Gua Brahma
Proses 'penurunan' atau kondensasi yang terjadi dari Sumber ke diri fisik kita.
Saat energi ini mengembun, energi ini menjadi lebih terdiferensiasi dan terlihat oleh mata manusia sebagai bentuk fisik. Ketika kondensasi ini terjadi, tradisi tertentu percaya bahwa 'langkah' awal ke dalam tubuh terjadi pada mata ketiga atau pusat alis.
Di lokasi yang sama terdapat ventrikel ketiga, sebuah ruang di tengah otak yang berisi cairan serebrospinal (CSF). Hebatnya, ruang cairan yang sama ini, dibatasi oleh kelenjar hipofisis di depan dan kelenjar pineal di belakang, disebut sebagai 'Istana Kristal' dan 'Gua Brahma'. CSF adalah rumah bagi banyak neurotransmiter dan molekul pemberi sinyal yang menyediakan serangkaian fungsi biologis yang rumit. CSF memanfaatkan transmisi volume dan informasinya berpotensi tersebar dengan cepat dan sekaligus menargetkan pusat pengatur otak utama karena sifatnya yang cair. Menariknya, di bagian belakang ventrikel ketiga, di tengah otak, CSF berkondensasi dan berkumpul menjadi struktur seperti benang yang dikenal sebagai serat Reissner yang membentang di sepanjang kanal sentral sumsum tulang belakang. Peran sebenarnya dari serat ini tidak diketahui.
Mungkinkah ia berperan dalam menyampaikan sinyal getaran dari fluida itu sendiri? Selain itu, CSF mengandung DMT 'molekul roh' yang dilepaskan oleh kelenjar pineal.
Nisargadatta Maharaj berkata, “cairan menyatu dan 'Aku Ada' muncul.”
Oleh karena itu, CSF dapat berfungsi sebagai sarana untuk memberikan sinyal langsung ke pusat kendali utama di otak dan mungkin berperan penting dalam mengatur kesadaran dan perasaan 'Aku Ada'.
Cakra Mata Ketiga dan Cakra Mahkota
Mata Ketiga terletak di antara dan tepat di atas alis. Ini berisi kapasitas intuisi dan wawasan. Ketika Mata Ketiga terbuka, hal yang tidak terlihat menjadi terlihat dan kapasitas mental yang lebih besar terungkap. Cakra Mahkota terletak di bagian paling atas kepala. Ini adalah Tahta Jiwa dan mewujudkan kapasitas untuk menjadi otentik, penuh kebahagiaan, dan hidup dengan kesadaran tinggi. Ini adalah sweet spot yang diaktifkan ketika energi Kundalini meningkat.
Kedua pusat energi ini terkait erat dengan kelenjar, terutama kelenjar yang berada jauh di dalam otak. Seringkali dalam meditasi, mata terfokus pada Mata Ketiga atau ubun-ubun kepala, yang dengan penuh semangat mengisi pusat-pusat ini. Ini juga menciptakan tekanan, melalui saraf optik, yang merangsang kelenjar pituitari, pineal, dan hipotalamus.
Interaksi antara hipofisis, hipotalamus, pineal, dan ventrikel otak berkontribusi pada rasa pendalaman intuisi yang muncul dengan latihan spiritual yang teratur dan terbukanya Mata Ketiga. Fungsi yang diperluas dari kelenjar-kelenjar ini juga berkontribusi pada penerimaan diri yang agung dan kebahagiaan alami yang berperan dengan keseimbangan Cakra Mahkota.
Yogi Bhajan mengajarkan bahwa kelenjar beroperasi dalam frekuensi energik yang berirama. Getaran (melalui langit-langit atas) nyanyian dan tekanan dari fokus mata dalam meditasi mempengaruhi kelenjar untuk berubah, menyembuhkan, dan berkembang. Pengalaman-pengalaman ini dapat membawa pada tingkat kepekaan baru terhadap lingkungan, energi, dan kepribadian.
Ventrikel Ketiga
Ventrikel ketiga adalah ruang berisi cairan jauh di tengah otak yang berisi cairan serebrospinal dan dikenal di banyak jalur yoga sebagai “gua Brahma”. Dari sudut pandang mistik, ia bertindak sebagai titik penghubung antara bagian atas otak yang rasional dan fungsi otak bagian bawah yang berbasis kelangsungan hidup. Ventrikel ketiga merupakan ruang yang menghubungkan cara kerja kelenjar pineal dan hipofisis serta talamus. Ada kemungkinan bahwa struktur-struktur ini bekerja sama secara halus untuk menciptakan nektar dari latihan spiritual. Ventrikel ketiga, seperti pusat bunga, adalah ruang bagi banyak elemen unik untuk bersatu dan menciptakan rasa manis.
Meditasi mendalam merangsang perubahan di bidang ini. Selama meditasi, mutiara kebijaksanaan muncul di ruang depan oja dan cairan serebrospinal. Anatomi fisik dan halus menyatu dalam ruang ini ketika kelenjar menciptakan pengalaman biokimia yang berkorelasi dengan pengalaman meditasi halus. Ini adalah titik manis ketika upaya dari yogi yang berdedikasi menghasilkan sekresi kelenjar murni. Ini Aha! saat-saat kebahagiaan terjadi di tengah gumaman pikiran bawah sadar. Seluruh sistem saraf menjadi tenang dan diremajakan saat cairan serebrospinal yang baru disegarkan bersirkulasi dan membasahi saraf.
Perasaan kita akan kebahagiaan mendalam, kedamaian, dan kesatuan yang berkembang selama bertahun-tahun berlatih berasal dari portal menuju pengetahuan universal, ventrikel ketiga. Ini adalah dasar dari hubungan tubuh-pikiran-jiwa. Gua di otak ini adalah ruang bersama yang memungkinkan terjadinya transformasi kesadaran.
Saraf Vagus
Saraf vagus adalah salah satu dari dua belas saraf kranial dan merupakan satu-satunya saraf kranial yang meninggalkan tengkorak. Ia memiliki pengaruh terluas dibandingkan saraf mana pun di tubuh. Dibutuhkan jalan yang panjang dan berkelok-kelok. Saraf vagus mempersarafi banyak organ dan sistem kehidupan penting, seperti jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan. Ini adalah bagian dari sistem saraf parasimpatis, yang memperlambat detak jantung, mengontrol tekanan darah, dan mengatur pernapasan.
Penelitian tentang saraf vagus mengungkapkan bahwa saraf ini juga terlibat dalam perasaan kasih sayang, empati, dan kebaikan. Peserta penelitian dengan aktivitas saraf vagal yang lebih tinggi mengungkapkan perasaan altruisme, cinta, dan kebahagiaan yang lebih tinggi. Hal ini karena pengaruh saraf vagus terhadap komunikasi, detak jantung, dan kemampuannya memicu pelepasan oksitosin, hormon yang bertanggung jawab atas perasaan terikat dan terhubung. Penelitian pada anak-anak menunjukkan lebih banyak kerja sama dan bantuan ketika saraf vagus anak lebih aktif.
Saraf unik ini memegang kunci kemampuan untuk hadir, sadar, dan penuh kasih sayang. Saraf ini juga merupakan salah satu saraf yang paling terpengaruh oleh latihan yoga dan meditasi.