimana yang tercantum di buku Toponimi Disbupar Banten 2014, tulisan Juliadi dan Neli Wachyudi. Menurut Tb. H. Achmad dalam buku pakem Banten terbitan Drukkerih tahun 1935, nama Banten berasal dari kata dalam bahasa Jawa, yaitu "Katiban Inten" yang artinya kejatuhan intan. Makna Katiban Inten ini merujuk pada sejarah masyakarat Banten, dahulunya merupakan penyembah berhala dan menganut agama Hindu. Lalu kemudian Islam datang dengan berbagai ilmu agama fiqih, ushuluddin, dan ilmu umum. Kehadiran Islam inilah yang membuat nama ketiban intan menjadi Banten. Lalu, pada versi yang kedua, Banten juga diambil dari kata "Bantahan". Pada versi ketiga juga Banten berasal dari nama kerajaan Hindu/Buddha "Kerajaan Banten Girang" yang berdiri sebelum adanya Kesultanan Banten. Menurut kebudayaan masyarakat Hindu, makna Banten secara etimologi adalah Sasajen/Sesajian untuk memenuhi kebutuhan spiritual/ibadah umat Hindu.
Seperti yang kita ketahui, Banten merupakan Provinsi Islam yang dulunya adalah Kesultanan Banten yang di pimpin oleh Sultan Maulana Hasanuddin Banten anak dari Syekh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati Cirebon). Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati merupakan salah satu dari 9 walisongo (wali Allah) yang menyiarkan dan menyebarkan Islam di tanah Jawa. Banten juga dulunya penyembah berhala, sebelum Sunan Gunung Jati menjadikan kesultanan, namun berkat kegigihannya, Islam akhirnya di akui oleh masyarakat Banten pada masa itu.
Nah, sekarang masyarakat Banten tahu nih bahwa Banten merupakan singkatan dari beberapa kalimat yang memiliki makna berbeda.
Oleh : Nurdin Sikalem