Dalam Buku Kedua, Canto Empat Belas dari Savitri , Aswapati dituntun ke alam jiwa-dunia atau alam psikis “oleh sebuah suara misterius” Suara seruling, jangkrik, guntur, dan laut. Suara lonceng gelang kaki dan lebah.
Dalam Catatan Yoga , beberapa bunyi ini dirujuk di mana Sri Aurobindo berbicara tentang pengembangan kemampuan pendengaran halus, śravana atau sūkshma śabdadrishti , yang merupakan bagian dari kemampuan vishayadrishti atau persepsi indra halus yang lebih umum. Pada awal Agustus 1919, ia menulis dalam buku hariannya:
Sravana datang dengan kekuatan atau kegigihan hanya dalam suara simbolik lama, jangkrik, detak, lonceng, guntur, dll....
Sebuah celah terang muncul jauh di Ruang Pikiran yang mengarah ke kedalaman Tuhan. Celah itu memanggilnya dengan ekstase Cahaya yang bergetar dan Aswapathy memasuki lorong seperti terowongan. Ia dituntun oleh suara misterius yang merupakan gabungan dari banyak suara, seperti seruan seruling, nada jangkrik, lonceng gelang kaki, denting kafilah, gong kuil, nyanyian lebah, gelombang laut.
Suara-suara halus yang menunjukkan kemajuan dalam Yoga
Ketika Yoga memasuki kondisi trans yang lebih dalam, panas Kundalini mulai mengalir melalui tubuh, tubuh halus diaktifkan dan otak mengalami keheningan alami yang bergema. Sang Yogin mengalami rasa kemurnian, peremajaan, dan kewaspadaan di dalam. Pada titik ini, seseorang mungkin mendengar suara-suara halus di telinga, mencium bau dupa yang terbakar atau wewangian bunga (yang berasal dari non-duniawi) dan memperoleh penglihatan ke dunia gaib. Suara-suara yang didengar sang Yogin cenderung bervariasi tergantung pada bidang kesadaran batin yang sedang dijalani seseorang.
Anda harus memfokuskan kesadaran atau Arus batin Anda di tengah alis — titik pertemuan saluran Ida dan Pingla — yang dikenal sebagai gerbang kesepuluh, Sushumna, Cakra Ajna atau mata ketiga. Praktisi akan mencapai satu titik melalui praktik ini. Dengan kata lain, tanda alam cahaya (bindu) yang paling halus dan paling cemerlang akan muncul. Dengan tanda cemerlang itu, Suara batin juga akan terwujud.
Pertama-tama Suara itu berasal dari bindu atau Cakra Ajna (mata ketiga). Seorang praktisi yang dapat menarik pikirannya dari sembilan gerbang tubuh dan berkonsentrasi di gerbang kesepuluh, hanya dia yang mampu mendengar Suara halus itu.
Tubuh ini adalah tempat suci yang suci (Ka'bah, tempat tersuci dalam Islam) yang diciptakan oleh Sang Ilahi, dan di dalamnya terdapat lengkungan (alam semesta makrokosmos yang lebih tinggi yang dimulai dari gerbang kesepuluh). Itu adalah tempat suci di dalam, di mana Suara Ilahi bergema. Wahai praktisi, dengarkanlah dengan konsentrasi penuh; Suara yang berasal dari Sang Ilahi terus-menerus bergema dan memanggil Anda.
Pesan spiritual yang dibawa oleh suara jangkrik sering kali berhubungan dengan kelimpahan , keberuntungan , dan transformasi pribadi .
Sepanjang sejarah, kehadiran jangkrik telah dirayakan sebagai tanda keberuntungan dan pertanda positif . Dalam banyak budaya, terutama di Asia, mendengar jangkrik di malam hari memiliki makna spiritual yang mendalam. Makhluk kecil ini diyakini dapat menarik kekayaan dan kemakmuran.
Hubungan antara jangkrik dan kelimpahan berakar dalam kearifan tradisional. Pola kicauan mereka yang terus-menerus dianggap menciptakan getaran yang selaras dengan frekuensi kemakmuran dan kesuksesan.
Simbol Kelimpahan dan Keberuntungan
Kaitan antara jangkrik dan keberuntungan sudah terjalin erat di banyak budaya. Kehadiran mereka, terutama saat terdengar di malam hari, sering dianggap sebagai tanda kuat akan datangnya kelimpahan dan kemakmuran. Kearifan kuno mengajarkan bahwa kehadiran jangkrik dapat menarik energi positif dan berkah materi ke dalam hidup Anda.
Pertimbangkan untuk membuat ruang khusus di rumah Anda tempat Anda dapat mendengarkan suara jangkrik dan menetapkan niat untuk kekayaan dan kesuksesan. Banyak praktisi seni spiritual percaya bahwa menyelaraskan praktik manifestasi Anda dengan ritme alami, seperti kicauan jangkrik , dapat meningkatkan efektivitasnya dan memberikan hasil yang lebih cepat.
Jadi mulailah meditasi. Dengarkan " Suara Jangkrik "